Senin, 29 Maret 2010

Bab 5 - Qur'an

Semoga tiap muslim yang kebetulan membaca ini memaafkan keterus terangan saya bertutur. Bagi mereka Quran adalah Buku Auwloh dan saya menghargai kepercayaan mereka itu. Tapi saya tidak punya kepercayaan yang sama dan saya tidak mau bergeming dari itu, seperti banyak yang dilakukan orientalis lainnya, dengan kalimat- kalimat samar untuk menyembunyikan maksud sebenarnya. Ini mungkin bisa menjadi alat bantu dengan maksud baik bagi individu ataupun pemerintahan yang Islami; tapi saya tidak bermaksud menipu siapapun. Para muslim punya hak untuk tidak membaca buku ini atau mempelajari ide-ide dari non muslim, tapi jika mereka melakukan itu, mereka harus siap untuk membaca hal-hal yang mereka anggap sebagai penghujatan. Sudah jelas bahwa saya tidak percaya Quran itu adalah Buku Auwloh. - Maxime Rodinson.[2]

Ayat-ayat yang Hilang dan Ditambahkan

Arabic Sempurna?
Scholar besar Noldeke[14] sudah sejak lama menunjukkan kelemahan stylistik dari Quran.
Secara keseluruhan, meski banyak bagian-bagian dari Quran dianggap punya kekuatan retoris yang hebat, bahkan terhadap para pembaca yang tidak percaya sekalipun, tapi kitabnya secara estetis sama sekali tidak punya performans hebat… Mari kita lihat pada beberapa bagian naratif yang lebih panjang. Bisa dilihat betapa berapi-api dan mendadak sekali karakter-karakternya ketika sebenarnya karakter- karakter tersebut harus diceritakan lebih mendetil lagi dalam epik yang panjang. Keterkaitan, baik dalam pengungkapan maupun dalam rangkaian-rangkaian kejadian, sering hilang, jadi kadang jauh lebih mudah bagi kita untuk mengerti daripada bagi mereka yang baru pertama kali tahu kisah-kisah tersebut, karena kita sudah tahu kisah-kisah itu dari sumber-sumber yang jauh lebih baik. Lalu ada banyak sekali kata-kata yang tak berguna; dan tak ada pendahuluan dalam penceritaannya.

Kamis, 25 Maret 2010

Kyai Cabuli Santri di Bawah Umur

Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya, Rabu, 24/03/2010 14:08 WIB
Surabaya - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan pendiri Ponpes Nurul Hidayah Jalan Gadel Timur, M. Shodiqin alias Imbar Mulyono (60) terbongkar karena korban, Wulan (11) melapor ke guru MI Miftahul Huda, Adib. Adib pun melapor ke bapak korban, Alfan.

"Awalnya korban cerita ke temannya. Temannya kemudian cerita ke saya. Lalu saya bertanya sendiri ke korban," ujar Adib kepada wartawan di rumahnya Jalan Gadel Sari Timur, Rabu (24/3/2010).

Rabu, 24 Maret 2010

Konsep Muslim tentang Tuhan

Kemahakuasaan Tuhan disebutkan dibanyak ayat Quran; Kehendak manusia total ditempatkan dibawah kehendak Tuhan yang berkembang menjadi pemikiran bahwa manusia tidak punya kehendak sendiri. Bahkan mereka yang tidak percaya Tuhanpun menjadi begitu karena Tuhanlah yang ingin membuat mereka tidak percaya. Ini berujung pada doktrin takdir dari Muslim yang mengalahkan doktrin ‘free will’-nya manusia, dalam konsep Kristen. Dalam Quran juga ditemukan, seperti Macdonald[36] nyatakan:

“Pernyataan-pernyataan kontradiksi dari Quran mengenai ‘free-will’ (Kehendak Bebas) dan Takdir menunjukkan bahwa Muhammad adalah seorang pengkhotbah dan politisi oportunis, bukannya seorang teolog yang sistematis.” “Takdir, atau kehendak mutlak akan baik dan jahat adalah pilar ke-6 dari dalilnya Muhammad, dan kaum ortodoks percaya apapun itu, apapun yang terjadi didunia ini, baik atau buruk, berlangsung sepenuhnya atas kehendak Yang Maha Kuasa, itu telah pasti, tidak bisa diubah-ubah lagi, dan tercatat dalam ‘buku’ surga yang ditulis memakai tinta nasib.”

Beberapa kutipan dari Quran menggambarkan doktrin ini:
[54.49] Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
[3.145] Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Auwloh, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
[87.2] yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), [87.3] dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
[8.17] Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Auwloh-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Auwloh-lah yang melempar.

