Senin, 26 Oktober 2009

Pasal 4 - Wajah Islam Yang Sebenarnya

Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya....Saya melihat banyak orang mulai bersyukur kepada Allah atas pembantaian massal ini”.

“Pada 11 September”, ujar Khaled, “Saya melihat wajah Islam yang sebenarnya”. Pada 11 September, limabelas dari sembilan belas orang pembajak yang menyerang Amerika Serikat adalah warga negara Arab Saudi. Ditambah lagi, Osama Bin Laden – tersangka utama penyerangan atas World Trade Center dan Pentagon yang memakan korban lebih dari 3000 jiwa – juga kelahiran Saudi, walaupun kewarganegaraannya telah dicopot oleh pemerintah pada tahun 1994. Jadi bagaimana Arab Saudi membuat beberapa warganya merasa bahwa adalah kewajiban mereka untuk melaksanakan misi bunuh diri di belahan dunia lain? Khaled Waleed percaya bahwa apa yang telah diajarkan padanya di mesjid di Arab Saudi sama persis dengan pengajaran yang diterima bin Laden dan itulah sebabnya ada begitu banyak orang muda Muslim di Arab Saudi mendukungnya. Khaled percaya bahwa 11 September mendemonstrasikan wajah Islam yang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan di Kerajaan. Kesaksiannya mengundang kita untuk memiliki pemahaman yang lebih jelas mengenai pengajaran-pengajaran itu dan pola pikir dari perancaang-perancang peristiwa 11 September. Khaled mengalami secara langsung pengajaran-pengajaran Islam. Ia tidak percaya bahwa beberapa teroris hanyalah oknum yang merusak Islam. Ia percaya bahwa tindakan-tindakan teroris justru konsisten dengan Islam. Itulah sebabnya mengapa ia meninggalkan Islam. Itulah sebabnya mengapa ia mengingatkan kita agar berdiri melawan Islam. Itulah sebabnya ia mengkhawatirkan masa depan negara-negara Barat.

Kesaksian Khaled

Ketika saya masih kanak-kanak, saya telah terbiasa untuk pergi ke mesjid setiap hari. Saya selalu pergi kesana untuk sembahyang, membaca Qur’an, membaca ahadith, dan mempelajari tafsir.

Pasal 3 - Penebusan

Saya selalu menghina senyum di wajah mereka (orang Kristen) ketika kami mengkritik, menyakiti, atau merendahkan mereka... Kini saya tahu alasan senyuman mereka. Itu karena kasih, pengampunan, dan toleransi terhadap musuh mereka. Itulah karakteristik orang Kristen yang membawa damai

Sementara elemen-elemen tirani dan ekstremis yang hidup di Iran dan Palestina bisa jadi tidak terlalu mengejutkan dunia Barat – terutama setelah peristiwa 11 September – apa yang terjadi di Mesir sangat mengejutkan. Sedihnya, negeri para Firaun yang merupakan tempat penting yang harus dikunjungi jutaan turis ini juga merupakan sarang ekstremis Islam.

Lagipula, Mesir adalah tempat kelahiran tangan kanan Osama Bin Laden, Ayman Al-Zawahiri. Walaupun dilahirkan dari golongan aristokrat dan dilatih sebagai seorang ahli bedah, Zawahiri, seperti halnya banyak orang muda lain di Mesir, menyangkali latar-belakangnya yang istimewa dan malah lebih tertarik kepada Islam radikal melalui pengajaran Sayyid Qutb, orang yang gagasan-gagasannya membawa organisasi jihad Islam menyatu dengan kekuatan Osama Bin Laden. Bersama-sama mereka membentuk al-Qaeda dan hasilnya adalah catatan sejarah yang tragis. Ini adalah latar-belakang kisah Ahmed Awny Shalakamy.

Kamis, 22 Oktober 2009

Pasal 2 - Mengapa Saya Meninggalkan Islam?

Saya teringat pada satu kesempatan di Betlehem ketika para penonton yang penuh sesak di sebuah bioskop bertepuk-tangan dengan sukacita saat menonton film 21 Hari di Munich. Saat kami melihat orang-orang Palestina ...membunuh atlet-atlet Israel, kami...berteriak,’Allahu Akbar!’ Sebuah slogan sukacita”.


Salah-satu kekuatan yang paling dahsyat di dunia adalah kesaksian yang mengubah hidup. Sebagaimana Parvin dan Homa Darabi, Walid Shoebat juga mengalami jahatnya terorisme karena ia pernah menjalaninya – pada kenyataannya, ia mempraktekkannya. Sewaktu remaja, ia membom sebuah bank di Tanah Suci dan turut serta memukuli seorang tentara Israel. Ketika istrinya yang beragama katolik menantangnya untuk mempelajari Alkitab, hatinya yang keras kemudian menjadi lembut saat ia belajar tentang anugerah, rekonsiliasi, dan kasih yang diberikan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Sekarang Walid menyerukan perlunya toleransi beragama dan kebebasan pribadi. Dan ia berusaha keras, berjalan dari seorang teroris menjadi seorang yang anti teroris.


Kisah Walid Shoebat dengan tajam menunjukkan pada kita apa yang akan terjadi di lingkungan kita jika kita tidak menghentikan terorisme Islam. Ia meninggalkan Islam dengan alasan yang jelas: Islam menghasilkan kekerasan. Ia takut jika kita yang hidup di dunia Barat dan negara-negara non-Muslim lainnya tidak bersatu sekarang, kita akan menghadapi kekerasan Islam yang lebih dahsyat di kemudian hari. Saat itu terjadi, itu tidak terjadi di suatu tempat di seberang lautan – itu akan terjadi di dalam komunitas kita sendiri.


Pasal 1 - Kakakku

Dia akhirnya memutuskan untuk memprotes penindasan terhadap kaum wanita dengan cara membakar dirinya sendiri di tengah alun-alun yang dipadati oleh manusia di utara Teheran pada 21 Februari 1994. Jeritan terakhirnya adalah: ‘Kematian untuk tirani! Hidup kemerdekaan! Hidup Iran!’”


Pada 11 September 2001, dunia menyaksikan mentalitas fundamentalis Islam dari abad ke-7 menaklukkan teknologi abad 21. Hasilnya adalah kekacauan. Natur Islam yang kejam tiba di daratan Amerika – tidak terlupakan dan tidak dapat ditarik kembali. Banyak orang Amerika, bersama dengan orang-orang Barat lainnya, tidak pernah terlalu memikirkan Islam sebelum peristiwa itu terjadi. Tanggal 11 September mengubah semuanya itu, memasukkan Islam ke dunia barat abad 21. Tiba-tiba, Iran dan Irak terlihat tidak lagi jauh, dan orang-orang Barat, terutama kami orang Amerika, ingin belajar lebih banyak lagi mengenai musuh yang tak berwajah ini, yang telah mengumumkan hendak memerangi kami dengan cara yang sangat tak terbayangkan biadabnya. Kami mendapati bahwa kami dikonfrontasi dengan suatu kekuatan yang mematikan yang kami pikir terletak separuh dunia jauhnya dan berasal dari 4 abad lalu.

Kata Pengantar

Sebelum mulai, adalah penting mengkaji ulang sejumlah fakta-fakta dasar dan istilah-istilah mengenai Islam dan struktur otoritasnya. Kitab Suci pertama dan yang terutama mengenai Islam tentu saja Qur’an. Qur’an dapat dianggap sebagai Alkitabnya Islam dan ini adalah kitab suci utama dari Islam. Qur’an seluruhnya diberikan oleh Muhammad, pendiri dan “Nabi” Islam. Makna kata “Qur’an” dalam bahasa Arab adalah “pembacaan” atau “pengajian”. Kitab ini terdiri dari 114 pasal yang disebut Surah.

Meskipun demikian, Qur’an bukanlah satu-satunya sumber tradisi suci atau yang diinspirasikan dalam Islam. Oleh karena jika ia disebut sebagai satu-satunya teks Islam yang dianggap sebagai kata-kata literal dari Allah maka Sunna juga dianggap setara nilainya bagi seluruh Muslim. Kebanyakan Sunna ditemukan dalam sejumlah koleksi tradisi yang dikenal sebagai Hadis. Ingatlah kata itu, sebab ia akan banyak dipakai di seluruh buku ini. “Sunna” dalam bahasa Arab secara literal artinya “jalan yang jelas atau seimbang”.

MENGAPA KAMI MENINGGALKAN ISLAM?


Kepada Siapa Kami Mendedikasikan Buku Ini?

Kami mendedikasikan buku ini untuk ribuan orang tidak bersalah yang dibunuh atas nama Islam – pria dan wanita yang mati pada 11 September 2001, korban bom Bali, Madrid dan London, dan serangan di India dan Pakistan – juga pria dan wanita yang tak terhitung jumlahnya yang terbunuh di Irak dan dalam serangan-serangan lainnya di seluruh dunia. Sejak 11 September 2001, para teroris Islam telah melakukan lebih dari 10.000 serangan teror yang mematikan.

Kami juga mendedikasikan buku ini untuk anak-anak sekolah tidak berdosa yang telah dibantai secara biadab di Rusia dan untuk suster Leonella, seorang biarawati Katolik berusia lanjut yang telah menghabiskan masa hidupnya untuk mengasihi orang-orang Muslim namun hanya untuk mendapatkan sebuah peluru di punggungnya, yang mengakhiri hidupnya. Buku ini juga ditulis sehingga para korban rezim Islam yang mengalami kematian karena dilempari dengan batu, dipotong lengannya karena mencuri, dan mereka yang hidup dalam ketakutan akan kematian karena mereka meninggalkan Islam, supaya mereka tidak dilupakan. Tujuan kami adalah, saat membaca kumpulan kisah hidup ini, dunia akan jelas mendengar jeritan mereka untuk mendapat keadilan dan tangisan mereka untuk mendapatkan pembebasan.

Jika ada agama yang mengijinkan penganiayaan orang-orang yang berbeda kepercayaannya, jika ada agama yang tetap membiarkan wanita berada dalam perbudakan, jika ada agama yang tetap membiarkan orang dalam ketidakpedulian, maka saya tidak dapat memeluk agama tersebut”.

-Tasmila Nasrin: Dokter dan Pengarang

Tidak ada kebenaran di dunia ini selain monoteisme dan mengikuti ajaran Islam, dan tidak ada jalan keselamatan bagi umat manusia selain pemerintahan Islam atas umat manusia”.

-Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

Bahkan jika kita sepakat bahwa kebanyakan mayoritas Muslim adalah kaum “moderat” dan katakanlah hanya ada kira-kira 20 % orang Muslim yang “literalis”, itu berarti ada sekitar 250 juta orang Muslim di dunia saat ini yang mendedikasikan hidupnya untuk menjadi musuh dunia non-Muslim yang kafir”

-Raymond Ibraham

...Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sesungguhnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena begitu banyaknya orang kafir yang dibantai dengan mudahnya. Saya sangat syok melihat rakyat kami yang sangat haus membunuh orang-orang kafir tidak berdosa. Saya melihat banyak orang bersyukur kepada Allah atas pembunuhan massal ini. Bangsa kami yang Islami ini mengatakan bahwa Allah telah mengabulkan keinginan kami, dan bahwa ini adalah permulaan penghancuran negara-negara kafir. Bagi saya, ini adalah tidak berperikemanusiaan belaka. Lalu, Imam memohon kepada Allah untuk menolong Taliban memerangi tentara Amerika. Saya sangat marah. Itulah sebabnya saya kemudian berhenti sembahyang”.

-Khaled Waleed, Arab Saudi

Sabtu, 17 Oktober 2009

Catatan Kaki

PENDAHULUAN
1.Samuel S. Zwemer, editor Roger S. Greenway, Islam and the Cross: Selections from “The Apostle to Islam”, (Phillipsburg, P&R Publishing, 2002), h.56

PASAL SATU
1.David Pawson, The Challenge of Islam to Christians (London, Hodder and stoughton, 2003), h.11
2.Ibid
3.Bruce a. Mcdowell and Anees Zaka, Muslims and Christians at The Table (Phillipsburg, P&R Publishing, 1999), h.6
4.Ibid
5.New York Times, 22 Oktober 2001, Jodi Wilgoren, Islam Attracks Converts by the Thousands, Drawn Before and After Attacks,
6.Suratkabar Al-Hayat (London), 12 November 2001, seperti yang dikutip di Middle East Media & Research Institute, 16 November 2001, Muslim American Leaders: A Wave of Conversion to Islam in the U.S. Following September 11
7.Al-Ahram Al-Arabi (Mesir), 20 Oktober 2001, seperti yang dikutip di Middle East & Research Institute, 16 November 2001, Muslim American Leaders: A Wave of Conversion to Islam in the U.S Following September 11
8.The Times, (UK) 7 Januari 2002, Giles Whittell, Allah Came Knocking At My Heart
9.Mcdowell, Zaka, h. 6
10.Ibid, h. 6
11.Ibid, h.7
12.Middle East Media & Research Institute, 16 November 2001, Muslim American Leaders: A Wave of Conversion to Islam in the U.S Following September 11
13.New York Times, 22 Oktober 2001, Jodi Wilgoren, Islam Attracks Converts by the Thousands, drawn Before and After Attacks
14.The Dallas Morning News – 3 November 2001, Susan Hogan,
15.Pawson, h. 36
16.Ibid. 6, 7
17.Al-Jazeera, 12 Desember 2000, Christianization in Africa http://www.aljazeera.net/program/shareea/articles /2000/12/12-12-6.htm Terjemahan Inggris lihat di: http://www.islamreview.com/articles/fastdemiseprint.htm
18.http://isaalmasih.net/
19.Brother Andrew, Light Force, (Grand Rapids, Fleming H. Revell, 2004), h. 140

PASAL DUA
1.Ada sebuah kelompok bidat Islam yang sangat kecil yang hanya menunjuk Qur’an sebagai sumber kepercayaan dan praktek religiusnya. Kelompok ini dikenal dengan nama “The Submitters”.
2.Malik’s Muwatta Book 9, Nomor 9.7.27

Daftar Pustaka

Abdullah, Prof. M., Islam, Jesus, Mehdi, Qadiyanis, and Doomsday, (Adam, New Delhi, 2004)
al-Araby, Abduallah, The Islamization of America, (The Pen vs. the Sword, LosAngeles California, 2003)
Armstrong, Karen, Muhammad: A Biography of the Prophet (Harper Collins Books, 1993)
Amini, Ayatollah Ibrahim, Al-Iman Al-Mahdi: The Just Leader of Humanity, Translated by Dr. Abdulaziz Abdulhussein Sachedina, (Qum, Iran: Anasaryan Publications, 1997)
Brother Andrew, Light Force, (Grand Rapids, Fleming H. Revell, 2004)
Chesler, Phyllis, The New Anti-Semitism, (Jossey Bass, 2003)
Gabriel, Mark A., Islam and the Jews, The Unfinished Battel (Lake Mary, Florida, Charisme House, 2003)
Gabriel, Mark A., Jesus and Muhammad (Lake Mary, Charisma House, 2004)
Gilchrist, John, Jesus to the Muslims, (Benoni, Republic of South Africa, 1986)
Guillaume, A., The Life of Muhammad, (Oxford University Press, 2001)
Henry, Matthew, Matthew Henry Complete Commentary on the Whole Bible, (Henrickson, 1991)
Hitchcock, Mark, The Coming Islamic Invasion of Israel (Multnomah, Sisters, Oregon, 2002)
Izzat, Muhammad ibn, and Muhammad ‘Arif, Al Mahdi and the End of the Time (London, Dar Al-Taqwa, 1997)

Tambahan

Merengkuh Eskatologi Alkitabiah
Inilah pertanyaannya: Mengapa belajar eskatologi/akhir zaman? Tetapi sebelum kita menjawab pertanyaan ini, saya ingin membicarakan beberapa alasan mengapa orang-orang tidak mempelajari eskatologi.

