tag:blogger.com,1999:blog-88440280704316555162024-03-14T09:02:24.871-07:00Muslim yang TercerahkanMarde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.comBlogger275125tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-55237242154593961952019-10-23T09:56:00.001-07:002019-10-23T09:56:32.343-07:00Kesaksian Saifuddin Ibrahim: Mengapa Saya Tinggalkan Islam?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/W4W-fdWIup4/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/W4W-fdWIup4?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-43447532551557235142012-12-20T11:12:00.000-08:002012-12-20T11:12:00.526-08:00Kesaksian Pertobatan Nabeel Qureshi<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: center;">
<br class="Apple-interchange-newline" />
<img alt="" class="alignright" height="300" src="http://images.jesusalone.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SdiqIwoKCIEAAGfJzkI1/nabeel.jpg?et=ImF%2BuiALZkSZEdAi0c6uiw&nmid=0" style="display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; padding: 4px;" width="229" />Berikut ini adalah kesaksian dari Nabeel Qureshi dari yang saya nonton dalam bentuk video dari <a href="http://www.acts17.net/" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">http://www.acts17.net</a> </div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: center;">
Berikut ini <a href="http://jesusalone.multiply.com/journal/item/245/Kesaksian_Nabeel_Qureshi" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">terjemahan bebas saya:</a></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Pada waktu aku masih kecil, orang tuaku sangat taat beribadah. Akupun jadi sangat taat karenanya. Orang tuaku selalu mengajarkan aku sembahyang kepada “Allah“ lima kali sehari. Setidak-tidaknya aku harus mengikuti sembahyang wajib dan selain itu aku bebas berdoa apapun pada waktu luangku. Sembahyang adalah bagian esensial dari hidupku. Aku bangun pagi, aku mengucapkan doa pagiku tepat setelah aku membuka mata. Kalau aku pergi ke kamar mandi ada doa yang aku harus kubacakan sebelum cuci tangan. Ada doa yang kubacakan sebelum dan setelah membaca Kuran tiap hari. Kemudian pergi ke sekolah setelah doa pagi lalu pada sore hari membaca doa sore. Jadi Islam tertanam dalam diriku dan karena itu orang tuaku sangat sangat bangga terhadap aku. Aku adalah seorang anak muslim yang mereka harapkan. Aku berasal dari garis keturunan pendakwah dan keluargaku memperlakukan Islam sebagai bagian integral dari hidup mereka dan bukan sesuatu hal sampingan. Jadi “Allah“ dan nabi Islam yaitu Muhammad sangat dihormati dan setiap saat kami sangat menyembah “Allah“. <span id="more-3136"></span>Islam bukan semata-mata agama tetapi ‘Jalan Hidup‘ dan Islam adalah kami dan bukan sesuatu yang kami ikuti. Islam bukanlah sesuatu yang aku yang aku abaikan begitu saja. Islam adalah jalanku dan keberadaanku.</div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aku terlibat dalam lomba pidato dan debat saat pertama kali aku masuk universitas. Aku berumur delapan belas tahun waktu itu. Teman setimku bernama David. David dan aku menempati satu kamar dan sebelum tidur malam itu dia keluarkan sebuah Alkitab. Aku jarang sekali melihat orang membaca Alkitab pada waktu senggang mereka. Aku pernah dengar orang berkhotbah dari Alkitab dan merujuk kepada Alkitab tapi aku tidak pernah melihat orang membacanya pada waktu senggang mereka. Aku katakan kepada David, “David, kamu pasti tahu bahwa Alkitab itu sudah dirubah, bukan? Kamu tahu bahwa kitab itu sudah dirubah dan bukan lagi yang asli yang diwahyukan kepada Kristus ratusan tahu yang lalu, bukan?“</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tanpa aku sadari ternyata David adalah seorang apologis yang sudah malang melintang. Dia telah mempelajari Alkitab, kanon Alkitab, alasan percaya Alkitab, dan alasan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi, dia siap menjawab pertanyaanku. Jauh lebih siap daripada yang aku perkirakan. Dia berkata “Kamu tahu Alkitab belum berubah. Kita dapat menguji seberapa banyak sudah berubah. Ada ilmu yang bernama kritik teks yang memungkinkan kita memperkirakan kira-kira berapa banyak naskah yang ada bervariasi dari yang asli. Aku mempelajarinya dan mulai menyadari “Hey, Alkitab tidak berubah sebanyak itu.” Aku mulai menyadari tampaknya tidak ada doktrin yang telah berubah sehingga sejak awal Alkitab menyatakan bahwa “Kristus adalah Tuhan, Dia mati demi dosa kita, bangkit dari kematian pada hari ketiga, dan tidak mengatakan yang berbeda dari itu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Beberapa tahun kemudian aku mulai sadar bahwa mungkin aku salah. Setelah beberapa tahun berdebat dan mempelajari berbagai isu ini aku menyadari ada puluhan ribu dokumen yang menunjukkan bahwa Alkitab yang ada saat ini masih dekat dengan Firman yang diwahyukan pada awalnya dan Kristus memang mengklaim diri sebagai Tuhan dan ada bukti untuk itu dan tidak ada banyak bukti untuk [klaim] Islam.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aku perlu sekitar tiga setengah tahun untuk menyadari bahwa semua ini benar. Kusadari semua yang telah diajarkan padaku; aku mengasihi “Allah“, aku mengasihi Islam, aku mengasihi orang tuaku, aku mengasihi Muhammad, semua yang telah diajarkan kepadaku, namun semua itu tidak membuat [yang kupercayai] menjadi benar. Aku memohon kepada Tuhan; “Tuhan aku tidak dapat mengetahui kebenaran tanpa Engkau. Tolong tunjukkan kebenaran kepadaku! Sebarapapun yang aku harus lakukan, betapapun sakitnya, siapapun dalam keluargaku yang akan meninggalkan aku, siapapun temanku yang akan meninggalkan aku, apapun yang perlu untuk itu, aku akan menjalani jalan itu.“ Aku ingat kembali apa yang kulakukan, aku tidak tahu apa yang telah ku lakukan. Aku di pinggir tempat tidur hotel dan aku telah berdoa. Aku berdoa dan berdoa kepada Tuhan, namun kali ini aku berdoa dengan segala kerendahan hati yang aku bisa lakukan. Aku benar-benar hancur. Aku katakan kepada Tuhan “Tuhan, aku tidak tahu, aku tidak dapat tahu. Hidupku dalam kekekalan sementara dipertaruhkan. Aku minta Engkau menyatakan kebenaran itu kepadaku entah lewat visi, mimpi atau apapun.“</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Malam itu waktu aku telah berdoa, ayahku tidur di tempat tidur sebelahku. Aku di tempat tidurku sendiri. Kami di kamar hotel waktu itu. Dia sudah tidur waktu itu. Waktu itu masih ada secercah cahaya di dalam kamar tetapi setelah aku berdoa, segala sesuatu menjadi gelap. Tidak ada lagi cahaya dalam kamar itu. Lalu di depan ku tampak ratusan, atau ratusan ribu salib. Aku mengamatinya dengan mata terbelalak. Dan secepat gambaran itu datang, secepat itu juga pergi. Aku tahu itu terjadi. Aku tahu aku baru saja mendapat visi. Aku tidak mau percaya jadi aku memandang kepada Tuhan dan berkata “Tuhan, itu belum jadi bukti! Mungkin saja mataku yang tertipu. Mungkin di bawah sadarku aku memang mau percaya kekristenan benar. Melihat banyak salib tidak berarti apa-apa. Tuhan tidak turun dan menunjukkan kepadaku. Mungkin juga itu visi, mungkin juga tidak.“ Lalu aku katakan kepada Tuhan “Tuhan, lupakan permintaan akan visi itu. Sekarang, tunjukkan diri dalam mimpi. Mimpi apapun yang mendukung kebenaran dari yang telah aku lihat, maka aku akan menjadi kristen.“</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Malam itu aku bermimpi. Tidak butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Hanya butuh waktu beberapa jam. Tuhan memberiku mimpi waktu itu. Aku berdiri di depan sebuah pintu sempit. Belum di pintu, tetapi ujung jari kakiku berada pada garis pintu. Pintunya sempit. Lebarnya hanya sekitar tiga kaki. Cukup luas bagiku. Tingginya sekitar lima sampai enam kaki. Cukup tinggi bagiku untuk lewati. Yang kulihat itu bukan hanya pintu tetapi sebuah lorong yang ukuran tinggi dan lebarnya seperti pintu. Di ujung yang satunya ada temanku David yang sedang duduk di sebelah sebuah meja. Di dalam ruangan itu ada ratusan orang yang juga memiliki meja. Ada makanan di depan mereka dan mereka sudah siap makan tetapi mereka belum mulai makan sama sekali. Mereka seperti menunggu seorang pembicara untuk memulai acara apapun itu dan menutup pintu untuk memulai kegiatan. Tetapi mereka belum mulai makan. Aku katakan kepada David, “Aku pikir kita akan makan bersama.“ Tanpa menoleh David menjawabku, “Kamu tidak pernah memberi tanggapan.“ Itulah mimpinya. Aku berdiri di depan lorong sempit berkata “Aku pikir kita akan makan bersama.“ dan David yang hendak berpesta dan berkata “Kamu tidak pernah memberi respon.“</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aku langsung bangun mengingat mimpi itu dan menyadari kamar [dalam mimpi] itu surga. Kamar itu adalah kerajaan Tuhan. Aku belum menjadi bagian dari kamar itu karena aku belum memberi respon. Tuhan memberiku mimpi yang sangat jelas yang tidak perlu ku interpretasi. Lebih jelas lagi karena beberapa jam setelah itu aku menelepon David dan mengatakan “David, aku bermimpi seperti ini.“ David berkata kepadaku, “Aku tidak perlu memberi pendapatku tentang hal itu. Hal itu sudah tercantum dalam Alkitab.“ Aku katakan, “Apa??“ Jawab David, “Buka Lukas 13“ Aku membuka Lukas 13 ayat 20-29 dan membacanya. Di dalamnya ada orang yang bertanya kepada Kristus apakah akan banyak orang yang akan masuk surga dan Dia menyatakan bahwa banyak orang mencoba tapi hanya sedikit yang akan berhasil. Masuklah melalui pintu sempit dan orang akan berdiri di pintu itu dan mengetuk. Itulah yang terjadi dalam mimpiku. Aku berada di pintu, pintu belum tertutup, masih ada kesempatan untuk masuk ke ruang pesta. Aku hanya perlu memberi respon. Saat itu aku sadari apa yang harus kulakukan. Aku menyadari bahwa Islam mungkin bukan kebenaran dan Tuhan menarik aku kepada-Nya walaupun aku tidak punya keinginan untuk ditarik. Aku meronta-ronta. Namun Dia menarikku menuju kepada Kebenaran. Hal itu benar-benar menyakitkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aku benar-benar meratap waktu itu. Saat ke kampus satu hari, aku benar-benar meratap. Kukatakan kepada Tuhan, “ Tuhan, berikan aku waktu beberapa hari untuk menangis. Aku perlu menangis. Ada orang yang mengasihiku yang mungkin aku akan kehilangan atau yang mungkin akan mati karena mendengar semua ini. Ijinkan aku menangis.“ Aku kembali ke apartemenku dan aku membaca Kuran dan tidak ada yang bisa membantu di sana. Aku membuka Alkitab kitab Matius dan aku bahkan belum selesai pasal 5 dan disana dikatakan “Berbahagialah yang menangis, karena mereka akan dihibur. Aku membaca Ayub dan semua kesedihan di sana. Tuhan meringankan bebanku lewat Alkitab Firman-Nya bukan lewat Kuran. Tidak ada apa-apa di Kuran yang dapat membantuku. Kuran memberiku gambaran tentang kehidupan lamaku tetapi tidak ada yang membantuku. Tidak ada sama sekali. Setiap kali aku membuka Alkitab, selalu ada jawaban di sana.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aku meminta sesuatu kepada Tuhan dan bertanya-tanya bagaimana aku bisa mendapatkan itu semua. Lalu aku membuka I Yohanes 5 ayat 14 sampai 5 dimana dikatakan bahwa segala sesuatu yang kita minta akan kita dapatkan karena Dia mendengar kita. Karena kita percaya dalam hati kita bahwa Kristus adalah Tuhan. Aku percaya dalam hatiku bahwa Yesus adalah Tuhan tetapi aku tidak mengakuinya. Dalam kitab yang sama yaitu I Yohanes bagaimana kita tahu [hal itu] kalau hati kita menyalahkan kita? Dikatakan kalau kita percaya dan mengakui dalam hati dan mengakui dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, maka hati kita tidak akan menyalahkan kita. Aku belum mengakui waktu itu. Aku belum tahu. Roma pasal 10 mengatakan hal yang sama. Dikatakan kalau kita percaya dalam hati bahwa Kristus adalah Tuhan dan Dia bangkit pada hari ketiga, maka kita akan diselamatkan. Aku belum mengaku saat itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Setelah membaca Matius, aku terpukul. Dikatakan “tidak ada seorangpun yang menyangkali Aku di depan manusia yang akan Aku terima dalam kerajaan surga. Setiap orang yang menyangkali Aku akan Aku sangkali di hadapan Bapa-Ku dan setiap orang yang menyatakan tentang Aku di hadapan manusia akan aku nyatakan di hadapan Bapa-Ku.“ Pada saat itu aku tidak dapat menyangkali Kristus lagi. Aku tidak dapat menyangkali Tuhan sama sekali. Aku tidak bisa lagi berpegang pada ajaran yang telah aku pilih untuk percayai sebelum itu. Aku tidak punya alasan untuk percaya semua itu kecuali bahwa aku dilahirkan dan dibesarkan dengan ajaran tersebut. Aku mulai sadar bahwa semua yang kupercayai sebelumnya bukan kebenaran dan aku harus menerima Kristus dalam hidupku. Aku meminta Roh Kudus mengubah aku. Setelah berdoa, dunia menjadi berbeda. Aku melihat keluar jendela dan terkejut seolah-olah disengat listrik. Aku telah mengeluarkan kata-kata yang menurutku hanya kata-kata biasa tetapi semua itu permintaan kepada Tuhan yang Dia genapi.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Pada saat itu ketika Roh Kudus memenuhi aku, aku terdiam di posisi itu selama 10 menit seolah-olah aku baru tersengat listrik. Tidak bisa bergerak. Ketika pertama kali aku bergerak dan melihat dunia, segala sesuatu benar-benar indah. Ada harapan besar, ada makna dalam kehidupan. Saat itu aku sadar bahwa yang penting bukanlah menjalani hidup sebagai seorang baik. Memang kita perlu lakukan itu tetapi itu bukanlah segalanya. Tujuan utama hidup adalah memuji dan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar yang datang ke dunia ini dan mati demi dosa kita sehingga kita dapat menghargai Dia, kita dapat menyembah Dia sepenuhnya dengan riang dan sukacita seperti dikatakan Paulus dalam Filipi 4 “bersukacitalah senantiasa karena Tuhan dekat.“ Hidupku penuh arti sekarang karena aku dapat pergi dan memberitakan Injil. Aku tidak hanya duduk dan berkata “Hey, setiap orang yang melakukan perbuatan baik akan ke surga.“ Tidak, ada makna dalam hidup. Orang perlu tahu apa yang telah dia lakukan dan bagaimana posisi kita dalam hubungan dengan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Orang harus tahu bahwa kita harus menyembah satu-satunya Tuhan yang benar dan Puteranya Yesus Kristus yang datang untuk mati karena dosa kita. Kita harus katakan kepada orang bahwa Tuhan satu, tetapi Dia satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Entah kita dapat memahami itu atau tidak, hal itu berada di luar jangkauan. Kita tidak perlu memahami itu. Yang perlu kita lakukan adalah bahwa Kristus adalah Tuhan dan Tuhan telah turun dalam bentuk seorang manusia. Muslim memiliki kecenderungan untuk memandang itu sebagai ketidakmungkinan.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tidak ada alasan kenapa itu tidak mungkin. Tuhan bisa memilih untuk datang ke dunia ini sebagai manusia. Tunjukkan kepadaku dalam Kuran atau dalam Hadits dimana dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Sebaliknya dalam Kitab Suci Islam ada berbagai ayat yang mengatakan bahwa “Tuhan dapat melakukan apapun yang Dia ingin lakukan.“ Pada hari terakhir kata Kuran waktu kita dihakimi, tidak ada seorangpun bahkan muslim yang bisa mendapatkan jalan ke surga kecuali karena anugerah Tuhan. Bahkan nabi Islam meminta pengikutnya untuk berdoa bagi pengampunan untuk dia berkali-kali dalam sehari karena dia tidak tahu apakah dia akan masuk ke surga atau tidak. Semua itu hanya karena anugerah Tuhan. Anugerah yang bahkan diandalkan oleh muslim untuk masuk surga pada akhir jaman adalah anugerah yang diandalkan oleh Kristen. Perbedaannya adalah Kristen percaya bahwa Anugerah itu telah diberikan di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu. Dia menyediakan anugerah itu kepada kita. Anugerah yang sama harus kita cari. Aku percaya bahwa kalau kita meminta Tuhan menunjukkan kebenaran, maka Dia akan menunjukkan kebenaran itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://jesusalone.multiply.com/journal/item/245" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">http://jesusalone.multiply.com/journal/item/245</a></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com137tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-61240588584392948942012-11-29T11:14:00.000-08:002012-11-29T11:14:00.074-08:00Alex Aan, Status dan Kemelut Keyakinan<br />
<div class="mceTemp" style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 18.71666717529297px; text-align: justify;">
<dl class="wp-caption alignright" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: right; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center;">
<dt class="wp-caption-dt"><a href="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/01/alex-aan.jpg" style="color: #8a3207; text-decoration: none;"><br class="Apple-interchange-newline" /><img alt="" class=" wp-image-3126" height="196" src="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/01/alex-aan.jpg?w=300&h=196" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="Alex Aan" width="300" /></a></dt>
<dd class="wp-caption-dd">Alex Aan dibungkam</dd></dl>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Kepada temen-teman yang bersimpati membantu secara moril Alex Aan, DIMOHONKAN mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya dengan redaksi : Alex Aan (31 tahun) ditangkap oleh polisi atas laporan dari masyarakat minang karena Alex Aan ini seorang ateis. Menurut keterangan AA dipukul dua kali, hampir dihajar massa sebelum diamankan ke polisi.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tak satupun warga negara RI yang layak dipenjara hanya karena dia tidak mempercayai suatu konsep tuhan manapun. Ketidakpercayaan pada konsep tuhan bukanlah suatu pelanggaran terhadap hukum.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
silakan kirimkan kepada : 0812 120 2123 (Kapolri)<br />
0815 944 8017 (Ridha Shaleh Komnas HAM)</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
PARTISIPASI TEMAN-TEMAN akan membuat kasus ini diperhatikan. kirim sms sebanyak-banyaknya untuk mendukung Alex Aan dilepaskan. Sebagaimana kita ketahui UU pelarangan seorang atheis telah dihapus di negeri ini pada jaman pak Busro. Segera kirim smsnya teman-teman !</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Rabu (18/1) Calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Dharmasraya, Alexander Aan, nyaris diamuk massa. Pasalnya ia mengeluarkan pernyataan di dunia maya bahwa tidak ada Tuhan dengan menjadikan Al quran sebagai media kajiaan, tanya jawab dan diskusi.</div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Alexander Aan, yang sehari-hari bertugas di Kantor Bappeda Dharmasraya, Sumatera Barat menulis statusnya di Facebook. Di dunia maya ia mengaku Tuhan itu tidak ada. Alasannya karena ia melihat masih banyaknya kesengsaraan di dunia dan banyaknya kesenjangan hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Dengan adanya pernyataannya di dunia maya itu, sekelompok pemuda Sungai Kambuik Pulau Punjung yang dipimpin Ketua Pemudanya, mendatangi Kantor Bupati Dharmasraya. Alexsander Aan bersikeras bahwa apa yang ia sampaikan itu benar menurutnya dan karena itu merupakan pendapat pribadinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Mendengar pernyataannya tersebut, entah siapa yang mengkomandoi, pemuda yang ada dalam ruangan langsung memukul Alex Aan sampai memar-memar.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Karena status-nya di Facebook, Alexander Aan kini menghadapi ancaman dijerat dengan Pasal 156a KUHP, Penistaan agama. Dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Selain itu, polisi juga menjerat pemilik akun facebook Alex Aan tersebut dengan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang (UU) No 8 tahun 2011 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan terancam pidana penjara enam tahun serta denda Rp1 miliar.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tidak cukup di situ, Alexander juga terancam pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat terkait dengan pencantuman agama Islam di dalam identitas (padahal di KTP tidak bisa mengkosongkan agama atau memilih agama selain 6 agama yang diakui negara) yang ia gunakan ketika masuk sebagai PNS di Dharmasraya. Pasal itu memuat ancaman hukuman penjara maksimal enam tahun. Bukan hanya hukuman penjara tapi alex aan juga menghadapi ancaman kehilangan perkerjaannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Disisi lain, Seperti yang di kutip dari Jakarta Globe (<a href="http://www.thejakartaglobe.com/news/dismay-after-indonesian-atheist-charged-with-blasphemy/492622" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">http://www.thejakartaglobe.com/news/dismay-after-indonesian-atheist-charged-with-blasphemy/492622</a>). Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ifdhal Kasim Ketua mendesak polisi untuk tetap netral dan tidak dipaksa untuk bertindak oleh mayoritas.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
“Mereka (polisi) harus melindungi kebebasan berekspresi, bukannya terlalu banyak mendengarkan mayoritas,” kata Ifdhal. ”Polisi harus tetap netral bukan menegakan hukum subjektif.”</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Dukungan terhadapa Alex Aan sampai saat ini terus berdatangan baik dari Freethinker lokal maupun mancanegara. sebuah petisi online telah dibuat untuk dukungan terhadap Alex Aan <a href="http://www.change.org/petitions/release-alexander-aan" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">http://www.change.org/petitions/release-alexander-aan</a> Sebuah petisi untuk kebebasan bersuara dan berekspresi. Selain lewat petisi dukungan juga berdatangan melalui fans Page Facebook <a href="http://www.facebook.com/pages/Support-Alex-Aans-Human-Rights/194025204028128?sk=info" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">Support Alex Aan’s Human Rights</a> dan <a href="http://www.facebook.com/pages/Dukung-Pembebasan-Alex-Aan/223835787702094?ref=ts" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">Dukung Pembebasan Alex Aan</a>. Bukan hanya pengguna FB di dalam negeri tetapi ada banyak pengguna FB di luar negeri dan sejumlah akademisi serta organisasi internasional yang memberikan support terhadap Alex Aan melalui halaman FB ini. Salah satu di antaranya adalah pentolan Council of ex-Muslims of Britain, Maryam Namazie. <a href="http://britishfemaleatheist.wordpress.com/" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">British Female Atheist</a> Menyebut Alexander Aan Sebagai <a href="http://britishfemaleatheist.wordpress.com/2012/01/20/alexander-aan-brave-atheist-warrior" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Pejuang Atheis Pemberani</a>, dan meminta Pemerintah Indonesia supaya atheis di Indonesia bisa hidup bebas tanpa ancaman penganiayaan, kehilangan pekerjaan dan hukuman penjara.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Aliansi Atheis Internasional (Atheist Alliance International) atau biasa di singkat AAI telah mengajukan banding terbuka melalui <a href="http://www.atheistalliance.org/news-a-articles/aai-media-releases/414-indonesian-authorities-must-support-freedom-of-speech-and-conscience-aai-launches-appeal-to-support-alexander-aan" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">website Resmi AAI</a>, Yang meminta pemerintah Indonesia memberikan dukungan untuk kebebasan berbicara dan kebebasan nurani. Memintah pemerintah Indonesia lepaskan Alexander Aan dari tahanan atas semua tuduhan terhadap dirinya dan mengejar para pelaku serangan fisik terhadap Alex Aan.</div>
<div id="gt-res-wrap" style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 18.71666717529297px;">
<div id="gt-res-content">
<div dir="ltr">
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
“Alexander hanya menyatakan pandangannya bahwa tidak ada tuhan. Sebaliknya,pelaku penyerang terhadap orang yang nyata harus dibawa ke pengadilan, ” kata Presiden AAI Tanya Smith.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
” Hukum anti-kritik di Indonesia merupakan peninggalan yang mengerikan dari periode negara kediktatoran. Mereka harus dicabut sebagai langkah penting menuju kebebasan rakyat Indonesia dan partisipasi negara dalam dunia modern. “</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Mengamati perkembangan kasus Alex Aan, PNS ateis yang kini mendekam di penjara, sungguh menarik. Sejumlah dukungan dan simpati terhadap Alex Aan tidak hanya datang dari para freethinker/pemikir bebas anak negeri, tapi juga mengalir dari para freethinker di berbagai penjuru dunia. Salah satunya adalah sebuah group di FB bernama <strong><a href="http://www.facebook.com/pages/Support-Alex-Aans-Human-Rights/194025204028128?sk=info" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">Support Alex Aan’s Human Rights</a></strong>. Ada banyak pengguna FB luar negeri dan sejumlah akademisi serta organisasi internasional yang memberikan support terhadap Alex Aan melalui halaman FB ini. Salah satu di antaranya adalah pentolan Council of ex-Muslims of Britain, Maryam Namazie.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Sementara itu, dukungan lokal juga terbilang banyak. Sebuah grup FB bernama <strong><a href="http://www.facebook.com/pages/Dukung-Pembebasan-Alex-Aan/223835787702094?ref=ts" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">Dukung Pembebasan Alex Aan</a></strong> juga dipenuhi dengan komentar-komentar seputar kasus Alex Aan.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Pemerintah nampaknya perlu menyikapi kasus ini dengan serius terutama jika melihat banyaknya pihak asing yang mendukung kampanye group internasional seperti <strong><a href="http://www.facebook.com/pages/Support-Alex-Aans-Human-Rights/194025204028128?sk=info" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">Support Alex Aan’s Human Rights</a></strong></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Salah satu admin group para pendukung Alex Aan menyatakan bahwa mereka tengah menyusun langkah untuk memberikan tekanan politik kepada pemerintah RI agar segera membebaskan dan menjamin keselamatan Alex Aan berikut sanak keluarganya.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Kasus Alex Aan yang kini menarik perhatian dunia internasional ini setidaknya akan mempengaruhi industri pariwisata dan kondisi investasi asing di Indonesia. Selain tentunya sangat mencoreng pemerintahan SBY dalam persoalan hak asazi manusia.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Baca <a href="http://freethoughtblogs.com/maryamnamazie/2012/01/22/in-defence-of-alex-aan/" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Dukungan Internasional buat ALEX AAN</a></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Website <a href="http://inewp.com/?p=10670" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Internasional memberitakan Alex Aan</a>: <strong><a href="http://inewp.com/?p=10670" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Outrageous! Indonesian Atheist In Danger Because of “Blasphemy”</a></strong></div>
</div>
</div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-42212953144684369762012-11-21T03:42:00.001-08:002012-11-21T03:43:22.452-08:00Memberitakan Injil kepada Pelacur<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://gkbigombong.files.wordpress.com/2010/04/dorcas.jpg?w=226&h=301" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="http://gkbigombong.files.wordpress.com/2010/04/dorcas.jpg?w=226&h=301" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam sejahtera,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penatua kami, dulunya dari agama seberang, bertobat sekitar tahun 1985, ketika dijumpai secara supranatural oleh Tuhan Yesus sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lama sesudah pertobatan beliau, Roh Kudus berbicara agar penatua kami ini memberitakan injil kepada pelacur, dan ketika perintah itu dituruti dengan patuh, Roh Kudus menyertai dengan luarbiasa; pelacur itu langsung bertobat, dan bukan itu saja, pasangan germo dan puluhan lelaki hidung belang juga bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Tetapi masih ada lagi “bonus” lainnya,… ayah sang pelacur – yang lumpuh sejak lama – juga disembuhkan Tuhan Yesus hari itu juga dan akhirnya, keluarga pelacur dan tetangganya juga bertobat, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadi. Berikut sepenggal kisahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang pemuda, sebut saja Hendro, (bukan nama sebenarnya) begitu terikat dengan seorang pelacur muda di sebuah kota di Jawa Tengah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan orang tua Hendro. Ibu Dorcas, waktu itu belum lama bertobat, merasakan dorongan luarbiasa dari Roh Kudus untuk mendoakan pemuda ini. Roh Kudus memberitahu ibu Dorcas bahwa pemuda ini menyimpan pakaian dalam si pelacur muda, dan juga sebaliknya, sang pelacur juga menyimpan pakaian dalam pemuda itu. Lalu ibu Penatua memberitahu si Hendro bahwa ia telah menyimpan pakaian dalam sang pelacur itu dan supaya ia segera mengembalikannya karena hal itulah yang telah mengikat dia dengan si pelacur.</div>
<a name='more'></a>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja Hendro terperanjat dan bertanya: “Bagaimana ibu bisa tahu ? “</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Nanti kamu akan tahu siapa yang memberitahu saya soal itu” jawab Penatua kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu mereka meluncur menuju kompleks pelacuran sebagaimana disebutkan Hendro. Namun tempat itu sudah dibersihkan aparat, sudah digusur, dan Hendro tak tahu harus mencari pelacur itu dimana. Tetapi Roh Kudus berbicara, menunjukkan kearah mana mereka dapat menemukan wanita itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penatua :”Kita ikuti saja petunjuk Roh Kudus”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan patuh mereka mengikuti intruksi Roh Kudus; Dia yang memberitahu “ke kanan,… ke kiri,… lurus,… dst.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah cukup lama mereka berjalan, Hendro tak kuat untuk menahan diri bertanya: “ Ibu, kalau hanya ke kanan, kiri, lurus, kanan, kiri, lurus,… trus kapan sampainya?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penatua:”Tenang, kita ikuti saja kata Roh Kudus”. Dan mereka terus saja berjalan sesuai kata Roh Kudus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya sampailah juga mereka ke suatu tempat, dan Roh Kudus berbicara :”STOP, kita sudah sampai,…” tetapi tidak terdapat tanda-tanda bahwa itu merupakan kompleks pelacuran. Lalu bertanyalah mereka kepada seorang bapak, dan bertanya apakah di situ ada seorang wanita pelacur bernama Minarni (bukan nama sebenarnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya, ada “ jawab si bapak, lalu suaranya dilirihkan “Tapi jangan ngomong siapa-siapa ya? Ini tempat yang baru,…”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka masuk ke sebuah rumah dan bertemu dengan Minarni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata Minarni masih muda dan cukup manis. Dia menemui mereka, dan ketika bersalaman dengan penatua kami (penatua kami adalah wanita juga), Minarni berkaca-kaca, ingin menangis. Di sekitar itu berkumpul bapak-bapak, kira-kira 20 orang lelaki, rupanya mereka pelanggan atau calon pelanggan Minarni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tuhan Yesus menyuruh saya menemui kamu, Dia mengasihimu dan ingin menolongmu” kira2 begitu kata Penatua kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sontak Minarni menangis di pangkuan ibu Penatua. Roh Kudus menyingkapkan banyak hal tentang Minarni, dan soal hubungan gelapnya dengan Hendro. Minarni sebenarnya masih punya suami, tetapi suaminya menelantarkan dia; wanita ini terpaksa melakukan itu semua, melayani lelaki-lelaki hidung belang, untuk memenuhi hidup keluarganya yang tinggal di kaki gunung Merapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tuhan Yesus ingin,… supaya kamu bertobat dan berhenti dari pekerjaan kotor ini, dan kamu tidak usah khawatir soal kebutuhan keluargamu, sebab Tuhan Yesus akan memberikan jalan keluar atas masalah keluargamu, asalkan kamu mau bertobat kepada Tuhan Yesus.” Kata Penatua “Tetapi kalau kamu tidak bertobat, kamu pasti akan masuk neraka; semua dosa-dosa kamu akan membawa kamu masuk neraka, kalu tidak mau bertobat. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup menebus dosamu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan banyak nasihat, akhirnya saat itu juga Minarni bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Lalu pasangan germo, induk semang Minarni, dengan menangis, mereka juga bertobat. Saat itulah, ibu Penatua mengadakan KKR kecil, tanpa publikasi. Pasangan germo itu bertobat juga dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, diikuti ke-20 an lelaki hidung belang yang sambil tertunduk malu mengakui dosa-dosa mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Minarni, kami akan mengembalikan pakaian dalam kamu yang di bawa Hendro, dan kami juga akan mengambil pakaian dalam Hendro yang kamu bawa” kata Penatua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Wah, tidak mungkin bu, pakaian itu saya simpan di rumah orang tua saya, di kaki gunung Merapi. Dari sini cukup jauh dan jalannya sulit.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tidak apa-apa. Saya tetap akan mengambilnya. Ayo antar saya ke sana”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu mereka berpamitan kepada orang2 di kompleks itu, dan meluncur ke kaki gunung Merapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan itu cukup menguras tenaga, apalagi saat itu ibu Penatua mengenakan sepatu dengan tumit tinggi, high hill… Akhirnya sampai juga mereka ke rumah orangtua Minarni. Begitu masuk kampung itu, banyak anak kecil bertelanjang dada dan sebagian lagi telanjang bulat, maklum daerah sangat terpencil sekitar tahun 1980-an, mereka menyambut rombongan itu dengan teriakan: “Hai, ada orang kota,… ada orang kota.” Walau agak risih, namun Penatua teringat, bahwa dahulu pun Yesus pernah disambut orang2 yang membawa pelepah palem dengan berteriak:”Hosana, hosana,…”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu itu musim lebaran, sekitar hari kedua. Rombongan itu memasuki rumah orang tua Minarni diikuti anak-anak kecil dan banyak orang. Rumah itu sangat sederhana, dengan lantai tanah liat. Di sebuah sudut ruangan, tergolek seorang lelaki tua – ayah Minarni – yang sudah lama lumpuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ibu, … sudah banyak dukun, menteri (maksudnya “Mantri” , petugas kesehatan) yang mencoba mengobati ayah Minarni, namun semuanya gagal” kata seseorang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu ibu Penatua belum banyak pengalaman mendoakan orang sakit. Beliau menumpangkan tangan ke kaki si bapak yang lumpuh itu, yang terasa dingin, dan mengucapkan : “Bilur-bilur Yesus menyebuhkan bapak. Bilur-bilur Yesus menyembuhkan bapak,… “</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlahan kaki-kaki itu mulai hangat, mulai bergerak, kaki kanan, kaki kiri, mulai bergerak. Mulai bisa menggerakkan lutut dan tungkai kaki. Lalu bapak itu bisa duduk. Lalu kakinya diturunkan sendiri ke lantai, lalu berusaha berdiri, dan berdirilah ia,… lalu berjalan, berjalan dan berjalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja rungan itu menjadi riuh:” Alhamdulilah, pak Abdul sudah sembuh, sudah bisa jalan, alhamdulilaaahhh” teriak mereka sambil menangis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Bapak-bapak, ibu-ibu, tahu tidak, siapa yang menyembuhkan pak Abdul ini? Tuhan Yesus” kata ibu Penatua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Siapa Tuhan Yesus?” kata mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tuhan Yesus itu Isa bin Maryam.” Jawab ibu Penatua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ibu Penatua mengadakan KKR kecil, dan oleh pekerjaan Roh Kudus yang luarbiasa, bahkan anak-anak kecil sambil menangis, mereka mengikuti tuntunan doa, mengundang dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Haleluya !!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh kebaikan Tuhan Yesus, ibu Penatua – di lain hari – menemukan kawan sekerja yang biasa menginjil di lereng Merapi, dan menyerahkan petobat-petobat baru tersebut dalam penggembalaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian bulan sesudahnya, Minarni mengirim pesan singkat kepada ibu penatua; ia sudah diceraikan suaminya – jadi statusnya tidak lagi mengambang – dan Tuhan Yesus mempertemukan Minarni dengan seorang ABRI yang masih muda – Kristen – lalu mereka menikah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa luarbiasanya penyertaan Tuhan, ketika ita mau taat mengikuti yang dikatakan Roh Kudus kepada para jemaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://muslimharustahu.wordpress.com/2012/11/21/memberitakan-injil-kepada-pelacur/#more-1038">Tuhan Yesus memberkati.</a></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-41868251539376292152012-11-14T11:06:00.000-08:002012-11-14T11:06:00.126-08:00Sebab Saya Murtad dari Islam Kaffah<br />
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<a href="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/02/erianto-anas.jpg" style="color: #8a3207; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignright size-full wp-image-3252" src="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/02/erianto-anas.jpg?w=510" style="border: none; display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; padding: 4px;" title="Erianto Anas" /></a>By Erianto Anas in <a href="https://www.facebook.com/groups/ateis.minangkabau/" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Ateis Minangkabau</a></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong>“Jika menjadi umat Islam jadilah Islam yang Kaffah”</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Itulah slogan yang sudah saya dengar sejak kecil.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Dan saya pun menyukai kata-kata itu. Karena memang saya begitu ingin menjadi seorang muslim yang kaffah. Total tanpa cacat barang seincipun. Setidaknya itulah cita-cita saya dalam berislam.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong>Lalu bagaimana cara melakukannya?</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Saya dinasehati melalui banyak kotbah dan buku-buku agama yang saya baca.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Bahwa untuk menjadi Islam kaffah, kuncinya adalah mengamalkan apa yang diperintahkan dalam Aqluran, dengan meniru sepersis mungkin apa yang dilakukan Nabi Muhammad, para sahabat, para tabiin dan tabi-tabiin. Karena semakin persis sikap, prilaku dan kebiasaan dengan ketiga generasi awal Islam itulah maka keislaman saya akan dianggap sebagai Islam kaffah. Karena sebaik-baik umat, adalah semakin dekat ke zaman Rasulullah. Dan sebaliknya, semakin jauh dari zaman itu maka semakin kurang baik, apalagi umat manusia yang mendapati hari kiamat.<span id="more-3251"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Secara garis besar, itulah kunci ajaran salafi yang saya pahami. Ajaran ahlul sunnah wal jamaah. Kelompok yang mengklaim dirinya sebagai kaum yang satu, kaum yang megklaim kelompoknya yang benar dari 72 golongan (aliran) yang berpecah belah dalam tubuh Islam.</div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong>Lalu benarkah hal itu saya lakukan?</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tentu saja. Karena saya begitu mencintai Islam. Begitu ingin mencapai Islam yang kaffah. Saking cintanya, sempat saya berangan-angan ingin hidup di lingkungan yang Islami. Hanya berdampingan dengan umat Islam yang taat. Rajin ke mesjid. Rajin ibadah. Puasa sunat. Hidup sederhana. Zuhud. Bila perlu uzlah. Singkatnya, dalam imajinasi saya, saya menduplikasi diri bak Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali Bin Abi Talib, Umar bin Abdul Aziz dan seterusnya. Singkatnya, dalam benak saya, seakan saya tidak menapak di bumi Indonesia. Tapi terbang ke zaman Rasulullah 14 Abad yang lampau di Mekkah dan Madinah. Hadir bersama para sahabat kemana pun baginda Nabi berada. Mendengarkan sabdanya, menatap wajahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Bahkan sempat saya ingin berhenti kuliah, menutup diri dari selain kehidupan yang Islami. Hidup dalam cahaya Islam di kota santri. Bahkan begitu ingin saya pergi ke Mekkah. Ke jantung kota Islam dunia. Tapi saya tidak punya uang. Saya hanya seorang mahasiswa. Akibatnya, semua itu hanya tinggal impian. Tinggal rintihan sunyi, dalam rindu disetiap hening sujud di sajadah. Ditangis malam dihadapan Alquran basah air mata.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong>Tapi matahari terus bergulir.</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Hingga sampailah saya pada hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Slogan Islam kaffah masih saya dengar dimana-mana.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Tapi bagaimana dengan saya. Masihkah saya ingin menjadi Islam kaffah?</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Jawaban saya: TIDAK! Saya sudah tobat dari Islam kaffah.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<strong>Kenapa?</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Karena Islam kaffah akhirnya saya sadari adalah Islam yang paling primitif.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Karena Islam kaffah artinya adalah menjadi Arabisme.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Salin dan telan mentah semua budaya Arab.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Dan jilat semua apa yang diperintahkan Alquran, dengan segala ayat-ayat dongeng dan seruan primitifnya untuk membenci umat lain selain Islam, menggorok leher kaum kafir, paling tidak membenci mereka dalam hati, dan entah apalagi, maka itulah Islam kaffah. Dan saya benar-benar sudah tobat dari semua itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Saya sudah resmi menjadi kafir dari Islam kaffah.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Saya murtad dari <strong>Islam Kaffah</strong> menuju <strong>Erianto Anas Kaffah</strong>.</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
Dengan kata lain, saya sudah berhenti menduplikasi diri pada Muhammad, pada para sahabat, pada para Imam mazhab, pada cerita-cerita dalam Alquran. Saya sudah pulang ke kampung halaman. Kampung halaman yang sudah begitu lama saya cari-cari sebelumnya. Dalam kegelisahan pencarian yang tak pernah bisa saya mengerti. Tapi akhirnya saya temukan akhir pencarian itu di titik awal. Di dalam diri sendiri.</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-1492124917852446272012-11-10T11:01:00.000-08:002012-11-10T11:01:00.122-08:007 Lembah Dari Iman Menuju Pencerahan<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>
<img alt="" class="alignright" height="376" src="http://indonesian.alisina.org/wp-content/uploads/2012/06/taman.png" style="display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; padding: 4px; text-align: justify;" width="308" /><em></em><br />
<div style="text-align: justify;">
<em><em style="background-color: white; line-height: 1.5em;">Orang-orang Muslim terbungkus rapat dalam kebohongan. Karena berbicara menentang Islam adalah sebuah kejahatan yang harus dihukum mati, maka tidak ada seorangpun yang berani mengatakan kebenaran. Mereka yang mengatakan kebenaran, tidak akan hidup lama. Mereka langsung dibungkam. Jadi bagaimana anda bisa tahu kebenaran kalau semua yang anda dengar hanyalah kebohongan?</em></em></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://indonesian.alisina.org/?p=1226" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Diposkan oleh Ali Sina</a> pada tanggal 12 Juni 2012</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah membaca Qur’an, perspektif saya terguncang. Saya mendapati diri saya berhadapan muka dengan kebenaran dan saya takut untuk melihatnya. Itu bukanlah sesuatu yang ingin saya lihat. Saya tidak dapat menyalahkan siapapun, mengutuk dan mengatainya sebagai pendusta. Dengan membaca Qur’an saya menemukan absurditas Islam dan tidak manusiawinya pengarangnya. Dan saya syok. Namun syok ini menyadarkan saya dan menghadapkan saya pada kebenaran. Sayangnya, ini adalah sebuah proses yang sangat sulit dan menyakitkan. Kita tidak dapat terus membungkus kebenaran dengan gula. Kebenaran itu pahit, dan itu harus diterima. Kenyataan itu ‘keras kepala’ dan tidak mau pergi. Hanya dengan begitu proses pencerahan bisa dimulai.<span id="more-3654"></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 1: SYOK</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Tetapi oleh karena kadar kepekaan tiap orang berbeda, apa yang mengejutkan orang lain belum tentu juga akan mengejutkannya. Bahkan sebagai seorang pria saya terkejut ketika saya membaca bahwa Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk memukuli istri-istri mereka dan ia menyebut kaum wanita sebagai makhluk yang “kurang kecerdasannya”.