Perbandingan Kisah Quran dan Alkitab

Nuh dan Air Bah
Pembuatan kapal, diselamatkannya semua binatang, banjir besar, semuanya yang ditulis dalam Quran sebagian diambil dari Genesis (Kitab Kejadian). Ketika kesadaran akan kemustahilan kisah ini muncul, orang Kristen tidak lagi menganggap kisah ini secara harafiah; kecuali, tentu saja para fundamentalis, yang masih banyak berkeliaran setiap tahun mencoba mencari sisa puing-puing kapal nabi Nuh atau Noah. Kaum muslim, dilain pihak, sepertinya kebal dari pemikiran rasional, dan menolak mencari bukti-bukti utk ini. Saya akan mengeluarkan pendapat yang menunjukkan kemustahilan legenda ini, meski kelihatannya saya seperti berusaha memaparkan kebohongan dari sesuatu yang sudah jelas bohongnya tapi saya harap akan lebih banyak orang berusaha seperti saya ini dan semakin sering lagi melakukannya.

Nuh diminta untuk membawa ke dalam kapalnya sepasang binatang dari semua spesies (Surah 11.36-41). Para ahli hewan[58] memperkirakan mungkin ada 10 juta spesies untuk serangga saja; apa mereka semua masuk ke dalam kapal? Benarkah serangga saja tidak menghabiskan tempat kapal? Mari kita fokus pada spesies yang lebih besar ukurannya: reptil ada 5.000 spesies; burung 9.000 spesies; lalu 4.500 spesis kelas mamalia (hal 239). Semuanya dalam data ‘phylum chordata’ (jenis binatang menengah) ada sekitar 45.000 spesies (hal.236). Seberapa besar kapal itu hingga bisa membawa sekitar 45.000 spesies binatang? Masing-masing sepasang, jadi ada sekitar 90.000 ekor binatang ukuran sedang, mulai dari ular sampai gajah, burung sampai kuda, kuda nil sampai badak. Bagaimana bisa Nuh mengumpulkan mereka secepat itu? Berapa lama dia menunggu dua ekor Sloth yang beringsut secara pelahan dari amazon ke tempatnya? Bagaimana kanguru bisa keluar dari benua australia yang berupa pulau? Bagaimana beruang kutub tahu lokasi kapalnya Nuh? Seperti Robert Ingersoll[59] tanyakan “adakah kemustahilan yang lebih hebat dari ini?” Misal jika kita menerima kisah ini tidak secara harafiah, atau kita memelesetkan dengan jawaban yang samar-samar, seperti: “Bagi Tuhan semuanya itu mungkin”. Kenapa Tuhan memilih cara yang sulit, penuh komplikasi dan makan waktu (setidaknya untuk Nuh) ini? Kenapa tidak selamatkan saja Nuh dan orang-orang yang saleh dengan mukjijat yang cepat daripada usaha yang berpanjang-panjang ini?

BANGKITNYA ISLAM & ASAL MUASAL AGAMA KRISTEN

SURAT-SURAT PAULUS
Surat-surat Paulus ditulis sebelum Injil Markus dan mengherankan bahwa didalamnya tidak ditemukan rincian mengenai kehidupan Yesus seperti yang kita temukan dalam injil; tidak ada rujukan tentang orang tua Yesus, atau kelahiran dari seorang Perawan, atau tempat kelahiran Yesus; tidak juga disebutkan tentang Yohanes Pembaptis, Yudas, atau tentang penyangkalan Petrus. Seperti G.A. Wells[93] tunjukkan, “tidak ada indikasi tentang waktu atau tempat keberadaan Yesus di bumi. Tidak pernah ada acuan tentang pengadilan di hadapan petinggi Romawi, tidak juga tentang Yerusalem sebagai tempat eksekusinya. Tidak disebutkan tentang mukjijat-mukjijat yang katanya dia lakukan.” Bahkan doktrin-doktrin Yesus dalam injil yang jelas bisa dipakai oleh Paulus dalam doktrinnya, tetap tidak ada.

Surat-surat Paulus awal yang ditulis sebelum 90M, juga tidak memberikan perincian sejarah yang meyakinkan. Hanya dalam surat-surat yang terakhir, yang ditulis sekitar 90M–110 M, kita mendapatkan rincian yang kita telah kenal lewat injil. Akibatnya, Wells[94] menyimpulkan:
Sejak itu, surat-surat terakhir ini memberikan biografi Yesus, jadi tidak bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan surat-surat Paulus ini tidak tertarik akan biografi Yesus, dan perlu ditanya kenapa surat-surat awal lainnya (bukan hanya surat Paulus) menulis sejarahnya Yesus dengan cuma sekilas saja. Perubahan penulisan mengenai Yesus setelah tahun 90M dapat dimengerti jika kita menerima bahwa kehidupannya dibumi pada abad pertama di Palestina ini hanya dikarang belakangan saja. Tapi untuk menganggap eksistensi Yesus saat itu sebagai fakta sejarah tetap akan mengundang teka teki.