Alasan Pertama: Orang-orang yang mempelajari eskatologi adalah orang aneh
Saya tidak tahu bagaimana pendapat anda, tetapi saya pikir salah satu alasan mengapa banyak orang tidak suka mempelajari eskatologi adalah karena orang-orang yang mempelajari eskatologi yang saya kenal terlihat aneh. Pernahkah anda secara pribadi memperhatikannya? Selama bertahun-tahun, saya telah menghadiri beberapa “Home Group”, yang pada dasarnya merupakan sebuah pertemuan kecil mingguan di rumah orang-orang yang bertujuan untuk membentuk komunitas dan memberikan kekuatan rohani. Dan sepertinya, selalu ada satu orang dalam setiap kelompok itu yang terobsesi dengan akhir jaman. Tidak peduli diskusi apa yang sedang berlangsung, mereka selalu terlihat ingin membicarakan tentang akhir jaman. Hal ini tentunya menjadi pembunuh suasana. Tetapi hal ini juga bisa membuat orang-orang merasa tidak nyaman. Pernahkah anda merasakan hal itu? Secara pribadi, sebagian ketakutan saya ketika menulis buku ini adalah bahwa saya tidak ingin dipandang sebagai “salah satu dari orang-orang itu.”

Barangkali anda berpikiran sama seperti saya dan anda juga tidak ingin dipandang sebagai makhluk aneh, dan untuk alasan itu anda telah menjauhkan diri dari eskatologi. Hal itu dapat dimaklumi.

Pasal 23 - Mempersiapkan Diri Untuk Menjadi Martir

MENJADI BAGIAN DARI DUNIA KRISTEN YANG DIANIAYA
Ketika banyak dari kita yang tinggal di Barat tidak hidup dalam sebuah atmosfer dimana kesyahidan bukanlah sebuah ancaman atau sebuah realitas, adalah sangat penting bagi kita untuk tetap terhubung dengan saudara-saudari kita yang mengalaminya. Pada saat ini ada beberapa negara diseluruh dunia dimana penganiayaan dan kesyahidan adalah sesuatu yang umum terjadi di sana. Saya percaya ada sebuah langkah-langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk menghubungkan hati kita dengan mereka yang hidup di garis depan. Tentu saja gereja Kristen di bumi perlu mengusahakan ikatan persaudaraan yang kuat, saling mendukung dan terhubung satu sama lain. Dan tentu saja kita yang hidup di Barat, yang saat ini “tinggal di negara yang aman,” bisa mengambil manfaat dengan mengecek secara teratur apa yang tengah terjadi di belahan dunia lain.

Yesus menjelaskan prinsip ini pada kita dengan berkata bahwa dimana harta kita berada, di situ juga hati kita berada. “Harta” kita mungkin bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang lebih daripada sekedar uang kita. Di samping keuangan kita, waktu dan energi kita pun bisa dikategorikan sebagai harta kita. Jadi jika kita ingin membangun hati yang terhubung dengan mereka yang tinggal di negara-negara dimana terjadi penganiayaan, maka ada hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan. Tentu saja kita bisa memulainya dengan terlebih dahulu mencari tahu siapa mereka dan dimana mereka berada, dan kita bisa mulai mendoakan mereka secara teratur. Jika anda adalah seorang pemimpin atau seorang pastor, saya mendorong anda untuk menyediakan waktu singkat ketika ibadah di gereja tengah berlangsung, untuk mendoakan saudara-saudari kita yang tengah dianiaya di seluruh dunia.

Pasal 22 - Merespon Dengan Penjangkauan

Sementara kuasa dan pentingnya doa adalah sesuatu yang tidak terbantahkan, masih ada dimensi lain terhadap respon kita yang juga sangat penting. Kita harus menjangkau orang-orang Muslim dengan pesan Kristen yang sempurna mengenai Kabar Baik (Injil). Ini adalah sebuah pesan pembebasan bagi mereka yang telah dibelenggu oleh Injil Islam yang palsu, yang justru melahirkan ketakutan. Ini adalah sebuah berita mengenai kasih dan penerimaan bagi mereka yang belum pernah mengetahui bagaimana rasanya diterima dan sepenuhnya dikasihi oleh Tuhan. Ini adalah sebuah berita yang berkata, Tuhan sangat mengasihi anda. Dan inilah cara bagaimana Ia membuktikannya untuk selama-lamanya.... Kita tidak boleh menggunakan berita Injil bagi keuntungan pribadi. Kita juga tidak boleh meremehkan kuasanya. Sesungguhnya, “Ini adalah kekuatan Tuhan untuk menyelamatkan semua yang percaya.” (Roma 1:16)

PENJANGKAUAN
Lalu, bagaimanakah mereka akan berseru kepada Dia yang belum mereka percayai? Dan bagaimana mereka akan percaya kepada Dia yang belum pernah mereka dengar? Dan bagaimana mereka akan mendengar, jika tidak ada yang memberitakan?
Roma 10:14

Tujuan dari pasal ini bukan untuk mendiskusikan metode penjangkauan bagi orang-orang Muslim, melainkan mendiskusikan roh/semangat yang Tuhan inginkan untuk menjangkau orang-orang Muslim, supaya tidak hanya mereka tetapi juga kita bisa ditransformasikan. Namun demikian, saya ingin membuat beberapa komentar mengenai penjangkauan kepada Muslim. Tentu saja ada dua cara utama yang bisa dipakai oleh orang-orang Kristen untuk menjangkau Muslim; di rumah/negeri sendiri atau di luar negeri.

Pasal 21 - Merespon Dengan Doa

ANTIDOT TIDAK ADANYA HARAPAN

Setelah Membaca buku ini, saya percaya banyak orang akan merasa kekurangan pengharapan. “Baiklah jika demikian,” anda mungkin bertanya, “Jika kekaisaran Satanik/Islamik ini akan menguasai dunia dan membunuh jutaan orang, lantas apa yang bisa kita lakukan? Tampaknya hal ini sudah ditetapkan sebelumnya, karena itu kita tak mungkin bisa merubahnya.” Pasal ini akan membahas hal-hal utama yang Tuhan tentukan dan antidot atas semua situasi yang kelihatannya sudah tidak ada lagi harapan, yaitu DOA.

Doa adalah kekuatan signifikan yang paling absolut, dan siapa pun bisa melakukannya. Sayangnya banyak orang mengabaikannya, bahkan di dalam gereja sendiri.
Sebab itu inilah pertanyaan yang harus ditanyakan: Jika Alkitab berkata bahwa semua hal ini akan terjadi, maka mengapa kita tidak menyerahkan diri kita pada “kehendak Tuhan” dan membiarkan saja Islam mengambil alih bangsa-bangsa? Mengapa mesti memperpanjang sesuatu yang sudah ditentukan? Ini semua merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sah-sah saja ditanyakan. Tetapi pertanyaan-pertanyaan ini didasarkan pada sejumlah asumsi-asumsi yang keliru. Biarkan saya menjelaskannya.

APAKAH NASIB KITA SUDAH DITENTUKAN?
Sejumlah pengajar Alkitab berspekulasi bahwa secara literal setiap bangsa di bumi akan diambil alih oleh sistem Anti Kristus. Kita sudah melihat sejumlah ayat-ayat Alkitab yang menyebutkan hal itu. Posisi saya mengenai subyek ini agak berbeda dengan mereka yang mengambil posisi absolut bahwa memang akan terjadi seperti itu. Saya akan menjelaskan mengapa. Pertama mari kita melihat ayat-ayat yang dipakai untuk menyimpulkan bahwa setiap bangsa akan jatuh ke tangan Anti Kristus dan akan bergabung dengannya untuk menyerang Yerusalem:
Lihatlah, Akulah yang membuat Yerusalem sebagai cawan yang memusingkan bagi semua bangsa sekelilingnya, bahkan hal itu pun terjadi atas Yehuda, pada saat pengepungan terhadap Yerusalem.
Dan terjadilah pada hari itu, Aku akan membuat Yerusalem batu beban bagi semua bangsa. Semua yang mengangkutnya akan terluka parah; dan semua bangsa di bumi akan dikumpulkan melawan dia. Zakhariah 12:2,3

Dan Aku akan mengumpulkan semua bangsa ke Yerusalem untuk peperangan. Dan kota itu akan direbut, dan rumah-rumah akan dijarah, dan wanita-wanita akan diperkosa, dan setengah dari kota itu akan keluar ke pembuangan, tetapi sisa dari umat itu tidak akan diangkut dari kota itu.” Zakhariah 14:2

maka Aku akan mengumpulkan semua bangsa dan membawa mereka turun ke lembah Yosafat, dan Aku akan beperkara dengan mereka di sana, berkenaan dengan umat-Ku dan milik pusaka-Ku Israel... Yoel 3:2

Dan kepadanya ditetapkan untuk melakukan peperangan dengan orang-orang kudus dan untuk menaklukkan mereka. Dan kepadanya diberikan wewenang atas setiap suku dan bahasa dan bangsa. Wahyu 13:7

Mari kita terlebih dahulu melihat ketiga ayat pertama. Karena ayat-ayat ini menggunakan kata “semua” dan secara spesifik kalimatnya berbunyi, “semua bangsa di bumi” ketika membicarakan serangan terhadap Yerusalem dalam perang Harmagedon, maka pastilah telah ditetapkan bahwa setiap bangsa sudah jatuh ke dalam kekuasaan kekaisaran anti-Kristus dan mendukungnya dalam peperangan ini. Saya bisa sepenuhnya memahami bahwa banyak orang akan tiba pada kesimpulan seperti ini.

Meskipun demikian, paling tidak ada dua masalah dengan intepretasi seperti ini: Pertama, ada cukup banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang memakai tipe bahasa yang sama, tetapi dengan jelas tidak berbicara mengenai semua bangsa di bumi. Ayat-ayat ini, sama halnya dengan ayat yang ada di atas, semuanya menggunakan sebuah konstruksi grammar Ibrani yang dipakai untuk melebih-lebihkan atau memberikan penekanan dalam usaha menyampaikan poin mereka. Ahli bahasa menyebut konstruksi seperti ini sebagai sebuah hiperbola. Ini seperti berkata, “Semua orang senang ice cream!” atau “Engkau tidak pernah membersihkan dapur,” atau statemen yang lebih tua lagi, “Semua orang Kreta adalah pembohong, kasar dan malas”.

Seringkali untuk meringkaskan, mengelaborasi perkecualian akan menumpulkan pengaruh dari pernyataan. Sebagai contoh, bayangkanlah sebuah rambu yang mengindikasikan batas kecepatan dimana ada sejumlah perkecualian yang juga ditulis di situ: “Batas kecepatan lima puluh, kecuali ambulan, mobil pemadam kebakaran, polisi yang sedang melakukan pengejaran, dan sebagainya.” Tidak mungkin ditulis demikian. Karena itu dalam bahasa yang bersifat eksklusif, perkecualian tidak bisa dianggap tidak ada. Jenis bahasa ini ditemukan cukup sering dalam Alkitab. Sebagai contoh, Nabi Daniel, berbicara kepada raja Nebukadnezar demikian:
Ya raja, Elohim Yang Mahatinggi telah mengaruniakan Nebukadnezar, ayahmu, sebuah kerajaan, dan keagungan, dan kemuliaan dan kehormatan.
Dan karena keagungan yang telah Dia berikan kepadanya itu, maka semua orang, bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa gentar dan takut kepadanya. Daniel 5:18,19

Karena itu saya menanyakan pertanyaan ini kepada anda: Apakah setiap bangsa di bumi takut kepada Nebukadnezar? Atau hanya bangsa-bangsa yang pernah mendengar mengenai Nebukadnezar yang takut kepadanya? Apakah Daniel sedang berbicara mengenai setiap bangsa yang ada di bumi? Atau hanya bangsa-bangsa yang sangat dekat dengan pengaruh kerajaan Babilonia? Apakah orang-orang asli Papua Nugini takut kepada Nebukadnezar? Secara pribadi, saya pikir Daniel menggunakan ungkapan, “semua orang, bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa” lebih sebagai sebuah ekspresi yang mengandung penekanan yang dipakai untuk menyampaikan poinnya. Atau, bagaimana dengan contoh lainnya yang mirip:
Dan menerima beberapa pemberian dari segala bangsa yang mendengarkan hikmat Salomo, dari semua raja di bumi yang telah mendengar hikmatnya. I Raja-raja 4:34

Apakah hikmat Salomo sedemikian mengagumkannya sehingga tak ada satu pun raja di bumi yang tidak pernah mendengarkan hikmatnya? Atau, apakah ayat ini adalah sebuah ekspresi lain yang dipakai untuk menyampaikan betapa masyurnya nama Salomo? Bagaimana dengan yang satu ini:
Dan dia menangkap hidup-hidup Agag, raja orang Amalek. Namun dia menumpas semua orang dengan mata pedang.
I Samuel 15:8