</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Padahal saya telah berjumpa dengan banyak wanita Muslim yang tidak mengalami kesulitan untuk menerima pernyataan yang merendahkan ini yang disampaikan oleh nabi mereka. Bukan karena mereka setuju bahwa mereka memiliki inteligensi yang rendah atau mereka percaya bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum wanita hanya karena nabi berkata demikian, namun hanya karena mereka dihalangi untuk mendapatkan informasi itu. Mereka membacanya, tapi tidak menghayatinya. Mereka menyangkalinya. Penyangkalan adalah sebuah perisai yang menutupi dan melindungi mereka, yang menyelamatkan mereka agar mereka tidak usah menghadapi kenyataan yang menyakitkan. Jika perisai itu disingkirkan, tidak ada yang dapat mengembalikannya lagi. Pada titik ini iman mereka harus diserang dari berbagai arah yang berbeda. Kita harus membombardir mereka dengan pengajaran Qur’an lainnya yang mengejutkan. Pastilah ada salah-satu yang menjadi kelemahan mereka. Itulah yang mereka butuhkan: sebuah kejutan yang baik. Kejutan itu sangat menyakitkan, tapi dapat menyelamatkan hidup. Kejutan biasa digunakan para dokter untuk menghidupkan kembali pasien yang sudah mati.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Untuk pertama kalinya, internet telah mengubah keseimbangan kekuatan. Kini kekuatan brutal dari senjata api, penjara dan laskar kematian tidak berdaya dan pena berkuasa. Untuk pertama kalinya, orang Muslim tidak dapat membunuh kebenaran dengan membunuh utusan kebenaran. Kini sejumlah besar orang Muslim terhubung dengan kebenaran dan mereka merasa tidak berdaya. Mereka ingin membungkam suara ini, namun tidak sanggup. Mereka berusaha melarang dan menutup situs-situs yang mengekspos kepercayaan mereka yang mereka agungkan; kadang untuk sementara waktu mereka berhasil, tapi banyak kali mereka gagal. Saya menciptakan sebuah situs untuk mendidik orang Muslim mengenai Islam yang sejati. Saya mengalamatkannya di Tripod.com. Para penganut Islam memaksa Tripod untuk menutupnya dan para eksekutif Tripod bersikap pengecut dengan menuruti orang-orang Muslim itu. Saya mendapatkan tempat saya dan situs itu kembali lagi setelah beberapa minggu. Oleh karena itu, cara-cara lama dengan membunuh orang-orang yang dianggap sesat, membakar kitab-kitab mereka, dan membungkam mereka dengan teror tidak akan berhasil. Mereka tidak dapat menghentikan orang agar tidak membaca. Walaupun situs saya dilarang di Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan di banyak negara Islam lainnya, sejumlah besar orang Muslim yang tidak pernah tahu kebenaran tentang Islam terekspos dengan kebenaran untuk pertama kalinya, dan mereka terkejut.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya bertemu dengan seorang wanita di internet yang berpaling pada Islam dan mulai mengenakan jilbab. Dia memiliki sebuah situs yang memuat gambar dirinya tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pakaian hitam dan kerudung hitam, dan juga kisah bagaimana ia menjadi seorang Muslim. Ia sangat aktif dan ia selalu menasehati orang agar tidak membaca tulisan-tulisan saya. Namun, ketika ia membaca tulisan saya mengenai Safiyah, wanita Yahudi yang ditawan dan diperkosa Muhammad setelah nabi membunuh suaminya, juga ayahnya dan banyak kerabatnya, ia pun terkejut. Ia bertanya pada orang-orang Muslim lainnya mengenai hal itu, namun sia-sia. Lalu pintu itu terbuka dan ia diusir dari surga ketidakpedulian. Ia terus menulis kepada saya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Akhirnya, ia melewati tahap berikut dari iman yang buta kepada pencerahan dengan sangat cepat dan berterimakasih pada saya karena telah membimbingnya menjalani jalan yang sulit ini. Kemudian ia mengundurkan diri dari klub-klub islami Yahoo!</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika orang mengetahui kehidupan Muhammad yang tidak suci dan absurditas Qur’an, mereka terkejut. Saya ingin mengekspos Islam; menulis kebenaran mengenai kotornya hidup Muhammad, perkataan-perkataannya yang penuh kebencian, gagasan-gagasannya yang tidak masuk akal; dan membombardir orang Muslim dengan kenyataan-kenyataan. Mereka akan jadi marah. Mereka akan mengutuk saya, menghina saya, dan mengatakan pada saya bahwa setelah mereka membaca artikel-artikel saya iman mereka pada Islam semakin “dikuatkan”. Tapi itu terjadi ketika saya tahu bahwa saya telah menabur benih keraguan dalam benak mereka. Mereka mengatakan semua itu karena mereka terkejut dan telah masuk ke tahap penyangkalan. Benih keraguan telah ditanamkan, dan akan bertunas. Untuk beberapa orang hal itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, namun jika diberi kesempatan tunas itu pada akhirnya akan berkembang.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Keraguan adalah karunia terbesar yang dapat kita berikan pada sesama kita. Keraguan adalah karunia pencerahan. Keraguan akan membebaskan kita, akan mengembangkan pengetahuan, dan akan menyingkapkan misteri alam semesta ini.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Salah-satu rintangan yang harus diatasi adalah tradisi dan nilai-nilai palsu yang dicekokkan pada kita melalui pendidikan agama selama ribuan tahun. Dunia ini masih menghargai iman dan menganggap keraguan sebagai sebuah tanda kelemahan. Orang membicarakan tokoh-tokoh iman dengan hormat dan menghina orang-orang yang imannya sedikit. Kita terbelit kusut dalam nilai-nilai kita.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Keraguan di lain pihak berarti, kebalikan dari yang di atas. Keraguan berarti mampu berpikir secara mandiri, mempertanyakan, dan bersikap skeptis. Kita berhutang sains dan peradaban modern yang saat ini kita miliki pada para pria dan wanita yang mempunyai keraguan – bukan pada orang-orang yang beriman. Mereka yang ragu adalah para pelopor; merekalah para pemimpin pemikiran. Mereka adalah para filsuf, para pencipta dan penemu. Mereka yang beriman menjalani hidup dan mati sebagai pengikut-pengikut, dan hanya sedikit berkontribusi, atau bahkan tidak sama sekali, terhadap kemajuan sains dan pemahaman manusia.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 2: PENYANGKALAN</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah dikejutkan, atau juga terus menerus dikejutkan, orang akan menyangkal. Mayoritas orang Muslim terperangkap dalam penyangkalan. Mereka tidak mampu dan tidak ingin mengakui bahwa Qur’an adalah sebuah cerita bohong. Mereka berusaha keras menjelaskan apa yang tidak dapat dijelaskan, menemukan mujizat di dalamnya, dan dengan rela membengkokkan semua aturan logis untuk membuktikan bahwa Qur’an itu benar. Tiap kali mereka diperhadapkan dengan suatu pernyataan yang mengejutkan di dalam Qur’an atau suatu perbuatan tercela yang dilakukan Muhammad, mereka mengundurkan diri ke dalam penyangkalan. Inilah yang saya lakukan dalam tahap pertama perjalanan saya. Penyangkalan adalah tempat yang aman. Penyangkalan adalah ketidakmauan untuk mengakui bahwa anda telah ditendang keluar dari surga ketidakpedulian. Anda mencoba untuk kembali, enggan mengambil langkah maju. Dalam penyangkalan anda menemukan zona nyaman anda. Dalam penyangkalan anda tidak akan disakiti, semuanya oke, semuanya baik-baik saja.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kebenaran itu teramat sangat menyakitkan, terutama jika orang sudah terbiasa berbohong selama hidupnya. Tidaklah mudah bagi seorang Muslim untuk memandang Muhammad sebagaimana adanya dia. Itu seperti mengatakan pada seorang anak bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh, seorang pemerkosa dan pencuri. Seorang anak yang memuja ayahnya tidak dapat menerima hal itu sekalipun semua bukti yang ada di seluruh dunia diperlihatkan padanya. Kejutan itu terlalu keras sehingga yang dapat dilakukannya adalah menyangkal. Ia akan menyebut anda seorang pembohong, ia akan membenci anda karena anda telah menyakitinya, mengutuk anda, menganggap anda sebagai musuhnya, dan bahkan meledak dalam kemarahan dan akan menyerang anda secara fisik.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah tahap penyangkalan. Ini adalah mekanisme pertahanan diri. Jika terlalu menyakitkan, penyangkalan akan membuang rasa sakit itu. Jika seorang ibu diberitahu bahwa anaknya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan, seringkali reaksi pertamanya adalah menyangkal. Dalam masa kekacauan besar, orang biasanya terhanyut dalam perasaan bahwa semua ini hanyalah sebuah mimpi buruk dan pada akhirnya ia akan terbangun dan semuanya akan baik-baik saja. Sayangnya, kenyataan itu keras dan tidak mau pergi. Orang dapat hidup dalam penyangkalan untuk sementara waktu, namun cepat atau lambat kebenaran harus diterima.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://indonesian.alisina.org/wp-content/uploads/2012/06/gramedia.png" style="color: #8a3207; text-decoration: none;"><img alt="" height="282" src="http://indonesian.alisina.org/wp-content/uploads/2012/06/gramedia.png" style="border: none; margin: 0px 5px;" title="gramedia" width="465" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.headline-lingkarberita.com/2012/06/gramedia-membakar-buku-penghina-nabi.html" style="color: #8a3207; text-decoration: none;">Atas desakan MUI dan FPI, Gramedia membakar buku “5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia” karena dianggap isinya menghina Muhammad; dimana di halaman 24 dari buku tersebut, Muhammad disebut sebagai seorang Perampok dan Perompak</a></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang Muslim terbungkus rapat dalam kebohongan. Karena berbicara menentang Islam adalah sebuah kejahatan yang harus dihukum mati, maka tidak ada seorangpun yang berani mengatakan kebenaran. Mereka yang mengatakan kebenaran, tidak akan hidup lama. Mereka langsung dibungkam. Jadi bagaimana anda bisa tahu kebenaran kalau semua yang anda dengar hanyalah kebohongan? Di satu pihak Qur’an mengklaim dirinya sebagai sebuah mujizat dan menantang setiap orang untuk menghasilkan sebuah <em>Surah</em> seperti itu:</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. Sura 2:23.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Lalu Qur’an memerintahkan para pengikutnya untuk membunuh siapapun yang berani mengkritik atau menantang Qur’an. Jika anda berani menanggapi tantangan itu dan membuat sebuah <em>Sura</em> yang ditulis seburuk Qur’an, anda akan dituduh telah mengolok-olok Islam, dan harus dihukum mati. Dalam atmosfir ketidaktulusan dan penipuan ini, kebenaran dikorbankan.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Rasa sakit yang dialami saat berhadapan muka dengan kebenaran dan menyadari bahwa semua yang kita percayai selama ini ternyata hanyalah kebohongan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Satu-satunya mekanisme dan cara alamiah untuk mengatasinya adalah dengan menyangkal. Penyangkalan mengusir kepedihan. Penyangkalan adalah angin yang menyejukkan, walau sesungguhnya bagai menyembunyikan kepala di dalam pasir.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada seorangpun yang dapat tinggal dalam penyangkalan selamanya. Malam akan segera tiba dan angin dingin kenyataan akan berhembus membekukan tulang, lalu anda akan menyadari bahwa anda tidak lagi berada di dalam surga ketidakpedulian. Pintu itu telah tertutup dan kuncinya sudah dibuang. Anda tahu terlalu banyak. Anda adalah orang yang terbuang. Dengan rasa takut anda menatap kegelapan dan jalan berkelok hampir-hampir tidak dapat anda lihat dalam temaram ketidakpastian anda, dan memantapkan hati anda mengambil langkah-langkah pertama menuju takdir yang tidak anda ketahui. Anda bergulat dan meraba-raba, dengan hati enggan berusaha untuk tetap fokus. Tetapi ketakutan menyelubungi anda dan setiap kali anda mencoba berlari kembali ke taman itu, anda sekali lagi diperhadapkan dengan pintu yang tertutup.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Mayoritas besar orang Muslim hidup dalam penyangkalan. Mereka tinggal di balik pintu-pintu yang tertutup. Mereka tidak dapat kembali dan juga tidak berani untuk berpaling. Mereka yang ada di dalam taman adalah orang-orang yang tidak pernah meninggalkannya. Pintu taman itu hanya akan mengeluarkan anda. Anda tidak dapat masuk. Taman yang indah itu adalah taman ketidakpastian. Taman itu disediakan untuk orang-orang yang setia, bagi mereka yang tidak pernah ragu, bagi mereka yang tidak berpikir. Mereka mempercayai apa saja. Mereka percaya dan akan tetap percaya bahwa malam itu siang, dan siang adalah malam. Mereka percaya bahwa Muhammad naik ke langit ke-7, bertemu dengan Tuhan, membelah bulan, dan bergumul dengan jin-jin.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang beriman ini tidak akan melihat kebenaran jika mereka terbungkus rapat dalam kebohongan secara permanen. Sejauh ini apa yang telah mereka dengar adalah dusta yang mengatakan bahwa Islam itu baik dan jika saja orang-orang Muslim mempraktekkan Islam yang sejati, maka dunia akan menjadi surga; bahwa semua permasalahan yang dihadapi Islam adalah kesalahan dari orang-orang Muslim semata. Ini adalah kebohongan. Banyak orang Muslim yang baik. Mereka tidak lebih buruk dan tidak lebih baik dari orang lain. Islamlah yang membuat mereka melakukan kejahatan-kejahatan. Orang Muslim yang melakukan hal-hal yang buruk adalah mereka yang mengikuti Islam. Islam memicu insting kriminal dalam diri manusia. Semakin kuat keislaman seseorang, semakin ia haus darah, penuh kebencian, dan semakin menjadi zombie.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin menyangkali apa yang telah saya baca. Saya ingin percaya bahwa makna Qur’an yang sesungguhnya bukanlah seperti yang saya baca, tapi saya tidak bisa. <strong>Saya tidak dapat lagi membodohi diri sendiri dengan mengatakan bahwa ayat-ayat yang tidak manusiawi ini telah dikeluarkan dari konteksnya. Qur’an tidak mempunyai konteks! Ayat-ayat dikumpulkan secara acak, dan seringkali tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang membaca artikel saya dan tersakiti oleh apa yang saya katakan mengenai Qur’an dan Islam adalah orang-orang yang beruntung. Mereka dapat menyalahkan saya. Mereka dapat membenci saya, mengutuk saya, dan mengarahkan semua kemarahan mereka pada saya. Namun, ketika saya membaca Qur’an dan mempelajari isinya, saya tidak dapat menyalahkan siapapun. Setelah menjalani tahap syok dan penyangkalan, saya bingung dan menyalahkan diri sendiri. Saya membenci diri saya sendiri karena saya berpikir, meragukan, dan karena saya menemukan kesalahan dari apa yang saya percayai sebagai perkataan-perkataan Allah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya semua orang Muslim, saya diperhadapkan dan menerima begitu banyak kebohongan, absurditas, dan hal-hal yang tidak berperikemanusiaan. Saya dibesarkan sebagai orang yang religius. Saya mempercayai apa saja yang dikatakan kepada saya. Kebohongan-kebohongan itu diberikan pada saya dalam dosis yang kecil, secara bertahap, sejak saya masih kanak-kanak. Saya tidak pernah diberikan pilihan lain sebagai pembanding. Itu seperti vaksinasi. Saya jadi kebal terhadap kebenaran. Tetapi ketika saya mulai membaca Qur’an secara serius dari depan sampai belakang dan memahami apa yang dikatakan kitab ini, saya merasa mual. Semua kebohongan ini tiba-tiba muncul di hadapan saya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya telah mendengar semuanya itu dan telah menerimanya. Pemikiran rasional saya mati rasa. Saya telah menjadi tidak peka terhadap absurditas Qur’an. Ketika saya menemukan sesuatu yang tidak masuk akal, saya menyingkirkannya dan mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya harus melihat “gambar besarnya”. Namun gambar besar yang indah itu tidak dapat saya temukan dimanapun kecuali dalam pikiran saya sendiri. Saya menggambarkan Islam yang sempurna; sehingga semua absurditas itu tidak mengganggu saya karena saya tidak memperhatikannya. Ketika saya membaca Qur’an secara menyeluruh, saya menemukan gambaran yang berbeda dari apa yang ada dalam pikiran saya. Gambaran yang baru mengenai Islam timbul dari halaman-halaman Qur’an yang kejam, tidak bertoleransi, tidak rasional, sombong; jauh dari gambaran Islam sebagai agama yang damai, yang mengajarkan kesetaraan dan toleransi.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Di hadapan banyak absurditas ini, saya harus menyangkalinya agar saya tetap waras. Namun demikian, berapa lama saya dapat terus menyangkali kebenaran sedangkan kebenaran itu bersinar dengan terang benderang di hadapan saya? Saya membaca Qur’an dalam bahasa Arab, jadi saya tidak dapat menyalahkan penerjemahan yang buruk/tidak tepat. Di kemudian hari saya membaca terjemahan-terjemahan lain. Saya menyadari bahwa banyak terjemahan dalam bahasa Inggris tidak sepenuhnya tepat. Para penerjemah telah berusaha keras untuk menyembunyikan hal-hal yang tidak berperikemanusiaan dan kekejaman di dalam Qur’an dengan memutar-balikkan kata-kata di dalam Qur’an dan menambahkan perkataan mereka sendiri, kadang-kadang dalam tanda kurung, untuk memperhalus kekerasan. Qur’an dalam bahasa Arab lebih mengejutkan dari pada terjemahan-terjemahan Qur’an dalam bahasa Inggris.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 3: BINGUNG</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya bingung dan tidak tahu kemana harus bertanya. Iman saya telah digoncangkan dan dunia saya runtuh. Saya tidak dapat lagi menyangkali apa yang saya baca. Namun, saya tidak dapat menerima kemungkinan bahwa semua ini hanyalah kebohongan besar. <em>Bagaimana bisa?</em> Saya terus bertanya pada diri sendiri,<em> begitu banyak orang yang belum pernah melihat kebenaran sedangkan saya dapat melihatnya? Bagaimana mungkin orang berhikmat seperti Jalaleddin Rumi tidak melihat kalau Muhammad adalah seorang penipu dan bahwa Qur’an adalah sebuah kebohongan, sedangkan saya dapat melihat semua itu?</em> Maka kemudian saya memasuki tahap rasa bersalah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Rasa bersalah itu berlangsung selama berbulan-bulan. Saya membenci diri saya sendiri karena memiliki pikiran-pikiran ini. Saya merasa Tuhan sedang menguji iman saya. Saya merasa malu. Saya berbicara dengan orang-orang terpelajar yang saya percayai, orang-orang yang tidak hanya berilmu namun juga yang saya anggap bijaksana. Saya hanya mendapatkan sedikit jawaban yang dapat memadamkan api yang menyala-nyala dalam diri saya. Salah seorang dari kaum terpelajar itu mengatakan agar saya berhenti membaca Qur’an untuk sementara waktu. Ia menganjurkan agar saya berdoa dan hanya membaca buku-buku yang dapat menguatkan iman saya. Saya melakukannya, tapi itu sama sekali tidak menolong. Pikiran-pikiran mengenai absurditas, kadang kekerasan dan ayat-ayat aneh dalam Qur’an terus berdentam dalam kepala saya. Setiap kali saya menatap rak buku saya dan melihat kitab itu, saya merasa sakit. Saya mengambilnya dan menyembunyikannya di balik buku-buku lain. Saya berpikir jika saya tidak memikirkannya untuk sementara waktu, pikiran-pikiran negatif saya akan pergi dan saya akan memperoleh iman saya kembali. Ternyata tidak. Saya menyangkal dengan segenap kemampuan saya, sampai saya sudah tidak sanggup lagi. Saya terkejut, bingung, merasa bersalah, dan semua itu menyakitkan.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 4: RASA BERSALAH</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Periode merasa bersalah ini berlangsung sangat lama. Suatu hari saya memutuskan bahwa ini cukup sampai disini saja. Saya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa ini bukanlah kesalahan saya. <em>Saya tidak ingin membawa rasa bersalah ini selamanya, memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal bagi saya. Jika Tuhan memberi saya otak, itu karena Ia ingin saya menggunakannya. Jika apa yang saya terima sebagai sesuatu yang benar dan salah telah dibengkokkan, maka itu bukan kesalahan saya.</em></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<em>Ia mengatakan pada saya bahwa membunuh adalah perbuatan yang jahat dan saya sadar bahwa membunuh itu jahat, karena itu saya tidak mau dibunuh. Lalu mengapa utusan-Nya membunuh begitu banyak orang yang tidak berdosa dan memerintahkan para pengikut-Nya untuk membunuh orang-orang yang tidak beriman? Jika memperkosa adalah perbuatan yang jahat, dan saya tahu bahwa itu jahat, karena saya tidak mau hal itu terjadi pada orang yang saya kasihi, mengapa Nabi Allah memperkosa wanita-wanita yang menjadi tawanan perangnya? Jika perbudakan itu jahat, dan saya tahu itu jahat karena saya tidak suka kehilangan kebebasan saya dan menjadi seorang budak, mengapa nabi Allah memperbudak begitu banyak orang dan memperkaya dirinya sendiri dengan menjual mereka? Jika pemaksaan agama adalah hal yang jahat, dan saya tahu itu jahat karena saya tidak suka ada orang yang memaksakan agamanya pada saya sedangkan saya tidak menginginkannya, lalu mengapa nabi menyanjung jihad dan mendorong para pengikutnya untuk membunuh orang-orang yang tidak beriman, merampok mereka, dan mendistribusikan kaum wanita dan anak-anak mereka sebagai rampasan perang? Jika Tuhan mengatakan pada saya bahwa </em>sesuatu<em>hal itu baik, dan saya tahu bahwa itu baik karena mendatangkan kebaikan pada saya, lalu mengapa nabi-Nya melakukan hal yang sebaliknya?</em></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 5: KECEWA</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika rasa bersalah itu telah diangkat dari pundak saya, kecemasan, kekecewaan dan sinis pun datang. Saya menyesal karena telah menyia-nyiakan begitu banyak tahun dalam hidup saya, dan bagi semua orang Muslim yang masih terperangkap dalam kepercayaan-kepercayaan yang tolol ini, bagi semua yang telah kehilangan hidup mereka atas nama doktrin-doktrin yang palsu ini, bagi semua wanita di negara-negara Islam yang menderita segala macam penyiksaan dan penindasan. Mereka bahkan tidak tahu kalau mereka sedang disiksa.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya memikirkan semua perang yang dilakukan atas nama agama – begitu banyak orang mati sia-sia. Jutaan orang beriman meninggalkan rumah dan keluarga mereka untuk berperang dalam nama Allah, tidak pernah kembali, mereka mengira mereka sedang menyebarkan iman kepada Allah. Mereka membantai jutaan orang tidak berdosa. Peradaban-peradaban dihancurkan, perpustakaan-perpustakaan dibakar, dan begitu banyak pengetahuan hilang sia-sia. Saya teringat suatu kali ayah saya bangun waktu hari masih gelap sebelum fajar tiba dan ia mempraktekkan voodoo di air yang sangat dingin di musim salju. Saya ingat bagaimana dia pulang dengan lapar dan haus selama bulan puasa, dan saya memikirkan jutaan orang yang menyiksa dirinya sendiri dengan cara ini untuk sesuatu yang sia-sia saja. Kenyataan bahwa semua yang telah saya percayai adalah sebuah kebohongan dan semua yang telah saya lakukan hanyalah menyia-nyiakan hidup saya, serta masih ada jutaan orang yang tersesat di padang gurun ketidakpedulian yang gersang dan mengejar bayangan yang terlihat oleh mereka seperti air, maka semua hal itu ternyata mengecewakan.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya Tuhan selalu ada dalam pikiran saya. Dalam imajinasi saya, saya selalu berbicara dengan-Nya, dan percakapan-percakapan itu bagi saya adalah sesuatu yang nyata. Saya merasa Tuhan memperhatikan saya dan menghitung semua perbuatan baik yang saya lakukan. Perasaan bahwa ada yang yang memperhatikan saya, memimpin langkah-langkah saya, dan menjaga saya adalah hal yang menenteramkan. Sulit bagi saya untuk menerima bahwa Allah itu tidak ada dan seandainya pun Tuhan itu ada, maka itu bukanlah Allah. Saya tidak berhenti percaya kepada Tuhan, namun kemudian saya yakin bahwa jika alam semesta ini memiliki seseorang yang menciptakannya, maka itu bukanlah sesembahan yang diberitakan oleh Muhammad. Allah itu amat sangat tidak peduli. Qur’an itu penuh dengan kesalahan. Tidak ada Pencipta alam semesta ini yang sebodoh sesembahan yang digambarkan oleh Qur’an. Allah tidak eksis dimanapun, kecuali dalam pikiran orang yang tidak waras. Saya menyadari bahwa Allah hanyalah isapan jempol dari imajinasi Muhammad, dan tidak lebih daripada itu. Betapa kecewanya saya ketika saya menyadari bahwa selama bertahun-tahun saya telah berdoa kepada sebuah fantasi.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Perasaan kehilangan dan kekecewaan ini disertai dengan kesedihan, dan juga depresi. Seakan-akan dunia saya sudah hancur berkeping-keping. Saya merasa seakan-akan tanah tempat saya berpijak sudah tidak ada lagi dan saya jatuh ke dalam jurang yang tidak ada dasarnya. Tanpa bermaksud membesar-besarkannya, saya merasa seperti berada dalam neraka.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya tersesat, memohon pertolongan, namun tidak ada yang sanggup menolong saya. Saya merasa malu akan pikiran-pikiran saya dan membenci diri saya sendiri karena mempunyai pikiran-pikiran seperti itu. Perasaan bersalah itu disertai dengan perasaan kehilangan dan depresi yang kuat. Saya adalah orang yang berpikiran positif. Saya melihat sisi baik dari segala sesuatu. Saya selalu berpikiran bahwa esok akan lebih baik daripada hari ini. Saya bukanlah orang yang mudah depresi. Namun, perasaan kehilangan ini sangat mencengkeram saya. Saya masih merasakan beban itu dalam hati saya. Saya merasa Tuhan telah meninggalkan saya dan saya tidak tahu mengapa. <em>“Inikah penghukuman Tuhan?”</em> Saya terus bertanya pada diri sendiri. Seingat saya, saya tidak pernah menyakiti siapapun. Saya selalu berusaha menolong orang yang berpapasan dengan saya dan yang meminta pertolongan saya. <em>Jadi, mengapa Tuhan ingin menghukum saya dengan cara seperti ini? Mengapa Ia tidak menjawab doa-doa saya? Mengapa Ia membiarkan saya bergumul dengan diriku sendiri dandengan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran saya yang tidak ada jawabannya? Apakah Ia ingin menguji saya? Lalu, mana jawaban untuk doa-doa saya? Apakah saya akan lulus dari ujian ini jika saya menjadi bodoh dan berhenti menggunakan otak saya? Jika demikian, mengapa ia memberikan otak pada saya? Apakah hanya orang-orang bodoh yang dapat lulus dari ujian iman ini?</em></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya merasa dikhianati dan dijahati. Saya tidak dapat mengatakan perasaan apa yang palling dominan. Ada kalanya saya kecewa, sedih dan putus asa. Walaupun iman adalah sesuatu yang tidak benar, rasanya masih manis. Beriman itu sangat menenteramkan.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saat saya mulai menyingkirkan perasaan sedih dan kehilangan itu, maka saya pun merasa terbebas. Tak lama kemudian saya tidak lagi merasa bersalah dan bingung. Saya yakin bahwa Qur’an adalah suatu kebohongan dan Muhammad adalah seorang penipu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengatasi kesedihan ini saya berusaha menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Saya bahkan belajar menari dan mengalami apa artinya hidup, bebas dari rasa bersalah, menikmati hidup dan menjadi normal. Saya menyadari betapa saya telah banyak kehilangan dan betapa dengan bodohnya saya telah melewatkan banyak kesenangan sederhana dalam hidup. Sudah barang tentu, penyangkalan adalah cara yang digunakan bidat untuk mengontrol para pengikutnya. Saya telah menjauhkan diri dari kesenangan-kesenangan sederhana dalam hidup, dulu hidup dalam ketakutan yang terus menerus terhadap Tuhan, dan saya pikir semua itu normal saja. Saya meninggalkan nikmatnya tidur di pagi buta, menari, berkencan, atau menyeruput segelas anggur yang baik.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 6: MARAH</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saat ini, saya memasuki tahap berikutnya dari perjalanan saya menuju pencerahan. Saya marah. Marah karena telah mempercayai kebohongan itu selama bertahun-tahun, marah karena telah menghabiskan banyak tahun dalam hidup saya untuk “mengejar angsa liar”. Marah terhadap kebudayaan saya karena telah mengkhianati saya, marah terhadap nilai-nilai yang salah yang diberikan oleh kebudayaan pada saya; karena orangtua saya mengajarkan kebohongan pada saya; marah pada diri sendiri karena saya tidak berpikir sebelumnya, karena percaya pada kebohongan, mempercayai seorang penipu; marah pada Tuhan karena telah mengecewakan saya, karena tidak mengintervensi dan menghentikan kebohongan yang disebarkan dalam nama-Nya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika saya melihat gambar jutaan orang Muslim, yang dengan penuh kesungguhan pergi ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji, dengan menghabiskan uang tabungan mereka, saya jadi marah terhadap kebohongan-kebohongan yang diberikan pada mereka. Ketika saya membaca bagaimana seseorang telah berpaling kepada Islam, hal yang selalu diiklankan orang Muslim dengan senang dan dijadikan pemberitaan yang besar, saya jadi sedih dan marah. Saya sedih memikirkan orang malang itu (yang telah masuk Islam) dan saya marah terhadap kebohongan (yang diberikan padanya).</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya marah pada seluruh dunia karena berusaha menjaga kebohongan ini, yang membelanya dan bahkan menyiksa anda jika anda angkat suara dan berusaha mengatakan pada mereka apa yang anda ketahui. Bukan cuma orang Muslim, tetapi juga orang-orang Barat yang tidak percaya pada Islam. Tidak apa-apa jika mengkritik apapun selain Islam. Yang mengherankan saya dan membuat saya menjadi lebih marah lagi adalah perlawanan yang saya hadapi ketika saya berusaha mengatakan kepada orang-orang lain bahwa Islam bukanlah kebenaran.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lembah 7: PENCERAHAN</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Untunglah kemarahan ini tidak berlangsung lama. Saya tahu bahwa Muhammad bukanlah utusan Tuhan namun seorang dukun, seorang penghasut yang hanya berniat untuk memperdayakan orang dan memuaskan ambisi pribadinya yang narsistik. Saya tahu semua cerita masa kanak-kanak tentang neraka dengan apinya yang menyala-nyala, dan surga dengan sungai anggurnya, susu dan madu yang hanyalah isapan jempol dan buah pikiran seorang yang sakit, liar, tidak aman dan suka melakukan kekerasan terhadap orang lain, seorang yang sangat berhasrat untuk mendominasi dan menegaskan otoritasnya sendiri.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya sadar seharusnya saya tidak marah terhadap orang-tua saya; karena mereka telah melakukan yang terbaik dan mengajari saya apa yang menurut mereka adalah yang terbaik pula. Saya tidak dapat marah pada masyarakat atau kebudayaan saya karena bangsaku juga sama mengalami ketidaktahuan seperti halnya orangtua saya dan saya sendiri. Setelah sejenak berpikir, saya sadar semua orang telah menjadi korban. Ada satu milyar korban, bahkan lebih. Bahkan mereka yang telah menindas orang yang tidak beriman juga adalah korban dari Islam. Bagaimana saya dapat menyalahkan orang Muslim jika mereka tidak tahu apa yang diperjuangkan Islam, dan sejujurnya walaupun itu salah, mempercayai bahwa Islam adalah agama yang damai?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan Muhammad? Haruskah saya marah padanya karena ia berbohong, menipu dan menyesatkan orang? Bagaimana saya bisa marah pada orang yang sudah mati? Muhammad adalah seorang yang sakit secara emosi yang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Ia dibesarkan sebagai anak yatim piatu yang diasuh oleh 5 orangtua angkat yang berbeda sebelum ia mencapai usia 8 tahun. Saat ia dekat dengan seseorang, ia dipisahkan dari orang itu dan diberikan kepada orang lain lagi. Tentunya ini sulit baginya dan mengganggu kesehatan mentalnya. Sebagai seorang anak, yang kehilangan kasih dan perasaan dimiliki, ia bertumbuh dengan rasa takut yang sangat mendalam dan kurang percaya diri. Ia menjadi seorang yang narsistik. Orang yang narsistik adalah orang yang mengalami kekurangan kasih pada masa kanak-kanak, yang tidak mampu mengasihi, namun sangat ingin diperhatikan, dihormati dan diakui. Ia melihat nilai dirinya melalui cara pandang orang lain padanya.Tanpa pengakuan itu ia bukanlah siapa-siapa. Ia menjadi orang yang suka memanipulasi dan seorang pembohong besar.