QURAN

Semoga tiap muslim yang kebetulan membaca ini memaafkan keterus terangan saya bertutur. Bagi mereka Quran adalah Buku Auwloh dan saya menghargai kepercayaan mereka itu. Tapi saya tidak punya kepercayaan yang sama dan saya tidak mau bergeming dari itu, seperti banyak yang dilakukan orientalis lainnya, dengan kalimat- kalimat samar untuk menyembunyikan maksud sebenarnya. Ini mungkin bisa menjadi alat bantu dengan maksud baik bagi individu ataupun pemerintahan yang Islami; tapi saya tidak bermaksud menipu siapapun. Para muslim punya hak untuk tidak membaca buku ini atau mempelajari ide-ide dari non muslim, tapi jika mereka melakukan itu, mereka harus siap untuk membaca hal-hal yang mereka anggap sebagai penghujatan. Sudah jelas bahwa saya tidak percaya Quran itu adalah Buku Auwloh. - Maxime Rodinson.[2]

Quran ditulis dalam huruf Arab dan terbagi menjadi bab–bab (surat atau surah) dan ayat-ayat (atau dibaca ayah; jamak). Ada kurang lebih 80.000 kata, sekitar 6200 sampai 6240 ayat dan 114 surah dalam Quran. Tiap surah, kecuali surah nomor 9 dan Al-Fatihah (Surah no.1), dimulai dengan kalimat “Dengan menyebut nama Auwloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Siapapun yang mengumpulkan Quran, ia menyimpan surat-surat yang panjang menjadi surat awal tanpa melihat kronologis maupun urutan surat mana yang pertama diturunkan pada Muhammad.

Sifat Totaliter Islam

Bolshevisme menggabungkan karakteristik dari Revolusi Perancis dengan kebangkitan Islam.

Marx mengajarkan bahwa takdir datangnya Komunisme tidak bisa dibendung; ini menghasilkan pemikiran yang tidak berbeda dari para penerus awal Muhammad.
Diantara agama-agama yang ada, Bolshevisme lebih dianggap sebagai Muhammadanisme dibanding Kristen dan Buddhisme. Kristen dan Buddhisme terutama adalah agama pribadi dengan doktrin-doktrin mistik dan kecintaan pada pemikiran. Muhammadanisme dan Bolshevisme bersifat praktis, sosial, tidak spiritual & lebih mementingkan memenangkan kekuasaan (politik) di dunia ini. - Bertrand Russell.[1]

Mungkin Charles Watson yang pertama ditahun 1937 menggambarkan Islam sebagai TOTALITER dan sekaligus menunjukkan bagaimana “dengan jutaan akar menembus setiap fase kehidupan, semuanya dengan arti religius, mampu menguasai kehidupan orang-orang muslim.” Bousquet, salah seorang otoritas terkemuka hukum Islam, membedakan dua aspek Islam yang dianggapnya totaliter: Hukum Islam dan Jihad Islam yang tujuan akhirnya adalah penaklukan seluruh dunia agar tunduk pada satu otoritas. Kita akan membahas Jihad pada bab berikutnya; disini kita batasi pada hukum Islam.

Selasa, 09 Maret 2010

FATWA MENYUSUI LELAKI DEWASA!

Menyusui lelaki dewasa menurut Islam
(by Mumin Salih)

Isu menyusui lelaki dewasa sedang HOT di Mesir dan merupakan fokus media di sejumlah negara TImur Tengah. Ini semua dimulai ketika Dr. Izzat Attya, kepala departemen Hadis Universitas Al-Azhar, mengeluarkan FATWA yang mengatakan : adalah sah bagi wanita Muslim yang bekerja untuk MENYUSUI KOLEGAnya untuk menghindari dosa 'khulwa' (atau 'khalwat' : berada disebuah ruangan dengan hanya seseorang yang tidak se-muhrim/ada hubungan keluarga).

Fatwa-fatwa serupa juga pernah dikeluarkan ulama-ulama di Timur Tengah, tetapi ini pertama kalinya fatwa macam itu datang dari Al Azhar, institusi Islam yang paling prestisius di dunia.

Universitas Al-Azhar

Dr. Attya mengerti bahwa muslimah-muslimah yang sangat taat pada agama mereka terpaksa harus keluar rumah dan bekerja. Negara dan masyarakat memaksa wanita-wanita ini untuk berbuat dosa khalwat, tanpa melakukan sesuatu untuk menghindarinya, katanya.