Haruskah kita melihatnya sebagai hal yang janggal bahwa orang-orang yang dicatat disini “seluruhnya telah ditumpas”, tetapi kemudian mereka kembali lagi melakukan kekacauan sebagaimana yang dicatat hanya beberapa pasal setelah ayat di atas? Sekali lagi, ada beberapa contoh yang mirip diseluruh Alkitab. Apakah anda bisa melihat poin saya?
Sekarang, jika kita kembali melihat pada ayat-ayat di kitab Zakhariah, maka kita bahkan bisa melihat bahwa di sana kelihatannya ada lebih banyak hal-hal spesifik yang disebutkan mengenai bangsa-bangsa mana yang akan terlibat dalam serangan itu:
“Lihatlah, Akulah yang membuat Yerusalem sebagai cawan yang memusingkan bagi semua bangsa sekelilingnya, bahkan hal itu pun terjadi atas Yehuda, pada saat pengepungan terhadap Yerusalem. Zakhariah 12:2

Tentu saja, bangsa-bangsa di sekeliling adalah negara-negara Muslim yang mengelilingi Israel dari setiap sudut. Pada kenyataannya, Nabi Yoel mengkonfirmasikan juga hal ini. Berbicara mengenai serangan akhir terhadap Yerusalem, Yoel menubuatkan:
Maka Aku akan mengumpulkan semua bangsa dan membawa mereka turun ke lembah Yosafat, dan Aku akan beperkara dengan mereka di sana, berkenaan dengan umat-Ku dan milik pusaka-Ku Israel, yang telah mereka serakkan di antara bangsa-bangsa; dan tanah-Ku yang telah mereka bagi-bagi.
Lagi pula apakah kamu bagi-Ku, hai Tirus dan Sidon, dan semua wilayah Filistin? Apakah kamu akan memberikan balasan kembali kepada-Ku? Dan jika kamu sedang memberikan balasan kembali kepada-Ku, maka dengan cepat dan dengan segera Aku akan membalikkan balasanmu itu ke atas kepalamu.
Kabarkanlah ini di antara bangsa-bangsa, persiapkanlah suatu peperangan, bangunkanlah para pahlawan, akan mendekat dan akan maju semua prajurit perang.
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang, dan pisau pangkasmu menjadi tombak, biarlah yang lemah mengatakan, “Aku kuat!”
Cepatlah dan datanglah, hai semua bangsa di sekeliling dan yang telah dikumpulkan di sana. Ya YAHWEH, bawalah turun para pahlawan-Mu!
Biarlah bangsa-bangsa bangkit dan datang ke lembah Yosafat, karena di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
Yoel 3:2,4,9-12

Alkitab New American Standard Bible (NASB) menuliskan dengan huruf miring kata-kata “hai semua bangsa di sekeliling”. Sekali lagi, siapakah ini “bangsa-bangsa yang ada di sekeliling” Israel? Apakah termasuk di dalamnya New Zealand? Canada? Bisa jadi. Tetapi berdasarkan konteksnya, Alkitab secara spesifik mengkaitkannya sebagai negara-negara Islam yang ada di sekeliling Yerusalem/Israel.
Alasan kedua juga menunjukkan bahwa tidak mungkin setiap bangsa berdasarkan posisinya akan jatuh ke dalam kekuasaan Anti Kristus, karena Alkitab mencatat dengan jelas bahwa tidak semua bangsa akan jatuh ketangannya. Kenyataannya, akan ada sejumlah bangsa yang akan melawan Anti Kristus setelah ia menyerang Yerusalem. Perhatikan ayat-ayat dari Daniel sbb:
Pada akhir zaman, raja selatan akan berperang dengannya. Dan raja utara itu akan datang melawannya seperti angin badai, dengan kereta perang, pasukan berkuda dan dengan banyak kapal. Dan dia akan memasuki negeri-negeri, lalu membanjiri dan melintasinya.
Dia akan masuk ke dalam negeri yang mulia dan banyak orang akan tersandung. Tetapi, mereka ini akan terluput dari tangannya, Edom, dan Moab, dan kepala dari kaum Amon.
Dia juga akan mengulurkan tangannya di bumi, dan negeri Mesir tidak akan luput.
Tetapi dia akan menguasai harta benda emas dan perak, dan atas segala barang berharga dari negeri Mesir. Dan orang Libia serta orang Etiopia akan ada di jejaknya.
Namun berita dari timur dan dari utara akan menggelisahkannya. Kemudian dia akan keluar dengan kegeraman yang besar untuk menghancurkan dan membinasakan banyak orang.
Dan dia akan mendirikan kemah-kemah istananya di antara laut dan gunung kudus yang mulia itu. Namun dia akan memasuki sampai pada akhir hidupnya dan tidak ada penolong baginya.”
Daniel 11:40-45

Disebutkan ada sejumlah kecil bangsa yang akan dilepaskan dari tangan Anti Kristus, yaitu Edom, Moab dan para pemimpin Amon. Bangsa-bangsa itu berbicara mengenai negara Yordania pada masa kini. Jadi setidaknya, Yordania tidak akan tunduk kepada Anti Kristus dan juga tidak akan jatuh ke dalam kontrolnya. Secara spesifik ayat ini mendefinisikan bangsa-bangsa yang akan jatuh ke dalam tangannya. Dikatakan “banyak bangsa”. Bukan semua bangsa. Apakah Alkitab berkontradiksi dengan dirinya sendiri? Saya yakin tidak demikian. Saya sangat percaya bahwa setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa pasti akan dipengaruhi oleh Anti Kristus. Saya yakin paling tidak Anti Kristus akan diberikan sebuah ukuran pengaruh dan otoritas atas bangsa-bangsa itu dimana di dalam bangsa-bangsa itu ia akan memiliki banyak pengikut. Banyak bangsa akan sepenuhnya didominasi olehnya, tetapi tidak setiap bangsa akan sepenuhnya jatuh ke dalam tangannya. Saya yakin bahwa inilah satu-satunya cara dimana kita bisa merekonsiliasikan semua ayat-ayat yang berkaitan dengan isu ini.

Baiklah, sekarang kita katakan bahwa saya telah memperlihatkan tidak setiap bangsa di bumi akan menyerang Yerusalem bersama dengan Anti Kristus, melainkan bangsa-bangsa dalam jumlah yang memadai sebagaimana yang dibenarkan oleh Zakhariah dan Yoel, memakai ekspresi-ekspresi dengan penekanan. Mengapa saya mengambil waktu sangat banyak membahas poin ini dalam sebuah pasal mengenai doa? Sederhananya, yang menjadi alasan adalah bahwa kendati Alkitab telah memberikan kepada kita sebuah bingkai nubuatan yang sifatnya umum mengenai apa yang akan terjadi pada hari-hari terakhir, banyak dari detil-detil spesifik masih harus dipastikan lagi. Tuhan tidak mewahyukan setiap detil akhir dengan sebuah alasan. Dan memang biasanya Ia jarang melakukannya. Jika Ia melakukannya, maka kita hanya perlu menunggu kedatangan Anti Kristus untuk menangkap kita. Tindakan kita menggali lubang tempat persembunyian untuk menyimpan makanan bagi persediaan akan sepenuhnya dibenarkan. Tetapi bukan itu yang Tuhan mau. Ia mau supaya kita bergulat dengannya di dalam doa, bukan hanya demi diri kita atau keluarga kita, tetapi juga untuk bangsa dimana kita hidup dan yang kita sebut sebagai rumah. Sebagai contoh, Tuhan tidak memperingatkan David Pawson bahwa Islam suatu saat nanti akan benar-benar menguasai Inggris, sehingga ia bisa memiliki waktu yang cukup untuk melarikan diri dari negaranya. Yang Tuhan lakukan adalah memperingatkan Gereja Inggris untuk bersama-sama mendoakan jiwa-jiwa yang ada di negara itu! Memang Islam mengajarkan untuk sepenuhnya berserah kepada nasib dengan menganggap segala sesuatu terjadi karena takdir Allah: “Insyaallah,” (jika ini adalah kehendak Allah...maka akan terjadi demikian) kata mereka. Tetapi kita melayani Tuhan yang meminta kita untuk berpartisipasi dengannya untuk menyebarkan kerajaanNya yang indah diseluruh bumi melalui kotbah (undangan) dan doa.

Poinnya di sini adalah jika anda menemukan diri anda merasa putus asa setelah membaca skenario yang telah dibukakan dalam buku ini, jangan sekali-kali menjadi takut; masih ada sesuatu yang bisa anda lakukan: Anda bisa berdoa, anda bisa berdoa, dan anda masih bisa lebih banyak lagi berdoa. Dan anda juga bisa bergabung dengan mereka yang melakukan hal yang sama. Jangan pernah memandang rendah kuasa dari sebuah doa yang kuat untuk mempengaruhi realitas dan akhir dari hal apa pun. Ingat, ceritanya belum berakhir, hingga semuanya terjadi. Saya sangat percaya bahwa pasal terakhir dari cerita yang akan terjadi kepada banyak bangsa akan ditentukan oleh doa yang kuat. Tuhan sendiri memberikan kepada kita kemampuan untuk secara literal mempengaruhi tingkatan kasih karunia dengan tingkatan penghakimannya yang akan menyentuh rumah, kota-kota, wilayah dan bahkan bangsa kita. Setiap bangsa akan menerima ukuran tersendiri dari penghakiman Tuhan. Sesungguhnya, setiap orang di bumi akan masuk ke dalam proses pemurnian yang dalam selama kurun waktu tiga setengah tahun dari periode yang mengerikan ini. Setiap hal yang dapat digoncangkan akan digoncangkan. Jadi sekaranglah waktu untuk berseru agar Tuhan memberikan kasih karunianya untuk hari-hari yang akan datang.

Ada juga aspek yang sangat penting lainnya dari doa yang harus disebutkan. Saya juga percaya bahwa doa bisa mencegah penghakiman Tuhan dan menyediakan lebih banyak waktu bagi perubahan-perubahan positif. Kita harus ingat alasan sehingga Tuhan masih menunda kedatanganNya adalah supaya lebih banyak lagi orang yang akan mengenal Dia dan diselamatkan.
Tuhan tidak menunda akan janji-Nya sebagaimana beberapa orang menganggap sebagai kelambanan, sebaliknya, Dia bersabar terhadap kita karena tidak menghendaki seorang pun binasa, melainkan supaya semua orang memperoleh pertobatan.
2 Petrus 3:9

Akan ada kebangunan-kebangunan rohani yang dramatis di banyak bangsa yang akan memperpendek kedatangan akhir zaman, sementara akan sedikit kemungkinan terjadinya kebangunan rohani yang dramatis jika akhir zaman itu terjadi sekarang. Kendati secara pribadi saya meyakini bahwa hari itu akan tiba ketika nubuatan-nubuatan dalam Alkitab digenapi, saya meyakini bahwa kita bisa mendesak Tuhan untuk memberikan kepada kita lebih banyak lagi waktu untuk menuangkan kebangunan rohani kepada bangsa kita sebelum hari-hari yang gelap ini terjadi. Doa bisa meredakan amarahNya supaya anugerahnya memiliki lebih banyak lagi waktu untuk bekerja dalam hati sebuah bangsa.

Tuhan datang untuk berbicara kepada Musa. Ia berkata bahwa ia akan menghakimi dan menghancurkan umat Israel. Kebanyakan kita mungkin berpendapat bahwa kesempatan bagi Israel sudah cukup. Tuhan sudah menyatakan rencanaNya untuk melenyapkan mereka. Tetapi Musa tidak bisa menerima hal itu. Ia coba mencegah rencana Tuhan dengan berdiri sebagai penengah antara Tuhan dengan bangsanya.

Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, “Aku telah melihat bangsa ini; dan sungguh inilah bangsa yang tegar tengkuk.
Dan sekarang tinggalkanlah Aku sendirian, dan biarlah murka-Ku tersulut terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi Aku akan menjadikan engkau suatu bangsa yang besar.”
Dan Musa pun memohon dengan sangat di hadapan YAHWEH, Elohimnya, dan berkata, “Mengapakah YAHWEH, murka-Mu tersulut terhadap umat-Mu yang telah Engkau bawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Mengapakah orang-orang Mesir akan berkata sambil mengatakan: Dengan niat jahat Dia telah membawa mereka ke luar untuk membunuh mereka di pegunungan dan untuk membinasakan mereka di atas permukaan bumi ini? Berbaliklah dari nyala murka-Mu dan menyesallah atas yang jahat terhadap umat-Mu.

Ingatlah akan Abraham, akan Ishak, dan akan Israel, hamba-hamba-Mu, yang kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri, dan Engkau telah berfirman kepada mereka: Aku akan melipatgandakan keturunanmu seperti bintang-bintang di langit, dan seluruh negeri ini yang telah Kukatakan akan Kuberikan kepada keturunanmu, juga akan mereka miliki untuk selamanya.”
Dan YAHWEH akan menyesal atas yang jahat yang telah Dia firmankan untuk melakukannya pada umat-Nya. Keluaran 32:9-14

Sekarang pulanglah ke rumah dan putar ulang adegan ini. Pertama Tuhan berbicara kepada Musa: “Dan sekarang tinggalkanlah Aku sendirian, dan biarlah murka-Ku tersulut terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi Aku akan menjadikan engkau suatu bangsa yang besar.” Oke, sekarang tekan tombol pause...Sekarang mari kita masukkan sejumlah teolog ke dalam adegan ini untuk mendiskusikan apakah Tuhan akan menghancurkan Israel atau tidak. “Tentu saja Ia akan menghancurkan mereka,” mereka semuanya setuju, sebab Tuhan telah menyampaikan hal itu dan Ia pasti melakukan apa yang Ia katakan. Banyak orang yang mungkin akan memberikan argumentasi yang sama hari ini. Barangkali anda merasa bahwa penghakiman adalah sesuatu yang tidak lagi bisa dihindarkan dari bangsa kita. Baiklah. Sekarang, apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan mengomel dengan keras? Atau, apakah anda akan menjadi penengah seperti yang dilakukan oleh Musa? Mungkin Tuhan akan melaksanakan penghakimanNya atas bangsa anda. Atau, barangkali Ia akan membatalkannya.