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang narsistik adalah pemimpin besar. Mereka ingin menaklukkan dunia dan mendominasi semua orang. Hanya dalam lamunan megalomaniak mereka, sifat narsistik mereka dapat terpuaskan. Beberapa narsistik terkenal adalah Hitler, Mussolini, Stalin, Saddam Hussein, Idi Amin, Pol Pot, dan Mao. Orang-orang yang narsistik adalah orang-orang yang cerdas namun rusak emosinya. Mereka adalah orang-orang yang sangat sakit. Mereka menetapkan tujuan-tujuan yang sangat tinggi bagi diri mereka sendiri. Tujuan mereka selalu berhubungan dengan dominasi, kekuasaan, dan respek. Mereka bukan siapa-siapa jika mereka diabaikan. Orang-orang yang narsistik sering mencari pembenaran untuk mengontrol korbannya yang tidak waspada. Bagi Hitler, pembenaran itu berupa pesta dan balapan. Bagi Mussolini, fasisme atau bersatunya sebuah bangsa untuk melawan bangsa lain. Bagi Muhammad, agama.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Tujuan-tujuan ini hanyalah alat bagi mereka untuk mencapai kekuasaan. Alih-alih mempromosikan dirinya sendiri, para narsistik mempromosikan sebuah tujuan, sebuah ideologi, atau agama, sambil menampilkan diri sebagai satu-satunya pihak yang berotoritas dan perwakilan dari tujuan-tujuan itu. Hitler tidak meminta orang-orang Jerman untuk mengasihinya sebagai seorang pribadi, tetapi supaya mereka mengasihi dan menghormatinya karena ia adalah <em>Fuhrer. </em>Muhammad tidak dapat menyuruh siapapun untuk menaatinya. Namun, ia dapat dengan mudah menuntut para pengikutnya untuk menaati Allah dan utusan-Nya. Tentu saja, Allah adalah pribadi Muhammad yang kedua, sehingga pada akhirnya semua ketaatan hanyalah kepadanya. Dengan cara ini Muhammad dapat mengontrol hidup semua orang dengan mengatakan pada mereka bahwa ia adalah representasi Allah dan apa yang dikatakannya adalah penetapan Allah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Muhammad adalah orang yang kasar dan tidak berperasaan. Ketika ia memutuskan bahwa orang Yahudi sudah tidak menguntungkannya lagi, ia berhenti menjilat mereka dan kemudian memusnahkan mereka. Ia membantai semua pria dari Bani Qurayza dan membuang atau membunuh semua orang Yahudi lainnya dan juga orang Kristen dari Arabia. Tentulah jika Allah ingin menghancurkan orang-orang itu ia tidak akan membutuhkan pertolongan dari utusan-Nya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, saya tidak menemukan alasan untuk marah pada orang yang sakit secara emosi, yang telah meninggal bertahun-tahun silam. Muhammad sendiri adalah korban dari kebudayaan yang bodoh yang dimiliki bangsanya, korban dari ketidakpedulian ibunya yang alih-alih mengasuhnya pada tahun-tahun pertama hidupnya saat ia sangat membutuhkan kasih ibunya, ibunya malah memberikannya pada seorang wanita Bedouin untuk diasuh sehingga ibunya dapat menikah lagi.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak dapat mengkritik atau menyalahkan orang-orang Arab dari abad ke-7 yang tidak peduli, karena tidak dapat melihat kalau Muhammad adalah seorang yang sakit dan bukanlah seorang nabi, bahwa janji-janjinya yang aneh, mimpi-mimpi yang mengesankan berkenaan dengan menaklukkan dan menundukkan bangsa-bangsa yang besar sementara dia hanyalah seorang miskin, yang disebabkan oleh komplikasi emosi patologis dan tidak ada hubungannya dengan suatu kuasa illahi. Bagaimana saya dapat menyalahkan orang-orang Arab yang tidak peduli itu karena mereka menjadi mangsa dari seseorang seperti Muhammad sedang pada satu abad lalu, jutaan orang Jerman menjadi mangsa dari karisma seorang narsistik lainnya yang, sama seperti Muhammad, membuat janji-janji yang besar, dan sama kejamnya, sama manipulatifnya, dan sama ambisiusnya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah memikirkan hal ini dengan mendalam, saya menyadari bahwa saya tidak dapat marah kepada siapapun. Saya menyadari bahwa mereka semua adalah korban dan sekaligus orang yang mengorbankan sesamanya. <strong>Penjahatnya adalah ketidakpedulian</strong>. Oleh karena ketidakpedulian kita, kita percaya pada isapan jempol dan kebohongan mereka, mengijinkan mereka menaburkan kebencian diantara kita atas nama sesembahan palsu, ideologi, atau agama. Kebencian ini memisahkan kita satu sama lain, dan menghalangi kita untuk dapat melihat diri kita seutuhnya dan memahami bahwa kita semua adalah anggota-anggota umat manusia, yang terhubung satu sama lain dan saling bergantung.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Maka kemudian kemarahan saya berubah menjadi perasaan belas-kasihan, empati dan kasih yang mendalam. Saya berjanji pada diri sendiri untuk memerangi ketidakpedulian ini yang telah memecah-belah umat manusia. Kita telah membayar perpecahan ini dengan harga yang sangat mahal. Perpecahan ini disebabkan oleh ketidakpedulian, dan ketidakpedulian adalah akibat dari kepercayaan palsu dan ideologi yang merusak yang dibuat oleh orang-orang yang tidak sehat secara emosi, untuk kepentingan mereka sendiri.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ideologi memisahkan kita. Agama menyebabkan perpecahan, kebencian, perkelahian, pembunuhan, dan pertentangan. Sebagai anggota keluarga besar umat manusia, kita tidak memerlukan ideologi, tujuan, atau agama untuk bisa bersatu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Saya menyadari bahwa tujuan hidup ini bukanlah supaya beriman, tetapi untuk meragukan. Saya menyadari bahwa tidak seorangpun dapat mengajarkan kebenaran karena kebenaran tidak dapat diajarkan. Kebenaran hanya dapat dialami. Tidak ada agama, filsafat, atau doktrin yang dapat mengajarkan kebenaran kepada anda. Kebenaran ada di dalam kasih kita kepada sesama manusia, dalam tawa seorang anak, dalam persahabatan, dalam pendampingan, dalam kasih antara orangtua dan anak, dan dalam hubungan-hubungan kita dengan sesama. Kebenaran tidak ada dalam ideologi. <strong>Satu-satunya hal yang nyata adalah kasih</strong>.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Proses beranjak dari iman kepada pencerahan adalah proses yang sulit dan menyakitkan. Mari kita meminjam sebuah terminologi dari Sufisme dan menyebutnya sebagai <strong>tujuh “lembah” pencerahan</strong>.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Iman adalah keadaan bersepakat dengan ketidakpedulian. Anda akan tetap tinggal dalam keadaan indah ketidakpedulian hingga anda dikejutkan dan dikeluarkan dari ketidakpedulian. <strong>Kejutan</strong><strong>(Syok)</strong><strong> </strong>ini adalah lembah yang pertama.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Reaksi alamiah pertama terhadap kejutan adalah <strong>penyangkalan</strong>. Penyangkalan bertindak sebagai perisai. Perisai itu menahan rasa sakit dan melindungi anda dari kesengsaraan yang akan anda alami jika anda keluar dari zona nyaman anda. Zona nyaman adalah tempat dimana kita dapat beristirahat, dimana kita dapat menemukan bahwa segala sesuatu yang ada disana tidaklah asing bagi kita, dimana kita tidak harus menghadapi tantangan maupun hal-hal yang tidak kita ketahui. Inilah lembah yang kedua.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan tidak terjadi di zona nyaman. Untuk dapat terus maju dan berkembang kita harus keluar dari zona nyaman kita. Kita tidak akan melakukannya kecuali kita telah dikejutkan. Menahan rasa sakit akibat syok dengan cara menyangkal juga merupakan sesuatu yang alamiah. Saat ini kita memerlukan kejutan yang lain, dan bisa jadi kita akan memutuskan untuk memagari diri lagi dengan penyangkalan lain lagi. Semakin kerap orang terekspos dengan kenyataan, semakin ia dikejutkan, semakin ia berusaha untuk menjaga dirinya dengan lebih banyak lagi penyangkalan. Namun, penyangkalan tidak dapat menghapus kenyataan. Penyangkalan hanya memagari kita untuk sementara waktu. Ketika kita diperhadapkan dengan kenyataan, pada titik tertentu kita tidak dapat lagi terus menyangkal. Tiba-tiba kita tidak mampu lagi menegakkan pertahanan kita, lalu dinding penyangkalan akan segera roboh. Pada akhirnya kita tidak dapat terus menyembunyikan kepala kita di dalam pasir. Apabila keraguan telah menerobos masuk, maka keraguan akan membawa efek domino dan kita mendapati diri kita diserang dari segala arah oleh kenyataan yang hingga sekarang masih kita hindari dan sangkali. Tiba-tiba semua absurditas yang telah kita terima bahkan kita bela tidak logis lagi, dan kita menolaknya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kemudian kita didorong masuk ke dalam tahap <strong>kebingungan</strong> yang menyakitkan, dan itulah lembah yang ketiga. Keyakinan-keyakinan lama nampaknya tidak masuk akal, bodoh, dan tidak dapat diterima, namun kita tidak mempunyai pegangan yang lain. Saya yakin, lembah ini adalah tahap yang paling mengerikan dalam perjalanan dari iman kepada pencerahan. Dalam lembah ini kita kehilangan iman kita sebelum menemukan pencerahan. Kita berdiri di dunia antah berantah. Kita mengalami jatuh/terbang bebas. Kita mencari pertolongan namun yang kita dapatkan hanyalah sebuah pengulangan kata-kata klise yang tidak masuk akal. Nampaknya orang-orang yang berusaha menolong kita juga tersesat, namun mereka sangat yakin. Mereka percaya pada apa yang tidak mereka ketahui. Argumen-argumen yang mereka sampaikan sama sekali tidak logis. Mereka berharap agar kita percaya begitu saja. Mereka menceritakan teladan-teladan iman orang lain. Tetapi intensitas iman orang lain tidak membuktikan kebenaran dari apa yang mereka percayai.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Pada akhirnya kebingungan ini memberi jalan menuju lembah yang keempat, yaitu <strong>rasa bersalah</strong>. Anda akan merasa bersalah karena telah berpikir. Anda merasa bersalah karena meragukan, karena mempertanyakan, karena tidak mamahami. Anda merasa telanjang, dan malu akan pikiran-pikiran anda. Anda mengira andalah yang bersalah jika semua absurditas yang ada di dalam kitab suci anda tidak masuk di akal anda. Anda berpikir Tuhan telah meninggalkan anda atau Dia sedang menguji iman anda. Di dalam lembah ini anda akan dikoyakkan oleh emosi dan intelektualitas anda. Emosi bukanlah hal yang rasional, namun sangat berkuasa. Anda ingin kembali ke surga ketidakpedulian; anda sangat ingin percaya, namun anda tidak bisa. Anda telah melakukan dosa berpikir. Anda telah memakan buah terlarang dari pohon pengetahuan. Anda telah membuat sesembahan dalam imajinasi anda menjadi marah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya anda memutuskan untuk tidak perlu lagi merasa bersalah karena telah mengerti. Rasa bersalah itu bukan milik anda. Anda merasa dibebaskan dan pada saat yang sama kecewa karena semua kebohongan itu telah membuat anda tidak peduli dan telah menyia-nyiakan waktu. Inilah lembah<strong>kekecewaan</strong>. Pada saat yang sama anda dikuasai kesedihan. Anda merasa dibebaskan, namun seperti baru keluar dari penjara setelah menghabiskan waktu seumur hidup disana, anda diselimuti oleh depresi yang mendalam. Anda merasa sendirian dan, di samping kebebasan anda, anda telah kehilangan sesuatu. Anda memikirkan waktu yang telah hilang. Anda memikirkan orang banyak yang telah mempercayai hal yang tidak masuk akal ini dan yang dengan bodohnya telah mengurbankan segala sesuatu untuk kebohongan itu, bahkan hidup mereka juga. Halaman-halaman sejarah ditulis dengan darah orang-orang yang dibunuh dalam nama Tuhan, Allah, atau sesembahan lain. Semuanya untuk sesuatu yang sia-sia! Semuanya untuk sebuah kebohongan!</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu anda memasuki lembah yang keenam: <strong>marah</strong>. Anda marah pada diri sendiri, dan pada semuanya. Anda menyadari betapa hidup anda telah terbuang percuma karena mempercayai kebohongan-kebohongan itu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Lalu anda menyadari bahwa anda adalah orang yang beruntung karena telah berhasil berjalan sejauh ini, sementara masih ada jutaan orang yang masih berusaha memagari diri mereka dengan perisai penyangkalan, dan tidak mengembara keluar dari zona nyaman mereka. Mereka masih mengarungi rawa di lembah pertama. Pada tahap ini, saat anda telah benar-benar bebas dari iman, rasa bersalah, dan kemarahan, anda telah siap untuk memahami kebenaran tertinggi dan menyingkap rahasia-rahasia kehidupan. Anda dipenuhi empati dan belas kasihan. Anda siap untuk mendapat <strong>pencerahan</strong>. <strong>Pencerahan datang ketika anda menyadari bahwa kebenaran ada di dalam kasih dan di dalam relasi kita dengan sesama manusia dan bukan dalam sebuah agama atau bidat</strong>. Anda menyadari bahwa Kebenaran adalah dataran yang tidak mempunyai jalan. Tidak ada seorang nabi atau guru yang dapat membawa anda kesana. Anda sudah ada disana.</div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-49191018549574052232012-11-03T11:08:00.000-07:002012-11-03T11:08:00.907-07:00Bertobatnya Penulis Situs Answering-Christianity.com<br />
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Di pihak lain, para Muslim (termasuk diriku sendiri) terus saja mengumbar bahwa Alkitab telah dikorupsi, tapi di lain pihak kami menggunakan Alkitab yang sama untuk membuktikan kenabian Muhammad. Ini jelas kemunafikan total tidak hanya di pihak diriku saja, tapi pihak semua Muslim yang terus melakukan hal ini. Aku mengutip ayat-ayat Alkitab di luar pengertian aslinya agar bisa memutarbalikkan isinya untuk mendukung ideologi dan interpretasi Islam sendiri.</span></em></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></em></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<img alt="" height="183" src="http://files.buktidansaksi.com/com.png" style="border: none;" width="514" /></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
Penulis Situs Anti-Kristen: <strong>www.answering-christianity.com</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<span style="text-decoration: underline;">ISSA AHMAD KHALID</span> (ANTHONY TARASCA) KEMBALI KE PANGKUAN KRISTUS</div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">PENDAHULUAN</span></strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Saudara-saudara dalam Yesus Kristus, aku ingin menyampaikan kepada kalian semua perjalanan spiritual yang telah kualami, yang dahulu membuatku meninggalkan Anugerah Keselamatan dari Tuhan kita Yesus Kristus ke dunia kebingungan ritual agama islam. Bukan tujuanku untuk menyinggung perasaan para Muslim, tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menyebarkan kebenaran akan Tuhan Yesus dengan harapan menyadarkan umat Kristen yang bingung untuk tidak melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan dulu dengan beralih memeluk islam dan juga untuk menerangkan kepada semua Muslim mengapa aku kembali ke tangan penuh kasih Tuhan dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku berdoa agar kalian membaca kata-kataku ini dengan hati dan pikiran terbuka.<br /><br /><strong>LAHIR SEBAGAI ORANG KATOLIK ROMA</strong><br />Aku memeluk agama Kristen sejak usia muda. Ibuku dari dulu sampai saat ini merupakan penganut Katolik Roma yang taat. Di luar masalah setuju atau tidak dengan teologi Katolik, aku mengagumi imannya. Iman ini yang membuatku belajar di sekolah Katolik sewaktu masih anak-anak, dan juga menjadi pembantu pengurus altar di kebaktian Misa hari Minggu. Setelah aku dewasa, aku mulai melayani sebagai Usher dan bercita-cita jadi pastor Katolik Roma. Aku ingin mengabdi pada Tuhan dengan segala kemampuan yang kumiliki. Pada tahun-tahun belajar agama ini, aku mulai mempertanyakan apa sih yang kuikuti sebagai seorang Katolik karena melihat banyaknya dogma dan tradisi yang tidak tercantum dalam Alkitab.<br />
</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">
<br />Aku mulai merasa bahwa gereja Katolik merasa diri mereka sendirilah yang punya hak untuk mengartikan Alkitab sesuai anggapan mereka. Aku tidak mengerti bagaimana seseorang dapat mempelajari Alkitab dan percaya pada Maria yang adalah ibu perawan Tuhan kita Yesus, karena sebenarnya Yesuslah yang jadi perantara Tuhan dan manusia. Berdoa kepada Maria dan orang suci lainnya tidaklah perlu dan merupakan pelanggaran mutlak Perintah ke 1 dan 2. Akan tetapi, aku tidak bertujuan untuk mengecam Gereja Katolik atau umat Katolik karena mereka pun umat Kristen pula. Tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menjelaskan latar belakang mengapa aku meninggalkan Gereja. Setelah bertahun-tahun kemudian baru aku sadar bahwa kebingunganku akan iman Kristen bukanlah terletak pada paham Kristen itu sendiri, tapi pada interpretasi Katolik akan Kristen.<br /><br />Hal ini jelas tampak pada banyak tulisanku tentang propaganda Islam yang jelas menunjukan latar belakang ajaran Katolik dan bukannya ajaran asli Alkitab yang jadi jelas setelah aku menghabiskan waktu untuk mempelajarinya.<br /><br />Beberapa tahun setelah aku meninggalkan Gereja, aku memeluk islam dan jadi Muslim, lalu mengganti namaku jadi Issa Ahmad Khalid. Aku mulai menulis kampanye melawan Kristen dalam mempromosikan islam. Aku sangat terpengaruh oleh ajaran Sheikh Ahmed Deedat, sampai-sampai melakukan pengecaman yang sama yang dilakukannya. Hal ini jelas membuat banyak Muslim merasa senang, apalagi dulunya aku penganut Katolik taat.<br /><br /><strong>ISSA AHMAD KHALID</strong><br />Dengan nama Muslim baruku, aku menghabiskan beberapa tahun menjadi tokoh islam berpengaruh di masyarakat Muslim lokal. Aku berkhotbah di banyak mesjid dan bahkan sempat muncul dua kali dalam acara TV dengan tokoh Muslim lokal lainnya. Aku malu untuk mengatakan bahwa waktu itu aku senang sekali membuat kaum Kristen marah dengan isi khotbahku. Aku bahkan mengambil sikap yang lebih kontroversial untuk menghina dan merendahkan iman Kristen dengan segala kemampuanku tanpa menahan diri sama sekali. Aku menyebut Alkitab sebagai kitab porno dan tak bermoral. Aku habiskan waktu berjam-jam mencari-cari dalam halaman-halaman Alkitab untuk menghina lebih lanjut. Aku bahkan juga mengartikan ayat-ayat di luar konteks yang dimengerti orang Kristen berpengetahuan manapun untuk mendukung tulisanku karena aku membayangkan menulis artikel tersebut untuk orang awam yang tidak tahu apa-apa.<br /><br />Meskipun begitu harus kuakui bahwa segala tujuan jelekku terhadap Alkitab malahan nantinya membuktikan alasan kembalinya diriku pada iman Kristen.<br /><br /><strong>KEBINGUNGAN AKAN ISLAM</strong><br />Ada banyak hal yang akhirnya membuatku bingung dengan Islam. Tidak hanya kelakuan para Muslim saja yang sangat suka melakukan kekerasan dan aksi-aksi teror, tapi juga dengan ajaran-ajaran dan literatur Islam juga. Faktor terutama di atas segalanya adalah karakter (sifat, perilaku) Muhammad yang tadinya kuanggap sebagai yang terbesar diantara para Nabi Tuhan (Allah), dan penerima wahyu Tuhan terakhir bagi umat manusia seperti yang dipercaya Muslim tertera di dalam Qur’an.<br /><br />Aku membaca banyak sekali literatur islam sampai aku akhirnya percaya bahwa islam adalah agama yang paling sempurna, dan juga Muhammad adalah perwujudan kesempurnaan Tuhan. Literatur-literatur islam tersebut menggunakan Alkitab sebagai alat dan referensi untuk menunjukkan ke-sah-an kenabian Muhammad dan Islam.<br /><br />Di pihak lain, para Muslim (termasuk diriku sendiri) terus saja mengumbar bahwa Alkitab telah dikorupsi, tapi di lain pihak kami menggunakan Alkitab yang sama untuk membuktikan kenabian Muhammad. Ini jelas kemunafikan total tidak hanya di pihak diriku saja, tapi pihak semua Muslim yang terus melakukan hal ini. Aku mengutip ayat-ayat Alkitab di luar pengertian aslinya agar bisa memutarbalikkan isinya untuk mendukung ideologi dan interpretasi Islam sendiri.<br /><br />Ini tidak berbeda dengan seorang pemanah yang curang. Jikalau pemanah yang jujur akan mengarah sasaran terlebih dahulu dan lalu menembakkan panah dengan tepat, pemanah yang curang menembakkan panah terlebih dahulu dan mendekatkan sasaran di sekitar letak panah itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa tiada bukti Muhammad ada di Alkitab seperti yang dikatakan para Muslim termasuk diriku sendiri dahulu. Semua bukti-bukti keberadaan Muhammad dalam Alkitab hanyalah karangan Muslim belaka. Ini kutunjukkan beberapa contohnya:</span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Ucapan illahi terhadap Arabia.”</span><strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> Yesaya 21:13</span></strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /><br />Dalam mengartikan ayat ini, Muslim akan mencoba dan meyakinkan semua orang yang mau mendengar bahwa ayat ini menyebut tentang Muhammad dan dunia Muslim sebagai penegak hukum Allah hanya karena ada huruf Arabia belaka. Tiada beban yang diletakkan pada Arabia seperti yang diungkapkan ahli Islam Sheik Ahmed Deedat di “<em>Bible Combat Kit</em>”, tapi ayat ini hanyalah berisi ramalan peringatan terhadap Arabia. Jika membaca dan mempelajari dengan seksama berdasarkan keterangan sejarah, isi ayat ini berhubungan dengan kaum Dedan yang tadinya bermalam pada orang-orang Arab ketika mereka melakukan perjalanan di padang pasir, tapi sekarang harus bermalam di semak belukar karena kaum Arab akan diusir keluar dari tanah itu. Jadi jelas hal ini tidak ada hubungannya dengan Muhammad.<br /><br /><strong>Ulangan 33:2</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kananNya tampak kepada mereka api yang menyala.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Ayat ini mengisahkan perjalanan umat Israel di bawah pimpinan Nabi Musa; sewaktu mereka meninggalkan Mesir ke gurun pasir, untuk menerima Perintah Tuhan di Gunung Sinai, untuk akhirnya menuju Tanah Perjanjian di luar Paran dan membawa Perintah Tuhan. Para Muslim menganggap bahwa Gunung Paran dan Api yang menyala adalah Mekah dan Qur’an, dan bahwa Muhammad sewaktu masuk Mekah membawa 10.000 pengikutnya. Lagipula, masalahnya bagi Muslim adalah fakta sejarah yang sudah jelas bahwa Musa mendidik generasi baru kaum Israel, setelah generasi yang tua mati, tentang perjalanan kaum Israel menuju Tanah Perjanjian.<br /><br />Tentang kata “puluhan ribu orang kudus”, adalah menggambarkan jumlah yang tidak terhitung banyaknya. Pada saat itu, literatur Yahudi belum mengenal angka nol, sehingga mereka memakai kata puluhan ribuan (plural) untuk menggambarkan jumlah ribuan yang banyak sekali. Juga, Gunung Paran tidak terletak di Arabia, tapi di gurun Sinai. Ayat ini jelas sama sekali tidak mengungkapkan apa-apa tentang kedatangan Muhammad.</span><em><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">"The villages that Kedar doth inhabit."</span></em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> <strong>Isaiah (Yesaya) 42:11</strong> </span><em><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">"Arabia and all the princes of Kedar."</span></em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> <strong>Ezekiel (Yeheskiel) 27:21</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Sekali lagi, para Muslim tidak tahu fakta sejarah yang penting dalam ayat-ayat di atas. Memang benar bahwa salah satu anak Ismael bernama Kedar, tapi dengan menggunakan ayat ini untuk membuktikan kedatangan Muhammad adalah hal yang tidak berdasar sama sekali karena Kedar adalah juga sebutan bagi Arabia di masa Nabi Yesaya dan Yehezkiel. Juga Yehezkiel menerangkan dengan jelas bahwa dia menyebut para pedagang lokal sebagai pangeran-pangeran Kedar.</span><em><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">"For to you every vision has become like the words of a sealed book. You give it to someone able to read and say, read that. He replies, I cannot because it is sealed. You then give the book to someone who cannot read and say, read that. He replies, I cannot read."</span></em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> <strong>Isaiah 29:11-12</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Muslim menggunakan ayat ini sebagai referensi Muhammad mendapat wahyu Qur’an, meskipun faktanya dia tidak bisa membaca. Muslim juga menganggap ayat ini menggambarkan Sura pertama Qur’an “Al-Fatihah” (Pembukaan) dan mereka lupa bahwa sebenarnya Sura ini bukan Sura pertama yang diturunkan kepada Muhammad. Ayat Yesaya di atas sebenarnya adalah tentang peringatan Nabi Yesaya terhadap bangsa Israel yang menentang firman Tuhan dan mengikuti nabi-nabi palsu (<em>cocok emang buat si muhammad, nabi palsu. </em>–RiD)<br /><br /><strong>Ulangan 18:18</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya; dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Di sini Tuhan mengatakan pada Musa dan bani Israel bahwa Dia akan membangkitkan seorang nabi dari kaum dan keturunan bangsa Israel. Muslim menggunakan ayat ini sebagai bukti kedatangan Muhammad berdasarkan fondasi yang goyah karena kaum Ismael (Arab) bukanlah saudara (kandung) kaum Israel melainkan saudara sepupu. Kata “saudara” yang sama juga digunakan di Ulangan 18:7 dan ini jelas menunjukkan bahwa “saudara”yang dimaksud di sini adalah saudara kandung (garis keturunan Abraham-Sarah; Ishak) dan bukan saudara sepupu (Ismail).<br /><br /><strong>Mazmur 118:22-23</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Muslim mengaku bahwa ayat ini menggambarkan tentang Muhammad. Akan tetapi Tuhan kita Yesus Kristus mengutip ramalan ini di Matius 21:42-43 dan menyatakan bahwa Dialah pemenuhan dari ramalan ini.<br />“Terang yang Akan Datang” yang disebut di Yesaya 42:1-2, 6-7 sekali lagi menyatakan tentang Tuhan Yesus yang datang ke bumi 600 tahun sebelum Muhammad lahir.<br /><br /><strong>Yohanes 14:16-17</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi seperti yang semua umat Kristen ketahui, Yesus sebenarnya berbicara tentang Roh Kudus. Ayat itu dengan jelas mengatakan bahwa sang Penolong akan bersama-sama menyertai kita untuk selama-lamanya. Muhammad tidak menyertai kita selama-lamanya, karena dia sudah mati. Ayat itu juga mengatakan bahwa dunia tidak melihat atau kenal sang Penolong, tapi Muhammad dilihat dan dikenal banyak orang. Ayat itu juga mengatakan bahwa sang Penolong akan menyertai dan hidup di dalam diri kita; Muhammad jelas tidak dapat melakukan hal itu sebab dia bukanlah<strong>Roh</strong>.Yesus dengan jelas mengatakan bahwa ayat ini berbicara tentang sang <strong>Penolong</strong> yang adalah <strong>Roh Kudus</strong> di ayat berikut: <strong>Yohanes 14:26</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /><br />Sekali lagi kita bisa baca di <strong>Yohanes 16:7</strong> </span><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”</span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /><br />Di ayat ini pun para Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi jika mereka mengerti akan Alkitab lebih jauh, mereka akan sadar apa yang dikatakan Yesus selanjutnya tentang nubuat ini ketika dia terangkat ke Surga:<strong>Kisah Para Rasul 1:4-5 </strong></span><em><span style="color: darkblue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">"Do not leave Jerusalem, but wait for the gift My Father promised, which you have heard Me speak about. For John baptized with water, but in a few days you will be baptized with the Holy Spirit."</span></em><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /><br />Yesus dengan jelas berkata sesuatu akan terjadi dalam waktu beberapa hari dan bukan 600 tahun seperti yang Muslim ingin kita percaya. Malah akhirnya memang nubuatan itu dipenuhi dengan turunnya Roh Kudus di<strong>Kisah Para Rasul 2:1-4</strong>.<br /><br />Aku bisa terus saja memberikan contoh-contoh lain yang lebih banyak, tapi ini nantinya seakan membuatku menjelek-jelekkan Muhammad belaka dan membuat hubungan jelek dengan pihak Muslim. Akan tetapi pengetahuan baru ini dan ibadah agama Islam yang diulang-ulang membuatku sadar bahwa kebenaran Tuhan terletak pada Anugrah Keselamatan Yesus Kristus. Keselamatan tidak terletak pada penyerahan diri kepada orang Arab yang hidup hampir 1.400 tahun yang lalu dan sampai saat ini diikuti para Muslim secara fanatik. Banyak contoh artikel kesaksian di </span><strong><span style="text-decoration: underline;"><span style="color: blue; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">www.answering-islam.org</span></span></strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> yang menunjukkan hal itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt;">Hal yang paling jelas adalah Muslim hidup dalam ketakutan atas Tuhan atau sesama Muslim. Sebagai orang Kristen, aku tidak takut akan ancaman api neraka sebab aku telah menyerahkan diriku dalam Anugerah Keselamatan dari Tuhan Yesus. Hal ini tidak didapat para Muslim karena Qur’an mengajarkan bahwa Tuhan menyelamatkan siapa yang Dia Kehendaki dan mengutuk siapa yang Dia Kehendaki. Hal ini membuat Muslim bertanya-tanya apakah mereka akhirnya bisa masuk surga meskipun sudah banyak melakukan perbuatan baik. Karena pemikiran seperti inilah, banyak Muslim yang mati dalam nama Tuhan dan Islam, dengan menyebut diri mereka sebagai martir.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt;">Tapi arti martir dalam Kristen sangatlah berbeda dengan martir dalam Islam. Muslim percaya mereka yang mati dalam perang demi Allah adalah martir. Kristen percaya bahwa martir adalah mereka yang mati untuk mempertahankan imannya dan menolak untuk menyangkal iman mereka terhadap Yesus Kristus.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 10pt;"><img alt="" height="311" src="http://files.buktidansaksi.com/answer.png" style="border: none;" width="326" /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">AKU BERSAKSI</span></strong><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Selain tulisan kesaksian ini, a<strong>ku telah menyatakan secara jelas kepada para Muslim yang dulu kupanggil sebagai saudara-saudaraku bahwa aku kembali kepada iman Kristenku. Sedihnya, aku diejek dan dihina, juga diancam karena terang-terangan murtad. </strong>Aku kaget sekali bagaimana aku diserang dengan sengit, tapi aku hanya takut pada Tuhan dan bukan pada orang. Yesus mengajarkan kita untuk takut pada mereka yang dapat menghancurkan jiwa dan bukan mereka yang dapat menghancurkan jasmani.<br /><br />Ironisnya, diantara para Muslim yang kuberitahu tentang kemurtadanku ada orang yang memiliki website Islam. Dulu aku memberi banyak sumbangan tulisan bagi propaganda Islam di websitenya. <strong>Tapi meskipun aku telah menyatakan murtad dan kembali ke Kristen, tulisanku tetap saja tercantum di websitenya. Aku telah minta dia menghilangkan tulisanku, tapi dia hanya mengganti namaku dengan inisialku (AT) dengan menyatakan bahwa tulisan-tulisanku itu dibuat orang yang baru masuk islam. Sikapnya sangatlah munafik.</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><strong> </strong><br />Dia tidak sadar bahwa dengan melakukan hal itu, dia berarti juga menentang agamanya sendiri. Saat ini di lingkungan Muslim aku sudah dianggap sebagai murtadin. Orang Muslim yang terus berhubungan dengan diriku bisa dianggap murtad pula. Karena karya-karya tulisanku masih ada di websitenya, dia secara tidak langsung tetap berhubungan denganku, dan sikap ini bertentangan dengan isi banyak Hadis tentang Muhammad. Artikel-artikelku dulu itu bisa dilihat <strong>disini</strong>.<br /><br />Aku tidak bangga akan tulisan-tulisanku, dan ini akan jadi sesuatu yang memalukan untuk jangka waktu lama dalam hidupku. Tapi aku dulu memang tidak tahu banyak tentang Alkitab dan akhirnya pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus tumbuh dan aku kembali kepadaNya. Halleluya!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Aku berdoa agar kesaksianku yang singkat ini bisa mencerahkan mereka yang membacanya, jadi bahan bacaan yang menenangkan bagi mereka yang mengalami hal serupa, dan jadi sumber pengetahuan bagi mereka yang memilih untuk ikut si Muhammad atau Yesus Kristus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />Aku sekarang hidup berdasarkan Anugrah Keselamatan dari Tuhanku dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku mempersiapkan diri akan kedatanganNya kembali yang bisa terjadi di waktu kapanpun. Aku sekarang bekerja bagi Tuhan, jadi seorang Pendeta, dan membagi-bagikan kesaksianku pada siapa yang mau mendengarkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Bagi mereka yang menuduh bahwa Alkitab bertentangan dengan isinya sendiri, aku nyatakan bahwa hal itu tidak benar. Alkitab bertentangan dengan cara hidup mereka yang menuduh hal seperti itu. Bagi mereka yang mencoba membenarkan “kesalahan” Alkitab, sebaiknya biarkan Alkitab memperbaikimu. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku bisa saja terus mengecam Islam, Muhammad dan Qur’an, tapi semua yang ingin kusampaikan sudah ada <strong>disini</strong>.<br /><em> </em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><em>Knowledge is power</em>, pengetahuan adalah kekuatan. Jika kita miliki kekuatan itu, kita bisa mengajar orang lain. Aku ingin menganggap diriku sebagai bukti tentang hal kekuatan tersebut. Terima kasih atas kesediaan kalian membaca kesaksiaku. Semoga Tuhan memberkati kalian melalui Anugrah Kesalmatan dari Yesus Kristus. Amen!<br /><br />*Reverend Anthony Tarasca - the ARMOUR OF GOD CHRISTIAN MINISTRIES United In Christ Jesus.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br />_________________<br /><strong>Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta, kebohongan dan teror pembunuhan yang biadab; dimana saat zaman dan waktu sudah berubah, kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung, serta ketika kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan; maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud. Feifei_fairy</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 19.49333381652832px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><strong>Sumber:</strong> http://murtadinkafirun.forumotion.net/t8838-bertobatnya-penulis-situs-answering-christianitycom</span></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-12098695510427720492012-10-31T10:55:00.000-07:002012-10-31T10:55:00.461-07:00KESAKSIAN SABATINA JAMES MANTAN MUSLIMAH PAKISTAN<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