Carilah YAHWEH, hai semua orang yang rendah hati di bumi, yaitu orang-orang yang telah melakukan perintah-perintah-Nya. Carilah kebenaran, carilah kerendahan hati, kiranya kamu dilindungi pada hari kemurkaan YAHWEH. Zefanya 2:3

“Bahkan, sekarang jugalah,” firman YAHWEH, “Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, dan dengan berpuasa, dan dengan menangis, dan dengan meratap!”
Dan, koyakkanlah hatimu dan bukan pakaianmu; dan kembalilah kepada YAHWEH, Elohimmu! Sebab, Dia pengasih dan penyayang, lambat untuk marah dan berlimpah kasih setia, dan Dia menyesal akan yang jahat.
Siapa tahu Dia akan berbalik dan menyesal, dan meninggalkan suatu berkat di belakang-Nya, suatu persembahan sajian dan persembahan curahan bagi YAHWEH, Elohimmu!
Yoel 2:12-14

Saya secara pribadi yakin bahwa sekarang kita sedang hidup pada masa-masa yang genting ketika masa depan banyak bangsa tengah dipertaruhkan. Sekarang bukanlah waktunya untuk menjadi takut. Ini juga bukanlah waktunya untuk berkeluh kesah. Sekaranglah waktunya untuk berdoa!

Saya ingin mengakhiri pasal ini dengan mengutip sebagian dari artikel yang ditulis oleh pengajar dan pengarang Alkitab yang terkenal, Francis Frangipane. Saya merasa terispirasi oleh artikel Francis ketika ia membahas isu yang tengah kita diskusikan dan saya yakin anda juga akan merasakan hal yang sama.

Konflik dihadapan generasi kita tak kurang mengancam dibandingkan Naziisme dan imperialisme Soviet. Islam radikal adalah sebuah kekuatan Iblis yang sedang berusaha mendominasi dunia. Kita tidak boleh kalah dalam perang melawan terorisme dan moralitas. Kita tak boleh takut atau kehilangan iman, sebab kita dilahirkan untuk berperang dan memenangkan pertempuran pada masa dimana kita hidup. Sekali lagi argumen yang timbul,”Saya diajari bahwa kehidupan seharusnya terus bertumbuh bahkan hingga kedatangan Yesus Kristus.” Ya, hari itu pasti akan datang, tetapi kita tidak boleh berasumsi bahwa hari itu sudah datang. Di sepanjang zaman Tuhan menuntut kita untuk berjalan sebagai para pemenang. Kenyataan bahwa masih ada bangsa-bangsa hari ini yang masih mengalami panen raya dan terobosan-terobosan mengingatkan kita bahwa masih ada waktu untuk bangsa-bangsa kita. Salah seorang pembaca kami mengirimkan pada kami petikan dari Aragon, Raja Gondor, dalam kisah Kepulangan seorang Raja. Penulis buku ini adalah J.R.R. Tolkien, seorang berkewarganegaraan Inggris, yang menolak jika bukunya dikaitkan dengan Perang Besar. Tetapi kebanyakan dari manuskripnya ditulis selama puncak Perang Dunia Ke-2. Buku ini adalah sebuah metafor dari semua pertempuran yang harus dihadapi oleh setiap generasi untuk mengalahkan kejahatan....
“Dianggap tak memiliki harapan, dimana tampaknya tak bisa lagi dihindarkan sebuah kekalahan yang pasti melawan gerombolan musuh dari neraka yang kejam, maka Raja Aragon berusaha untuk kembali menginspirasikan para tentaranya. Dengan menunggangi kuda di depan para tentaranya, dengan persenjataan yang minim, ia berseru,”Saya melihat di mata anda ketakutan yang sama yang juga menggetarkan hatiku. Akan datang suatu hari ketika orang-orang berani akan jatuh, yaitu ketika kita mengabaikan teman-teman kita, dan menghancurkan semua ikatan persekutuan. Tetapi itu tidak terjadi hari ini. Hari ini kita akan bertempur! ...dengan semua yang kamu kasihi di bumi yang baik ini, aku meminta kamu semua untuk tetap berdiri bersama-sama dengan aku, hai para pria Barat!”1

Kepada siapa aku hanya bisa menambahkan sebuah ucapan terimakasih yang sepenuh hati, Amin!

Pasal 20 - Pemikiran Selanjutnya

Setelah membahas dan menawarkan resolusi pada sejumlah tantangan-tantangan potensial terhadap tesis yang dipresentasikan dalam buku ini, maka sekarang kita akan menuju pada beberapa pemikiran akhir.

HANYA KEBETULAN?
Ketika saya mulai mempelajari eskatologi Islam dan banyaknya kemiripan antara Anti-Kristus Biblika dengan Islamik Mahdi, maka saya menjadi terheran-heran. Tetapi sementara saya mulai melihat bahwa kemiripan ini diperluas jauh dari hanya sekedar Mahdi dan Anti Kristus, saya tahu bahwa subyek ini menuntut sebuah studi yang komprehensif. Saya harus “menyaksikan sendiri seberapa dalam lubang kelinci ini” membawa saya. Sementara terdapat kemiripan antara dua sistem eskatologi, satu subyek dengan subyek lainnya, kesimpulan pribadi saya adalah bahwa kemiripan-kemiripan yang banyak ini bukanlah sebuah kebetulan. Di sana ada bukti yang jelas akan tujuan dan disainnya.

Dalam pasal delapan belas, saya mendaftarkan 22 kemiripan yang sangat kuat antara pandangan eskatologis Alkitab dengan Islam mengenai hari-hari terakhir. Saya yakin bahwa daftar ini masih bisa diperbanyak. Beberapa hal yang paralel, diantaranya sangat menarik. Pikirkanlah sebuah fakta sebagai contoh: Para sarjana Alkitab dan para pelajar nubuatan Alkitab telah menyimpulkan bahwa Anti Kristus akan mengadakan “perjanjian damai” dengan Israel selama tujuh tahun. Perjanjian ini diyakini oleh banyak orang, akan memasukkan ke dalamnya sebuah konsesi yang akan mengijinkan Israel untuk membangun kembali bait Suci Yahudi di Yerusalem. Skenario yang sama persis diperlihatkan oleh tradisi Islam bahwa Mahdi akan memediasi sebuah “perjanjian damai” dengan orang-orang Kristen melalui seorang Yahudi dari suku Lewi, yaitu suku darimana para imam Yahudi berasal. Seorang Lewi akan menjadi seorang agen penting untuk mewakili orang-orang Yahudi dalam membangun kembali Bait Suci mereka. Ajaibnya, kurun waktu Islamik di sini adalah tepat selama tujuh tahun. Hal ini adalah sebuah paralel yang terlalu detil dan spesifik untuk dituliskan, sehingga kita menganggapnya sebagai sebuah kebetulan. Dan barangkali inilah elemen yang paling tidak signifikan dari semua paralel-paralel yang ada.

Dalam memikirkan implikasi dari kenyataan bahwa “manusia jahat” terbesar dalam Alkitab; yaitu Anti Kristus, secara literal telah ditransformasikan ke dalam kedatangan juru selamat Islam, sementara manusia baik terbesar dalam Alkitab, yang namanya adalah Yesus, telah ditransformasikan menjadi “manusia jahat” terbesar dalam eskatologi Islam. Seseorang harus mau menanyakan pertanyaan berikut: Apakah Setan secara spesifik telah terlibat dalam penginspirasian doktrin akhir zamannya Islam? Apakah Setan melalui tradisi-tradisi Islam, telah menemukan suatu cara untuk melaksanakan rencana akhirnya? Sekarang sebagaimana yang bisa kita saksikan, tentu saja dalam sejarah natural ada orang-orang yang nyata dan perkembangan-perkembangan dalam jumlah besar yang berkontribusi bagi pembentukan tradisi-tradisi ini. Tetapi saya berbicara dari faktor-faktor dan makluk-makluk rohani yang tidak kelihatan yang ada di belakang pembentukan tradisi-tradisi ini. Kekhususan, detil dan cakupan dari hal-hal yang paralel menuntut pengakuan disain, sementara natur membengkokkan dan bersikap sinis terhadap hal-hal yang “anti-paralel”, dengan jelas menunjukkan sifat dengki dari “orang” yang melakukannya. Saya mengerti bahwa apa yang saya nyatakan barusan kelihatannya seperti sebuah pernyataan paranoid. Tetapi pikirkanlah seluruh fakta-fakta ini: Ketika Tuhan mewahyukan kitab Wahyu kepada rasul Yohanes, Ia pada saat yang sama menyingkapkan rencana terbesar Setan untuk menyesatkan dunia. Rencana Setan pun diekspos. Menemukan dirinya dalam posisi seperti itu, mungkinkah Setan, dengan tabiatnya yang licik itu, memutuskan bahwa adalah penting untuk menciptakan sebuah tradisi yang kuat yang berisi sebuah “anti-paralel” dari rencana besarnya?

Jika demikian, Setan masih bisa bersikap kurang ajar, yaitu dengan masih membawa-bawa apa yang telah Tuhan katakan akan Ia lakukan, tetapi pada saat yang sama ia masih bisa memperdayakan sebagian besar dunia semantara ia (Setan) melakukannya. Jika ini yang terjadi, maka ketika Anti Kristus datang sebagaimana yang telah dinubuatkan dalam Alkitab, Setan telah memperlihatkan Anti Kristus itu kepada sekurangnya 1,5 milyar orang Muslim, dimana mereka akan mengenali sang Anti Kristus melalui tradisi-tradisi dan nubuatan-nubuatan yang sudah berusia 1400 tahun yang telah memprediksikan kedatangan seorang “penyelamat” yang menakjubkan. Sebagai oknum yang menginspirasikan berdirinya tradisi akan kedatangan seorang Anti Kristus seperti itu dalam sebuah agama dunia yang bersemangat, maka Setan sebenarnya telah menyiapkan seperlima penduduk dunia untuk menyambut dan menerima kedatangan Anti Kristus dengan tangan terbuka. Tampaknya seluruh dunia Islam, yang berkembang dengan cepat, secara literal telah dipersiapkan untuk melaksanakan rencana dari musuh terbesar Tuhan. Jika ini yang sedang terjadi, maka tidak hanya dikatakan bahwa “Setan hidup dengan sejahtera di Planet Bumi,” tetapi bisa dikatakan lebih spesifik lagi: “
Setan hidup dengan sejahtera dalam sebuah agama dunia yang bertumbuh paling cepat.”

SISI BAIK ISLAM
Sebelum kita membahas lebih jauh, harus ditunjukkan bahwa meski buku ini lebih banyak terfokus pada sisi yang paling negatif dari Islam, kita juga bisa mengkualifikasikan di sini bahwa Islam sebagai sebuah agama juga dipenuhi dengan banyak hal-hal baik, kesalehan, hal-hal yang layak dipuji dan agung. Seseorang bisa menunjukkan doa yang penuh dengan kesungguhan yang menjadi kekuatan Islam atau arsitektur dan seni Islam yang sangat indah. Pada kenyataannya ada banyak hal mengenai Islam dan budaya Islam yang saya secara pribadi menemukannya sebagai hal yang atraktif dan berkesan. Menyangkali sisi Islam ini sama seperti kita membenamkan kepala kita di dalam pasir.

Tetapi sebagaimana yang dikatakan oleh Oswald Chambers dalam buku devosional Kristen klasiknya “My Utmost for His Highest”, dimana ia berkata: “yang baik selalu merupakan yang paling kuat dari musuh”. Ini sebuah konsep penting untuk kita pegang. Alasannya adalah bahwa Setan telah mengetahui hal ini jauh sebelumnya dan secara efektif memakai konsep ini sebagai salah satu dari peralatan terbaiknya untuk menyesatkan banyak orang. Islam memiliki banyak ekspresi-ekspresi religius di dalam dan di luar yang tampaknya cukup baik; dan banyak yang memiliki kemiripan yang kuat dengan yang saya temukan dalam kekristenan. Tentu saja, agama Islam tanpa Injil Yesus yang asli tidak akan pernah membawa orang kepada hubungan yang benar dengan Tuhan. Tak peduli sebanyak apa pun ciri-ciri dan tradisi-tradisi mengagumkan yang dimiliki oleh Islam, tetapi ia gagal mencapai hal yang paling utama dalam kehidupan.

Yesus bukan hanya sekedar seorang nabi yang lain; tetapi Ia adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yohanes 14:6). Dalam pengertian ini, kita bisa melihat dengan jelas natur dari Anti Kristus Islam. Bagaimana bisa? Sebab kata “Anti Kristus” memiliki arti ganda. Tidak hanya bahwa Anti Kristus itu artinya “melawan Kristus”, ia juga mengandung pengertian “selain dari Kristus” – sebuah substitusi. Dalam Islam, saya bisa melihat sebuah bentuk substitusi Kristen yang ditata dengan sangat ahli. Islam adalah sebuah agama yang memiliki banyak kemiripan dengan yang asli, meskipun ia tidak memiliki semua aspek-aspek yang esensial dari yang asli itu, yaitu sebuah hubungan dengan Tuhan alam semesta yang sejati melalui Yesus Kristus. Ini sebuah mode esensial yang Tuhan pilih dan tetapkan untuk berhubungan dengan manusia. Islam berusaha untuk menyingkirkan hal ini. Bagi Kekristenan, adalah sulit untuk menciptakan sebuah contoh yang lebih baik dari seorang Kristus dengan versi lebih rendah dibandingkan bagi Islam.

Dan dalam pengertian ini, Islam adalah “baik” yaitu bahwa ia adalah musuh yang paling tinggi. Sebab itu, bahaya Islam bukan hanya sisi gelapnya yang terlihat jelas tetapi juga sisi terangnya. Sebab aspek-aspek Islam itulah, yaitu yang mirip dengan sebuah hubungan sejati dengan Tuhan, yang membuatnya mudah diterima oleh banyak orang yang mendasarkan keputusan mereka pada sebuah pengujian yang tidak lengkap terhadap kedua agama itu. Setan itu licik dan penuh tipu daya. Tanpa dilapisi dengan kesalehan, maka Islam tidak akan bisa diterima oleh siapa pun, tetapi Setan selalu menutupi racun dengan permen yang manis. Setan dengan gembira rela menderita dan mengijinkan banyak elemen-elemen yang baik dimasukkan ke dalam agama Islam untuk menukar ketiadaan elemen esensial dan fundamental dari sebuah hubungan yang benar dengan Tuhan, yaitu Yesus sejati – satu-satunya Juru Selamat dunia.