KESAKSIAN SABATINA JAMES MANTAN MUSLIMAH PAKISTAN YANG MURTAD DARI ISLAM Kini Menerima YESUS KRISTUS Sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.5em;">Video-Video Youtube Kesaksian Sabatina James yang Telah Murtad Masuk Kristen</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=uWARKJSKOP4" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=uWARKJSKOP4</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=f0ZVFFHtzJQ" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=f0ZVFFHtzJQ</a></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<a href="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/07/sabatina-james.jpg" style="color: #8a3207; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignright size-full wp-image-3713" src="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/07/sabatina-james.jpg?w=510" style="border: none; display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; padding: 4px; text-align: justify;" title="Sabatina James" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; line-height: 1.5em;">Namaku adalah Sabatina James. Aku lahir di tahun 1982 di Pakistan, di negeri yang sampai sekarang dalam nama Islam, para wanita dibakar hidup² atau dibunuhi oleh ayah² atau saudara² laki mereka.</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Orangtuaku adalah Muslim. Di usia 10 tahun, aku pindah ke desa kecil di Austria, dekat Linz. Di sana aku mengikuti pendidikan di sekolah, tapi sekolah ini justru memulai proses syahidku.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Semakin banyak aku menyerap cara hidup Barat, semakin besar pula konflik yang kualami antara dua agama, Islam dan Kristen. Di rumah orangtuaku, aku selalu mengalami kekerasan fisik dan tekanan mental, hanya karena aku ingin “merdeka.” Akhirnya malah aku dikirim ke sekolah Islam di Pakistan di tahun 1999.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Di Pakistan, kami diajar untuk membenci Barat dan aku mengalami sendiri bahwa sebagai wanita aku tak berharga sama sekali. Aku dipukuli dan disiksa. Aku dipaksa nikah di luar keinginanku dengan saudara sepupuku, sehingga aku melarikan diri dan kembali ke Eropa.<span id="more-3712"></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Aku lalu meninggalkan Islam dan memeluk Kristen. Balasan Islam lalu datang padaku dengan hebatnya: di tahun 2001 ayahku dan seorang imam mengeluarkan keputusan mati bagiku.</div>
</div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Aku harus melarikan diri lagi.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Jutaan wanita telah mengalami siksaan yang sama seperti diriku. Tapi kebanyakan diem saja ketakutan. Akulah suara mereka dan aku gunakan organisasiku, Sabatina e.V. untuk menoong para wanita itu mendapatkan hidup yang lebih baik.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>WAWANCARA SABATINA JAMES TENTANG IMAN, HAK ASASI WANITA & OBAMA.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh Michelle A. Vu , Christian Post Reporter</div>
<div style="text-align: justify;">
May 4, 2010|1:29 pm</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sabatina James, bekas Muslimah taat yang membelot ke Kristen, hidup dengan menanggung resiko yang berbahaya. Dia harus berpindah-pindah tempat selama 16 kali sejak tahun 2001 karena ancaman mati padanya sebagai murtadin. Dia sekarang hidup di tempat rahasia di Eropa di bawah perlindungan polisi.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James bicara dengan The Christian Post minggu lalu dengan menggunakan telpon genggam yang bisa dibuang setelah pakai. Penulis buku best seller My Fight for Faith and Freedom dan pendiri organisasi kemanusiaan, Sabatian EV, bicara terus terang tentang iman Kristennya, perjuangannya menegakkan hak azasi wanita dan apa pendapatnya tentang Presiden Obama dalam berhubungan dengan negara² Islam.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Berikut adalah ringkasan wawancara.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Berapakah usiamu sekarang?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Aku berusia 27 tahun.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Dalam bukumu kau berbicara tentang pandangan Islam terhadap wanita dan bagaimana pria Muslim memperlakukan wanita berdasarkan ajaran² Qur’an. Jadi benar sudah apa yang dikatakan para pengritik Islam – bahwa agama ini mengajar umatnya untuk memukuli istri, wanita itu tak ada harganya, dan syahid merupakan cara masuk surga dan mendapatkan para perawan yang telah menunggu mereka?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Ya begitulah, Qur’an mengatakan di Sura 4:34 bahwa jika istrimu tak taat, maka kau boleh menaboknya. Itu memang benar pernyataan Qur’an. Di negara² Islam seperti Pakistan, Afghanistan, diterapkan hukum Syariah. Hukum Syariah ini berasal dari Qur’an dan begitulah yang mereka terapkan. Mereka mengambil ayat² Qur’an dan mengatakan apa yang tertulis di Qur’an lah yang mengharuskan wanita untuk taat dan jika tidak taat maka suami boleh menaboknya. Begitulah faktanya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sabatina EV itu adalah organisasiku dan banyak <em>banget</em> Muslimah yang datang pada kami. Kami mengenal para gadis muda yang dipaksa nikah di usia 13 tahun. Di Hamburg, contohnya, ada seorang gadis Afghanistan yang dipaksa nikah di usia 13 tahun. Tapi orang gak mau bicara tentang hal ini karena jika kau kritis akan islam maka orang² akan menuduhmu sebagai rasis. Tapi sebenarnya ini bukan tentang ras, tapi tentang hak azasi manusia. Jika kau hidup di negara demokrasi maka kau harus menegakkan hak azasi manusia, tak peduli apakah agamamu memperbolehkanmu untuk menaboki istrimu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku masih kecil, aku bercita-cita mati demi Allah – seperti pembom bunuh diri itu lho. Aku gak tahu apa yang akan kudapat di surga, tapi aku yakin itulah satu²nya masuk surga karena memang tak ada jaminan bagi Muslim untuk tahu apakah Awlo akan mengampuni mereka atau tidak. Jika kau mati bagi Allah maka kau dan keluargamu dijamin masuk surga; begitulah apa yang kami pelajari di sekolah² Qur’an. Aku berusia 10 tahun ketika baca Qur’an. Kakekku saat itu baru mati dan dia adalah seorang ulama. Aku belajar Qur’an darinya dalam bahasa Arab. Hal itu normal bagi Muslim.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku berusia 10 tahun, aku pindah ke Austria dan sejak itu aku yakin bahwa aku tidak mau mati. Tapi hatiku sih tetap berhasrat suatu hari Allah akan memberiku kekuatan untuk mati demi Allah; bahwa aku akan membunuh kafir dan masuk surga. Itu memang impian normal Muslim.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Jadi bahkan anak kecil Muslim yang tak mengikuti sekolah ekstrim Qur’an di masyarakat ternyata juga punya pikiran untuk mati sebagai pembom bunuh diri?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Iya. Masyarakat Muslim-ku memang demikian. Aku berasal dari Pakistan dan polisi kafir yang melindungiku sekarang (di Eropa) berkata bahwa Pakistan adalah negara yang paling berbahaya di dunia.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Aku berada di Pakistan tahun 2008 dan aku banyak menangis di sana, rasanya bagai kiamat saja. Keadaan luar biasa jeleknya bagi orang Kristen dan wanita. Aku mewawancara seorang wanita dan dia kehilangan putranya yang ditangkap tentara Pakistan. Putranya ini Kristen dan difitnah membunuh seorang Muslim. Padahal pembunuhnya adalah orang Muslim juga. Para tentara mengangkapnya dan dia dijebloskan ke penjara. Mereka memukulinya, menyodominya, dan lalu menggantungnya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika ayah anak ini menemukan dia di penjara dan tahu bagaimana nasibnya, sang ayah tak kuat menerima kenyataan sehingga menderita serangan jantung dan mati. Aku mewawancara sang ibu. Sungguh sukar keadaan yang mereka alami. Putra mereka yang meninggal baru saja bertunangan dengan seorang gadis dan sekarang gadis ini tak mau bicara lagi. Aku tak bisa berbuat apapun.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Di hari aku bertemu dengan sang ibu, aku melihat bagaimana pedihnya tangisan sang ibu dan aku melihat kesedihan sang tunangan wanita. Aku begitu malu dengan apa yang kudengar dari negara² barat tentang berdialog dengan Islam dan kami harus hidup damai satu dengan yang lain. Sungguh keadaan yang terbalik. Di negara Islam jutaan orang disiksa, orang² kafir takut bicara, takut akan Islam.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Di bukumu, kau bicara bahwa keluargamu tinggal di negara Barat tapi mereka tetap saja menerapkan Syariah padamu – honor killing (bunuh anak sendiri yang dianggap melanggar Islam dan mempermalukan keluarga). Kenapa kok gitu? Mengapa mereka bisa berpikir untuk tetap hidup di bawah hukum Islam sedangkan itu melanggar UU di negara mereka hidup?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Para Muslim yang hidup di negara Kristen mengira mereka dikelilingi umat Kristen. Tapi mereka lalu melihat orang² barat ini tak hidup secara Kristen – contohnya, gak pernah ke gereja, tidak percaya Tuhan, menghina Yesus – bagi Muslim hal ini memuakkan. Bagi Muslim, Tuhan itu maha tinggi. Tuhan itu maha penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Jika orang Kristen berani mengejek Tuhan, gak peduli akan Tuhan, maka Muslim merasa harus melindungi anak² mereka dengan hukum Islam agar anak² itu tak tumbuh jadi seperti para kafir Eropa.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Inilah sebabnya mereka berusaha agar putri² mereka tidak jadi seperti para gadis Jerman atau Eropa yang suka ngesex sebelum nikah. Masyarakat Muslim gak mau yang kayak gitu. Mereka tak bisa membedakan mana umat Kristen yang taat atau Kristen KTP yang datang ke gereja saat hari Natal ajah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika umat Muslim masuk ke Eropa atau Amerika, mereka tidak meninggalkan cara berpikir Islamiah atau agama Islam mereka di airport. Mereka membawa iman Islam itu dan ingin hidup dengan cara Islamiah. Mereka datang ke negara barat demi duit barat dan lahan pekerjaan yang lebih baik. Jika tidak begitu, tentunya mereka tak akan serius bikin mesjid segala.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku berada di Amerika, aku mendengar pidato Presiden Obama ketika dia berada di Mesir. Aku tadinya berharap dia akan bicara tentang penindasan yang dilakukan Muslim terhadap Kristen di Mesir. Tapi dia gak ngomong sepatah kata pun akan hal itu. Dia malah bicara tentang sang Nabi suci, tentang Qur’an, dan aku jadi muak berat karena pikirku, “Okelah kau bicara tentang si Mamad, tapi kenapa kau tidak melindungi orang Kristen di sana? Katamu kau kan Kristen tuh dan kau jelas punya banyak pengaruh. Mengapa kau tidak mengatakan, ‘kami ingin dialog dengan negara² Islam dan kalian boleh kan mendirikan mesjid di negara kafir, jadi kalian pun seharusnya mengijinkan kafir mendirikan mesjid di Mesir dan gak boleh menyiksa umat Kristen di penjara.’ ” Tapi dia tak mengatakan hal itu sepatah kata pun. Inilah sebabnya gw benci politik. Politikus itu tak peduli akan penderitaan orang yang sebenarnya dan pelanggaran HAM.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Di bukumu kau berkata bahwa pidato Obama di Kairo bagaikan tamparan di wajah umat Kristen yang ditindas. Apakah kau merasa banyak umat Kristen yang berperasaan sama seperti dirimu?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Iya dong, sebab aku kan salah satu dari mereka. Aku beralih agama ke Kristen. Aku sendiri hidup di bawah perlindungan polisi. Aku berada di Amerika sebelum lari ke Jerman sebentar karena alasan keamanan. Aku hidup bersembunyi dengan keluarga Pakistan Kristen. Aku benar² tak punya rumah. Aku pindah dari satu apartemen ke apartemen lain dan aku tak punya teman bicara. Aku banyak berhubungan dengan teman² ex-Muslim yang lalu memeluk Kristen dan mereka semua berkata, “Tahu gak, tak ada yang memperjuangkan hak² kita.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Karena itulah aku sangat senang sewaktu mengetahui bukuku laku keras banget di Eropa. Orang² membacanya dan mereka jadi tahu apa yang sebenarnya terjadi di negara Islam dan mengapa para abang membunuh saudara² perempuan mereka gara² masalah kehormatan (honor killing). Mengapa Muslim saling bunuh.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Jadi kau berpendapat bahwa Presiden Obama seharusnya bicara dengan nada lain pada negara Islam?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: So pasti. Orang yang punya pengaruh sebesar itu seharusnya memberi pesan yang lain. Dia seharusnya bersimpati dengan orang² yang dipenjara yang mungkin mendengar pidatonya. Tapi dia tak membela orang² tertindas sama sekali.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Di bawah Presiden Bush terjadi banyak ketegangan antara dunia Muslim dan AS. Aku mengerti mengapa Presiden Obama mencoba mengurangi ketegangan dan berusaha bekerja sama. Apakah ini akan menolong menciptakan kedamaian?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Udah pasti tidak. Aku sangat yakin dialog hanya bisa tercapai jika kedua belah pihak setuju satu bahwa mereka harus saling tolong dan mendengar pendapat pihak lain. Yang terjadi di masyarakat Barat sekarang bukan dialog tapi monolog doank. Mereka justru memperbolehkan Muslim membangun mesjid dan berlaku seenaknya di Eropa. Bagaimana dengan orang² Kristen? Negara² Islam tidak melakukan apapun untuk menolong umat Kristen di sana. Jadi ini tentunya bukan dialog dan tak menolong siapapun.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Sekarang bagaimana umat Kristen Barat bisa menolong para wanita yang menderita, yang kau sebut tadi?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Para wanita ini tak punya apapun jika mereka melarikan diri dari rumah mereka. Mereka tak punya keluarga, duit, apapun. Yang mereka butuhkan adalah orang² yang mau menerima mereka sebagai keluarga sendiri. Mereka tidak selalu mau pergi ke organisasi perlindungan karena mereka pikir hanya wanita sial saja yang pergi ke tempat seperti itu. Yang mereka butuhkan adalah keluarga yang mau melindungi mereka.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Contohnya, aku sekarang tak hidup di apartemenku. Aku hidup bersama teman²ku di Jerman karena aku terus berpindah apartemen sejak muncul ancaman bunuh dari ayahku. Aku sudah pindah selama 16 kali sejak tahun 2001, dan sekarang aku hidup bersama teman²ku. Aku gak punya apartemen dan aku bertanya pada Tuhan ke manakah aku harus pergi nanti.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Hari ini aku membaca tulisan Rasul Paulus. Aku bisa merasakan caranya dia hidup. Sang Rasul memberiku banyak harapan karena cara hidupnya yang berpindah membuatku merasa tidak sendirian. Rasul Paulus juga ditindas keras dan aku tidak dipenjara, aku punya pengaruh luas di Jerman, orang² membaca bukuku.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Yang kami butuhkan adalah orang² Kristen yang mau bicara tentang penindasan terhadap umat Kristen dan mau menerima mereka yang tertindas sebagai keluarga mereka.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Sungguh sukar hidup tanpa ayah, ibu, dan harus meninggalkan semuanya. Aku sering sekali menangis dan merasa sendirian. Beberapa hari yang lalu aku berkata, “Tuhan, aku merasa tak ada seorang pun yang bisa mengerti apa yang kualami karena tak ada satu pun orang di masyarakat Barat yang mengalami perlakukan seperti ini.” Yakni penindasan yang dilakukan keluarga Muslim terhadap anggota keluarga yang meninggalkan Islam dan memilih Yesus.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku mendirikan organisasiku, kami mendapat banyak tekanan dari pihak Muslim, tapi aku maju teruuus. Aku berkata Tuhan membutuhkan para wanita yang berani maju untuk melakukan pekerjaanNya. Makanya aku berkata, “Baiklah Tuhan, aku akan berlaku seperti Ratu Esther, ‘jika memang udah saatnya mati, maka mati saja.’ Tapi sebelum mati aku ingin membantu para wanita Muslim.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Kau bicara tentang perbedaan besar pada Islam dan Kristen dalam memperlakukan wanita, terutama dari cara Yesus memperlakukan wanita. Apakah kau bisa menjelaskan perbedaan besar ini dan alasan lain mengapa kau ingin mengikut Yesus?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Aku dulu adalah pengikut Islam yang sungguh² karena Tuhan itu sangat penting bagiku. Aku mencoba sekuat tenaga untuk menyenangkan Allah, tapi Allah kok tidak menjawab pertanyaanku sama sekali, padahal aku telah kerja keras untuk menyenangkannya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari aku bicara dengan teman sekelas. Aku berkata, “Aku punya banyak banget masalah di rumah dan aku tak tahu harus berbuat apa.” Teman pria ini berkata padaku, “Kau harus berdoa.” Aku jawab, “Aku sholat lima waktu sehari dan kau orang Kristen hanya berdoa di hari Minggu saja.” Dia berkata, “Iya, tapi kayaknya kau berdoa pada tuhan yang salah.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Di hari Natal, dia memberiku sebuah Alkitab. Di malam hari aku duduk di ranjang, saat itu orangtuaku sudah pada tidur. Aku berdoa pada Allah, “Siapakah kau ya Allah? Apakah kamu itu Yesus? Atau Mamad?” Aku begitu bingung karena di dunia ini terdapat banyak sekali agama. Lalu aku merasa harus membuka Alkitab. Ketika aku masih kecil aku mendengar bahwa jika kau membuka dan membaca Alkitab maka kau akan terjangkit penyakit kanker. Tapi aku tetap saja merasakan dengan jelas bahwa aku harus membuka Alkitab itu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku membuka Alkitab, aku langsung membaca tulisan yang berkata “siapapun yang mencari aku dengan hati yang tulus akan menemukanku.” Bagiku, itulah jawaban atas pertanyaanku. Aku bertanya siapakah Tuhan, dan Dia menjawab pertanyaanku.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu aku bertanya mengapa hal ini tak terjadi pada Qur’an, meskipun aku membaca Qur’an setiap hari. Padahal aku baru saja untuk pertama kali membuka Alkitab, dan “jreng” jawabannya langsung muncul. Setelah itu aku mulai membaca Perjanjian Baru dan salah seorang tokoh Alkitab yang begitu menyentuh hatiku adalah Yesus.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Contohnya nih, ketika seorang wanita akan dirajam, Yesus justru menjadi pelindungnya. Aku merasa sangat senang ketika membaca Yesus bicara pada para wanita, mereka tidak perlu dibunuh ketika mereka datang padanya, atau tidak dipukul, dll. Nabi Muhammad di usia 50 tahunan nikah sama Aisyah yang baru berusia 9 tahun. Inilah contoh yang diikuti orangtuaku, tapi Yesus tidak berbuat seperti itu.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Apakah cara terbaik bagi orang Kristen untuk membagi pesan Kristen pada umat Muslim? Katamu bagi dirimu adalah Alkitab dan teman Kristen?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Kupikir setiap orang berbeda ya. Rasanya tak ada satu resep yang manjur. Tapi kupikir yang berakibat jelas bagi Muslim adalah orang² Kristen yang tahu akan iman mereka dan berani mempertahankannya dan membela hak² mereka. Karena jika orang Kristen membiarkan saja Muslim berbuat semaunya dan tidak bicara tentang bagaimana Muslim merusak gereja, maka Muslim mengira umat Kristen itu lemah dan mereka kuat. Inilah sebabnya mengapa Muslim ingin membuat setiap negara jadi negara Islam. Orang Kristen harus berani dan maju bicara dengan lantang, “Denger nih. Aku mengasihi kamu, kamu boleh tinggal di negara barat kafir, tapi kamu harus mengikuti UU negara kafir ini dan jika tidak mau, maka silakan cabut saja.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
CP: Apakah ada hal lain yang ingin kau tambahkan?</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
James: Cara hidup kita berakibat besar pada Muslim. Contohnya, dengan teman kelasku yang Kristen itu. Dia adalah satu²nya orang yang benar² tahu akan Alkitab. Kristen lain hanya pergi ke gereja saat hari Natal saja. Dulu kupikir, “Kami umat Muslim harus membawa mereka pada Islam karena mereka tak beragama.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Kita punya pesan tentang harapan dan kita harus membawa pesan ini pada dunia Muslim. Banyak sekali Muslim yang hidupnya sangat susah, contohnya di rumah² suaka. Yesus selalu menolong orang, dan lalu orang² berkata hal yang baik tentang Dia. Janganlah hanya bicara tentang pengampunan dan rahmat, tapi lakukan apa yang kau ucapkan.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
“Kiranya KEBENARAN Yang Memerdekakan Muslim/ah.”</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
TUHAN YESUS Memberkati kita semua ^_^</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
Link Sumber Berita Kesaksian Sabatina James :</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.christianpost.com/news/interviewex-muslim-on-faith-womens-right-obama-45011/" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.christianpost.com/news/interviewex-muslim-on-faith-womens-right-obama-45011/</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sabatinajames.com/about-sabatina-e-v/" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://sabatinajames.com/about-sabatina-e-v/</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://sabatinajames.com/" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://sabatinajames.com/</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sabatina-james-murtad-t49407/" rel="nofollow nofollow" style="color: #8a3207; text-decoration: none;" target="_blank">http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sabatina-james-murtad-t49407/</a></div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-24928267164539819592012-10-25T10:49:00.000-07:002012-10-25T10:49:00.303-07:00Kesaksian Para Mantan Muslim di Australia<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: right; color: #003300; float: right; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; margin-top: 5px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" height="283" src="http://files.buktidansaksi.com/australiaarab.jpg" style="border: none;" width="377" /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Penting sekali kita mengekspos agama ini. Kami mengasihi orang Muslim, baik pria maupun wanita sebagai sesama manusia, dan mereka adalah orang-orang yang indah. Tetapi mereka telah ditipu</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">, kata</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> el Masry.</span></em></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-size: 9pt; line-height: 13.600000381469727px;">Komunitas Arab di Australia – Semakin Banyak Yang Meninggalkan Islam Dan Berpaling Kepada Kekristenan</span></em></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><a href="http://buktidansaksi.com/blogs/794/2012/08/Kesaksian-Para-Mantan-Muslim-di-Australia">Buktidansaksi.com</a> - Australia </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">sedang menjadi destinasi yang populer bagi orang Muslim yang meninggalkan Asia dan Timur Tengah, dan ini menggelisahkan penduduk lokal negeri “Down Under” ini. </span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Empatpuluh tahun lalu, para penduduk lokal jarang sekali melihat orang Muslim di jalan</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">jalan di Sydney atau Melbourne, oleh karena hanya</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">s</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">ekitar 20.000 jiwa yang tinggal di Australia saat itu. Kini, sebanyak 500.000 orang Muslim tinggal di Australia. Dan ketika mereka bermigrasi ke benua tersebut, mereka berdiam di wilayah-wilayah yang eksklusif Islam.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 1.5em !important; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Televisi </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Al Hayat,</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> yang juga dikenal sebagai</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> Life TV, </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">bekerja untuk menjamin agar orang Muslim di Australia mempunyai kesempatan untuk mendengar Injil. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Stasiun televisi Arab diluncurkan di Australia oleh Michael el Masry, seorang mantan Muslim</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">. El Masry </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">memulai saluran tersebut dengan keuangannya sendiri yang terbatas dan tetap bertahan walalupun mendapatkan perlawanan yang keras dari komunitas Islam. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Saya mendapatkan banyak ancaman</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">,” </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">kenang </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">el Masry.</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Tetapi apakah anda tidak takut</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">?” </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">tanya </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">CBN News.</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Tidak, karena Tuhan melindungi saya. Saya percaya ada misi spesial seperti Tu</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">h</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">an</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">akan me</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">m</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">berikan perlindungan ekstra</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">,” </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">ujarnya. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Ia telah mati untuk mereka. Mereka patut menerima berita keselamatan. Siapakah yang akan menyampaikan berita itu kepada mereka?</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Menyeberang </span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">El Masry </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">mengatakan kepada</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> CBN News bahwa Al Hayat TV Australia</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">menayangkan program-program Kristen dalam cara yang dimengerti orang Muslim. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Penting sekali kita mengekspos agama ini. Kami mengasihi orang Muslim, baik pria maupun wanita sebagai sesama manusia, dan mereka adalah orang-orang yang indah. Tetapi mereka telah ditipu</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">, kata</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> el Masry.</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Orang-orang Muslim Australia tidak hanya mendengar kabar baik melalui televisi. Para mantan Muslim belum lama ini menghadiri sebuah ibadah Kristen dalam bahasa Arab di sebuah gereja di </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Sydney. Ali Bazzi </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">telah menggembalakan Gereja </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Al-Obour </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">selama hampir dua tahun. Al-Obour</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">dalam bahasa Arab berarti</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">menyeberang </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">crossover”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">. Kebanyakan anggota jemaatnya adalah orang-orang Muslim yang bertobat kepada kekristenan. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Beberapa anggota jemaat datang ke gereja itu secara rahasia karena mereka takut ketahuan oleh keluarga mereka yang masih Muslim. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">A</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">da anggota-anggota jemaat yang telah mendapatkan ancaman mati karena meninggalkan Islam. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Hal itu disebabkan agama yang diajarkan Quran mendorong anda untuk menyakiti orang lain</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">,</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> Bazzi </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">menjelaskan</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">. Bazzi </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">juga telah menerima banyak ancaman kematian sejak menjadi orang Kristen. Tetapi ia mengatakan bahwa ia tidak akan berhenti mengabarkan Injil. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Mengenal Kristus </span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;">Ia telah menghabiskan masa-masa remajanya sebagai seorang Muslim radikal di Libanon. Seorang teman Muslim yang telah bertobat kepada kekristenan memperkenalkan kepadanya Alkitab dan Yesus. </span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;">“Saya menyukai kepribadian </span></strong><strong><span style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;">Y</span></strong><strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;">esus Kristus”, kata Bazzi. “Bagaimana Ia diceritakan dalam Alkitab. Betapa Ia senang berbagi dengan orang lain, menyembuhkan mereka, memberi mereka makan. Saya berkata, ‘Ibu, saya telah menjadi orang yang baru’, dan ibu saya berkata ‘Jika ada Tuhan yang dapat mengubah Ali, saya pun ingin mempercayai-Nya’. Seluruh keluarga saya menjadi Kristen kecuali ayah saya”.</span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></strong></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Para anggota keluarga Bazzi kini melayani di gereja Australia. Saudaranya adalah seorang pemimpin yang aktif dan saudarinya melayani sebagai pemimpin ibadah. Helena Menadue, </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">seorang mantan Muslim dari Mesir, bermigrasi ke Australia setelah bertobat dan menerima Kristus. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Polisi keamanan nasional datang ke rumah saya dan membawa saya pergi</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">, </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Menadue </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">mengenang masa-masa ia tinggal di Mesir. “Mereka dapat membunuhku. Mereka dapat menyiksaku. Mereka dapat menyiksa saudariku. Mereka dapat melakukan hal-hal yang mengerikan” </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Ia juga ditolak oleh kekasihnya dan dikutuk masyarakat. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Setelah penolakan itu, yang berupa perkosaan, saya merasa saya telah kehilangan identitas saya. saya tidak mengenali diri saya sendiri lagi</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"></span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">kenangnya. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Menadue </span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">mengatakan ia dikuatkan oleh Firman Tuhan yang meneguhkan semangatnya. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Marilah kepada-Ku hai semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberimu kelegaan. Satu-satunya cara Tuhan dapat menyatakan diri-Nya kepadaku atau aku dapat menerima damai dan sukacita-Nya hanyalah melalui Yesus”, ujarnya. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Sebuah misi ilahi </span></strong><strong><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></strong><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Alya Raad</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">, seorang mantan Muslim, mengenal Kristus setelah ia menikahi seorang Kristen</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">.</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Awalnya orangtuanya tidak setuju ia menikahi orang yang tidak seiman. Kemudian mereka berubah pikiran setelah ia disembuhkan dari lymphoma karena doa-doa orang Kristen. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Saya disembuhkan dari kanker dan Tuhan benar-benar membuat orangtua saya berubah pikiran sehingga saya dapat menikahi suami saya dan saya dapat menjalani hidup sebagai orang Kristen, seperti yang selalu saya inginkan”, ujarnya. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Walaupun terus menerus mendapatkan tekanan dari komunitas Islam Australia, para mantan Muslim ini tetap menyaksikan iman Kristen mereka terhadap para imigran Muslim dan banyak orang lainnya. </span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"><br /></span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Dan mereka merasa Firman Tuhan akan terus mencapai banyak jiwa dimanapun – terutama di negeri “</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Down Under</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">”.</span></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="adjusted" style="background-color: white; color: #003300; font-family: verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.800000190734863px; line-height: 14.399999618530273px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;">
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">Sumber CBN—</span></em><em><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;">dipublikasikan pada 7 Juni</span></em><em><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> 2011.</span></em><span style="font-size: 10pt; line-height: 15.199999809265137px;"> </span></div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-60359156852799654652012-10-15T10:52:00.000-07:002012-10-15T10:52:00.142-07:00Para Ustadz-Ustadzah, Ulama dan Tokoh Islam Yang Memeluk Kristen<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://muslimharustahu.files.wordpress.com/2012/08/557484_479123465432829_886959146_n.jpg?w=300&h=228" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="http://muslimharustahu.files.wordpress.com/2012/08/557484_479123465432829_886959146_n.jpg?w=300&h=228" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
KUALA LUMPUR (MALAYSIA) – Kian bertambahnya muslim Malaysia yang meninggalkan Islam akibat kebobrokan dan dosa-dosa terselubung yang dilakukan para pemimpin dan para ‘fundamentalis’ selama ini membuat pemerintah Malaysia merasa perlu membuat peraturan hukum yang membatasi potensi kehilangan umat mereka lebih jauh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satunya dengan mengkriminalkan warga non-muslim yang ketahuan melakukan menyebarkan agama mereka di muka umum, terutama umat Kristen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, pada 5 Agustus 2012, pemerintah Malaysia melalui Menteri Departemen Urusan Islam, Datuk Seri Jamil Khir Baharom mengatakan non-muslim di Malaysia dilarang membagikan keimanan mereka kepada muslim dengan berbagai cara, dan hal itu akan diatur dalam sebuah undang-undang yang baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Penyebaran materi bacaan [keagamaan non-muslim] dengan bentuk audio video sangat dilarang, sebab hal itu akan mengarah kepada ‘ketidakpuasan’ muslim [terhadap agama Islam],” kata pria yang menikahi bocah 16 tahun pada Maret 2011 lalu ini saat berada di Yan Hospital, Minggu (05/07/2012).</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini dikatakan guna menguatkan pernyataan Dewan Fatwa Malaysia yang akan ‘mengambil tindakan tertentu’ melawan para non-muslim yang ‘mencoba’ menyebarkan keyakinan mereka kepada umat muslim di negara itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan beberapa warga muslim di Malaysia menyambut pernyataan pemimpin mereka dengan menambahkan larangan-larangan baru yang diskriminatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dapatkah pemerintah melarang muslim menonton TV, youtube, dan lain-lain yang memiliki kaitan dengan agama lain? Gambar orang yang menikah di gereja, berdoa, menyanyikan pujian dan lain-lain… di film, acara tv…”tulis BMBoy di Malaysian Insider.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini diutarakan mengingat banyaknya muslim yang ‘diam-diam’ meninggalkan agama mereka setelah menyaksikan kebenaran Kristus dan kesaksian yang dibagikan oleh umat Kristen, melalui pertemuan-pertemuan ditempat umum, melalui film-film kesaksian, khotbah-khotbah, kebaktian kebangunan rohani dan konser-konser lagu rohani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, Jamil pernah menyatakan, selama tahun 2000 hingga 2011, 135 muslim melayu telah meninggalkan Islam. Sedangkan 686 muslim telah mengemukakan permohonan di Mahkamah Syariah Malaysia untuk meninggalkan agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu denominasi Kristen terbesar di Malaysia, Gereja Katolik misalnya, menyatakan umat Katolik di negara itu mengalami peningkatan jemaat yang besar selama 10 tahun terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut laporan Direktori Resmi Katolik di Malaysia pada Maret 2012 lalu, umat Katolik di Malaysia pada tahun 2010 mencapai 1,007,643 jiwa (belum termasuk 50,000 imigran dari luar negeri yang berada di wilayah Keuskupan Agung Kuala Lumpur), berbanding saat tahun 1999 ketika berjumlah 750,000. (TheMalaysianInsider/TimPPGI)</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-23315724745651685762012-10-10T10:46:00.000-07:002012-10-10T10:46:00.710-07:00Kesaksian Pdt. Dr. Muhammad Fatah<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
(<a href="http://www.answering-islam.org/indonesian/kesaksian/muhammad-fatah.html">Disampaikan dalam Forum Arimatea - Jakarta</a>)</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih, salam sejahtera untuk kita sekalian. Nama saya Muhammad Fatah. Usia 68 tahun, tempat tanggal lahir Karangkobar, 21 Desember 1936. Pendidikan tamat SD tahun 1950, tertunda 2 tahun karena masa itu adalah masa perang kemerdekaan sehingga harus mengungsi kesana kemari. SMP selesai tahun 1953, SMA 1956 di Yogyakarta. Pendidikan dari tahun 1956 hingga 1960 di Fakultas Sosial Politik jurusan Pemerintahan Universitas Gajah Mada, kemudian ditugaskan ke luar daerah dalam rangka pengerahan tenaga mahasiswa untuk mengajar di sebuah sekolah menengah atas di luar Jawa. Pendidikan teologi, pada tahun 1970-1972 pendidikan dasar teologi Kristen, teologi lanjutan 1986, Master of Ministry, teologi lanjutan untuk S-3 jurusan Misiologi tahun 1999. Pengalaman menjadi dosen pada beberapa Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta dan di Jawa Timur, juga di pulau Batam. Pengalaman yang lain adalah tahun 2001, menghadiri pertemuan internasional, Christian Fellowship International, yaitu pelayanan ke penjara-penjara di Johanesburg Afrika Selatan. Tahun 2003, seminar pelayanan di University Technology Sydney Australia, bulan Maret dan April tahun ini, menjadi utusan dari Non-Governmental Organization, HAM ke United Nation High Commission on Human Right Conference di Jenewa (Swiss), bersama-sama dengan 15 orang anggota, yaitu untuk menyampaikan masalah-masalah <i>crime against humanity</i> (kejahatan terhadap kemanusiaan) yang terjadi di Indonesia, masalah-masalah mengenai buruh migran, masalah-masalah yang terjadi pada bulan Mei 98 (Kerusuhan Mei), masalah Papua, masalah Aceh, masalah orang hilang dan genosida. Itulah pengalaman yang saya alami, dan sebenarnya tadi malam kami diajak untuk menghantarkan atau mengunjungi pemakaman almarhum Munir dari Kontras, tapi karena ada acara disini kami tidak bersedia.</div>
</div>
<a name='more'></a><div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Saya senang sekali bertemu dengan bapak ibu saudara dengan platform bahwa kita semua adalah keturunan Adam dan kita semua adalah orang-orang yang beragama, dan kita semua adalah bangsa Indonesia. Jadi platform yang sangat baik untuk membangun bangsa ini yaitu dari sisi kepentingan bangsa dan negara kita. Terima kasih.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya paparan yang kedua adalah mengapa saya dari seorang Muslim menjadi Kristen. Saya mempunyai suatu pergumulan yang timbul. Jawabannya secara pasti bagi diri saya yang sudah mulai dari tahun 50-an, kemudian ada satu pergumulan karena usia makin bertambah, yaitu suatu problem tentang kepastian keselamatan sesudah orang itu mati. Jadi problem <i>the life after the death</i> (masalah hidup sesudah mati) itu mulai mengganggu saya dari tahun 1962 dan itu berjalan lebih kurang 7 tahun lamanya. Saya belum menemukan bagaimana supaya hati saya mendapatkan suatu kepastian bahwa setelah mati saya tidak akan masuk neraka. Nah pergumulan ini selama 7 tahun, yaitu dari tahun 1962 sampai tahun 1969, dimana pada akhirnya saya mengusahakan mencari jalan yaitu dengan berpuasa 40 hari. Dan pada masa puasa ini banyak perkara-perkara yang terjadi. Sebagai orang Jawa, saya dari Jawa Tengah yang juga tentu bagi masyarakat Jawa pada umumnya ada banyak jenis puasa, misalnya puasa <i>S</i><i>enin</i><i>K</i><i>emis</i> dan sebagainya. </div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Ketika menjalankan puasa itu, problem yang saya hadapi adalah soal kehidupan, bagaimana kehidupan setelah kematian. Tentu ada yang bisa menerima ada yang tidak bisa menerima. Bahwa Tuhan berbicara melalui hal-hal yang konkret, disamping melalui mimpi pun Tuhan bisa berbicara. Juga Tuhan bisa berbicara melalui visi atau penglihatan. Dan pada puasa yang kesembilan belas hari, saya diberikan beberapa visi. Visi ini saya terima dalam keadaan tidak tidur dan tidak bangun karena biasanya jam 3 atau setengah tiga saya bangun, dan pada waktu itulah kami menerima beberapa visi yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Ini tentunya adalah sesuatu yang bersifat pribadi yang tentunya tidak rasional. Beberapa perempuan mendatangi saya dalam visi itu dan mereka sepertinya tengah mengkhotbahi saya. Kemudian setelah itu, ada beberapa orang lagi pendeta yang memakai seragam hitam membawa Alkitab dan mengkhotbahi saya. Lewat lagi seorang pendeta memakai seragam putih membawa Alkitab dan mengkhotbahi saya. Setelah mereka lewat ada 3 orang yang tidak membawa Alkitab tetapi memakai jubah. Dari ketiga orang itu, yang pertama adalah seorang yang tinggi besar dan saya tidak kenal, dan dia memerintahkan pada saya untuk ikut, karena itu saya terus ikut. Yang memakai jubah dan bertubuh tinggi besar itu mempersilahkan saya untuk memilih dari dua jenis minuman, 2 gelas minuman, yaitu teh dan susu. Kemudian gelas yang berisi susu saya sambar.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Kemudian peristiwa itu berlangsung di hari kesembilan belas sampai keduapuluh lima. Dan pada waktu–waktu itu, saat melakukan puasa itu, saya didatangi lebih kurang 100 malaikat, yang mana mereka datang seperti burung dara turun dari langit. Dan kemudian mereka mendarat di depan kami. Peristiwa ini sungguh sangat indah kalau dilihat dengan kacamata telanjang. Malaikat itu membawa almarhumah adik saya. Ternyata bahwa pada peristiwa itu memang adik saya baru saja meninggal tapi saya tidak tahu, dan malaikat yang terdepan itu membawa jenasah adik perempuan saya ini dibawa terbang ke langit arah timur, dan pemandangan ini sangat...sangat mencekam, dan sangat menarik sekali, dan seolah-olah saya ingin mengikuti lebih kurang 100 malaikat itu terbang, saya ingin mengikuti mereka, tapi malaikat yang terakhir kemudian mencabut pedang, dan memberitakan pada saya bahwa waktunya bagi saya belum tiba. Jadi kalau seandainya saya pada waktu itu ikut, maka saya tidak akan ada di sini hari ini. Itulah pemikiran saya, dan saya diperintahkan untuk masuk ke kota, kemudian masuk ke dalam hutan yang lebat, menyeberangi sungai, di dalam hutan itu sangat mengerikan karena gelap gulita; ada banyak pohon besar dan binatang yang buas dan pada saat itulah saya tidak berdaya lagi dan saya tersungkur dalam keadaan ketakutan.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Kemudian saya mendengar satu suara; “Jangan kamu takut, Aku beserta dengan kamu”. Peristiwa ini berlangsung selama masa rentang hari kesembilanbelas dan duapuluh lima. Sebelum visi yang diberikan itu selesai, kemudian ada segumpal api sebesar kepala dan ada buntut-buntutnya datang dari arah timur menabrak muka saya, dan saya sama sekali tidak mengerti apa maknanya. Kemudian yang terakhir ada yang mendatangi saya dari arah tenggara menuju barat daya, ya... ke barat daya; dan waktu itu saya panggil nabi Isa dan dia tersenyum kepada saya. Saya sama sekali tidak mengerti apa maksudnya. Oleh karena ini ada satu hal yang sangat...sangat unik dalam kehidupan pribadi saya, saya tanyakan kepada seorang pendeta yang pada akhirnya pendeta itu juga yang membaptis saya, yaitu almarhum, pendeta Alexander Supit. Pak pendeta apa makna semuanya ini. Pendeta itu mengatakan: “Kalau kamu seorang pembunuh, biasanya Yesus yang sekarang ini saya sebut Dia Tuhan, hanya akan memperlihatkan lambungnya yang kena tombak. Kalau kamu seorang pencuri dia tidak memperlihatkan wajahnya yang penuh kasih itu tapi memperlihatkan tangannya yang berlubang.”</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Barangkali ada pertanyaan dari bapak ibu sekalian, kenapa visi-visi ini tidak saya tanyakan kepada para ulama. Waktu itu saya ada di Manado, dan saya ditugaskan untuk mengajar di SMA negeri disana. Jadi komunikasi atau milio disana adalah milio Kristen dan saya tanyakan pada pendeta dengan mengutarakan apa yang tadi sudah saya sampaikan. Dan dari situ saya mengambil satu kesimpulan bagaimana caranya saya bisa diselamatkan dan mendapatkan damai sejahtera dalam hati. Setelah pengalaman itu, saya kemudian menyatakan diri saya sebagai pemeluk agama Kristen; dan tentu saja visi ini adalah sesuatu yang tidak rasional dan tidak bisa dicerna dengan akal pikiran. Oleh karena itulah maka visi-visi yang saya terima dari Tuhan itu mulai saya selidiki dan ternyata ketika saya masih kecil, masih SD, saya pernah bertanya kepada yang mengajar saya (waktu itu saya masih seorang Muslim): “Pak ustad, kalau kepingin ke surga itu bagaimana caranya?” Pak Ustad menjawab: “Wah kamu harus melalui jembatan yang digambarkan seperti kajio rambut pinoro pitu (seperti rambut dibelah tujuh), dan dibawah jembatan itu ada suatu jurang yang dalam dan tidak semua orang bisa.” Kemudian saya coba membayangkan apakah mungkin ada orang yang bisa melewati jembatan itu. Kemudian saya mengambil kesimpulan bahwa ketidak-mungkinan itu karena konsep-konsep yang ada pada diri manusia, sehingga menyebabkan orang tidak bisa menyeberang.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Kepada bapak ibu sekalian dan kepada forum Arimatea ini, saya mengucap syukur kepada Tuhan untuk waktu yang sangat baik dimana kita semua sebagai bangsa Indonesia, kita semua adalah keturunan Adam, dan kita semua sedang dalam perjalanan untuk mencari kebenaran yang hakiki. Dan di dalam masa transisi bagi kita sekalian yang masih hidup di dunia ini, merupakan suatu berkah bahwa kita bisa berdialog melalui forum Arimatea. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.</div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-91848012073622551862012-09-30T10:37:00.000-07:002012-09-30T10:37:00.050-07:00Kesaksian Hamran Ambrie<br />
<div class="align-center" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;">
<img alt="" height="225" src="http://www.answering-islam.org/uploads/RTEmagicC_ambrie.png.png" width="163" /></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>TUHAN </b><b>SUDAH PILIHKAN BUAT </b><b>SAYA HIDUP BARU DALAM KRISTUS</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>DARI PENULIS</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Begitu besar kasih Tuhan akan hamba-Nya yang bersaksi ini, tidak dapat saya lukiskan dengan kata-kata, maupun didalam tulisan secara sempurna.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Mungkin lebih dari 40 tahun saya telah menyangkal keilahian Yesus Kristus. Tetapi begitu besar Kasih Tuhan saya diselamatkan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi itu.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tuhan sudah pilihkan buat saya ''Hidup Baru Dalam Kristus'', dan karenanya sebagai tanda pengucapan syukur, saya buatlah kesaksian ini.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Saya megahkan kesaksian ini, bukanlah disebabkan kecerdasan saya juga bukan karena kepintaran saya memahami Alkitab, juga bukanlah disebabkan bujukan orang lain; tetapi saya bermegah, disebabkan Tuhan Yang Maha Kasih yang adalah keadilan dan kebenaran itu telah menjemput saya untuk menjadi pengikut Kristus, satu-satunya jalan menuju kepada kebenaran dan Hidup Yang Kekal.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
"Sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12).</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Haleluya.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Hormat dan salam kasih</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Penulis:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Hamran Ambrie</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>TUHAN SUDAH PILIHKAN BUAT SAYA</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>"Hidup Baru Dalam Kristus"</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>-Tentu buat Anda Juga-</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b><a href="http://www.answering-islam.org/indonesian/kesaksian/hamran-ambrie.html">Kesaksian: Hamran Ambrie</a></b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Saya mengaku percaya akan kebenaran Alkitab dan Yesus Kristus Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat umat manusia, adalah melalui (atau disebabkan) Al-Quran.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sungguh ajaib! Tetapi memang demikianlah sebenarnya. Saya mendapatkan kebenaran ajaran Kristen ini, sama sekali bukanlah disebabkan kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab terlebih dahulu. Juga tidak disebabkan penerangan para pendeta atau penginjil manapun. Hal ini dapat dimaklumi karena saya sendiri tadinya adalah seorang Muslim, anggota/pengurus Muhammadiyah, mubaligh Islam. Pada tahun 1947 saya adalah salah seorang pelopor/Ketua Kongres Ummat Islam se-Kalimantan di Amuntai, bersama-sama dengan saudara K.H. Idham Chalid. Pada tahun 1950-51, adalah sebagai Imam Tentera Pusroh Islam Angkatan Darat di Banjarmasin dengan pangkat Letnan-ll. Juga sebagai penulis Muslim dalam pelbagai majalah Islam antara lain: Mingguan Adil di Solo, Mingguan-Risalah Jihad di Jakarta, Mingguan Anti Komunis di Bandung, dan lain-lain. Lebih dari itu, saya adalah juga salatl seorang Anti Kristen yang agresif sejak tahun 1936 di Muara Teweh Barito; hingga tahun 1962 termasuk salah seorang bersimpati untuk mendirikan Negara Islam di Indonesia, yang sekaligus bermakna Anti Kristen. Karena itu tidaklah mungkin sama sekali bagi saya untuk dapat memahami isi Alkitab itu secara baik dan wajar.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Alkitab, memang sudah saya miliki sejak tahun 1936. Saya membaca Alkitab bukanlah untuk mencari kebenarannya, melainkan hanya untuk mencari ayat-ayat yang dapat menunjang pendirian saya sebagai seorang Muslim yang Anti Kristen, untuk menyerang iman Kristen itu sendiri. Sampai berumur 40 tahun, saya adalah penghujat Yesus Kristus. Saya tidak percaya bahkan menolak keilahian Yesus Kristus itu sebagai Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat. Pelbagai cara yang sudah saya lakukan untuk menghinakan, menolak kebenaran Yesus Kristus. Tetapi begitu besar Kasih Allah, pada suatu saat saya dicari, dijemput dan diselamatkan. Pada tahun 1962, dikala saya sedang menyusun sebuah naskah khotbah, saya membaca ayat Qs. Al Maidah 68, yang berbunyi: <i>"Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wa! injil wa ma unzila alaikum min rabbikum."</i> artinya: <b>"Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''</b>. Ayat ini, bukanlah untuk pertama kali itu saya baca, melainkan sudah ratusan kali. Tetapi pada kali terakhir itu, Allah telah membisikan dalam roh-jiwa saya, bahwa yang dimaksudkan "Taurat dan Injil" dalam ayat Quran itu adalah Taurat-Injil yang ada terdapat dalam Alkitab atau Bibel sekarang ini. Pikiran saya sejak dahulu mengatakan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksudkan oleh Al-Quran itu secara fisik sudah tidak ada lagi, dan isinya sekarang telah diintisarikan dalam Al-Quran. Sedang Taurat Injil yang ada dalam Alkitab sekarang ini, adalah yang palsu dan isinya sudah diorak-arik oleh tangan manusia, dikurangi dan ditambah dan lain-lain. Roh jiwa saya selalu mengatakan bahwa Taurat Injil itu, yang terdapat dalam Alkitab sekarang benar adanya. Pikiran/otak saya selalu mengatakan: tidak, yang ada sekarang adalah Taurat-Injil palsu.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Roh jiwa saya mengatakan bahwa Taurat-Injil yang dimaksudkan itu adalah yang terdapat dalam Alkitab sekarang. Pendapat pikiran/otak saya sekarang bertolak belakang dengan kata hati roh jiwa saya. Karenanya saya menjadi ragu, bimbang, mana yang benar. Untuk mendapatkan ketentraman, maka masalah ini saya bawa dalam sembahyang tahjud (sembahyang tengah malam) dengan doa istiharah, yaitu suatu doa kepada Allah memohon agar diberi petunjuk tanda-tanda kebenaran, supaya Allah pilihkan buat saya mana yang benar satu diantara dua macam pendapat ini. Saya berdoa demikian: "Ya Allah, khalik langit dan bumi; Allah-nya orang-orang Islam, Allah-nya orang-orang Kristen, Allah-nya orang-orang Budha, Allah-nya bulan bintang, Allah-nya lembah dan gunung-gunung, Allah semesta alam, tunjukkan tanda-tanda kebenaran Tuhan yang disebutkan dalam Quran ini mengenai Taurat dan Injil itu. Apakah yang dimaksud itu memang Taurat dan Injil yang sudah tidak ada, yang sudah disarikan dalam Al-Quran. Jika memang demikian, saya mohon agar Tuhan teguhkan hatiku untuk tidak mempelajari Alkitab itu. Tetapi kalau sekiranya yang dimaksudkan "Taurat Injil" dalam Quran itu memang kebenarannya itu ada di dalam Alkitab (Bible) sekarang ini, saya mohon kiranya Tuhan bukakan hatiku untuk lebih bergairah membaca dan mempelajari Alkitab itu secara jujur dan baik." Saya tidak meminta pilihkan kepada siapa-siapapun, tidak kepada pendeta, juga tidak kepada alim-ulama Islam, juga tidak kepada kawan-kawan saya yang cerdas pandai, tetapi saya minta dipilihkan oleh Allah Yang Maha Tahu dan Maha Benar itu saja, agar dalam hal ini saya mendapatkan satu pilihan yang benar-benar ''meyakinkan kebenarannya'', menurut kehendak Allah itu sendiri. Saya berdoa dengan sepenuh hati, benar-benar menggantung harap atas petunjuk Allah saja untuk memilihkan bagi saya suatu kebenaran beragama. Kenapa sampai begitu terarah saya memusatkan pengharapan ini kepada Allah. Hal ini dapat dimengerti bahwa setiap orang beragama mempunyai keyakinan akan adanya kehidupan sesudah kematian dunia fana ini. Dalam kehidupan di alam baka itu nanti, hanya ada dua tempat kita berada, yaitu di dalam penghukuman dukacita api neraka, atau di dalam sorga bersama Allah. Saya tidak dapat meremehkan kehidupan ini. Kalau kita membeli mas seberat 10 gram saja yang bernilai, dan harganya hanya beberapa puluh ribu saja, kita sudah memerlukan pemeriksaan dan pengujian yang begitu teliti, agar jangan tertipu dan jangan ada penyesalan dibelakang hari. Bagaimana pula mengenai jiwa rohani kita yang akan datang, perlu kita berprihatin memikirkannya, memeriksa dan menguji kebenaran beragama yang sesuai dengan kehendak Allah pemilik kehidupan sorga itu, agar kita tidak menyesal sepanjang masa karena kecerobohan kita sendiri. Saya tahu dan meyakini, bahwa pemilik sorga dan neraka itu adalah Allah sendiri. Dan justru itulah, saya tidak meminta pilihkan, tidak meminta nasehat pertimbangan manusia, baik seorang pendeta-Kristen, maupun seorang Ulama Islam karena mereka itu semuanya adalah manusia, yang pasti tidak tahu persis tentang kebenaran yang sesuai dengan kehendak Allah itu. Saya datang kepada Allah pemilik kebenaran, pemilik sorga itu sendiri, berharap agar Allah itu sendiri memberikan petunjuk kebenaran dalam hal ini. Puji Tuhan, semua pengharapan dan doa saya ini terjawab dengan baik. Pertanda bahwa kebenaran itu diberikan dengan segala kenyataan yang sama sekali tidak meragukan lagi. Patut dicatat, bahwa ayat-ayat Quran selain dari Qs. Al Maidah 68 itu, masih banyak ayat-ayat lain yang berkesan kepada saya waktu itu antara lain juga:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Qs. As Sajadah 23:</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<i>''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimiryatim min liqaa-ih...''</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya.)</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Qs. Al Maidah 46:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<i>"Wa qaffainaa 'ala assyarihim bi 'Isa 'bni Maryama mushaddi qallima baina yadaihi minat Taurati wa atai naahul Injila fieha hudan wa nurun, wa mushaddi qallima baina yadaihi minat Tauraati wa hudan wamau' 'izhatan lilmuttaqien."</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Artinya: Dan kami iringkan jejak mereka (nabi terdahulu) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil yang berisikan petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang terdahulu yaitu Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang </b><b>bertakwa.)</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Qs. Al Maidah 47:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<i>"Wal</i> <i>yachkum ahlal Injili bimaa anzala 'llahu fichi wa manllam yachkum bimaa anzala'llahu fa ulaa ika humul faasikuna."</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Artinya: Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barang-siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.)</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Qs. Al Baqarah 62:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<i>"Inna'lladzina aamanu wal ladzina haduu wan naasharaa wa shaabi iena min aamana</i><i>billahi walyaumil akhl~i wa 'amila shalichan falahum ajruhum 'indrarabbihim wa lakhaufun 'alaihim wa la hum</i> <i>yachzanun,"</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang percaya, orang-orang Yahudi, Nasrani dan Sabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman/percaya kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, dan tidak pula mereka berduka-cita.)</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Quran yang menunjukkan bahwa Alkitab, yaitu Taurat dan Injil itu adalah membawa kepada jalan kebenaran sesuai dengan kehendak Allah. Ayat-ayat Quran inilah yang menggugah pikiran saya untuk menyelidiki lebih jauh akan kebenaran isi Alkitab ini sebagaimana saya katakan terdahulu, bahwa Allah telah membisikan dalam roh-jiwa saya akan kebenaran Alkitab itu. Pada keesokan harinya, sesudah saya berdoa Istiharah dalam sembahyang tahjud itu, saya merasa ada perubahan yang sangat nyata sekali. Waktu itu saya sudah memandang Alkitab itu sebagai sahabat, tidak lagi sebagai musuh. Pada pagi itu saya mengambil Alkitab untuk dibaca dengan maksud mengetahui dengan pasti isi kebenarannya dengan baik dan jujur. Dengan mengucapkan "Bismillahir rahmanir rahim", atas nama Allah Yang Pemurah Lagi Penyayang, saya buka Alkitab itu. Ayat yang hendak saya baca dikala itu adalah Ulangan 18:15. Kenapa ayat ini yang menjadi perhatian saya untuk dibaca pada pertama kali itu? Karena ayat inilah yang sering bahkan selalu saya jadikan palu godam untuk memukul iman orang-orang Kristen, baik ia seorang pendeta, maupun penginjil, dengan maksud agar mereka mengakui dan percaya akan kehadiran Muhammad sebagai nabi yang dinubuatkan oleh Alkitab antara lain dalam ayat di Ulangan 18:15 ini. Dalam huruf yang sama, dalam kalimat yang sama, dalam bahasa yang sama, juga dalam Alkitab yang sama, namun pengertiannya telah berubah dari pengertian saya yang sebelumnya. Benar-benar saya menginsyafi sekarang, bahwa Alkitab tertutup rapat, sulit dimengerti oleh orang yang tidak percaya, tetapi sebaliknya ia menjadi terang dan mudah dimengerti bagi mereka yang percaya, yang di dalam hatinya dipenuhi oleh Rohulkudus. Bunyi Ulangan 18:15 itu lengkapnya demikian: <b>"Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagi-mu, oleh Tuhan Allahmu, dialah yang harus kamu dengarkan"</b>. Dulu ayat ini saya artikan merupakan petunjuk adanya nubuat kenabian Muhammad. Karena dalam kalimat: "seorang nabi sama seperti aku (Musa)" itu, merupakan penunjukan kepada identitas kenabian Muhammad itu, karena, Musa dilahirkan dengan beribu-bapa; Muhammad pun dilahirkan sama dengan Musa, yaitu beribu bapa. Tidak sama dengan Isa Almasih, yang hanya dilahirkan oleh seorang ibu, tetapi tanpa bapa. Musa diwaktu sudah besar/dewasa, ia kawin, Muhammad pun juga waktu dewasanya kawin, sama dengan Musa. Tidak sama dengan Isa Almasih, yang sama sekali tidak pernah kawin. Musa dikaruniai anak; Muhammad pun juga dikaruniakan anak sama dengan Musa. Tetapi Isa Almasih tidak pernah mempunyai anak, kawinpun tidak pernah. Musa, diwaktu tuanya mati dan dikuburkan, begitupun Muhammad waktu tuanya mati dan dikuburkan. Tetapi Isa Almasih tidak pernah mati, melainkan naik ke sorga, tidak dikuburkan. Jadi nyatalah bahwa nats Ulangan 18:15 itu menunjukkan kebenarannya kehadiran Muhammad sebagai nabi yang sudah dinubuatkan oleh Musa, dan sama sekali bukan untuk kehadirannya Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai nabi. Kehadirannya Yesus Kristus menurut kepercayaan Kristen adalah sebagai Anak Allah.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tetapi pada hari itu, waktu saya membaca ayat itu dengan perlahan-lahan serta dalam kesungguhan hati untuk dimengerti, apa maksudnya yang sebenarnya. Waktu saya sampai kepada kalimat "...sama seperti aku Musa." Rohulkudus membisikkan di dalam hati (roh) saya dengan mengatakan, bahwa kalau yang hendak kamu samakan itu adalah Muhammad dan Musa itu sama-sama dilahirkan dengan beribu-bapa, bahkan di seluruh dunia ini manusia itu dilahirkan dengan beribu-bapa. Bukan itu yang dimaksudkan dengan ayat ini! Jadi ciri demikian ini sama sekali tidak dapat dijadikan ciri dari kebenarannya nubuat itu. Begitupun juga, kalau Muhammad dianggap sama dengan Musa, disebabkan waktu dewasanya ia kawin seperti Musa, banyak orang di dunia ini melakukan kawin-mawin. Jadi cara inipun sama sekali tidak dapat dijadikan ciri dari kebenaran nubuat itu bagi kehadiran Muhammad sebagai nabi yang dinubuatkan. Kalau Muhammad dianggap sama dengan Musa, karena dikaruniai anak sebagaimana juga Musa, inipun tidak mungkin dijadikan ciri yang menentukan kebenaran nubuat itu, karena banyak orang di dunia ini yang dikaruniai anak. Kalau Muhammad pada akhir hayatnya mati dan dikuburkan, dan sama halnya dengan Musa yang mati dan dikuburkan dianggap ciri kebenaran nubuat itu, maka inipun juga tidak dapat diterima untuk dijadikan alasan kesamaan itu, karena semua orang di dunia ini memang mati dan dikuburkan. Mati dan dikuburkan inipun, sama sekali bukanlah merupakan ciri yang khas. Nubuat Musa itu memang menunjuk kepada kehadirannya Yesus Kristus, karena itu carilah kesamaan-kesamaan Musa dengan Yesus Kristus itu dalam hal-hal yang khas, unik, dan luar biasa. Memang banyak hal kesamaan Yesus dengan Musa, di dalam hal-hal yang unik dan khusus yang tidak sama dengan kebanyakan orang lain, misalnya:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