JIKA BUKAN ISLAM, LALU APA?
Setelah semua informasi diuji, masih ada satu pertanyaan penting terakhir yang perlu untuk ditanyakan: Jika Islam bukanlah sistem Anti Kristus, lalu apa?
Di Amerika, kita cenderung menjadi masyarakat yang Amerika sentris. Sebagai orang-orang Kristen Amerika kita selalu membaca Alkitab berdasarkan pengalaman pribadi kita sebagai orang Amerika. Saat ini, di Amerika dan di banyak negara lainnya, secara umum “musuh” terbesar kekristenan hari ini adalah “progresif” sekularis – kaum sayap kiri dan para penganut berbagai bentuk agama Zaman Baru (New Age). David Limbaugh, komentator sosial dan politik, dalam bukunya “Persecution: How Liberal Are Waging War Agains Christianity” memberikan detil-detil bertumbuhnya kecenderungan bersikap prejudis, diskriminatif dan kebencian terhadap kekristenan di Amerika. Limbaugh secara akurat mengidentifikasikan semakin bertumbuhnya sebuah kebencian yang asli terhadap kekristenan di Amerika Serikat.

Dengan demikian, banyak orang-orang Kristen Amerika akan menyaksikan satu hari ketika kebencian dari para sekularis progresif terhadap kekristenan akan mendidih menjadi sebuah kegeraman sehingga sejumlah orang akan merasa bahwa tindakannya bisa dibenarkan ketika mereka membunuh orang-orang Kristen. Meskipun saya sendiri memiliki kebencian yang kuat yang diarahkan kepada kekristenan, dan sementara analisa Limbaugh sepenuhnya akurat, saya secara pribadi menemukan bahwa adalah sulit untuk mempercayai bahwa liberalisme dan sekularisme seperti ini cukup kuat untuk dianggap sebagai tabiat membunuh yang terorganisir, yang akan berlangsung pada hari-hari terakhir, seperti yang dikatakan oleh Alkitab. Barangkali penglihatan orang-orang Kristen Amerika terlalu kabur ketika mereka mencoba untuk memvisualisasikan atau berspekulasi tentang siapakah sebenarnya penganiaya mereka di akhir zaman. Ketika Yesus berkata bahwa harinya akan datang “ketika mereka yang membunuh kamu berpikir bahwa mereka sedang melayani Tuhan,” adalah penting untuk tidak hanya memiliki keyakinan akan adanya satu Tuhan, tetapi juga keyakinan kepada sebuah sistem agama dengan mentalitas bahwa membunuh dengan nama Allah adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan. Secara pribadi saya tidak melihat bahwa liberalisme, humanisme, atau bahkan okultisme bisa diperhitungkan dalam deskripsi spesifik Yesus ketika Ia memberikan peringatan ini. Barangkali, jika dalam beberapa dekade yang akan datang, humanisme, sekularisme, okultisme, dan beberapa bentuk agama Zaman Baru berubah menjadi sebuah gerakan dunia kohesif yang populer, maka dalam kasus ini ia bisa dianggap sebagai sebuah sistem yang akan bertanggungjawab atas terjadinya penganiayaan atas seluruh bumi. Tetapi saat ini, sistem seperti itu belum ada. Saya tidak menemukan ada cukup bukti untuk menerima pendapat bahwa salah satu dari “isme” yang disebut di atas adalah calon yang memiliki legitimasi untuk menggenapi nubuatan Yesus mengenai orang-orang yang akan membunuh orang-orang Kristen dan berpikir bahwa mereka sedang melayani Tuhan ketika melakukannya.

Tetapi Islam secara sempurna cocok dengan nubuatan Yesus. Dan selagi kita mendiskusikannya di pasal-pasal sebelumnya, Islam juga secara sempurna menggenapi nubuatan Yohanes mengenai sebuah sistem yang berlaku di seluruh dunia yang menggunakan cara “memenggal kepala” sebagai metode utama atau mode operasi untuk memaksakan hukum-hukumnya. Tetapi bagaimana kita bisa sampai tidak memperhatikan hal ini? Islam adalah agama kedua terbesar dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Apakah kita bisa buta seperti itu? Untuk bersikap adil, hingga peristiwa 11 September, Islam sepertinya berada di luar radar kebanyakan orang-orang Kristen Amerika. Dan dengan banyak cara, Islam sebagai sebuah agama sepertinya diabaikan sebagai sebuah kekuatan dunia selama berabad-abad lamanya. Tetapi Islam perlahan-lahan dan dengan pasti bertumbuh di sepanjang abad ke dua puluh, dan mulai menunjukkan eksistensinya dengan datangnya Islam radikal di Iran dan Mesir yang kemudian memicu jaringan gerakan jihad sedunia, yang sebelumnya belum pernah ada baik dalam sejarah Islam maupun sejarah dunia. Banyak orang yang hari ini mendeklarasikan bahwa “abad ke dua puluh satu akan menjadi abad Islam”. Selagi banyak orang berspekulasi bahwa Amerika akan terlibat dalam perang dunia ketiga, Muslim sedang mendeklarasikan kepada seluruh dunia bahwa mereka sedang melakukan Jihad besar yang ketiga. Karena itu, mungkin dengan masih tersisa waktu satu jam lagi, Islam sekarang akhirnya telah menarik perhatian kita. Dan setelah kita mempelajari natur Islam dalam terang nubuatan Biblika/Alkitab, kita bisa lihat bahwa tidak hanya secara mendetil ia cocok dengan deskripsi Nubuatan Biblika, tetapi bahwa sekarang selama seribu empat ratus tahun, ia sudah melakukan infiltrasi ke setiap sudut bumi. Saya percaya bahwa panggungnya sudah terpasang.

Pasal 19 - Masalah-Masalah Potensial dengan Tesis-Tesis

Saya meyakini, adalah sebuah sikap bertanggungjawab untuk membahas apa yang telah saya antisipasi, yang mana hal itu mungkin merupakan sejumlah argumen dan obyektif yang dipakai melawan tesis sebagaimana dipresentasikan dalam buku ini. Dalam pasal ini saya akan membahas kesulitan-kesulitan potensial yang secara pribadi telah menimbulkan pertanyaan dalam diri saya, serta membagikan mengapa saya merasa bahwa hal-hal itu adalah mudah untuk diselesaikan. Pada kenyataannya, sejumlah tantangan mungkin bisa memberikan penerangan yang lebih besar terhadap detil-detil mengenai bagaimana hal-hal terbentang sesuai dengan maksud Alkitab.

MELOMPAT PADA KESIMPULAN
Disepanjang sejarah Kristen, banyak orang Kristen yang telah melihat Anti-Kristus dan sistemnya yang, siapa pun dia, dia adalah musuh utama atau Setan pada masa kini. Banyak orang Protestan berkata – beberapa dari mereka masih meyakini hal itu hingga hari ini – bahwa Paus kemungkinan tokoh yang paling cocok untuk menjadi Anti Kristus. Spekulasi yang lain mulai dari Mikhail Gorbachev hingga Saddam Husein hingga Pangeran Charles. Selama beberapa waktu lamanya, Komunisme dengan doktrin ateismenya dianggap oleh banyak orang sebagai sistem Anti Kristus yang paling favorit. Sebelum dibentuknya Uni Eropa, banyak yang berspekulasi bahwa ketika jumlah anggota Uni Eropa mencapai sepuluh, maka Anti Kristus akan bangkit yang menandakan “Kebangkitan Kekaisaran Roma”. Dalam film seri populer “Left Behind”, Nicoloae Carphatia, seorang politisi Roma memainkan peran sebagai Anti Kristus. Telah banyak buku ditulis oleh orang-orang Kristen mengenai spekulasi-spekulasi yang tidak tepat dan lucu selama bertahun-tahun. Pada kenyataannya, baru-baru ini masih ada sebuah buku yang ditulis mengenai hal itu.

Paul Boyer, Profesor Sejarah di Universitas Wisconsin, dalam tulisannya yang informatif, meskipun ini sebuah buku tua, berjudul “When Time Shall Be No More”, secara menyeluruh menguji keyakinan premillenial yang muncul di sepanjang sejarah Gereja. Boyer berhasil mendemonstrasikan bagaimana orang-orang Kristen telah berulang-ulang tertipu dan terlalu tergesa-gesa sebab mereka terlalu cepat menyimpulkan mengenai identitas maupun sistem dari Anti Kristus. Pada masa dimana kita hidup, saya mengambil resiko untuk berkata bahwa pekerjaan beberapa guru mengenai akhir zaman adalah mereka terlalu berspekulasi mengenai indetitas dari Anti Kristus dan sistemnya, dimana apa yang mereka lakukan kelihatan seperti sebuah olah-raga dan sebuah industri.

Sebab itu tantangannya muncul sebagai berikut: “Apakah anda akan melakukan hal yang sama? – Apakah anda hanya mengambil Manusia Setan hari ini (Islam) dan mengkategorikannya sebagai sebuah sistem Anti-Kristus? Saya tidak mempercayainya. Inilah alasannya: Saya tidak akan mencari cara untuk mengindentifikasikan Islam sebagai sebuah sistem anti-Kristus, tetapi saya lebih suka berteman dengan Muslim serta berusaha memahami Islam. Dan saya masih mengasihi orang-orang Muslim. Tetapi melalui perjalanan saya untuk memahami dan mengetahui dengan baik mengenai Islam, materi yang dibahas dalam buku ini sangat mempengaruhi saya. Bukan karena perasaan-perasaan negatif atau agenda yang bias sehingga saya bisa tiba pada kesimpulan yang saya miliki dalam buku ini, tetapi lebih pada informasi yang berbicara untuk dirinya sendiri. Juga, fakta sederhana bahwa suatu hari kelak sistem Anti Kristus akan muncul. Ketika hal itu terjadi, apakah kita akan memandang ke arah yang lain sebab takut menjadi orang-orang Kristen yang mudah tertipu, yaitu mengidentifikasikan Anti-Kristus secara salah? Ketika hal yang sebenarnya tiba, akankah gereja mengijinkan perasaan takut membuatnya menjadi bodoh sehingga kehilangan ketajaman?

Pada titik ini, respon saya kepada mereka yang menantang ide bahwa Islam adalah kekuatan pengendali utama di belakang sistem Anti Kristus akan ditantang untuk menunjukkan berdasarkan Alkitab mengapa hal itu tidak demikian. Aspek apa dari roh dan sistem Anti Kristus sebagaimana yang digambarkan dalam Alkitab yang tidak segaris dengan roh dan doktrin-doktrin Islam? Apakah ada kelemahan berkaitan dengan argumen yang dikemukakan di sini? Dan jika bukan Islam, maka sistem lain apa yang memenuhi daftar panjang dari syarat-syarat biblika yang dibutuhkan untuk memenuhi peran seperti itu?

ujuan utama dari buku ini bukan untuk membuktikan suatu hal, tetapi semata-mata untuk menghadirkan infomasi kepada gereja. Saya meyakini bahwa dengan melakukan hal itu, saya telah memenuhi tanggungjawab saya dihadapan Tuhan untuk memperingatkan gereja akan informasi yang mengejutkan dan yang tidak bisa disangkali seperti ini. Buku ini sepenuhnya mengenai mengarahkan kembali para pembaca pada Alkitab dan doa supaya mereka bisa mempelajari dan bermeditasi untuk melihat apakah hal-hal ini terjadi demikian. Jika demikian, maka banyak orang lain akan mengikuti dengan pemahaman mereka sendiri dan menambahkan apa yang telah dipresentasikan di sini. Dan tentu saja, perkembangan dunia juga akan terus menyokong teori ini. Tetapi daripada melihat informasi ini sebagai hal-hal yang sepele, atau hanya sebagai informasi menarik untuk memuaskan keingintahuan intelektual kita, saya mengajak tiap pembaca untuk mengambil informasi ini sebagai sebuah peringatan keras supaya selalu berdoa dan berjaga-jaga. Hari-hari yang kita jalani saat ini menuntut kita untuk senantiasa berdoa dan berjaga-jaga. Semua kita harus waspada akan perkembangan dunia, baik secara natural maupun secara spiritual. Jika hanya ada satu hari yang menuntut kita untuk memiliki level kesadaran yang tinggi, maka sudah tentu inilah hari-hari itu. Sekarang kita berpaling pada sejumlah “lubang” potensial dari argumen:

ANTI-KRISTUS SENDIRI MENUNTUT UNTUK DISEMBAH
Barangkali argumen paling kuat yang bisa dipakai melawan ide bahwa sistem Islam akan menggenapi peran dari sistem Anti Kristus merupakan fakta bahwa disamping semua kemiripan dan hal-hal paralel diantara keduanya, fakta sederhana bahwa Anti Kristus menuntut untuk disembah sementara Islam sendiri tidak mengijinkan pengikutnya untuk menyembah seorang manusia. Sesungguhnya ini masalah besar bagi Islam terhadap Kekristenan. Sementara saya berspekulasi, saya percaya bahwa sebuah pengujian yang masuk akal terhadap skenario masa depan ini akan menyingkirkan setiap keraguan yang mencoba meniadakan ide atau dugaan bahwa Islam adalah sistem Anti Kristus.

Poin pertama yang perlu diingat adalah bahwa sementara Anti Kristus menyelesaikan banyak hal dalam separuh dari tujuh tahun pemerintahannya, ia tidak menuntut untuk disembah hingga berakhirnya separuh dari tujuh tahun ini. Hanya sesudah anti-Kristus telah meraih sejumlah kemenangan militer yang signifikan dan mempunyai sekutu yang banyak, maka barulah ia akan menginvasi Israel dan mendirikan posisi kekuasaannya dalam Bait Suci di Yerusalem. Inilah waktu yang dimaksudkan oleh Paulus, bahwa Anti Kristus akan “menempatkan dirinya di Bait Suci, dan memprokamirkan dirinya sebagai Tuhan” (2 Tesalonika 2:4). Ini juga adalah waktu yang dikatakan oleh Paulus ketika “dinyatakan manusia yang tidak tunduk pada hukum” (2 Tesalonika 2:3). Sementara banyak orang Kristen dengan hikmat untuk membedakan roh telah mengenali kehadiran Anti Kristus pada titik ini, hanya setelah pertengahan dari “minggu” atau tujuh tahun seperti yang dikatakan oleh Alkitab, ia sepenuhnya “dinyatakan”.