* Gara-gara Musa lahir, Firaun mengamuk, anak laki-laki berumur 2 tahun kebawah dibunuh. Sama halnya dengan gara-gara Yesus lahir, Herodes mengamuk anak laki-laki yang berumur dua tahun kebawah juga dibunuh. Di seluruh dunia, hanya dua pribadi ini yang benar-benar sama peristiwanya.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
* Musa dimasa kanak-kanaknya itu berada di luar tanah tumpah darahnya sendiri, yaitu berada di Mesir. Begitupun juga ada kesamaannya dengan Yesus, bahwa dimasa kanak-kanaknya Yesus juga berada dalam pelarian di tanah Mesir di luar dari tanah tumpah darahnya sendiri. Tidak semua kanak-kanak mesti menyingkir ke Mesir pada masa kanak-kanaknya.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
* Musa sewaktu menjalankan karirnya sebagai nabi utusan Allah mendapat Kuasa Allah yang dikenal dengan sebutan, mukjizat, begitupun juga dengan Yesus dalam karirnya sebagai Firman yang Hidup, mendapat Kuasa Allah berupa mukjizat penyembuhan dan menghidupkan orang mati.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
* Musa membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakannya bangsa Mesir, dan Yesuspun membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakan dosa.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Maka dengan adanya banyak bukti-bukti yang menunjukkan adanya kesamaan-kesamaan yang unik ini, dapatlah saya menyimpulkannya dengan keyakinan bahwa nubuat yang disebut dalam Ulangan 18:15 itu, bukanlah untuk menunjuk kepada kehadirannya Muhammad sebagai nabi yang dinubuatkan, tetapi adalah untuk menunjuk kepada kehadirannya Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Firman yang Hidup. Meskipun sudah sedemikian besar kasih Allah, memberikan suatu tanda kebenaran Alkitab sebagai kitab Ilahi itu, namun saya tidaklah lantas segera menjadi seorang Kristen. Kenapa? Karena masih ada hal-hal yang belum dapat saya menerima beberapa ajaran Kristen yang menyangkut hal keimanan terutama saya tidak dapat mengatakan bahwa Yesus itu Anak Allah. Karena saya sedari kanak-kanak sudah diajar dan kemudian saya sendiri sudah mengajarkan, bahwa "Allah itu tidak beranak, dan tidak diperanakkan" (...Iam yalid wa lam yulad...). Juga saya tidak menyebut Yesus itu Tuhan. Karena saya sudah diajar, kemudian saya juga sudah mengajarkan, bahwa "Tidak ada Tuhan kecuali Allah" (La ilaha illallah). Saya juga belum dapat memahami makna Allah Tri tunggal itu. Karena saya sudah diajar dan juga sudah mengajarkan, bahwa "Kafirlah orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah itu yang ketiga dari yang tiga" (Laqad kafaral ladzina qalu innallaha syalisyu syalaasyaht).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Juga saya tidak dapat menerima suatu pendapat bahwa Yesus itu memang mati di kayu salib. Kalau Yesus itu atau Isa Almasih itu seorang nabi pesuruh kekasih Allah, apapun pula oleh orang-orang Kristen dikatakan "Anak Allah", begitu mudah dan leluasa orang-orang Yahudi melakukan penganiayaan dan menyalibkannya hingga mati, kenapa Allah tidak membelanya, malah membiarkan kekasihnya atau AnakNya itu mati digantung orang di kayu salib. Kalau saya melihat anak saya sendiri dianiaya orang, bahkan mau digantung atau disalib, pastilah orang yang menganiaya yang mau menyalibkan itu saya tubruk habis-habisan untuk membela anak saya, apapun juga yang akan terjadi. Apakah memang Allah itu sendiri sudah tidak berwibawa terhadap orang-orang Yahudi. Hal ini pada waktu itu benar-benar saya tidak atau belum dapat menerimanya. Untuk mendapatkan penjelasan ini, memang saya sudah datang kepada beberapa pendeta atau para penginjil untuk mendapatkan penjelasan, kenapa Yesus disebut Anak Allah, kenapa Yesus disebut Tuhan. Apa makna atau pengertiannya dari istilah Allah Tritunggal itu. Kenapa Yesus Anak Allah itu mati disalib oleh orang-orang Yahudi. Juga masalah dogma Dosa Warisan yang saya anggap hukum Allah yang tidak adil. Pada umumnya pendeta-pendeta ini memang memberikan jawaban dan keterangan mengenai masalah ini, dengan cukup benar, tetapi bagi saya waktu itu belum dapat menerima keterangan-keterangan yang diungkapkan pada waktu itu, secara memuaskan. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang yang berbeda, yang begitu jauh, yang belum pernah ditelaah dimana sebenarnya letak perbedaan itu, dan mencarikan kesamaan pengertian di dalam hal yang berbeda itu. Mencari titik temu kesalah fahaman pengertian yang berbeda ini perlulah ditelaah. Hal ini dapat saya umpamakan seperti berikut: Misalnya saya adalah sebuah Radio penerima, dan pendeta yang umpamanya disebut Zender sebagai pengirimnya. Meskipun kedua-duanya dalam keadaan baik, tetapi karena berbeda gelombang penerima dan pengirimnya, maka pesawat penerima tidak dapat menangkap suara siaran penyiarnya. Apa yang diuraikan oleh pendeta dan penginjil itu cuma masuk kuping kiri keluar kuping kanan karena saya tidak dapat memahami persis apa yang pendeta uraikan. Begitupun apa yang saya maksudkan, pendeta itu sendiri tidak dapat menangkap secara persis apa yang saya maksudkan, hingga penjelasannya diluar dari yang saya harapkan. Sekali lagi saya jelaskan, bahwa hal ini bukanlah disebabkan uraian pendeta itu salah, bukan tidak benar, melainkan karena berbeda cara berpikir dan cara penguraiannya, menyebabkan saling tidak mengerti maksud masing-masing.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tetapi saya sama sekali tidak berputus asa. Saya tetap berkeyakinan, bahwa kalau untuk pertama kalinya Allah sudah menolong saya, memilihkan kebenaran bagi saya, tentulah Allah akan tetap bukakan jalan bagi saya, pastilah Allah akan memberikan Roh KebenaranNya kepada saya untuk mengerti sepenuhnya apa yang menjadi batu sandungan saya itu. Karena itu saya selalu berdoa: "Tuhan, tolonglah kiranya agar Tuhan sendiri mengungkapkan kebenaran dari apa yang dimaksudkan dengan ungkapan 'Anak Allah' dan sebutan 'Tuhan' bagi Yesus Kristus. Begitupun juga saya memohon agar Tuhan mengungkapkan makna ungkapan 'Allah Tritunggal' dan 'Rahasia Salib' bagi Yesus Kristus itu. Kalau Tuhan sudah berikan pertanda bahwa Alkitab itu adalah benar Kitab Ilahi, maka pastilah semua yang menjadi batu sandungan saya ini akan Tuhan bukakan pengertiannya melalui Alkitab, sebagai Firman Allah yang tidak pernah berubah dari dahulu hingga sekarang, bahkan selama-lamanya, sampai pada kesudahan alam." Memang, untuk kesekian kalinya Tuhan menolong saya dengan Roh KebenaranNya yaitu Rohulkudus yang bekerja di dalam hati saya. Bagaimana pertolongan Allah mengungkapkan semua batu sandungan saya itu, baiklah pada kesempatan ini akan saya jelaskan seluruhnya sebagai berikut:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>1. YESUS DISEBUT ANAK ALLAH</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dalam Injil Yohannes 1:1 dan 14 dikatakan demikian: <b>"Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (ayat 1). "Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih, karunia dan kebenaran" (ayat 14).</b> Dalam nats ayat ini terungkaplah bahwa makna Yesus itu disebut "Anak Allah" ialah dari hal Firman Allah yang telah menjadi daging dalam kelahiran Yesus Kristus. Dengan lain perkataan juga Yesus dikatakan "Firman yang Hidup" sebagaimana disebutkan dalam 1 Yohanes 1. Jadi jelaslah bahwa Yesus disebut Anak Allah, bukanlah bermakna Allah beranak secara biologis sebagaimana sering diartikan orang, bahkan sayapun berpendapat demikian pada mulanya, meiainkan Firman Allah itu telah dinyatakan di dalam kelahiran Yesus orang Nazaret atau Almasih Isa Ibnu Maryam. Pengertian nats Alkitab disaksikan kebenarannya oleh Muhammad sendiri yang mengatakan:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<i>"Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu" </i></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>(Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya.)</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
(Hadits Anas bin Malik - Mutiara Hadits halaman 353)</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Qs. An Nisaa 171 mengatakan:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<i>"Innamal Masihu 'Isa bnu Maryama Rasululahi wa Kalimatuhu alqahaa ila Maryama wa Rohu, minhu..."</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Sesungguhnya Almasih Isa ibnu Maryam itu, adalah utusan Allah dan Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam dan Roh daripadaNya.)</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Mengenai kata ''Kalimat" atau Firman Allah yang menjadi jasad Yesus ini, Drs. Hasbullah Bakry dalam bukunya yang berjudul "Nabi Isa dalam Al Quran enz" halaman 109 mengatakan: "Nabi Isa disebut sebagai Kalimah Allah (Firman Yang Hidup - Pen.), disebabkan Dia adalah penjelmaan dari pada Firman Allah yang ditujukan kepada Maryam untuk mengandung Nabi Isa". Karena itu sekarang saya sama sekali tidak akan ragu lagi untuk mengatakan bahwa Yesus itu "Anak Allah", yaitu merupakan Firman Yang Hidup. Kalau dahulunya saya menyangkal menyebut Yesus itu "Anak Allah", adalah disebabkan mengartikan "Anak" disini secara biologis, secara kemanusiawian. Nats Al Quran sura Al Ikhlas yang mengatakan: "...Dialah Allah Yang Esa...tidak beranak dan tidak diperanakkan...", yang sering dikemukakan oleh para mubaligh Islam dikala itu, sebagai dalil untuk menolak bahwa Allah itu mempunyai anak sebagaimana halnya iman Kristen dengan penyebutan ''Yesus Anak Allah''. Sebenarnya ajaran Kristen sendiri dapat menerima sepenuhnya dan mengaminkan sepenuhnya ayat Quran ini, karena ajaran Kristen sendiri sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa "Allah itu punya anak" dalam pengertian secara biologis, yang oleh Quran itu disebut dengan Istilah "walad". Adapun Yesus disebut "Anak Allah" adalah dalam pengertian mutasyabihat, yaitu Firman Allah yang Hidup di dalam Yesus Kristus, bukan dalam pengertian "walad", melainkan dalam pengertian "ibn". Dalam masalah ini saya ingin meyakinkan, bahwa tidak ada satu ayat pun dari Al Quran secara tegas menolak ajaran Alkitab diatas mengenai sebutan "Anak Allah" bagi Yesus Kristus. Yang Al Quran tolak adalah jika Yesus dianggap Anak Allah dalam pengertian walad, yaitu anak secara seksuil biologis kemanusiawian.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>2. YESUS DISEBUT "TUHAN"</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Kenapa Yesus disebut "Tuhan". Sebagaimana sudah saya jelaskan terdahulu, bahwa saya sama sekali tidak sanggup mengatakan "Yesus itu Tuhan", atau mengatakan "Tuhan Yesus". Karena sedari kecil saya diajar dan kemudian saya mengajar bahwa "La ilaha illallah" (tidak ada Tuhan kecuali Allah). Apakah Yesus disebut Tuhan, karena Dia dilahirkan tidak berbapa? Tidak! Karena Adam juga dilahirkan tidak berbapa bahkan tidak beribu, Adam tidak pernah disebut "Tuhan". Atau, apakah karena Yesus membuat mukjizat? Inipun juga tidak. Karena Musa pun juga banyak membuat mukjizat, tetapi Musa tidak pernah disebut Tuhan. Apakah disebabkan Yesus dapat menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati. Inipun juga tidak. Karena Elisapun dapat menyembuhkan orang penyakit kusta dan menghidupkan orang mati, namun Elisa tidak disebut Tuhan. Atau apakah Yesus disebut Tuhan, karena Dia mikraj naik ke sorga, Elia pun mikraj naik ke sorga, tetapi Elia tidak disebut Tuhan. Kalau begitu, apa sebabnya Yesus itu disebut Tuhan. Yesus disebut Tuhan, natsnya dapat saudara hayati sebagaimana yang telah saya uraikan terdahulu, yaitu terdapat dalam Injil Yohanes 1:1 dan 14, bahwa Firman atau Allah itu telah menjadi manusia dalam kelahiran Yesus Kristus. Karena itulah dalam 1 Yohanes 1:1 dikatakan juga, bahwa: Yesus adalah <i>"Firman yang Hidup"</i>. Dalam kata lain sering dipergunakan istilah "Allah telah menjelma menjadi manusia". Kata "menjelma" atau kata dunia apa saja, yang dikaitkan dengan "Allah", tidak boleh diterjemahkan atau diartikan secara arti kamus atau arti dunia. Misalnya: "Allah ada", manusia juga ada. Kata "ada" yang dikaitkan dengan Allah, berbeda makna pengertiannya dengan kata "ada" yang dikaitkan dengan manusia.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Ada bagi Allah, berbeda strukturnya dengan ada bagi manusia. Ada bagi Allah, adalah karena ada dengan sendirinya, zat wajibal wujud, tetapi ada bagi manusia adalah karena diadakan atau diciptakan. Begitupun juga halnya dengan kata "menjelma" bagi Allah, tidak boleh diterjemahkan - diartikan - secara kamus bahasa dunia. Menurut kamus bahasa dunia, kalau kucing menjelma jadi gajah, bermakna kucingnya hilang, yang ada hanya gajah. Kalau batu menjelma menjadi emas, maka batu sudah tidak ada, yang ada hanyalah emas. Semuanya ini adalah pengertian "menjelma" menurut kamus bahasa dunia yang berlaku. Tetapi kata "menjelma" yang dikaitkan dengan Allah, tidaklah demikian pengertiannya. Menjelma yang dikaitkan kepada Allah tidak membawa perubahan, karena Allah itu tidak berubah (Malaekhi 3:6). Allah menjelma jadi manusia, tidaklah bermakna Allah sudah tidak ada, yang ada hanyalah manusia. Pendapat demikian memang tidak benar. Ingat! Allah itu tidak berubah. Allah menjelma jadi manusia, maka Allah tetap ada, dan manusiapun juga ada. Jadi kata "menjelma" yang kita pergunakan hanyalah merupakan kata analogi, kata yang diserupakan saja, yang diandaikan saja, namun tetap tidak diartikan secara kamus bahasa dunia, bahasa sehari-hari. Allah menjelma jadi manusia, bermakna Allah telah menyatakan dirinya, menyatakan wujudnya, mewahyukan karyanya dan lain-lain dalam pribadi manusia yang nampak itu, dalam hal ini di dalam Yesus Kristus. Hal ini dapat kita hayati apa yang diucapkan Yesus. <b>"Bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa"</b> (Yohanes 10:38b). <b>"Aku dan Bapa adalah satu"</b> (Yohanes 10:30).<b>"Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa"</b> (Yohanes 14:9b). Rasul Paulus mengatakan: <b>"Sebab dalam Dialah (Yesus), berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an"</b> (Kolose 2:9). Nats kedua yang menyatakan bahwa Yesus itu ''Tuhan'', dapat kita baca dalam Matius 28:18, Yesus berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.'' Rasul Paulus mengatakan: "Dialah (Yesus), kepala semua pemerintah dan penguasa" (Kolose 2:10). Makna perkataan atau istilah "Tuhan", dalam bahasa aslinya Yunani adalah: Kyrios. Bahasa Ibrani: Yehova. Bahasa Inggris Lord, Bahasa Arab: Rabb, yang kesemuanya itu bermakna ''penguasa''. Allahu Rabbul 'alamin, artinya: Allah Penguasa (Tuhan) semesta alam. "...innallaha ja'ala Yasu'a hadza'lladzi shalabtumuhu antum Rabba wa Masichan", Artinya: "...sesungguhnya Allah telah menjadikan Yesus yang kamu salibkan itu Tuhan dan Kristus" (A'malul-Rasuli - Kisah Para Rasul 2:36). Disini jelas ada perbedaan antara istilah ''ALLAH'' dan istilah "TUHAN". Allah dan Tuhan memang satu. Tidak ada sesuatu apapun yang disebut Tuhan, kecuali hanya Allah. Namun kedua macam sebutan itu berbeda. ALLAH, dalam bahasa Ibrani dikatakan Eloah atau Elohim. Bahasa Gerika: Theos. Bahasa Inggris: God. Bahasa Arab: Allah. Merupakan wujud pribadi atau oknum al-khalik, pencipta semesta alam. TUHAN dalam bahasa lbrani: Yehova. Bahasa Yunani dikatakan Kyrios. Bahasa Inggris: LORD. Bahasa Arab: Rabb. Bahasa Indonesia: Tuhan. Bermakna: Penguasa; dan merupakan fungsionil Allah, kewibawaan Allah. Ke-Tuhan-an Allah, atau kewibawaan Allah, dalam Kristologi ada tiga, yaitu: 1) Mencipta, (2) Berfirman, dan (3) Membimbing, memberi taufik dan hidayat. Ke-Tuhan-an Allah berfirman, dan ke-Tuhan-an Allah membimbing ada di dalam Yesus Kristus pribadi. Dan itulah sebabnya Yesus dikatakan "Firman yang Hidup" dan "Juruselamat". Yesus sebagai Firman yang Hidup melaksanakan ke-Tuhan-an Allah berfirman dan penyelamat, dan itulah pula sebabnya Yesus dijadikan "Tuhan" oleh Allah (Kisah Para Rasul 2:36, Kolose 2:10). Alkitab mengatakan: "...dilimpahkan kuasa seluruhnya baik yang di bumi maupun yang di sorga kepada Yesus" (bacalah selengkapnya Matius 28:18). Tuhan Yesus, bermakna bahwa Yesus penguasa, yang berkuasa menyelamatkan dengan sempurna, Yesus Juruselamat kita semua, Firman yang Hidup.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Yesus memperingatkan: <b>"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"</b> (Yohanes 14:6). Patut dicatat, bahwa yang menjadi batu sandungan - saya tidak dapat menyebut Yesus itu Tuhan, adalah karena saya sudah diajar dan mengajar, bahwa: "La ilaha illallah" (Tidak ada Tuhan, kecuali Allah). Terjemahan ini kurang tepat. Tepatnya terjemahan makna: "La ilaha illallah" itu, ialah: "Tidak ada ilah kecuali Allah". Jika demikian, maka sama sekali tidak bertentangan dengan Alkitab. Karena dalam Keluaran 20:3 dikatakan demikian: "Jangan ada padamu Allah (ilah) lain dihadapanKu". Karena itu dapat saya tegaskan bahwa ke-Tuhan-an Yesus itu tersimpul dalam kesaksian Muhammad yang mengatakan 'Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu' (Yesus itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>3. TAUHID KRISTIANI</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tauhid Kristiani, memang istilah yang terasa asing kedengarannya, karena memang jarang dipergunakan dalam istilah-istilah Theologia Kristen. Tauhid Kristiani, bermakna ajaran Kristen untuk mengenal pengertian ke-Esa-an Allah Tritunggal. Ke-Maha-Esa-an Allah Tritunggal yang menjadi iman Kristen ini sering diperdebatkan orang, yang pada umumnya masih kurang difahami oleh saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan Islam.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Allah Yang Maha-Esa</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Setiap orang Muslim, berkeyakinan akan adanya Allah Yang Maha Esa, yang dikenal dalam Ilmu Tauhid Islam adalah merupakan masalah yang tidak mungkin dapat dirobah, apalagi untuk dihapuskan. Sementara itu, dalam kepercayaan Agama Kristen, juga mempunyai keyakinan yang sama. Ucapan orang-orang Kristen selalu mengatakan adanya ke-Tuhanan Yang Maha-Esa, atau Allah Yang Maha Esa. Timbul pertanyaan, apakah pandangan Islam dan Kristen mengenai pengertian Ke-Maha-Esa-an Allah ini memang sama? Ya, memang sama. Dalam ajaran Agama Islam, ke-Esa-an Allah ini dijelaskan dalam Quran antara lain Qs. Al Ikhlas 1, Qs. Al Baqarah 163, Qs. Al Maidah 73b, dan lain-lain.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sementara itu juga dalam Alkitab diuraikan tentang ke Maha-Esa-an Allah ini, antara lain:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Yesaya 45:5, "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak ada Allah."</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Yohanes 17:3, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
1 Korintus 8:4b, "...dan tidak ada Allah lain daripada Allah Yang Esa."</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1 Korintus 8:6, "...bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala sesuatu yang untuk Dia kita hidup."</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Melihat kepada kenyataan nats Alkitab ini, maka saya sama sekali tidak bimbang lagi, bahwa pendirian saya atau keyakinan saya sendiri dahulu sebagai Muslim, dan sekarang ini sebagai seorang Kristen, sama sekali tidak membawa perubahan-perubahan sedikitpun tentang Tauhid ke-Esa-an Allah itu. Dengan lain perkataan, bahwa meskipun saya dewasa ini menyatakan diri saya sebagai orang Kristen, namun tidaklah berarti telah meninggalkan ajaran Tauhid atau menolak kebenaran ke-Maha-Esaan Allah itu, malah saya merasakan lebih memurnikannya. Jadi dapat saya yakinkan bahwa tidaklah benar dugaan-dugaan orang bahwa agama Kristen itu adalah memperkosa ajaran Tauhid, menolak ke-Maha Esa-an Allah. Malah saya dapat meyakinkan, bahwa ajaran Kristen itu, sunguh-sungguh memurnikan pengajaran Tauhid ke-Maha-Esa-an Allah. Tauhid Kristiani sungguh murni dan terunggul. Masalah ini dapat kita uji. Dan silahkan memperhatikan uraian masalah syirik di bawah ini.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Masalah Syirik</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dalam ajaran Islam, masalah syirik adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan dengan seksama, agar pengakuan ke-Maha Esa-an Allah itu tidak bercacat. Demikian pun juga dalam ajaran Kristiani Masalah ini perlu diperhatikan. Syirik, dalam ajaran Islam adalah merupakan dosa yang tidak terampunkan. Sebab itulah mengenai masalah Syirik ini sangat menjadi perhatian saya </span>yang sungguh dalam usaha perbandingan agama ini, selalu saya telaah dengan seksama, apakah dalam ajaran Kristen itu sendiri terdapat unsur syirik ini. Mula pertama saya menemukan satu nats Alkitab yang berbunyi: "Jangan ada padamu Allah (ilah) lain dihadapanKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya" (Keluaran 20:3-5). Surat 1 Yohanes 5:21 memperingatkan "Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala." Mengenai masalah berhala ini haruslah ditetapkan bagaimana sesuatu benda itu disebut "berhala", sebab bukan setiap patung dikatakan berhala. Semua benda-benda itu akan menjadi berhala atau sudah diberhalakan, jika terhadapnya orang melakukan sesuatu ibadah, bersujud serta menggantungkan harap berdoa kepadanya. Termasuk syirik-lah juga hukumnya, yang mempercayai adanya ilmu-ilmu ghaib dukun-dukun peramal nasib, penenung-penenung dengan pelbagai cara/sarana mantera dengan alat-alat kemenyan dan pedupaan sebagai sarana pemanggil atau pengantar roh-roh orang mati. Alkitab dengan tegas sekali memperingatkan agar kita jangan melibatkan diri, melainkan hendaklah menjauhinya dari ilmu pedukunan ini, seperti yang tersurat dalam Kitab Ulangan 18:10-13 yang bunyinya demikian: "Diantaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian inilah Tuhan Allahmu menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak tercela dihadapan Tuhan Allahmu" (Ulangan 18:10-13).</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Mengenai masalah syirik ini dapat saya simpulkan, bahwa:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Agama Kristen mutlak mengakui bahwa Allah itu Esa. Hanya kepada Allah yang Esa itulah saja setiap orang wajib menyembah dan berbakti. Berbuat lain daripada itu adalah dosa yang berat (Baca: Lukas 4:8, Matius 4:10, Ulangan 6:13, Yosua 24:14-15, dan lain-lain).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Dalam merealisasi ke-Esa-an Allah ini, ajaran Tauhid Kristiani, tidak membenarkan adanya ilah-ilah lain di hadirat Allah berupa apapun juga, seperti patung-patung ukiran dalam segala bentuk, berhala-berhala berupa bangunan atau batu-batu buatan manusia atau pun alamiah, meskipun dengan sebutan ka'bah baitullah sekalipun, baik berwarna putih, merah ataupun hitam, tidaklah dibenarkan untuk bersembah sujud di hadapan atau di bawahnya sebagai suatu ibadah kebaktian (Bacalah: Keluaran 20:3-5).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. Seorang Kristen yang baik menurut Alkitab, ia akan menjauhkan diri dari berbuat atau mempercayai ramalan-ramalan atau mantera-mantera para dukun, jimat-jimat, meskipun terbuat dari Kitab Suci apa saja, pembakaran dupa dan kemenyan sebagai pemanggil dan penolak roh-roh orang yang sudah mati dan lain-lain. Ia haruslah bebas dari ketakutan pengaruh tahyul, roh-roh kegelapan (Bacalah: Ulangan 18:10-13).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
4. Seorang Kristen Alkitabiah tidak usah takut, bahkan tidak akan khawatir dengan pengaruhnya roh-roh jahat atau sesuatu yang dapat ditafsirkan sebagai kekuatan-kekuatan ghaib, kuasa gelap. Dalam banyak hal Alkitab telah menyatakan bahwa kuasa Kristus menundukkan semua daya roh-roh jahat dan takluk kepadanya maka sudah seharusnya juga roh-roh jahat itu takluk kepada orang-orang Kristen pengikut Kristus (Bacalah: Yohanes 14:12, Markus 16:17, dan lain-lain).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
5. Orang-orang Kristen tidak akan memandang benda-benda tertentu, misalnya batu cincin, keris, jimat dan lain-lain sejenisnya seolah-olah memiliki keampuhan ghaib istimewa. Keampuhan istimewa bagi ajaran Kristen hanyalah Roh Allah: yaitu Rohulkudus (Baca: Roma 14:17-18 dan lain-lain).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
6. Baik ketakutan, rasa-gelisah, rasa kuatir, maupun keperluan-keperluan hidup lainnya, bagi setiap orang Kristen adalah suatu hal yang yang perlu dibawa kehadirat Allah dengan doa, karena hanyalah Dia saja yang dapat memahami keperluan-keperluan kita yang sebenarnya dan dapat memenuhi doa kita (Mazmur 5:3, Matius 6:25-34; Matius 7:7-8). Bukan kepada kubur-kubur keramat, bahkan juga tidak kepada kubur-kubur para nabi sekalipun.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Akhirnya dengan sadar, dapatlah saya meyakini dan percayalah, bahwa inilah Tauhid Kristiani, Tauhid yang terunggul dan termurni.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>4. ALLAH TRITUNGGAL MAHA ESA</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sebelum saya menerima pertobatan dalam Yesus Kristus memang masalah doktrin Tritunggal ini menjadi sandungan, bahkan menjadi sandungan banyak orang. Hal ini terjadi hanya disebabkan salah mengerti memahami ajaran iman Kristiani ini. Ajaran dan kebenarannya pengertian "Allah Tritunggal" itu telah saya ketemukan, yang sama sekali tidaklah memperkosa makna Tauhid ke-Esa-an Allah itu sendiri. Qs. Al Maidah 73 yang mengatakan: "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwasanya Allah yang ketiga, dari tiga." (Teks aslinya: "Laqad kafaral ladzina qaalu innal laha syalisyu syalaasyht..." Juga Qs. An Nissa 171c mengatakan: "Janganlah kamu katakan Allah itu Tiga" (wa la taqulu syalasyht). Ayat-ayat Quran ini sering dikemukakan oleh saudara-saudara kita yang beragama Islam, termasuk saya sendiri waktu dulu, sebagai dalil untuk menolak faham Tritunggal yang dianut oleh iman orang-orang Kristen. Ayat-ayat Quran ini jelas menolak faham Tritheisme (ke-Tiga Allah-an) dan bukanlah menolak faham Allah Tritunggal (Trinitas), ajaran imannya orang-orang Kristen. Bagi orang Kristen ayat Quran ini sangat dihargai karena ajaran Kristen juga menentang setiap faham Polytheisme, dalam mana termasuk faham Tritheisme ini, yaitu faham ke-tiga Allah-an. Disamping itu, ajaran Kristen juga menentang faham-faham Atheisme Pantheisme. Alkitab telah menggariskan kepercayaan kepada Allah itu demikian: "Shema Israel! Dengarlah olehmu hai Israel; sesungguhnya Tuhan, Allah kita. Tuhan itu Esa adanya" (Ulangan 6:4). Dalam Kitab Yesaya 45:5 dikatakan: "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Kecuali Aku tidak ada Allah." Dalam Injil Yohanes 17:3 dikatakan: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun, bahwa pengakuan Allah Tritunggal itu berlawanan dengan ke-Maha Esa-an Allah Yang Maha Esa itu, bukanlah berarti tiga Allah bersatu dalam satu kesatuan, sebagaimana sering ditafsirkan orang.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Rumus Allah Tritunggal sering dituliskan orang dengan angka: 1 = 3, 3 = 1, bermakna sebagai berikut:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1 = 3, yaitu SATU zat Allah, di dalam TIGA Qudrat Kuasa Allah, (Tiga Qudrat Kuasa Allah itu, ialah: (1) Mencipta, (2) Berfirman, dan (3) Bertindak, (Menolong, membimbing, memberi taufik, dan hidayah). Mencipta, dengan kata lain disebut ''Bapa''. Berfirman, dengan kata lain disebut "Anak". Membimbing, dengan kata lain disebut "Rohulkudus".</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3 = 1, yaitu TIGA oknum Ilahi (Bapa, Anak dan Rohulkudus), adalah SATU wujud zat Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Uraian lebih lanjut yang dimaksudkan Allah Tritunggal itu dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
(1) ALLAH alkhalik, dengan kata lain disebut "Bapa" adalah sebagai pencipta semesta alam (sebanding dengan kata sifat "Qadirun" = "Berkuasa" dalam ajaran Islam).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
(2) FIRMAN, dengan Kata lain disebut "Anak" yang telah jadi jasad manusia dalam kelahiran Yesus, sebagai Firman yang hidup, untuk menyampaikan hukum-hukum Allah, kehendak-kehendak Allah, menyatakan janji-janji Allah, dan lain-lain kepada umat manusia, berbicara dalam bahasa manusia (Sebanding dengan sifat "Muridun" = "Berkehendak" dalam ajaran llmu Tauhid Islam).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