Kita perlu memahami bahwa anti-Kristus tidak akan menuntut dirinya untuk disembah sebelum secara universal ia diakui dan diterima oleh dunia Muslim sebagai Mahdi. Para imam, mullah, sheikh dan ayatollah; semua pemimpin dunia Islam, akan memberikan kesetiaan mereka kepada Sang Mahdi. Menyangkalinya pada titik ini bagi Islam adalah tindakan yang memalukan. Akan tiba saatnya ketika Islam secara universal akan dipulihkan dan hal ini akan digenapi secara cepat. Di tengah-tengah semua kegirangan besar ini, tindakan mengumumkan dan menuduh bahwa seorang dukun yang jahat tengah menipu seluruh dunia Islam adalah sesuatu yang tidak mungkin dipikirkan. Sekali penipuan terjadi, mustahil untuk menariknya kembali. Kaitan itu sudah terpasang dan telah memakan mangsanya.

Ada juga faktor-faktor sangat penting lainnya yang bermain di sini. Di sepanjang periode ini, Nabi Palsu, yang diyakini oleh dunia Islam bahwa dia adalah Yesus, akan bekerja sebagai “manager kampanye” Anti Krisus yang akan memperlihatkan mujizat-mujizatnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus:
yang mengenai datangnya itu adalah berdasarkan daya kerja Setan, dengan segala kuasa dan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban palsu, dan dengan segala tipu daya ketidakbenaran di antara mereka yang sedang binasa, sebagai ganti kasih kebenaran yang tidak mereka terima agar mereka diselamatkan. Dan karena itulah Elohim akan mengirimkan daya kerja kesesatan kepada mereka supaya mereka percaya pada kepalsuan, sehingga mereka dapat dihakimi, yaitu semua orang yang tidak percaya kepada kebenaran, tetapi yang senang berada dalam ketidakbenaran. (2 Tes 2:9-12)

Jadi para pengikut Mahdi/Anti-Kristus akan ada dalam sebuah kondisi dimana mereka tertipu sangat dalam secara spiritual. Penipuan ini ditemukan pada sebuah kombinasi faktor-faktor termasuk sejumlah dinamika psikologis yang sangat kuat dan juga dimensi-dimensi spiritual sebagaimana yang digambarkan oleh Paulus di atas. Sebab “mereka menolak kasih kebenaran agar mereka diselamatkan....maka Elohim mengirimkan kepada mereka....daya kerja kesesatan.....supaya mereka percaya kepada kepalsuan.” Ini adalah sebuah bahasa yang kuat. Dan Tuhan sendiri yang akan mengirimkan khayalan itu. Karena mereka sendiri telah menolak Tuhan, maka Tuhan sendiri membuat mereka ditutupi oleh keputusan mereka yang salah. Ini adalah sebuah gambaran yang mirip dengan cerita ketika Tuhan mengeraskan hati Firaun supaya Tuhan bisa menggenapi tujuannya bagi umat Israel. Sesungguhnya, Firaun dari Mesir dalam pengertian seorang yang memberi tanda akan kedatangan para pengikut anti-Kristus.

Alkitab juga memberikan petunjuk pada kita salah satu khayalan kuat yang akan menyebabkan dunia merasa berhutang kepada Anti Kristus. Dikatakan bahwa ia akan mengalami luka yang mematikan di kepalanya, tetapi ia akan dihidupkan kembali. Hal ini sepertinya paralel dengan kematian dan kebangkitan Yesus. Rasul Yohanes, dalam kitab Wahyu menggambarkan luka yang fatal di kepala ini sbb:
Dan aku melihat satu dari kepala-kepalanya seperti telah disembelih sampai mati, tetapi luka yang mematikannya itu telah disembuhkan, dan seluruh dunia terkagum-kagum mengikuti binatang itu. (Wahyu 13:3)

Tentu saja peristiwa besar seperti ini akan “dipromosikan” dan dieksploitasi oleh Sang Nabi Palsu/Yesus palsu:
Dan dia menjalankan di hadapannya seluruh wewenang binatang buas yang pertama. Dan dia membuat bumi dan orang-orang yang tinggal di dalamnya supaya menyembah binatang buas yang pertama, yang luka kematiannya telah disembuhkan. (Wahyu 13:12)

Apa yang dikatakan sebagai “luka yang mematikan” ini pasti akan terlihat, tetapi hal ini digambarkan dalam dua cara; satu, ia “tampaknya” telah disembelih dan dalam ayat berikut dikatakan “kematiannya”. Anti Kristus karena itu secara spesifik digambarkan sebagai “binatang yang dilukai oleh pedang namun tetap hidup.” Meski secara spesifik hal ini bisa menunjuk pada apa pun, tetapi tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya hal ini menunjuk pada sejumlah tanda-tanda palsu yang akan dipakai oleh Anti Kristus/Mahdi dan Nabi Palsu/Yesus Palsu untuk menyesatkan dan menangkap banyak orang. “Tanda yang sangat penting” yang diperlihatkan oleh Yesus ketika Ia melayani di bumi adalah “KebangkitanNya” dari antara orang mati. Anti Kristus, sebagai kera dari Kristus pastilah akan mencontoh apa yang pernah dilakukan oleh Yesus, yaitu kebangkitanNya, dan hal ini dilakukan oleh Anti Kristus sebagai respon dari inti peristiwa penebusan di segala zaman.

Dan tentu saja, faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pada waktu ini, mereka yang tidak mendukung Anti Kristus/Mahdi atau memberikan padanya penyembahan sebagaimana yang ia tuntut, akan dibunuh dibawah Hukum Islam yang akan dipaksakan secara global.
Dan kepadanya telah ditetapkan untuk memberikan roh kepada ikon binatang buas itu, supaya ikon binatang buas itu pun dapat berbicara, dan dia membuat sebanyak orang yang tidak menyembah ikon binatang buas itu, agar mereka dapat dibunuh. (Wahyu 13:15)

Berbicara mengenai waktu yang spesifik ini, Yesus berkata:
Maka biarlah mereka yang berada di Yudea melarikan diri ke pegunungan.
Siapa yang berada di atap rumah, janganlah dia turun untuk mengambil apa pun dari rumahnya,
dan siapa yang berada di ladang, janganlah dia pulang kembali untuk mengambil jubahnya.
Dan celakalah bagi mereka yang sedang mengandung dan yang sedang menyusui pada hari-hari itu.
Namun berdoalah supaya pelarianmu tidak terjadi pada musim dingin ataupun hari Sabat.
Sebab, pada waktu itu akan terjadi kesukaran besar seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang, bahkan sekali-kali tidak akan pernah terjadi.
Dan sekiranya hari-hari itu tidak diperpendek, maka semua manusia tidak akan diselamatkan; tetapi karena mereka yang terpilih, hari-hari itu akan diperpendek.
(Matius 24:16-22)

Jelas bahwa ribuan orang akan dibunuh. Banyak orang tidak akan menerima atau menyembah Anti Kristus/Mahdi. Saya percaya bahwa pada waktu ini ada banyak sekali orang-orang Muslim akan melihat pribadi yang jahat dalam diri anti-Kristus dan mereka akan berbalik pada Yesus sejati untuk keselamatan. Siapa tahu?

Jadi kita perlu mencoba untuk membayangkan skenario total: Anti Kristus/Mahdi akan muncul. Seluruh dunia Islam akan mengenalinya. Menjadi yang terutama secara psikologis, doktrinal, dan spiritual dalam kehidupan mereka, maka banyak dari dunia Islam akan berbaris dengannya dan bergabung dengan kelompoknya. Ia akan meraih sejumlah kemenangan militer dan bertumbuh dalam kuasa sebagai pemimpin dunia tak tertandingi dengan kekuatan militer tak tertandingi berada di bawah kekuasaannya. Semua manusia di bumi akan hormat padanya dan berkata: “Siapa yang sama dengannya dan siapa yang sanggup berperang melawannya?” Di atas kesemuanya itu, manusia lainnya yang tengah dinanti-nantikan oleh dunia Islam, yaitu Yesus Muslim, juga akan muncul dan ia akan secara terbuka mendeklarasikan Mahdi sebagai manusia Allah pada saat itu. Bersama dengan sang Yesus Palsu, dengan kemampuan retorika yang luar biasa, ia akan menunjukkan “semua jenis mujizat, tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan ajaib yang palsu”, untuk menyesatkan dan menangkap sebanyak mungkin orang. Diantara tanda-tanda ajaib ini adalah satu tanda yang sangat mempesona manusia di bumi. Anti Kristus akan memperlihatkan tanda palsu dimana ia seolah-olah bangkit dari kematian. Ia sembuh dari sebuah “luka di kepala yang mematikan.” Dan seandainya hal ini masih belum cukup juga, Anti Kristus akan menyelesaikan apa yang sangat dirindukan oleh dunia Muslim, yaitu bahwa ia akan mengalahkan Israel dan mendirikan kekalifahan Islam dari Yerusalem. Sekarang Islam telah memulihkan namanya! Ia sekarang hanya satu inci jaraknya dari kemenangan final absolutnya terhadap seluruh bumi. Dan sekarang, di tengah-tengah semuanya itu, Mahdi akan melemparkan bola terakhir. Dengan cara yang sama sebagaimana orang-orang Kristen melihat Yesus sebagai inkarnasi dari Tuhan sendiri, maka Mahdi akan mendeklarasikan dirinya sebagai inkarnasi Allah, dan ia akan menuntut supaya dirinya disembah. Sebuah novel yang lebih menegangkan belumlah ditulis.

Seringkali Setan mengenakan topeng untuk menutupi identitasnya yang sebenarnya, dengan sesuatu yang mengagumkan, yaitu supaya ia bisa memperdayai dan akhirnya menangkap mangsanya. Dalam kebanyakan kasus, natur sebenarnya dari Setan dinyatakan. Ketika hal ini terjadi, ini bisa terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan. Dalam kasus ini, Tuhan memberikan kepada orang yang telah diperdayakan kesempatan untuk melihat wajah asli dari si jahat yang ada dibelakang make-up. Bagi sebagian orang, topeng yang memperdayakan tidak akan disingkapkan selama mereka hidup. Bagi orang-orang ini, hal itu akan sangat terlambat. Tetapi bagi mereka yang memiliki kesempatan untuk melihat kebenaran, maka hal itu adalah anugerah Tuhan bagi mereka. Ketika Anti Kristus menuntut dirinya untuk disembah, maka identitasnya yang sebenarnya akan dinyatakan bagi banyak orang. Topeng akan disingkirkan dan banyak mata akan terbuka. Namun bagi banyak orang, sebuah kebulatan tekad untuk mempercayai legitimasi dari Mahdi dan Islam akan menguasai mereka. Orang-orang ini akan terbawa ke dalam kesesatan yang besar dengan sebuah natur Islam daripada mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Sangat janggal memang, pilihan mendadak yang diberikan di hadapan mereka adalah menyembah Anti Kristus/Mahdi yang akan mengklaim dirinya sebagai inkarnasi Allah, atau berpaling kepada Yesus, yang adalah Yahweh sendiri – inkarnasi dari Tuhan Alkitab. Semua alasan yang biasanya dipakai oleh Islam dalam usaha mereka untuk menolak Yesus, dimana mereka berpandangan bahwa mustahil Allah menjadi manusia dan menjadi sedemikian dekat dengan kita, akan disingkirkan. Mengijinkan Mahdi untuk “dinyatakan”, Tuhan sendiri akan menunjukkan anugerahNya yang besar kepada para pengikut Islam. Ketika Anti Kristus dinyatakan, “selubung” Islam pada akhirnya akan sepenuhnya dibuka. Ini adalah sebuah demonstrasi akhir dari kuasa Tuhan untuk merubah bahkan saat yang paling mengerikan dalam sejarah menjadi sebuah kesempatan bagi jutaan orang untuk menemukan pertobatan. Ia akan memberikan pada mereka satu kesempatan terakhir dalam dunia ini untuk berpaling kepada Yesus. Kendati demikian, melakukan hal seperti ini pada saat itu, tentu saja berarti satu hal: Menjadi Martir.
Banyak orang, banyak orang di lembah keputusan, karena hari YAHWEH telah dekat di lembah keputusan.
(Yoel 3:14)

Sementara Tuhan mengatakan bahwa Ia akan mengijinkan mereka yang telah disesatkan untuk tetap di dalam kesesatan mereka, saya yakin bahwa akan banyak orang Muslim yang melihat kebenaran pada saat itu, dan banyak dari mereka yang akan menemukan keselamatan dan kemungkinan menjadi martir pada hari-hari itu. Sesungguhnya anugerah Tuhan itu kuat.

MASALAH DARI TANDA-TANDA YANG TIDAK DIGENAPI
Penolakan lain yang akan muncul adalah masalah penggenapan tanda-tanda. Ada orang yang akan berargumentasi bahwa kecuali Muslim melihat penggenapan dari semua tanda-tanda minor dan mayor dari tradisi apokaliptik Islam, termasuk Dajjal bermata satu, atau beberapa tanda-tanda signifikan lainnya, maka mereka tidak akan menerima seorang Mahdi palsu. Argumen ini masuk akan, tetapi hal ini sebenarnya mudah dijawab.