(3) ROH ALLAH, dengan kata lain disebut "Rohulkudus", yang memberi Taufik dan Hidayaht (pertolongan dan bimbingan Roh Kebenaran) kepada umat yang percaya dan bertakwa kepadaNya (Sebanding dengan sifat: "Hawun" = "Hidup" dalam ajaran Islam).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Ketiga unsur diatas ini (Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus) digambarkan masing-masing sebagai oknum (sebanding dengan istilah "Sifat" dalam ajaran Islam) adalah Esa dalam wujud zat Allah, yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, sama kuasanya, sama kekalnya. Tidak ada yang terdahulu atau terkemudian diantara satu dengan yang lain. Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus, dapat diucapkan dalam sepatah kata, yaitu: "ALLAH". Dalam Alkitab berbahasa Arab dikatakan: "Bismil Ulbi wal ibni wal Ruhulqudusi" (Dengan nama Bapa dan Anak dan Rohulkudus). Aba, Ibni, Rohulkudusi = Allah. Dalam bahasa Arab dapat dibaca ringkas: "Bismillah". Kata Bismillah ini mengandung unsur ke-Tritunggal-an iman Kristiani.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dengan susunan kalimat bentuk lain masih dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. ALLAH disebut "Bapa", adalah dalam aktivitasNya sebagai alkhalik, Pencipta semesta alam, Maha Kuasa (Qadirun = Berkuasa).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. ALLAH itu juga, disebut "Anak" atau dengan kata lain disebut "Firman" (Yohanes 1:14), atau "Firman yang Hidup" (1 Yohanes 1:1), adalah dalam aktivitasNya sebagai pemberi amaran/perintah menetapkan hukum, menyatakan kehendak, menyatakan janji-janji Allah kepada umat manusia. Anak atau Firman ini telah menjadi daging dalam rupa manusia, yaitu kelahirannya Yesus Kristus (muridun = berkehendak).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. ALLAH yang itu juga, bukan Allah yang lain lagi, dikatakan "Rohulkudus" atau Roh kebenaran, adalah dalam aktivitasnya sebagai pemberi Taufik dan Hidayaht, memimpin rohani orang-orang Kristen membawa kepada kebenaran, hidup yang kekal (Hayyun = Hidup).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sebab itu dengan penyebutan "Allah Bapa" atau "Allah Anak", ataupun "Allah Rohulkudus", tidaklah sama sekali menunjuk kepada makna jumlah banyaknya tiga Allah, meskipun terjadi tiga kali disebut nama Allah, namun Allah itu adalah tetap hanya Esa, tidak lebih. Penyebutan yang berbeda hanyalah sekedar menunjukkan adanya perbedaan aktivitas, yaitu: a. disebut "Bapa" atau "Allah Bapa" adalah sebagai alkhalik, Pencipta semesta alam, yang Maha Kuasa (Qadirun). b. disebut "Anak" atau "Allah Anak" adalah sebagai Firman yang hidup, berbicara kepada manusia dalam bahasa manusia (Muridun). c. disebut "Rohulkudus" adalah sebagai pemberi Taufik dan Hidayaht, pembimbing rohani umat manusia yang percaya, hidup dalam Roh Kebenaran (Hayyun). Jadi jelaslah kiranya, bahwa ke-Maha-Esa-an Allah Tritunggal di dalam iman Kristen, sama sekali tidaklah berarti memperkosa ajaran Tauhid, dan tidaklah juga diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari beberapa Allah atau beberapa Tuhan, seperti sering disalah tafsirkan orang. Al Quran sama sekali tidak menentang atau menolak akan pengertian Allah Tritunggal iman Kristen ini. Yang ditolak oleh Quran seperti yang disebut dalam Qs. Al Maidah 73 itu, ataupun Qs. An Nisaa 171, adalah faham ke-Tiga Allahan atau Tritheisme. Ajaran Kristen pun menolak faham Tritheisme atau ke-Tiga Allahan ini. Sebab itu yakinlah bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Quran menentang "Allah Tritunggal" iman Kristen ini.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>5. KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Quran sura An Nisa 157 mengatakan: <b>"dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih Isa anak Maryam seorang Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, melainkan orang yang diserupakan dengan dia. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa itu benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu."</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Nats Quran ini, dipergunakan pada umumnya oleh para mubaligh Islam termasuk saya sendiri waktu dulu dalam kedudukan saya sebagai seorang mubaligh Islam untuk menolak kebenarannya Yesus Kristus itu mati di kayu salib. Saya waktu itu berpendapat, bahwa tidak mungkin seorang kekasih Allah yang menjadi rasul-Nya itu, Allah sendiri tidak memberikan perlindungan barang sedikit pun, malah membiarkan Isa Almasih (Yesus Kristus) itu mati diatas kayu salib. Apapun pula seperti yang dikatakan orang-orang Kristen itu, bahwa Yesus itu adalah Anak Allah, tidak mungkin kalau Allah Bapa tidak memberikan perlindungan barang sedikitpun. Setelah saya meyakini bahwa Alkitab itu ditunjang kebenarannya oleh Al Quran sebagaimana saya telah diilhami dengan ayatnya Qs. Al Maidah 68 dan lain-lain itu, maka masalah "Kematian Yesus di kayu salib" ini perlu saya tinjau kembali, diselidiki secara jujur, baik dari apa yang ditulis dalam Quran itu, maupun apa yang diwartakan dalam Alkitab. Maka akhirnya dapatlah saya menarik suatu kesimpulan yang meyakinkan sebagai berikut:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Menurut Quran tersebut, ternyatalah bahwa memang telah terjadi peristiwa "seseorang telah disalib dan mati", tetapi tidak dipastikan siapa yang mati itu. Quran menyangkal bahwa yang mati itu adalah Isa Almasih, atau Yesus Kristus. Ada yang mengatakan bahwa yang disalib dan mati itu, adalah Yahuza atau Yudas.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Menurut Quran itu juga dikatakan bahwa ada orang-orang memang mengatakan dengan yakin, bahwa sesungguhnya mereka telah "membunuh Yesus" itu. Sekarang saya harus mencari keterangan yang meyakinkan, siapakah sebenarnya yang disalib dan mati itu, Yesus atau orang lain.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Untuk mendapatkan keterangan ini, kita haruslah mencari bukti suatu dokumentasi sejarah yang obyektif. Hal ini adalah Alkitab, merupakan dokumentasi yang terbuka yang dapat menjadi bahan informasi. Cerita mengenai kematian Yesus di kayu salib itu, terdapat dalam empat Injil yang masing-masing ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Kesaksian dari 4 penulis Injil ini adalah merupakan saksi mata, dimana mereka melihat dan mengalami sendiri. Kalau kita berpijak kepada ketentuan hukum bahwa kesaksian 2 atau 3 orang yang melihat sendiri dalam sesuatu peristiwa, sudah cukup bahwa sesuatunya itu diteguhkan sebagai hal yang benar secara hukum (Ulangan 17:6-7). Sebab itu kesaksian dari 4 penulis Injil ini yang mereka masing-masing melihat sendiri tentang benarnya terjadi peristiwa Yesus disalib dan mati, adalah merupakan kesaksian yang benar dan syah serta meyakinkan bahwa kebenarannya dapat dipercaya, dibandingkan dengan kesaksian Al Quran atau Muhammad yang ditulis sesudah enam abad kemudian yang hanya merupakan dugaan-dugaan yang tidak meyakinkan, karena memang tidak menyaksikan sendiri. Kesaksian yang lain dapat juga ditambahkan, bahwa waktu Yesus dinyatakan mati oleh kepala pasukan, maka Yusuf Arimatea datang kepada Pontius Pilatus untuk meminta mayat tersebut untuk dikuburkan. Permintaan itu dikabulkan (Markus 15:41-46). Seandainya yang diturunkan dari salib itu bukan Yesus, pastilah Yusuf Arimatea menolaknya atau memberikan keterangan ketidak-benarannya itu. Bukti lain lagi, adalah orang-orang Yahudi meminta kepada Pontius agar kuburan Yesus dijaga. Permintaan ini pun dikabulkan. Seandainya yang dikuburkan itu bukan Yesus, tidaklah mungkin orang-orang Yahudi itu menjagai kuburanNya itu. Hal ini terjadi, karena Yesus pernah mengatakan bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit hidup kembali diantara orang mati. Bukti lain lagi, bahwa jika sekiranya yang disalib itu bukan Yesus, tidaklah mungkin Ia dapat mengeluarkan kata-kata yang penuh kasih sebagai aslinya tabiat Yesus, misalnya: "Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat", dan kalimat: "Sudah Genap" (tetelestai). Ini semua membuktikan bahwa yang mati tersalib itu tidaklah lain daripada Yesus Kristus sendiri. Dengan demikian, maka sampailah saya kepada kesimpulan yang meyakinkan bahwa "yang disalib dan mati" seperti yang diwartakan dalam Qs. An Nisaa 157, tidaklah diragukan lagi, ialah Yesus-sendiri, bukan orang lain, bukan Jahuza, juga bukan Yudas. Karena kesaksian mata dari 4 penulis Injil itu adalah cukup meyakinkan, syah dan benar.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Kebangkitan Yesus diantara orang mati.</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Mengenai peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian-Nya, Al Quran tidak pernah menyangkal. Menurut Quran, Muhammad menerima wahyu tentang ucapan Yesus demikian: <b>"Selamatlah diriku ketika dilahirkan dan ketika mati dan ketika berbangkit kembali hidup"</b> (Qs. Maryam 33). Teks aslinya: <i>"Wassalamu'ala yauma walidtu wayauma amutu wa yauma ub'asyu hayya."</i> Dengan kata "ub'asyu hawa" (bangkit hidup kembali) adalah merupakan kehidupan yang nyata sesudah mengalami kematian (amutu) yang nyata. Dengan nats ini dapatlah meyakinkan saya, bahwa Yesus memang telah mengalami kematian yang nyata, meskipun kematiannya disangkal di kayu salib dan bangkit hidup kembali (ub'asyu hawa). Yesus hidup kembali pada hari ketiga diantara orang mati secara nyata, dengan kebangkitan badani yang sudah dipermuliakan (Filipi 3:21), yang dapat dilihat dan dijamah. Kematian Yesus sama sekali tidak ada artinya, jika tidak berkelanjutan dengan <b>kebangkitan hidup kembali</b> diantara orang mati. Sekiranya Yesus yang disalibkan itu mati dan terus mati memang akan merupakan satu pukulan yang hebat bagi iman Kristen, karena Tuhannya telah mati. Dan pastilah agama Kristen tidak akan dapat berdiri teguh sampai saat ini, karena memang sudah tidak ada harapan. Apa yang dapat diharapkan bagi keselamatan para pengikutnya di alam sorgawi, kalau Yesus itu mati dan terus mati, dan sekarang pun ada kuburannya? Untuk apa iman orang Kristen ber-Tuhan-kan orang mati? Untuk apa orang Kristen dibaptiskan atas nama orang mati? Untuk apa orang Kristen meminta syafaat kepada orang mati? Dan malah tidak masuk akal, kalau sekarang orang-orang Kristen, menjadikan orang mati menjadi juruselamatnya, sedangkan si mati sendiri tidak selamat, dia di dalam kubur.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tetapi karena kasih Allah, bahwa Yesus disalibkan bukan mati untuk mati, melainkan mati untuk hidup kembali, dan memang hidup selama-lamanya kekal hingga pada kesudahan alam. Kebangkitan Yesus, hidup kembali diantara orang mati, bukanlah dalam khayalan, tetapi memang dalam kenyataan yang dapat dilihat dan disaksikan oleh banyak orang. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah merupakan inti dari kesaksian iman Gereja sedunia. Kita sekarang memiliki iman yang penuh pengharapan. Kita mempunyai Juruselamat yang hidup selama-lamanya hingga pada kesudahan alam. Kita memiliki iman yang berdasarkan kasih. Kita sudah menjadi waris penerima janji-janji Allah bersama-sama dengan Kristus. Menderita bersama, juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia (Roma 8:17).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Karena itu yakinlah, bahwa kita sebagai pengikut Kristus akan dibangkitkan dari segala jenis kematian:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian kebahagiaan rumah tangga.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian rezeki nafkah hidup dari hari ke hari.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian hati yang lemah dan rusuh.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian iman yang sudah suam.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian kasih.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
= Kita akan dibangkitkan dari kematian segala rupa hal ihwal yang mencekam jiwa, dari segala kekuatiran, dari segala penderitaan hidup, segala penderitaan sakit penyakit, dan lain-lain.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Makna Salib Kristus bagi kita.</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Rasul Petrus menuliskan ilhamnya sebagai berikut: <b>"Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukul karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia </b><b>Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu, dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tidak ada tipu dalam mulutNya. Ketika la dicaci-maki. Ia tidak membalas dengan mencaci-maki; ketika ia menderita. Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala pemelihara jiwamu" (1 Petrus 2:12-25).</b> Salib yang dihubungkan dengan pribadi Yesus, adalah merupakan puncak kesengsaraan-Nya. Mati di kayu salib, bukanlah hal yang diidam-idamkan, meskipun hal itu sesuai dengan takdir rencana Allah. Karena masalah sengsara Yesus ini sudah dinubuatkan dalam Kitab Nabi Yesaya 53:1-12. Dan Yesus sendiri telah menginsyafi bahwa nubuat itu akan tergenapi atas pribadinya sebagai Hamba Allah yang dimaksudkan oleh nubuatan itu. Itulah sebabnya Yesus mengatakan di saat menghadapi saat sengsara ini, kepada seseorang yang menyertai Yesus yang bersikap untuk mengadakan perlawanan, Ia berkata: <b>"Masukkan pedang itu kembali kedalam sarungnya, sebab barang siapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapaku supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimana akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian?" (Matius 26:52-54).</b> Yesus dihukum salib oleh Penguasa dan Imam Yahudi, bukanlah disebabkan Dia melakukan sesuatu kejahatan yaitu berbuat dosa melanggar Hukum Taurat. Dia dihukum oleh penguasa-penguasa imam Yahudi karena pengajaranNya menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa, juga karena Ia menyuguhkan (klaim) diri-Nya Anak Allah, Mesias, Tuhan Juruselamat. Dari keterangan diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa lambang salib, adalah mengingatkan kepada kita setiap penganut Kristen, bahwa Yesus menderita dan telah menjadi korban mati sengsara di kayu salib, karena da'wah-Nya untuk menyelamatkan kita semua dari penguasa dosa, agar kita mendapatkan hak hidup yang kekal di alam sorgawi.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Yesus naik ke sorga (mikraj)</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Kenaikan Yesus ke sorga (mikraj) disaksikan oleh kesebelas murid-muridNya di luar kota dekat Betani (Lukas 24:50).</b> Mengenai peristiwa kenaikan Yesus ke sorga (mikraj) ini tidak ada sanggahan Quran, malah ditunjang dengan adanya ayat Qs. Ali Imran 55 yang antara lain mengatakan: <i>"Idz qalallahu ya 'Isa inni mutawaffika wa rafi'uka...''</i> <b>(Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan engkau, dan mengangkat engkau kepadaku...).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dalam peristiwa kenaikan Yesus ke sorga ini ada dua masalah yang perlu kita catat:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Amanat Yesus kepada murid-muridNya, bahwa juga kepada kita sekalian yang menjadi pengikut-pengikut Kristus dewasa ini, yaitu:</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm; text-align: justify;">
<div class="align-justify">
a. Pergilah ke segenap penjuru dunia ini, beritakan Injil Keselamatan, menjadikan semua orang jadi murid Yesus;</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm; text-align: justify;">
<div class="align-justify">
b. Membaptiskan mereka atas nama Allah Tritunggal: Bapa dan Anak dan Rohulkudus.</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm; text-align: justify;">
<div class="align-justify">
c. Mengajar mereka dengan apa yang diajarkan Yesus Kristus khususnya, dan Alkitab pada umumnya.</div>
</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Janji Yesus, akan memberikan Kuasa Rohulkudus kepada murid-muridNya, yang juga berarti kepada kita sekalian yang menjadi murid-muridNya atau pengikut-pengikut Kristus dewasa ini, untuk bersaksi bagi kebenaran Yesus Anak Allah, firman Yang Hidup, dan menyertai kita sekalian untuk selama-lamanya, hingga pada kesudahan alam.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Kedatangan Yesus untuk kedua kalinya.</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Kedatangan Yesus untuk yang kedua kali menjadi hakim yang adil, menghakimi yang hidup dan yang mati diberitakan dalam Kisah para Rasul 1:11 dan Wahyu 20:11-15.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Kedatangan Yesus pada akhir zaman ini untuk menjadi hakim yang adil itu, pun menjadi kepercayaan bagi umat Islam pada umumnya, karena dalam beberapa hadits Bukhari dan Muslim, masalah ini ada diberitakan. Antara lain dapat dicatat sebagai berikut:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
1. Hadits Bukhari dari Abu Hurairah, Jilid ll, hal 256:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<i>"Kaifa antum idzalabna Manyama fikum wa imaamukum min kum."</i></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>(Bagaimana halmu, apabila Ibnu Maryam turun jadi imam daripada kamu.)</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
2. Hadits dari Musnad Imam Ahmad ibd. Hambal, jilid 11 halaman 411:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<i>"Yu syiku min 'asya minkum an balqa 'Isa Ibna Maryama imama mahdiya wa hakama 'adlan"</i> <b>(Daripadamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam sebagai imam Mahdi dan Hakim yang adil).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. Nabi Muhammad sendiri pernah bersumpah untuk meyakinkan bahwa Isa Almasih ibnu Maryam akan datang kembali untuk menjadi Hakim yang Adil. Muhammad berkata: <i>"Wallaha liyunzilna ibna Maryama hakuman adlan"</i> <b>(Demi Allah, sesungguhnya akan turun (datang) putra Maryam selaku hakim yang adil)</b>. Lihat: Hadits Muslim jilid I - Halaman 76.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Syarahan Hadits ini adalah mengkhabarkan kedatangannya Isa Almasih untuk kedua kalinya kelak (akhir zaman). Perkataan <i>''hakuman''</i> (menjadi hakim), mengisyaratkan bahwa kedatangannya Isa Almasih Yesus Kristus) yang kedua kali itu, tidaklah selaku Nabi membawa risalah atau syariat agama, dengan Quran ataupun Alkitab (Taurat-Injil), yang berlaku sekarang, tetapi hanyalah ia turun menjadi Hakim antara segala hakim-hakim umat ini, dengan kitab baru, yang dinamakan "Kitab al-Hayat" (Wahyu 20:11-15). Nats dari Hadits shahih Bukhari-Muslim diatas dapat dibandingkan dengan Alkitab, Roma 2:16 yang berbunyi demikian: <b>"Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia oleh Kristus Yesus" (Roma 2:16).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Karena itu tidak ada alasan yang memberatkan bagi saya untuk ragu-ragu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatku pribadi, begitupun untuk menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, sebagai Hakim yang adil. Keselamatan menjadi Pengikut Kristus, Quran telah bersaksi sebagai berikut: <i>"Idz qala'llahu ya 'Isa inni mutawaffika, wa raafi uka ilayya wa muthahhiiruka minal ladzina kafaruu wa yaa 'ilul ladzinat taba'uka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil giaamaht..."</i> <b>(Ingatlah ketika Allah berkata: "Ya Isa bahwasanya Aku mewafatkan engkau, mengangkat engkau kepadaKu, membersihkan engkau daripada orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau diatas daripada mereka yang tidak percaya hingga hari kiamat."</b> Jelas, bahwa Quran tersebut bersaksi, bahwa pengikut-pengikut Kristus terjamin keselamatannya, dalam hal ini adalah Hidup Kekal di alam sorgawi, sebagaimana di katakan oleh Yesus sendiri: <b>"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup" (Yohanes 5:24). Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>6. KEBENARAN ALKITAB</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;"><span style="background-color: white;">Sebagaimana diuraikan pada awal kesaksian ini, bahwa mula pertama yang merangsang saya untuk menyelidiki kebenaran Alkitab (Bible) itu adalah disebabkan oleh salah satu ayat Quran, yaitu sura Al Maidah 68 yang mengatakan bahwa Alkitab (Taurat dan Injil itu) adalah merupakan Kitab yang benar bagi orang yang beragama </span></span>dalam kebenaran menurut kehendak Allah. Ada beberapa ayat dalam Quran yang sering dipergunakan oleh para Mubaligh Islam dan termasuk juga oleh saya sendiri tempo dulu dalam kedudukan saya sebagai seorang mubaligh Islam, yang ditafsirkan sebagai bukti bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) itu telah dipalsukan, dirubah disana-sini oleh tangan kotor-jahil manusia. Secara teliti sekarang saya ingin mengerti yang sebenarnya makna ayat-ayat Quran tersebut secara wajar, sebagaimana juga halnya saya ingin mengerti isi Alkitab yang sewajarnya. Dengan penuh rasa kejujuran, saya coba memeriksa kembali sampai di mana kebenarannya yang dimaksudkan oleh ayat-ayat (nats) Quran itu. Akhirnya dapatlah saya memberikan suatu kesimpulan sebagai berikut:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
1. Qs. Al Baqarah 75.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka merobahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui."</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Pada umumnya orang-orang Muslim mengatakan tafsirannya bahwa yang dimaksud "segolongan dari mereka" (friqun minhum) itu, adalah ahli-kitab (Yahudi/Nasrani) yang telah mengubah firman Allah itu, dalam hal ini mereka artikan merubah teks Taurat dan Injil (Alkitab-Bible). Dalam penyelidikan saya, pengertiannya ayat Qs. Al Baqarah 75 ini tidaklah demikian. Yang dimaksudkan "segolongan dari mereka" itu, ialah orang-orang Islam itu sendiri yang berasal dari penganut agama Yahudi/Nasrani, kemudian mereka (segolongan ini) kembali menolak Islam setelah mereka mengetahui apa sebenarnya ajaran Muhammad itu. Oleh Quran, mereka dituduh merubah makna penafsiran Quran itu sendiri, jadi bukanlah Alkitab (Taurat/Injil). Hal ini jelas dapat difahami akan pengertian ayat tersebut yang mengatakan: "...apakah kamu (maksudnya: Muhammad), masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu". "Kamu" atau "kepadamu" disini, jelas dimaksudkan adalah Muhammad. Tetapi kemudian mereka (orang-orang Yahudi/Nasrani) yang tadinya sudah mengaku percaya akan kenabian Muhammad ini, mereka menolak/keluar dari Islam, lalu mereka dituduh merubah pengertian pendengaran ayat firman Allah (dalam hal ini adalah Quran itu sendiri) yang selanjutnya juga mereka dituduh orang-orang bodoh, pembual, buta huruf dan sebagainya. Yang jelas, bahwa ayat Quran ini sama sekali tidak ditujukan kepada ahli kitab (Yahudi/Nasrani) dan juga tidak mengatakan Alkitab (Taurat-Injil) itu yang telah dirubah-rubah, melainkan malah Quran itu sendiri.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
2. Qs. Al Baqarah 106.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Apa saja ayat yang kami mansokh-kan (hapuskan) atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya..."</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Perkataan "ayat'' yang dimansokh-kan (dihapuskan) dalam nats Qs. Al Baqarah ini, juga pada umumnya mereka artikan "Alkitab/Taurat-Injil". Tetapi dari beberapa buku tafsir/terjemahan Quran hampir sepakat mengatakan bahwa makna "ayat yang yang dimansokh-kan/dihapuskan" disini pengertiannya adalah bahwa ada beberapa ayat Quran itu sendiri yang telah di hapus hukumnya. Bahkan menurut buku At Tadjdid fil Islam mengatakan bahwa sedikitnya 5 sampai 500 ayat-ayat dalam Quran itu telah mansokh. Ada juga yang berpendapat bahwa makna "ayat yang dimansokh-kan" itu, adalah mengenai kemukjizatan Muhammad artinya bahwa Muhammad sebagai nabi dan rasul menerima wahyu Allah sudah tidak mendapat kuasa Allah bermukjizat sebagaimana halnya para nabi-nabi sebelumnya, seperti Musa dan Isa Almasih. Jadi jelaslah pula bahwa maksud nats Qs. Al Baqarah 106 inipun tidaklah pula kena-mengena untuk menjadi dalil menolak kebenaran kehadirannya Alkitab sebagai Kitab Ilahi yang menjadi dasar kebenaran bagi setiap orang untuk beragama yang benar.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
3. Qs. Al Maidah 13.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"...karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (firman) Allah dari tempatnya dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka, kecuali sedikit diantara mereka yang tidak berkhianat.''</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Perkataan "mereka" dalam Qs. Al Maidah 13 ini biasanya mereka sengaja tambahkan dalam tanda kurung: (Ahli Kitab) atau (Yahudi/Nasrani), sedangkan makna kalimat: "Mereka suka merubah perkataan (firman) Allah dari tempatnya...", mereka artikan Alkitab atau Taurat/Injil itu sudah ditukar-tukar dan dihapuskan/dirubah kebenarannya. Padahal yang sebenarnya, ayat inipun sama halnya dengan Qs Al Baqarah 75 adalah juga ditujukan kepada orang-orang Islam pengikut Muhammad sendiri dimana hidupnya Muhammad itu sendiri, yang tadinya memang berasal dari penganut agama Yahudi/Nasrani, berbalik kembali pada agamanya semula (menolak Islam). Oleh Quran, mereka dituduh berkhianat merubah-rubah firman Allah, dalam hal ini adalah Quran itu sendiri. Mereka menolak kebenaran Islam, sesudah mereka mengetahui ajaran Muhammad yang sebenarnya. Hal ini dapat dibaca dari seluruh hubungan ayat Quran ini mulai ayat 7 sampai dengan 13. Jadi jelaslah pula, bahwa ayat Qs. Al Maidah 13 ini pun tidaklah dapat dijadikan dalil untuk menolak kebenaran Alkitab.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Masih banyak nats-nats Al Quran yang senada dengan contoh di atas yang tadinya diartikan sebagai menolak kebenaran Alkitab itu. Saya coba memahaminya secara jujur sehingga dapatlah saya meyakini bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Quran yang secara tegas mengatakan bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) itu telah dipalsukan, dirubah dan lain-lain dari kebenaran aslinya. Pada akhirnya dapatlah saya menyimpulkan, bahwa apa yang Quran katakan dalam surat Al Maidah 68, Al Baqarah 62, As Sajadah 23, dan lain-lain yang telah saya kemukakan terdahulu dalam kesaksian ini, memang benar dan meyakinkan bahwa Alkitab (Taurat-Injil) itu adalah merupakan kebenaran bagi setiap orang yang mau beragama dalam kebenaran sesuai dengan kehendak Allah.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>BERGUMUL DENGAN PENGARUH LINGKUNGAN</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Meskipun saya sudah begitu mantap dan yakin akan kebenaran ini, dan siap sedia untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi-ku, namun saya belum juga dibaptiskan sebagaimana seharusnya, karena adanya pengaruh lingkungan yang merupakan batu sandungan. Rasa takut dan khawatir menghantui. Pengalaman saya dewasa ini menunjukkan bahwa memang banyak orang yang pernah menyatakan keinginannya untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka, namun mereka sering terbentur kepada pengaruh lingkungannya. Hal ini terjadi mungkin karena segan atau takut dengan orang tuanya, kadangkala juga takut dengan majikannya kalau-kalau ia nantinya diberhentikan. Ada juga yang terbentur kepada hubungan dengan isterinya yang belum mau menerima Yesus bersama-sama, dan masih banyak macam ragam batu sandungan lainnya yang menyebabkan seseorang tersandung menerima Yesus bertahta di dalam hatinya. Pengaruh lingkungan yang menakutkan dan mengkhawatirkan ini memang sudah diaba-abakan oleh Yesus sendiri, sebagaimana diutarakannya dalam Injil Matius 10:34-36. Penderitaan yang mungkin akan diterima oleh setiap orang yang ingin menjadi pengikut Kristus, misalnya akan dibenci oleh ibu bapa; akan terputusnya hubungan keluarga, bahkan sampai kepada terancamnya jiwa sendiri. Tetapi bagi mereka yang berbulat hati tanpa ragu menerima Yesus bertakhta di hatinya, kekhawatiran demikian sama sekali tidak perlu ada. Setiap kekhawatiran itu pasti akan teratasi oleh pertolongan Tuhan sendiri. Pengaruh lingkungan demikian memang saya alami sendiri. Namun Tuhan selalu membuka jalan. Pada tahun 1962 hingga 1964 itu, saya masih saja melakukan ibadah kembar, yaitu bersembahyang secara Islam dan ke Mesjid setiap hari Jumat, juga pergi ke Gereja setiap hari Minggu, dan hari Sabtu ke Gereja Advent. Kepergian saya ke Gereja waktu itu belumlah merupakan suatu keyakinan, tetapi lebih banyak hanya merupakan penyelidikan kebenaran. Karena saya sering membaca uraian-uraian pihak non-Kristen yang mengatakan bahwa di Gereja itu adalah ibadah menyembah berhala, seperti patung-patung dan lain-lain. Karena itu saya pergi ke semua Gereja yang ada di sekitar Jakarta ini berganti-ganti setiap minggu, bahkan sering saya lakukan dalam satu hari Minggu itu saya kunjungi dua atau tiga Gereja untuk membuktikan apa benar ada penyembahan berhala berupa: patung-patung atau benda-benda lainnya. Akhirnya dapatlah saya berkesimpulan dan membuktikan bahwa sangkaan saya itu sama sekali tidak benar. Karena setiap Gereja yang saya kunjungi, sama sekali tidak pernah ada penyembahan demikian. Maka sejak tahun 1964, memang roh-jiwa saya telah dipenuhi oleh Roh panggilan Tuhan, yaitu Roh Kebenaran atau Rohulkudus. Karenanya pada saat itu dengan begitu mantap saya sudah dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi saya. Namun masih ada kelemahannya, yaitu saya belum berani menyatakan diri saya secara terbuka sebagai seorang pengikut Kristus. Saya masih merahasiakan kekristenan saya. Saya sudah pergi ke Gereja GKI Kwitang untuk pertama kalinya, meminta supaya saya dibaptiskan secara rahasia, karena saya tidak ingin diketahui oleh keluarga, antara lain oleh isteri saya sendiri. Saya tidak tahu persis siapa petugas Gereja waktu itu. Namun permintaan saya yang istimewa ini ditolak dengan alasan bahwa tidak ada pembaptisan secara rahasia. Beberapa minggu kemudian, dengan maksud yang sama saya pergi juga menemui pendeta J. Sapulete, Gereja Bethel Jatinegara. Saya segera akan dapat dibaptiskan, asalkan saja saya membawa 2 atau 3 orang saksi tetangga orang-orang seiman Kristen yang akan dapat mengawasi dan memimpin agar saya dapat hidup benar-benar secara Kristen. Syarat ini tentu saja tidak dapat saya terima, karena saya masih belum dapat menyatakan dari saya sebagai seorang Kristen secara terbuka. Hal ini disebabkan pengaruh lingkungan, terutama sekali keluarga saya sendiri yang tadinya saya perkirakan akan menimbulkan reaksi penentangan atau pemutusan hubungan keluarga dan lain-lain. Saya takut membicarakan kekristenan ini kepada isteri saya, karena saya menduga akan menimbulkan kericuhan rumah tangga. Saya takut mengajak isteri saya pergi ke Gereja, sebab kalau-kalau saya dibalasnya dengan mengajak saya ke penghulu untuk bercerai. Saya takut jika dihadapkan kepada perceraian itu. Karena itulah saya ingin menerima Yesus Kristus ini hanya secara diam-diam saja. Namun jiwa saya memang sudah tidak berubah lagi. Saya tidak ragu menerima Yesus Kristus. Saya tidak lagi beribadah secara kembar, melainkan sudah manunggal, hanya ke Gereja saja. Tetapi saya masih ada rasa takut dan khawatir akan reaksi keluarga. Saya sudah tidak tahu pasti bagaimana caranya mengatasi kesulitan ini. Juga saya tidak pernah datang kepada siapapun juga untuk meminta nasehat atau pandangan dalam hal ini. Pergumulan saya waktu itu benar-benar terasa sekali beratnya. Tetapi Tuhan untuk kesekian kalinya membuka jalan menolong memecahkan pergumulan saya ini. Kalau tadinya saya menduga bahwa kalau saya berbicara dengan isteri saya untuk berpindah agama dari Islam ke Kristen, maka pastilah akan menimbulkan reaksi penentangan, namun Tuhan malah melalui isteri saya itu sendiri membukakan pintu kebenaran ini. Kepada isteri saya diberikan suatu penglihatan kedamaian melalui terangnya dan indahnya pohon natal yang pada waktu itu sedang berkelap-kelip di banyak rumah keluarga Kristen. Terlintas di dalam hatinya betapa indahnya kehidupan di dalam keluarga Kristen yang ia dapat rasakan kedamaian dalam lagu-lagu Natal yang syahdu dan terang cemerlang natal yang menggambarkan kehidupan cerah setiap keluarga Kristen. Untuk menyatakan rasa hatinya itu, isteri saya beserta seorang anak saya yang perempuan datang kepada saya, menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang Kristen dalam keluarga Kristen. Kesempatan ini, tentu saja tidak akan saya abaikan. Karena itu besok paginya tepat hari Natal, saya datang menemui Bapak Pdt. J. Sapulete untuk kedua kalinya dengan menyatakan bahwa kami sekeluarga ingin dibaptiskan untuk menerima Tuhan Yesus. Permintaan saya sekali ini benar-benar berjalan dengan lancar dan kami sekeluarga dibaptiskan pada tanggal 26 Desember 1969 oleh Bapak Pdt. J. Sapulete di Gereja Bethel Jemaat GPIB. Koinonia Jatinegara, yaitu saya beserta isteri dengan 7 anak. Seorang anak lagi menyusul seminggu kemudian. Rupanya anak saya yang laki-laki ini pun sebenarnya juga sudah sering ke Gereja, tetapi secara sembunyi-sembunyi pula takut diketahui oleh ayahnya. Dan saya ke Gereja takut diketahui oleh anak-anak dan isteri saya. Jadi kami ke Gereja saling umpet-umpetan rupanya. Puji Tuhan, karena akhirnya memang seluruhnya menjadi pengikut Kristus, menerima dan menempatkan Yesus Kristus bertahta di hati kami masing-masing.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Berkat yang berkelimpahan.</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sesudah saya dan keluarga dibaptiskan 26 Desember 1969, suasana rumah tangga kami terasa sekali perubahannya yaitu penuh dengan kegembiraan dan sukacita. Banyak berkat yang kami terima dan rasakan berupa perubahan-perubahan hidup dan kehidupan.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Rasul Paulus mengatakan:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Apabila seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruseiamatnya, maka Allah membuat suatu perubahan dalam hidupnya. Sifat Kristus dimasukkan ke dalam dirinya. Alkitab berkata: "Kamu ada bagian di dalam sifat Ilahi". Sifat yang baru ini menghasilkan kesukaan yang baru, keinginan yang baru, ketidak-sukaan yang baru, kasih yang baru. Hal-hal yang dulu seseorang sayangi, sekarang ia benci, dan hal-hal yang dulu ia benci, sekarang ia sayangi. Kehidupannya telah berubah. Perubahan ini nampak juga pada kehidupan secara lahiriah bagi seseorang, dan akan diperlihatkan kepada orang-orang sekitarnya. Seluruh pandangannya akan diubah, dan hal ini akan membawa perubahan dalam kata-kata dan apa yang diucapkan dan dibicarakannya. Sungguh ajaib! Perubahan-perubahan ini memang saya alami dan rasakan seluruhnya dalam hidup dan kehidupan kami sekeluarga dalam waktu sangat singkat sekali. Tabiat pemarah menjadi hilang dan berangsur berganti dengan kasih. Kehidupan rohani dapat kami rasakan kelegaan dan rasa damai bahagia. Perasaan bimbang dan ragu sudah tidak ada lagi. Jiwa kami sungguh-sungguh merasa mantap dan penuh dengan sukacita. Begitupun kehidupan jasmani kami mengalami perubahan yang sangat nyata berupa berkat-berkat berkelimpahan. Pengalaman ini membuktikan kebenaran janji janji Allah yang disampaikan oleh Yesus Kristus.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum. Barangsiapa yang percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh kitab Suci: "Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yohanes 7:37-38).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Yesus berkata: "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan'' (Yohanes 10:10b).