Pertama-tama, faktor utama yang bermain di sini adalah fleksibilitas dari tradisi Hadis. Dalam menguji sejumlah Hadis mengenai Dajjal, sebagai contoh, kita telah melihat bahwa sementara mereka tahu bahwa Dajjal itu akan memiliki “satu mata”, Hadis tidak setuju mengenai mata sebelah mana yang buta. Sebuah Hadis berkata bahwa mata yang buta adalah sebelah kiri, sementara Hadis lain mengatakan bahwa yang buta adalah mata sebelah kanan. Oleh sebab kesalahan nyata dan ketidakkonsistenan dari tradisi-tradisi Hadis, sebenarnya Hadis sendiri mudah untuk diabaikan. Saya secara pribadi menemukan kenyataan ini, terlalu banyak untuk bisa dicatat, ketika saya mendiskusikan Islam dengan orang-orang Muslim. Seorang Muslim mungkin akan mengutip sebuah Hadis sebagai sebuah teks untuk membuktikan pendapatnya terhadap suatu hal, namun pada saat yang sama ia menyangkali “ketidaktepatan” dari Hadis-Hadis yang sama dalam kesempatan diskusi lainnya. Banyak Muslim merasa bebas untuk mengumumkan sebuah Hadis tidak bisa dipercayai, jika hal itu mendukung kondisinya, sementara pada kesempatan lain ia mengatakan bahwa sebuah Hadis (yang sebelumnya ia katakan tidak bisa sepenuhnya dipercayai itu), sepenuhnya bisa dipercayai ketika hadis itu mendukung situasinya pada kesempatan lain. Tak ada penerimaan universal, Hadis yang mana yang secara absolut otoritatif dan mana yang tidak. Bagi mereka yang menemukan diri mereka dalam sistem Islam, tradisi Hadis menciptakan “jalan keluar” sempurna bagi hampir semua argumentasi yang muncul sebagai tantangan bagi otoritas Islam. Fleksibilitas tradisi Hadis menciptakan atmosfer tak jelas yang sempurna untuk kehadiran sebuah agama palsu. Ini adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan dari seorang penyesat – membiarkan para pengikutnya tetap dalam kekaburan alasan yang berputar-putar tanpa menyadarinya.

Sementara saya mengakui bahwa beberapa orang Muslim akan mencari penggenapan dari tanda-tanda yang bervariasi, selama Mahdi memainkan perannya dan melakukan semua yang telah kita diskusikan bagi keuntungan Islam, saya tidak berpikir bahwa akan ada orang Muslim yang akan menolak Mahdi oleh karena satu atau beberapa “tanda-tanda” tertentu mengenai hari-hari terakhir yang tidak terjadi. Sederhananya kita bisa katakan, ketika Yerusalem jatuh ke tangan Anti Kristus, sangat sedikit orang Muslim yang akan mengajukan protes.

Cara terbaik yang bisa dilakukan oleh orang Kristen untuk menghubungkan hal ini adalah dengan membayangkan bagaimana orang-orang Kristen akan merespon jika Yesus kembali ke bumi dari surga untuk mendirikan pemerintahanNya atas seluruh bumi dari Yerusalem. Bayangkan bahwa hampir seluruh dunia akan menjadi orang-orang Kristen sementara Yesus mengajarkan Alkitab dari tahtaNya di Yerusalem. Bayangkan bahwa restorasi segala sesuatu secara bertahap terjadi – kesembuhan-kesembuhan supranatural yang dahsyat ada dimana-mana. Orang-orang Yahudi akan dipulihkan kepada Mesias mereka dan segala sesuatu akan terlihat sempurna. Namun di tengah-tengah semua hal ini, tidak pernah muncul seorang Anti Kristus atau suatu “tribulasi” (aniaya) atau apa pun yang sama seperti itu. Akankah kebanyakan orang Kristen akan menolak Yesus? Atau, akankah mereka mengangkat bahu mereka dan berkata, “Baiklah, saya kira eskatologi saya sedikit gila?” Saya pikir saya tahu jawabannya.

Ini adalah sebuah analogi yang sangat baik, sebab Mahdi yang dimengerti dengan banyak cara oleh orang-orang Muslim, sama halnya dengan Yesus bagi orang Kristen. Sementara saya sangat yakin bahwa kebanyakan orang Kristen tidak akan mengajukan protes dibawah skenario seperti itu, melainkan akan dengan sepenuhnya memeluk Yesus, demikian juga dengan dunia Muslim yang akan memeluk Anti Kristus/Mahdi meskipun ada sejumlah tanda-tanda yang tidak ia genapi.

KESIMPULAN

Saya yakin akan ada tantangan-tantangan lain yang diajukan untuk melawan tesis dari buku ini. Tetapi sekarang, saya percaya bahwa kita telah dengan memuaskan membahas kedua penolakan potensial utama yang mungkin akan muncul. Dalam pasal berikut, saya akan membagikan analisa pribadi dan pertanyaan-pertanyaan saya berkenaan dengan informasi yang telah kita bahas sejauh ini.

Pasal 18 - Kesimpulan Dan Perbandingan Antara Narasi-Narasi Islam dan Alkitab Mengenai Akhir Zaman

Maka kita menyimpulkan bagian ini dengan sebuah ulasan akhir dari banyak kemiripan yang mengejutkan yang ada diantara narasi Alkitab mengenai akhir jaman dan narasi Islam mengenai periode yang sama.

1.Alkitab: Anti Kristus adalah pemimpin religius dan sekaligus politik dan militer yang tidak ada duanya yang akan muncul di akhir jaman.

2.Islam: Mahdi adalah pemimpin religius dan sekaligus politik dan militer yang tidak ada duanya yang akan muncul di akhir jaman.

3.Alkitab: Nabi Palsu adalah tokoh penting nomor dua yang akan muncul di akhir jaman yang akan mendukung Anti Kristus.

4.Islam: Yesus yang Muslim adalah tokoh penting nomor dua yang akan muncul di akhir jaman untuk mendukung Mahdi.

5.Alkitab: Anti Kristus dan Nabi Palsu bersama-sama akan mempunyai pasukan yang kuat yang akan mendatangkan penghancuran besar di bumi dalam usaha untuk menundukkan semua bangsa dan mendominasi dunia.

6.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim akan mempunyai pasukan yang kuat yang akan berupaya mengontrol semua bangsa di bumi dan mendominasi dunia.

7.Alkitab: Nabi Palsu secara khusus digambarkan sebagai seekor naga yang “berpakaian” domba.

8.Islam: secara literal Yesus Muslim datang dengan membawa nama dari pribadi yang dikenal dunia sebagai “Anak Domba YAHWEH: Yesus Kristus”. Namun Yesus Muslim datang untuk membunuh semua yang tidak tunduk kepada Islam.

9.Alkitab: Anti Kristus dan Nabi Palsu akan mendirikan sebuah tatanan dunia baru.

10.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim mendirikan sebuah Tatanan Dunia Baru.

11.Alkitab: Antikristus dan Nabi Palsu memberlakukan hukum-hukum yang baru di seluruh bumi.

12.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim memberlakukan hukum Islam di seluruh bumi.

13.Alkitab: Anti Kristus adalah yang “mengubah masa/waktu”

14.Islam: sangatlah jelas bahwa jika Mahdi mendirikan Islam di seluruh bumi, ia akan menghentikan penggunaan hari Sabtu dan hari Minggu sebagai akhir pekan atau hari-hari untuk beristirahat, dan menggatikannya dengan hari Jumat, hari suci agama Islam. Juga, kemungkinan besar ia akan menghapus kalender Gregorian (Masehi), dan menggantikannya dengan penanggalan Islam (Hijriyah) sebagaimana yang digunakan di semua negara Islam.

15.Alkitab: Anti Kristus dan Nabi palsu, keduanya akan menjadi pemimpin religius yang berkuasa yang akan berusaha memberlakukan sebuah agama dunia yang universal.

16.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim akan memberlakukan Islam sebagai satu-satunya agama di dunia.

17.Alkitab: Anti Kristus dan Nabi Palsu akan mengeksekusi siapapun yang tidak tunduk kepada agama mereka.

18.Islam: demikian pula, Mahdi dan Yesus Muslim akan mengeksekusi siapapun yang tidak tunduk kepada Islam.

19.Alkitab: Anti Kristus dan Nabi Palsu akan secara khusus menggunakan pemenggalan kepala sebagai sarana utama untuk mengeksekusi para pemberontak.

20.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim akan menggunakan praktek pemenggalan kepala dalam Islam untuk melakukan eksekusi.

21.Alkitab: Anti Kristus dan nabi Palsu akan menyerang untuk menaklukkan dan merampas Yerusalem.

22.Islam: Mahdi dan Yesus Muslim akan menyerang untuk menaklukkan kembali dan merampas Yerusalem bagi Islam.

23.Alkitab: Antikristus akan menempatkan dirinya sendiri diatas Bait Suci Yahudi sebagai tahta otoritasnya.

24.Islam: Mahdi akan mendirikan kekalifahan Islam dari Yerusalem.

25.Alkitab: dikatakan bahwa Nabi Palsu akan melakukan banyak mujizat untuk menipu sebanyak mungkin orang untuk mendukung Anti Kristus.

26.Islam: dikatakan bahwa Mahdi sendiri akan mengontrol cuaca dan hasil panen. Dikatakan bahwa wajahnya bersinar. Kita juga dapat mengasumsikan bahwa oleh karena Yesus dipandang sebagai yang diberi kuasa oleh Allah untuk melakukan mujizat ketika Ia ada di bumi untuk pertama kalinya, kemungkinan besar ia diharapkan untuk melakukannya lagi ketika Ia kembali.

27.Alkitab: dalam kitab Wahyu Anti Kristus digambarkan menunggangi kuda putih.

28.Islam: Mahdi digambarkan menunggangi kuda putih (ironisnya dikutip dari ayat yang sama).

29.Alkitab: dikatakan bahwa Anti Kristus akan membuat perjanjian damai dengan Israel selama tujuh tahun.

30.Islam: dikatakan bahwa Mahdi akan membuat perjanjian damai dengan seorang Yahudi (jelasnya seorang Lewi) tepat selama tujuh tahun.

31.Alkitab: Yesus Sang Mesias Yahudi akan kembali untuk membela Yahudi di Israel dari sebuah serangan militer dari sebuah koalisi besar bangsa-bangsa yang dipimpin oleh Anti Kristus dan Nabi Palsu.

32.Islam: Dajjal, si Anti Kristus Islam akan diikuti oleh banyak orang Yahudi dan mengklaim dirinya sebagai Yesus Kristus dan memerangi Mahdi dan Yesus Muslim.

33.Alkitab: secara spesifik roh Anti Kristus akan menyangkali doktrin Kristen yang paling unik dan sentral, yaitu trinitas, inkarnasi dan kematian Yesus di salib untuk menjadi tebusan menggantikan banyak orang (kematian substitusioner).

34.Islam: baik doktrinal maupun spiritual Islam secara spesifik menyangkali doktrin Kristen yang paling sentral dan unik, yaitu trinitas, inkarnasi dan kematian Yesus di salib untuk menjadi tebusan ganti banyak orang (kematian substitusioner).

35.Alkitab: Peringatan utama yang diberikan Yesus dan Rasul Paulus adalah supaya orang Kristen mewaspadai banyaknya penipuan dan penyesatan akhir jaman.

36.Boleh jadi Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang mempraktekkan penipuan sebagai salah satu sarananya untuk mendukung peninggian dirinya. Sebenarnya Islam mempunyai doktrin spesifik yang mengijinkan bahkan menyerukan penipuan untuk digunakan guna mencapai cita-cita yang diinginkannya.

37.Alkitab: bangsa-bangsa khusus yang digambarkan dalam Alkitab sebagai bagian dari kekaisaran final dari Anti Kristus, semuanya adalah bangsa-bangsa islami.

38.Islam: semua Muslim diperintahkan untuk menyatakan persekutuannya dengan Mahdi sebagai Kalifah (pemimpin) dan Imam Islam yang terakhir.

39.Alkitab: dari Alkitab dan sejarah kita belajar bahwa kekaisaran final Anti Kristus akan merupakan versi baru dari kekaisaran yang mengalahkan kekaisaran Romawi.

40.Islam: Kekaisaran yang telah mengalahkan Kekaisaran Roma/Byzantine adalah kekaisaran Islam Ottoman.

41.Alkitab: Ketika Anti Kristus muncul, akan ada beberapa bentuk sistem yang berlaku yang akan digunakan untuk menerimanya sebagai seorang juruselamat dan untuk membuat persekutuan dengannya.

42.Islam sudah menjadi agama kedua terbesar di dunia dan akan terus bertumbuh menjadi agama yang terbesar dalam beberapa dekade. Islam sedang menantikan kedatangan Mahdi dengan kadar antisipasi yang terus meningkat.

Pasal 17 - Penyesatan Besar, Teror dan Harga Pertobatan Islam

Boleh jadi aspek yang paling menyedihkan dan menghancurkan dari akhir jaman adalah apa yang disebut Alkitab sebagai Penyesatan Besar. Alkitab mengajarkan bahwa di akhir jaman banyak orang yang menyebut diri mereka orang Kristen, akan berpaling dari iman mereka kepada Kristus dan bahkan menyangkali Kristus. Berkenaan dengan masa yang sangat mengerikan dan kacau balau ini, Yesus berkata:
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Matius 24:10

Lebih dari sekali Rasul Paulus memperingatkan orang percaya agar jangan tertipu dan percaya bahwa Yesus sudah datang kembali. Karena hingga terjadinya Penyesatan Besar dan munculnya Antikristus, maka “Hari Tuhan” – yaitu kembalinya Yesus, tidak akan terjadi.

Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, 2 Tesalonika 2:3

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. 1 Timotius 4:1

Dalam bab ini kita akan menyelidiki bagaimana pertumbuhan dramatis Islam mempunyai kaitan dengan datangnya Penyesatan Besar demikian juga hubungan antara teror dan keberhasilan Antikristus.

KEBANGKITAN ISLAM MENUJU KEUNGGULAN GLOBAL
Oleh karena salah satu doktrin inti dalam Islam adalah iman kepada kedaulatan Allah yang absolut dan utuh, banyak Muslim secara psikologis mengalami kesulitan dengan kenyataan bahwa selama berabad-abad Islam selalu berada di tempat kedua/di bawah kekristenan. Jika Allah itu Maha Kuasa dan Islam adalah agama-Nya satu-satunya, lalu mengapa Islam di seluruh dunia hanya berada di bawah kekristenan? Mengapa Allah mengijinkan hal ini terjadi? Ini adalah beberapa hal yang menjadi pergumulan banyak Muslim. Namun perkiraan saya adalah dalam beberapa dekade mendatang, ketika Islam mulai hampir melampaui kekristenan sebagai agama teerbesar dunia, ledakan psikologis kepada Islam akan sangat dahsyat. Pada sisi lain, ledakan psikologis ini, bagi kekristenan akan sama dahsyatnya. Tiba-tiba akan ada banyak orang Kristen yang bertanya pada diri sendiri, “Jika Tuhan itu Maha Kuasa, lalu mengapa ia mengijinkan Islam menguasai dunia?” Muslim akan mengklaim dengan penuh kemenangan bahwa tidak bisa lagi dikatakan kalau Yesus Kristus itu orang yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia, melainkan Muhammad! Akan ada atmosfir sukacita diantara orang-orang Muslim, sukacita yang belum pernah ada sebelumnya semenjak fase-fase penting penaklukan Islam. Disini saya tidak bermaksud untuk bersikap negatif, tetapi saya berharap kita dapat melihat sebuah “petunjuk” sebelum Islam benar-benar melampaui kekristenan, dimana akan terjadi sebuah gelombang besar pertobatan dan pertumbuhan.

Pada masa kini, kekuatan kesaksian akan menjadi sebuah alat yang hebat bagi Muslim. Ketika semakin banyak orang Barat bertobat kepada Islam, klaim-klaim dan tantangan-tantangan Islam akan menjadi semakin sulit disingkirkan/diabaikan oleh banyak orang-orang Kristen Barat. Prasangka yang ada yang telah menjadi penyekat banyak orang Kristen Barat saat menghadapi Islam sebagai sebuah faktor relevan di dunia, tiba-tiba akan tersingkir, yaitu saat orang-orang yang tulus dan cerdas yang mereka kenal menjadi Muslim. Orang tidak akan dapat lagi bersembunyi di balik prasangka mereka dan mengabaikan Islam sebagai sebuah agama yang primitif dari orang-orang yang kurang berbudaya atau kurang berpendidikan. Demikian juga, banyak orang Barat akan dipaksa untuk mempelajari agama Islam. Dewasa ini di Amerika, ketika mayoritas orang yang tadinya tidak beragama memilih untuk menerima monoteisme dan mengambil keputusan untuk mengikuti Tuhan, umumnya mereka tidak mempersoalkan agama mana yang harus mereka pilih, melainkan denominasi apa yang harus dipilih. Saat Islam bertumbuh di Barat, orang-orang seperti itu akan dipaksa untuk mengambil sebuah keputusan. Diantara dua pilihan nyata (yang ada), mana yang akan dipilih? Kekristenan ataukah Islam?

Pada masa kini kita dapat melihat adanya hiruk pikuk/semangat untuk bergiat dalam komunitas Islam menuju kepada tercapainya tujuan Islam, yaitu mendominasi dunia. Ledakan psikologis yang akan dialami oleh dunia Muslim akan sangat dahsyat. Kegembiraan ini akan semakin besar jika pada masa kini, ada sesuatu yang menimpa Amerika yang akan melemahkan kekuatannya sebagai sebuah kekuatan dunia. Harus diakui, ini hanyalah sebuah spekulasi, namun berdasarkan pada kenyataan kurangnya perhatian Amerika pada nubuatan-nubuatan Alkitab, banyak orang yang bernubuat telah menyampaikan argumennya bahwa akan ada suatu masa sebelum datangnya akhir jaman, Amerika akan mengalami beberapa kemerosotan yang signifikan, yang akan menurunkannya dari tempatnya sebagai negara yang terkemuka dan sangat berkuasa di dunia. Walau saya tentu saja tidak mengharapkan skenario yang suram ini akan terwujud, kebangkitan dan kejatuhan kekuatan dunia adalah sebuah pola kuno dan mudah diramalkan seperti halnya terbit dan tenggelamnya matahari. Sekali lagi, kita hanya berspekulasi. Namun jika kedua faktor ini tidak terjadi dalam jangka waktu yang dekat; dengan kemerosotan Amerika dan bangkitnya Islam, sudah tentu pemulihan nama baik yang telah lama dinantikan Muslim akan memperkuat pergerakan Islam di seluruh dunia dengan sebuah cara yang belum pernah terlihat sebelumnya. Garis akhir dari tujuan Islam akan terlihat oleh Muslim di seluruh dunia. Para pengamat gerakan-gerakan apokaliptis telah secara konsisten mengemukakan bahwa kombinasi yang paling berbahaya dalam diri seseorang adalah perasaan bahwa Tuhan secara absolut ada di pihaknya dan keyakinan akan adanya mandat ilahi untuk melakukan kekerasan. Maka ketika kekejaman terjadi di bawah (pemerintahan) Mahdi, akan jauh lebih mudah untuk mencari alasan dan mengabaikannya. Di mata Muslim, sisa-sisa terakhir dari kanker spiritual orang kafir akan disingkirkan dari bumi sebagai persiapan untuk menyongsong sebuah jaman yang damai. Perhatikanlah pernyataan berikut ini yang disampaikan oleh Ayatollah Ibrahim Amini dalam bukunya Al-Imam Al-Mahdi: Pemimpin Kemanusiaan Yang Adil. Mengenai mereka yang menolak untuk bertobat kepada Islam dan tunduk kepada kepemimpinan Mahdi diatas bumi, kita membaca bahwa:
“Kelompok ini tak dapat disangkali lagi bertentangan dengan keadilan dan tidak akan pernah menghentikan kekerasan hati mereka yang antagonistis terhadap kuasa apapun. Orang-orang semacam itu akan melakukan apa saja menentang Mahdi yang telah dijanjikan untuk melindungi kepentingan mereka. Lebih jauh lagi, mereka akan melakukan apa saja dengan segala kemampuan mereka untuk mengacaukan dan memerangi orang-orang yang mendukung Sang Imam (Mahdi). Untuk menghancurkan pengaruh negatif dari kelompok ini tidak ada solusi lain kecuali peperangan dan pertumpahan darah”.1

Pada akhirnya, kemenangan akhir yang nampak seperti hanya sejauh jangkauan tangan, tidak diragukan lagi akan menghalalkan segala cara. Segala cara, termasuk pembunuhan keji akan dimaklumi, selama tujuan Islam untuk membersihkan namanya akhirnya dapat tercapai. Disini psikologinya tidak dapat diremehkan.

KASUS GLOBAL MENGENAI SINDROM STOCKHOLM
Namun di balik penguatan emosional yang akan kita lihat terjadi diantara Muslim, kita juga akan melihat kadar teror yang sama kuatnya menimpa orang-orang yang tidak ingin menjadi Muslim. Ini membawa kita kepada sebuah faktor psikologis lainnya yang sangat penting yang akan terjadi menjelang akhir jaman: Teror. Namun lebih jelasnya, seperti yang dijuluki oleh para psikolog sebagai “sindrom Stockholm”. Ijinkanlah saya menjelaskannya. Boleh jadi kualitas kekaisaran Anti Kristus yang paling janggal adalah bahwa ia merupakan sebuah pergerakan ibadah religius dan juga mesin militer yang diinspirasikan oleh kekuatan demonis dari neraka yang bertujuan untuk menghancurkan, memangsa dan menginjak-injak “seluruh bumi”. Kedua elemen ini bersama-sama pada mulanya akan terlihat seperti kombinasi dua hal yang sama sekali tidak cocok. Kami di Barat, dengan kebebasan beragama memandang ibadah sebagai sebuah tindakan yang dilakukan dengan sukarela, oleh karena menghormati dan mengasihi pihak yang menurut kami sangat pantas untuk menerima penyembahan kami. Namun kita lihat, dalam Kitab Wahyu, ada petunjuk mengenai mentalitas yang akan terlihat dalam diri para penyembah Setan dan Binatang itu. Dikatakan bahwa ”Manusia akan menyembah naga itu karena ia telah memberikan kekuasaan kepada binatang dan bertanya, ‘Siapakah yang seperti binatang ini? Siapakah yang dapat memeranginya?” Dalam diri para penyembah itu kita melihat sebuah mentalitas “jika anda tidak dapat mengalahkannya, sebaiknya anda bergabung dengannya” yang dimotivasi oleh perasaan takut dan teror. Disini kita melihat contoh yang jelas dari sindrom Stockholm.

Sindrom Stockholm pada dasarnya adalah sebuah referensi bagi dinamika psikologis yang telah berulangkali diteliti, dimana ada orang yang ditawan atau diteror sehingga pada akhirnya mengidentifikasikan diri mereka dengan orang-orang yang telah menawannya atau menyiksanya. Ada sebuah kasus klasik di Amerika ketika seorang ahli waris suratkabar Patricia Hearst diculik oleh Symbionese Liberation Army. Pada akhirnya ia bergabung dengan (tujuan) mereka dan bahkan melakukan perampokan bersenjata atas sebuah bank. Dalam kasus para penyembah Binatang di masa yang akan datang, mereka yang terinjak-injak dan didominasi, sehingga mereka pada akhirnya akan menyerah dan menyembah pihak yang telah mendominasi mereka. Dalam kekaguman mereka akan berkata, “Siapakah yang seperti dia?”

Maka tidaklah mengejutkan, banyak psikolog telah membandingkan tingkah-laku para korban terorisme atau penyiksaan lainnya dengan tingkah-laku para tawanan yang kemudian mendefinisikan sindrom Stockholm. Perbandingan itu sangat mengagumkan karena berhubungan erat dengan diskusi kita. Dalam sebuah artikel yang berjudul The Sockholm Syndrome: Not Just For Hostages, kita membaca:
“Stockholm sindrom adalah sebuah keterkaitan emosional, sebuah ikatan interdependensi antara tawanan dan orang yang menawan, yang mengembangkan sikap ‘jika seseorang mengancam hidupmu, dengan sengaja, dan tidak membunuhmu.’... Kelegaan sebagai akibat dari hilangnya ancaman kematian membangkitkan perasaan terimakasih dan takut yang intens yang menjadi satu sehingga membuat si tawanan enggan menunjukkan perasaan negatif terhadap pihak yang menawannya atau si teroris. Kebutuhan ‘si korban’ untuk tetap hidup lebih kuat daripada keinginannya untuk membenci orang yang telah menciptakan dilema ini.’...Si korban akhirnya melihat penawannya sebagai ‘seorang yang baik’, bahkan seorang juruselamat”.2

Lalu mestikah kita terkejut jika sindrom Stockholm sedang bekerja dalam terorisme yang menulahi bangsa Israel? George E. Rubin, dalam Commentary Magazine, Mei 2000 melihat simptom sindrom Stockholm ini banyak ditemukan diantara orang Israel:
“Setelah 50 tahun mengalami konflik yang tidak berkesudahan, banyak orang Yahudi Israel yang nampaknya telah menyimpulkan bahwa beban untuk memelihara bangsa mereka itu terlalu besar untuk ditanggung. Kaum elit sekuler sayap kiri negara itu - yang mengontrol pendidikan, kebudayaan, media pemberitaan, dan pemerintah – menyalahkan orang Yahudi atas keinginan Arab untuk menghancurkan Israel, dan mayoritas orang nampaknya mengalami “sindrom Stockholm”: walaupun merupakan korban kebencian terhadap Arab, mereka mengidentifikasikan diri dengan para penindasnya”.3

Rubin tidak sendirian dalam observasi ini. Aharon Megged, seorang novelis Israel yang bercermin pada Rubin, memberi komentarnya:
“Kita telah menyaksikan sebuah fenomena dimana kemungkiman besar tidak ada paralelnya dalam sejarah; suatu identifikasi moral dan emosional oleh mayoritas orang-orang cerdas Israel dengan orang-orang yang secara terang-terangan berkomitmen untuk menghapus (bangsa) kita”.4

Bahkan ketika para psikolog dan para intelektual telah mendapati bahwa sindrom Stockholm ada diantara para korban terorisme di Israel dan dimanapun, kekaisaran Binatang itu yang dipimpin oleh Antikristus akan juga menginspirasi kasus global dari sindrom ini. Orang akan dikuasai teror, dan pada akhirnya akan membawa mereka untuk menyembah Binatang itu. Si Penyiksa akan menjadi Sang Juruselamat.

APAKAH ITU SUDAH DIMULAI?
Dinamika ini dapat merupakan salah satu alasan utama bagi ledakan pertobatan kepada Islam diantara orang-orang Barat sejak peristiwa 11 September. Walau akal sehat akan mengatakan pada kita bahwa peristiwa 11 September akan menyebabkan banyak orang akan menghantam Islam, namun kita lihat di banyak tempat dampaknya justru berlawanan. Kita melihat fenomena ini pada “kesaksian” seorang wanita muda Amerika tentang kisahnya berpaling kepada Islam. Dalam sebuah kisah di New York Times mengenai “ribuan” orang yang menjadi pemeluk Islam yang baru, kita membaca:
“Shanon Staloch tidak yakin mengapa, tetapi saat mendengar berita pembajakan itu, ia segera mengambil sebuah buku dari tas punggungnya dan mengucapkan pernyataan iman dalam bahasa Arab; ia meresmikan pertobatannya 12 hari kemudian”.5

Aspek dari kisah ini dan banyak kisah lainnya yang mengherankan saya adalah ketiadaan secara menyeluruh alasan-alasan intelektual maupun spiritual apapun, sehingga banyak petobat mempunyai dasar yang kuat ketika menguji keputusan mereka untuk menjadi Muslim, “Tidak yakin mengapa”, wanita ini cuma merasa adanya kebutuhan mendesak untuk berpaling kepada Islam ketika mendengar pembunuhan mengerikan atas ribuan orang atas nama agama yang kemudian dianutnya. Dalam kasus nona Staloch, “teror” Islam telah mendapatkan dampak yang diinginkannya. Tentu saja Osama bin Laden akan senang mendengar berita ini.

Pada akhir jaman, teror akan meningkat berlipatkali-ganda. Dan Alkitab menjelaskan bahwa teror akan mendapatkan dampak yang diinginkannya atas para penduduk dunia. Mereka akan berkata, “Siapakah yang seperti Binatang itu? Siapakah yang dapat memeranginya? Mengapa menolaknya? Ia teramat sangat kuat”. Alkitab juga berkata, “semua suku, kaum, bahasa, dan bangsa – semua penduduk dunia akan menyembah Binatang itu”.

Tren yang muncul yang kita lihat sekarang – berpalingnya orang-orang yang diteror kepada agama dari para teoris/peneror, akan menghasilkan buahnya yang ranum di hari-hari mendatang ketika Binatang itu dan kerajaannya meneror seluruh bumi atas nama agamanya. Jadi sekali lagi, kita melihat bahwa metode teror dan ketakutan yang digunakan oleh Anti Kristus adalah sama dengan metode yang digunakan Islam. Paralel-paralel dan sisi psikologisnya tidak boleh diabaikan.