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tetapi perubahan hidup rumah tangga kami yang begitu nyata dan cepat ini pun menjadi fitnah. Tetangga-tetangga kami bahkan keluarga kami sendiri mengira kami mendapat bantuan dari Gereja sebagai imbalan kami menjadi Kristen. Sering orang sampaikan ke telinga kami pameo orang yang mengatakan: "Kalau ingin kaya mendadak, turuti sikap Pak Ambrie tuh, jadi orang Kristen, nanti akan menerima sokongan Gereja jutaan rupiah", dan lain-lain. Hal ini mereka sangka bahwa perubahan hidup kami yang berkelimpahan itu adalah semata-mata dikarenakan pemberian Gereja, sebagai imbalan karena menjadi seorang Kristen. Tidak! Sama sekali tidak! Satu sen pun kami tidak pernah menerima bantuan dari Gereja ataupun dari seseorang pribadi sebagai imbalan pembujukan untuk menerima Kristus, baik berupa uang, maupun berupa materi lainnya atau janji-janji pekerjaaan dan lain-lain. Benar-benar perubahan hidup kami yang berkelimpahan waktu itu, adalah semata-mata karena berkat kemurahan Tuhan, yang memang sudah dijanjikan bahwa kepada yang percaya akan diberikan segala kelimpahan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Kristen pasif</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Selama 2 tahun (1970-1972) saya hanya menjadi seorang Kristen pasif. Saya terlalu sibuk mengurus usaha untuk hidup dan kehidupan rumah tangga saja. Saya hanya ke Gereja pada hari Minggu, dan membaca Alkitab hanya kalau ada waktu yang senggang. Sikap saya yang demikian ini telah mendapat teguran dari Tuhan. Terasa sekali Tuhan memperingatkan saya waktu itu, bahwa: "Kalau kamu ingin menjadi seorang Kristen bukanlah bersikap pasif demikian. Tidaklah layak kamu hanya berpangku tangan menikmati berkat-berkat Tuhan yang telah mencukupi kebutuhan hidupmu. Sebagai seorang Kristen pengikut Kristus, kamu harus bangkit bersaksi memberitakan Injil Kristus sebagaimana sudah diamanatkan dalam Matius 28:19-20." Bagaimana caranya saya harus mulai melakukan kesaksian dan pemberitaan Injil ini? Hasrat memang ada, namun tidak tahu bagaimana cara memulainya. Untuk ini, sekali lagi Tuhan membuka jalan bagi saya. Bagaimana caranya Tuhan membukakan jalan ini, dapat saya uraikan sebagai berikut: Pada suatu hari, seorang kawan akrab dari Banjarmasin datang menginap di rumah saya. Ia memang kawan akrab yang dapat saya katakan sehidup-semati, senasib sepenanggungan, karena setiap kali ada penangkapan-penangkapan serdadu Belanda, kami selalu bertemu dalam penjara atau dalam kamp-kamp pengasingan/tawanan. Kedatangannya memang tetap seperti biasa saja, karena di rumah saya sama sekali tidak ada tanda-tanda sebagai seorang Kristen. Ucapan "Assalamualaikum"-nya pun saya jawab "alaikum salam." Tetapi dari tetangga saya, kawan saya ini mendapat kabar bahwa saya telah berubah menjadi pemeluk agama Kristen. Teman saya ini tentu saja membantah dan meyakinkan tetangga saya itu bahwa kejadian demikian tidak mungkin terjadi. Dia mengatakan: Saya kenal betul dengan Hamran Ambrie, bukan hanya di Jakarta ini saja, tetapi sejak dari Banjarmasin. Dia bukanlah seorang Islam abangan, tetapi ia benar-benar seorang Muslim yang cukup sadar. Di daerah ia dikenal sebagai seorang pejuang Islam yang militan, malah ia seorang Islam anti Kristen, seorang pemimpin Muhammadiyah, seorang penulis (wartawan) Muslim dan Mubaligh Islam yang cukup dikenal baik di Kalimantan Tengah (Kapuas dan Barito) maupun di Kalimantan Timur (Balikpapan dan Samarinda). Bahkan dalam Kongres Umat Islam se-Kalimantan di Amuntai 1947, Hamran Ambri adalah salah seorang dari promotornya. Dalam TNI ia diangkat menjadi Imam Tentara Angkatan Darat di Banjarmasin. "Jadi saya yakin sekali bahwa Hamran Ambrie tidaklah mungkin dengan sadar menukar agama Islamnya dengan Kristen."</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Tetapi tetangga saya itu meyakinannya bahwa sekampung kami ini tahu betul dan melihat dalam beberapa tahun ini, bahwa saya memang selalu ke Gereja dan setiap Natal memasang pohon terang untuk merayakan Natal di rumahnya. "Untuk jelasnya, sebaiknya langsung saja ditanyakan pada yang bersangkutan, bagaimana jawab dan keterangan yang sebenarnya," tukas tetangga saya itu. Begitulah sekembalinya teman saya ini dari bertamu, memang langsung ia menanyakan peristiwa itu kepada saya, apakah benar kabar bahwa saya itu sekarang sudah beralih agama menjadi seorang Kristen. Pertanyaan ini tentu saja tanpa ragu-ragu saya jawab: "Ya, memang benar demikian. Saya beserta seluruh keluarga sudah dibaptiskan." Mendengar jawaban saya ini, ia pun menangis. Ia menangis karena sangat menyesakan bawa hal itu telah terjadi. Tetapi ia tidak dapat banyak berbuat. Dia hanya tinggal tertegun seketika. Sesudah ia kembali ke Banjarmasin, ia ceritakan peristiwa ini kepada orang-orang lain, terutama kepada kawan-kawan karib saya disana, yaitu apa yang telah terjadi yaitu mengenai kepindahan saya ke agama Kristen itu. Oleh seorang kawan akrab lainnya sebagai wartawan Muslim peristiwa ini dilangsir dalam pemberitaan surat kabar Harian UTAMA yang terbit di Banjarmasin.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sdr. H. Arsyad Manan, dengan kepala berita yang dicetak dengan huruf-huruf besar, antara lain mengatakan:</div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>SEORANG TOKOH PERGERAKAN MASUK KRISTEN</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
Tokoh Muhammaddiyah di tahun tigapuluhan</div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
Pernah menjadi Pemimpin Redaksi JIHAD.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Sdr. Js. Antemas menulis antaranya: <b>"MASUKNYA SEORANG TOKOH MUHAMMADIYAH KE AGAMA KRISTEN" -</b> "Berita yang sangat mengejutkan".</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Penulis lain, Sdr. Arthum Artha mengharapkan: <b>"Semoga berita ini tidak benar, Hamran Ambrie, calon perintis kemerdekaan masih diyakinkan Islamismenya."</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dari tokoh-tokoh Alim Ulama di Banjarmasinpun turut menanggapi berita yang menghebohkan ini, dengan prasangka "problema-problema kesulitan ekonomi sekarang ini bisa menyebabkan seseorang beralih agama". Siapa tokoh agama ini, tidak diberitakan. Bahkan dari Perguruan Tinggi Islam lAlN Antasari Banjarmasin, turut menanggapi berita kekristenan saya ini. Sementara itu dari Sekretaris PMW (Muhammadiyah) Banjarmasin berusaha menolak, bahwa saya bukan tokoh Muhammadiyah, tetapi diakuinya sebagai pejuang Muslim. Berita kekristenan saya ini dilangsir dalam surat kabar tersebut dengan maksud supaya saya merasa malu, dan akibatnya mereka dapat mengharapkan agar saya akan kembali ke agama Islam. Tetapi kehendak mereka berbeda dengan kehendak Tuhan. Tuhan memakai mereka sedemikian rupa, adalah untuk membangunkan saya agar menjadi seorang Kristen yang aktif dan bersaksi bagi kebenaran keilahian Yesus Kristus. Begitulah selama hampir 2 bulan peristiwa kekristenan saya ini menjadi pembicaraan umum dan pemberitaan dalam surat kabar umum Harian UTAMA di Banjarmasin. Bahkan saya mendapat kabar, hampir terjadi pertumpahan darah antara keluarga saya yang beranggapan bahwa pemberitaan itu adalah fitnah, dimana mereka ingin menyerang penulis-penulis itu. Untunglah saya segera mengirimkan "Surat Terbuka" (Berita Pengakuan) kepada harian UTAMA di Banjarmasin yang dimuat segera dalam penerbitan harian, sebagai berikut:</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>SURAT TERBUKA</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>Untuk pembaca Harian UTAMA</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Assalamu'alaikum Wr. Wb.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Dengan hormat,</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Mengenai pemberitaan pribadi saya sekarang menganut Agama Kristen Protestan, adalah memang benar demikian, dan telah saya yakini sejak tahun 1964. Jika pemberitaan dalam harian saudara selalu digambarkan sangat mengejutkan, hal ini tidak lain karena pemberitaannya itu selalu dikaitkan pribadi saya sebagai tokoh ini, tokoh itu, seorang pejuang dan sebagainya. Terima kasih atas tanggapan dan penghargaan kawan-kawan, meskipun sebenarnya sampai saat ini saya sama sekali tidak merasa dan tidak pernah menyatakan diri sebagai tokoh atau pejuang apapun juga. Jika dalam masa yang lampau saya ikut dalam perjuangan seperti apa yang ditulis oleh kawan-kawan itu, sebenarnya tidak lebih dari pada satu kewajiban sebagai seorang putra tanah air. Dan justru karena itulah sampai saat ini merupakan suatu pantangan bagiku untuk meminta agar diberikan gelar jasa, baik sebagai Veteran maupun sebagai Perintis Kemerdekaan, karena yang sudah saya kerjakan itu hanyalah kewajiban. Terima kasih kepada kawan-kawan, terutama Sdr. H. Arsyad Manan (surat saudara belum pernah saya terima), Js. Antemas dan Arthum Artha, yang telah menulis seperlunya. Dan tulisan saudara-saudara itupun tidaklah ada yang harus saya bantah atau tanggapi lagi kecuali sebagai koreksi, bahwa sebenarnya sampai saat ini saya belum pernah menandatangani formulir permohonan Perintis Kemerdekaan itu. Kepada saudara Arthum Artha, telah saya kirimkan "Catatan Iman" yang menjadi landasan saya berpijak dalam menganut agama Kristen Protestan ini. Meskipun apa yang terjadi, namun kawan tetap kawan, sahabat akrab tak terputuskan. Hanya sekian, dan terima kasih kepada semua pihak.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Jakarta, 6 Mei 1972.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
Wassalam</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Hamran Ambrie</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Mulai menjadi Kristen aktif bersaksi</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sesudah dimuatnya "Surat Terbuka" pernyataan saya di atas, mulailah pula berdatangan surat-surat dari kawan-kawan di Banjarmasin dan Hulu Sungai yang bernadakan: sangat menyesalkan kejadian ini, disertai dengan nasehat dan peringatan ayat-ayat Quran. Ada juga yang bertanya apa latar belakang yang menyebabkannya, dan lain-lain. Semuanya itu adalah langkah permulaan bagi saya untuk bangkit bersaksi dengan aktif. Mula-mula surat-surat itu dibalas satu per satu dengan detil. Kemudian meningkat penjelasan "catatan iman" distensil. Kemudian meningkat lagi, mengharuskan saya menerbitkan risalah tentang: "ALLAH, YESUS DAN ROHULKUDUS", yang dicetak dengan Handpress Penerbitan penyempurnaan berikutnya adalah "KRISTOLOGI DAN TAUHID" 1973. Akibatnya surat-surat yang datang semakin banyak dalam bentuk pertanyaan dan rasa simpati, juga ada yang berbentuk pembahasan mencari kebenaran.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Begitupun beberapa majalah Islam yang terbit di Jawa menulis tentang kekristenan saya ini, merupakan serangan iman. Dengan adanya tulisan-tulisan itu, surat-surat yang datang kepada saya bertambah-tambah banyak lagi. Surat-surat yang saya layani itu datang dari segenap penjuru tanah air, misalnya dari Banjarmasin dan kaum Muhammadiyah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, juga dari Sumatera (Palembang, Medan, Padang, Aceh dan lain-lain) bahkan dari luar negeri (Mesir dan Malaysia). Semuanya ini adalah merupakan rencana Allah sendiri agar saya bangkit bersaksi dengan wajar. Di antara korespondensi saya itu, terjadilah juga surat menyurat yang panjang berjalan lebih dari 6 bulan lamanya. Pelbagai masalah kekristenan dibahas, diantaranya telah saya bukukan dan diterbitkan sebagai dokumentasi kebenaran, yaitu:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Korespondensi dengan Sdr. H.M. Yoesoef Sou'yb, wartawan Muslim Medan (Pembantu Redaksi Majalah Kiblat Jakarta).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Korespondensi dengan Sdr. Samudi, Guru Agama Islarn di Salatiga (penulis Muslim Majalah Panji Masyarakat Jakarta).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. Koresponden dengan Sdr. Imam Musa Projosiswoyo, Reaksi Majalah Studi Islam Jakarta.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
4. Korespondensi dengan Sdr. Wahyono Hadi a/n Darul Kutubil Islamiyah Jakarta.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
5. Korespondensi dengan Sdr. Ali Ya'kub Matondang, Student Islam di Cairo (Mesir).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
6. Korespondensi dengan Sdr. A. Hasan Tou, Mubaligh Islam Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Denpasar Bali.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
7. Korespondensi dengan Sdr. Ezif Fahmi dan kawan-kawan (sekelompok Pemuda-pemuda Islam di FE UNAIR) Surabaya.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
8. Korespondensi dengan Sdr. M.A. Fadly, Pemimpin Mesjid Agung, Cimahi (Bandung).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Naskah-naskah korespondensi hingga 1978 (bahkan sampai akhir 1979 ini), sudah ribuan penulis-penulis surat dari saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan Islam dari seluruh pelosok tanah air Indonesia ini yang saya layani. Setiap hari surat-surat yang datang membesarkan hati. Mereka yang datang dengan surat-surat itu memang berkeinginan mencari kebenaran dan merasa puas sesudah mendapat keterangan. Puji Tuhan! Bahkan yang datang secara pribadi/langsung pun sekarang setiap hari ada. Karena begitu banyaknya perhatian, saya menyediakan waktu khusus untuk konsultasi kebenaran iman Kristen ini setiap hari: Selasa, Kamis dan Sabtu, sehari penuh dari pagi hingga malam. Puji Tuhan untuk semua ini, karena Tuhan telah memakai saya sebagai pengantara untuk menjelaskan kebenaran Alkitab dan keilahian Yesus Kristus, terutama kepada saudara-saudara kita yang berlatar belakang pendidikan Islam, agar mereka dapat memahami ajaran Kristen ini, secara wajar saja. Sebab kesalahpahaman atau interprestasi yang keliru selama ini terhadap Alkitab dan kellahian Yesus Kristus haruslah segera diperbaiki dengan menunjukkan kebenarannya.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Mulai Pelayanan Keluar</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Sejak tahun 1973 hingga Februari 1978, saya bersaksi hanya dari belakang meja tulis, yaitu dengan membalas surat-surat yang meminta keterangan tentang kekristenan. Semua pembahasan dari pelbagai surat inilah diantaranya yang saya terbitkan sebagai dokumentasi kebenaran. Tetapi pada pertengahan Februari 1978 itu saya berdoa: "Ya Tuhan, berikanlah kepada saya saat ini ladang baru, karena ladang pelayanan surat-menyurat ini sekarang sudah agak sepi. Dalam berdoa ini saya langsung mendapat jawaban supaya besok pagi saya pergi keluar rumah, dari sanalah nanti akan mendapat ladang baru ini. Besok paginya, waktu pagi-pagi saya keluar rumah dengan tujuan yang belum dapat ditentukan kemana harus pergi. Waktu saya sampai di jalan besar, saya meminta supaya Tuhan mengarahkan langkah saya kemana harusnya saya melangkah pergi berjalan. Roh saya mengatakan supaya saya ini berjalan ke sebelah utara. Karena saya tidak tahu persis tujuannya, saya hanya berjalan kaki saja, tidak dapat menggunakan kendaraan seperti bis atau oplet. Saya berjalan...berjalan...dan terus berjalan. Waktu saya sampai di depan kantor Lembaga Alkitab Indonesia, Roh mengatakan supaya saya masuk ke kantor Lembaga Alkitab Indonesia ini. Saya ragu karena disana tidak ada kenalan saya yang intim. Memang disana dulu ada Bapak Ds. B. Probowinoto, tetapi beliau itu kini sudah pindah ke Salatiga. Karena itu, kalau saya masuk ke kantor ini, dengan siapa saya harus berbicara, dan apa yang harus saya bicarakan. Tetapi karena begitu keras desakan Roh menyuruh saya untuk masuk juga, maka saya langkahkan kaki saya masuk kesana. Salah seorang yang melihat dan mengenal saya, dengan segera menegur saya: "Pak Ambrie Puji Tuhan; kebetulan sekali, bahwa bapak itu (sambil menunjuk kepada seseorang yang kemudian saya kenal adalah Ds. M.Y. Kasodu S.Th.) ingin bertemu dengan Bapak." Maka segeralah kami berbincang-bincang. Kemudian datanglah juga Bapak Ds. M.K. Tjakraatmadja (pengganti Ds. B. Probowinoto) yang juga sudah mengenal nama saya dan ingin bertemu. Dari perbincangan ini saya mendapat berkat (rezeki), karena mereka membeli beberapa buku saya. Saya berfikir, apakah ini yang dikatakan ladang baru itu? Tidak! Saya ingin kembali saja ke rumah. Tetapi roh saya menyuruh supaya saya melanjutkan perjalanan ke utara lebih jauh lagi. Dan saya terus juga berjalan, hingga sampai di depan jalan Kramat V. Roh mengatakan supaya masuk ke jalan Kramat V ini, dan menemui Bapak Ds. Dr. Ais M.O. Pormes. Saya berfikir bagaimana mungkin saya berbicara dengan Bapak Ais M.O. Pormes ini karena saya tidak begitu kenal, dan tidak sepergaulan. Memang sudah pernah bertemu, kira-kira tiga tahun yang lalu. Tetapi karena memang demikian suruhan Roh yang ada di dalam jiwa saya, saya pergi juga, masuk ke jalan Kramat V ini dengan tetap berjalan kaki saja. Sebelum saya masuk rumah, saya kembali menjadi ragu karena rumah ini dulu agak ramai - banyak pekerja-pekerja pelayanan Tuhan, tetapi sekarang sepi. Mungkin Bapak Ais M.O. Pormes ini sudah pindah. Rupanya Bapak Ais M.O. Pormes sudah melihat saya dan menjemput saya dimuka pintu, dan berkata: "Hei...Pak Ambrie! Sudah dari kemarin saya ingat dan ingin bertemu dengan Pak Ambrie karena ada yang hendak saya perbincangkan. Saya menginginkan supaya kita dapat bekerja sama."</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Saya agak heran, bagaimana mungkin Bapak Ais Pormes ini mengingat-ingat saya, sedangkan saya tidak pernah bergaul rapat dengan beliau. Tetapi saya ingat akan doa saya kemarin. Jangan-jangan memang kepada beliau inilah Roh menyuruh saya datang untuk mendapatkan ladang baru tersebut. Dalam bincang-bincang itu banyak hal yang menyegarkan hati dan perasaan saya, karena benar-benar Pak Ais Pormes mengharapkan saya untuk bekerja sama dalam pelayanan Tuhan dewasa ini, terutama beliau sangat memperhatikan akan kesehatan saya yang pada saat itu kelihatan buruk. Akhirnya Bapak Ais Pormes meminta kepada saya membawa suratnya kepada seorang hamba Tuhan, yaitu Bapak K.M. Sinaga, Direktur Bumi Asih di Jalan Solo 5. Surat itu saya sampaikan. Kemudian dari Bapak K.M. Sinaga saya diminta datang ke Hotel Indonesia pada hari Jum'at pagi karena kata beliau, banyak pendeta yang hendak berkenalan dengan saya. Jumat pagi tanggal 24 Februari 1978, saya datang di Hotel Indonesia, yaitu dalam satu pertemuan kelompok doa yang diadakan oleh pengusaha-pengusaha Kristen Jakarta, yang dikenal dengan sebutan "CBMC" (Christian Businessman Committee). Waktu nama saya diperkenalkan, sebenarnya sudah banyak orang mengenal nama saya, namun barulah pada hari itu mereka mengenal saya secara pribadi. Dan mulai saat itulah saya diundang untuk melayani kebaktian-kebaktian rumah tangga dan bersaksi, kemudian meningkat melayani kebaktian dan bersaksi di banyak Gereja di sekitar Jakarta dan Bandung. Hingga sampai pada saat ini, saya sudah keluar daerah Jakarta pula, misalnya mengunjungi Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Amuntai), dan Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Jawa Timur (Surabaya dan Malang), Bandung dan lain-lain. Inilah rupanya ladang baru itu. Saya akan melayani memasyurkan Injil Kristus ini melalui pelbagai pertemuan dan mimbar-mimbar. Meskipun sekarang saya sudah mendapatkan ladang baru berupa pelayanan, korespondensi tidak pernah terhenti, bahkan semakin bertambah-tambah banyak juga. Puji Tuhan! Semuanya ini merupakan berkat dan semuanya dapat saya layani dengan penuh suka cita.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Tambahan, kesaksian selama 1979.</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Ada beberapa kesaksian yang perlu juga dikemukakan selama tahun 1979 ini antara lain:</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Pada tanggal 13 Mei 1979, atas undangan tertulis, saya telah diundang untuk mengadakan ceramah di mesjid Darussalam, Jl. Batanghari Jakarta oleh sekelompok pemuda-pemuda Islam yang tergabung dalam Lembaga Pengajian Islam Al Furqan. Pokok pembahasan ceramah adalah: Keilahian Yesus Kristus. Penyanggah ulama: Drs. Bunyamin Roham dan Sany Arti. Yang hadir, undangan kira-kira 100 orang terdiri dari putra-putri pelajar dan guru-guru Agama Islam. Saya hanya datang sendiri sebagai pemberi jawab, dengan 4 orang kawan lain untuk pengambilan photo dan lain-lain. Kesan terakhir, sangat baik, berjalan dengan ramah tamah dan bersalaman satu sama lainnya.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Pada tanggal 22 Juli 1979, ceramah ini berkelanjutan antara saya dengan beberapa tokoh-tokoh Islam dari Majelis Ulama di Jakarta. Ceramah ini dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh Islam. Pokok pembahasan ceramah adalah: Allah Tritunggal Maha Esa. Ada 10 orang terdaftar sebagai penyanggah-penyanggah, antara lain Bapak Prof. Dr. H.M. Rasyidi, Drs. Bunyamin Roham, Dr. Tagor, Dr. Asmuni. Moderator: Dr. Marmansyah Rahman. Pertemuan malam itu seyogyanya juga akan dihadiri oleh Bapak Prof. Dr. Hamka, dan Drs. H. Hasbullah Bakry SH., tetapi kedua tokoh ini berhalangan untuk hadir. Pengunjung ditaksir kurang lebih 150 orang terdiri dari tokoh-tokoh Islam dan guru-guru Agama, cerdik pandai. Brosur acara ini sudah diterbitkan oleh PBK Sinar Kasih.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. Selama 2 bulan, mulai 15 Agustus mengunjungi tempat di luar Jakarta, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur kemudian 1 September mengadakan kunjungan misi Pemberitaan Injil ini ke Manado, Ujung Pandang, Tanah Toraja, Palopo Balikpapan, Banjarmasin dan Kapuas.</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-left">
<b></b></div>
<div class="align-left">
<b>Janji Keselamatan Hidup Kekal di Sorga bagi Pengikut-Pengikut Kristus</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
KESELAMATAN adalah pokok sasaran bagi setiap orang. Keselamatan bagi dirinya, keselamatan bagi keluarganya, keselamatan bagi harta benda kekayaannya, dan seribu satu macam keselamatan. Semuanya itu adalah menjadi pokok utama kebahagiaan hidup. Bagi setiap orang yang beragama, keselamatan itu tidak hanya berhenti pada batas kehidupan duniawinya saja, tetapi juga keselamatan bagi rohaninya, terhindar dari pengaruh berbuat dosa, pengaruh berbuat kejahatan. Keselamatan rohaninya penuh dengan kasih-sayang yang kesemuanya adalah untuk keselamatan hidup di alam sorgawi. Jika sekiranya Adam dan Hawa tidak berbuat salah jatuh ke dalam dosa, maka manusia akan tetap tinggal dalam sorga dengan kehidupan yang kekal. Tetapi karena dosa Adam dan Hawa, melanggar larangan Tuhan, menyebabkan manusia dimulai dari Adam dan Hawa dikeluarkan dari kehidupan yang kekal itu, ke alam dunia, dengan kehidupan yang fana, tidak kekal, yaitu mengalami maut, kematian rohani, dan kematian jasmani. Kehidupan yang fana dengan kematian rohani dan jasmani inilah merupakan dosa Adam dan Hawa yang kita warisi, diwarisi oleh semua umat manusia di dunia ini, diwarisi oleh saya dan saudara. Tetapi Allah yang Rahmani dan Rahimi itu tidak membiarkan kita untuk tetap mati rohani terpisah dengan Allah, dan Dia berjanji akan memberikan kehidupan yang kekal kembali di alam sorgawi sebagaimana Adam dan Hawa semula dijadikan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Tindakan pertama:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Allah berfirman melalui lidah para nabi dahulu kala, agar manusia menjadi orang yang taat kembali kepada Allah, menuruti Hukum-hukumNya, antara lain Taurat dan Kitab para nabi (Ibrani 1:1a).</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Tindakan kedua:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Allah menjadikan Firman-Nya itu, dalam kehidupan seorang manusia, yaitu Yesus Kristus, yang disebut juga "Firman yang Hidup" (Kalimatil hayawaht), dengan kata lain disebutkan juga sebagai "Anak Tungga! Bapa" (Ibrani 1:1b, Yohanes 1:1,14, 1 Yohanes 1:1).</div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Tindakan ketiga:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Allah memimpin umat manusia dengan Rohulkudus, yaitu Roh Allah itu sendiri untuk memberikan pertolongan bimbingan (taufik dan hidayaht) umat di dunia ini, agar mentaati segala firman Allah yang telah tertulis dalam Alkitab dewasa ini. Maka bagi orang-orang yang mentaati itu semua, dijanjikan untuk kembali mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi sebagaimana asalnya Adam dan Hawa dijadikan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Perlu dicatat:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum" (Markus 16:16).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>Yesus mengatakan: "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman" (Matius 28:20).</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<b>"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kau berdiri melihat kelangit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kisah Para Rasul 1:11).</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Dalam hal ini Yesus mengatakan : "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya'' (Lukas 21:27).</b></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
Catatan: Kedatangan Yesus Kristus (Isa Almasih) yang kedua kalinya ini, tidaklah hanya diwartakan dalam Alkitab, tetapi juga ditunjang kebenarannya berita ini dan dipercayai oleh kaum Muslim yang sangat jelas sekali diwartakan dalam Hadits ucapan-ucapan Muhammad antara lain dapat dibaca kembali pada halaman 38 dalam buku ini, yaitu sebagai Hakim yang Adil.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: justify;">
<b>Empat janji Allah yang memberikan jaminan kepada kita:</b></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
1. Mendapat kehidupan yang kekal kembali kedalam sorga, sebagaimana asalnya Adam dan Hawa dijadikan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
2. Untuk mendapatkan hak Hidup Kekal dan Keselamatan Sorgawi ini, orang wajib percaya akan Yesus Kristus dan menjadi pengikutnya yang setia serta dibaptiskan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
3. Setiap pengikut Kristus dijanjikan akan mendapat segala kelimpahan hidup, baik dari segi rohaninya maupun dari segi jasmani dan materinya, berupa berkat-berkat dari sorga. Setiap pengikut Kristus tidak akan merasakan berkekurangan, tetapi selalu akan merasakan berkecukupan atau berkelimpahan.</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
4. Juga Allah menjadikan, bahwa Roh Allah Atau Rohulkudus itu akan menyertai setiap orang yang mengaku percaya, menjadi pengikut Kristus itu setiap saat senantiasa, dimanapun ia berada, hingga pada kesudahan alam. Jika dalam kehidupan kita sehari-hari Allah senantiasa beserta kita, tidak ada setan atau iblis manapun juga yang dapat mengalahkan dan menipu kita. </div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
"Sebab itu, wahai saudara-saudaraku yang kekasih: Marilah, bertindaklah sekarang juga. Berbuatlah dan ambillah suatu keputusan yang nyata untuk mendapatkan Keselamatan yang dijanjikan itu, yaitu terimalah Yesus Kristus bertahta di dalam hati saudara, agar kita pada kehidupan yang kedua nanti akan tetap diberikan kepada manusia yang olehnya kita dalam keadaan sejahtera aman dan damai di dalam Dia, hidup bersama Allah dalam alam sorgawi yang kekal abadi itu. Kesempatan yang baik ini jangan diabaikan. Jangan tunggu besok apa yang dapat dikerjakan sekarang. Besok mungkin sudah terlambat, pintu pertobatan tertutup, dan penyesalan tidak akan berkesudahan sepanjang masa dalam derita penghukuman. Sekarang juga, datanglah dengan hati yang tulus, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, untuk dapat memasuki pintu sorga Keselamatan Hidup yang Kekal itu untuk selama-lamanya. Ingatlah, bahwa: KESELAMATAN tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam DIA (Yesus Kristus), sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah Rasul 4:12).</div>
<div class="align-justify" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext" style="text-align: right;">
Hormat dan Salam Kasih dalam Yesus Kristus,</div>
<div class="bodytext" style="text-align: right;">
<b>Hamran Ambrie</b> </div>
<div class="bodytext" style="text-align: right;">
Jakarta, November 1978/1979</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-65138989941291143132012-09-25T10:31:00.000-07:002012-09-25T10:31:00.309-07:00Tuhan Telah Membuka Mataku<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="align-center" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<b><i><a href="http://www.answering-islam.org/indonesian/kesaksian/tuhan-telah-membuka-mataku.html">Oleh : Kartini A. I.</a></i></b></div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Berteriak-teriak di depan gereja dengan berkata: <i>“Maria, dipanggil Yesus cuek saja”</i> pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam).</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga: Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi <i>alhamdullilah</i> saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu hal yang paling menakutkan dan paling ngeri buat saya, karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati apakah mendapat rahmat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dari Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.</div>
</div>
<a name='more'></a><div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman, dan ketika membuka kitab Kejadian ada tertulis <i>“Allah menciptakan manusia dari tanah...”</i> Saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan bahwa orang Kristen itu adalah orang ‘kafir’.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan kali pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai. Batin saya berontak antara merasa telah melakukan dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih. Saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi:</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm;">
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
Qul huwallahu ahad (Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”)</div>
</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm;">
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Allaahush shamad (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)</div>
</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm;">
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Lam yalid wa lain yuulad: (Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan)</div>
</div>
</div>
<div class="indent" style="margin-left: 5mm; margin-right: 5mm;">
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad: (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.)</div>
</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa melalui televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka sendiri. Di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu:</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
“Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih ‘Isa lewat dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh.”</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa: “Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya,” dan mujizat terjadi besoknya, saya telah sembuh.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran, mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya, adalah Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya. Di samping itu, yang berkuasa atas hidup matinya manusia <i>hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.</i></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu hari saya butuh legalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung. Saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya sekolah dan nyantri. Ketika saya minta legalisasi, entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah. Akhirnya bukan menerima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya. Akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni, tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih tapi ternyata tidak. Saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok<i>“Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll”.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya. Tapi apa yang saya dapatkan ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi. Saya heran, kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: <i>“Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?”</i> Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dan caci maki pun keluar. Ayah saya bilang: “Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini. Kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi. Dulu aku bangga kamu bisa ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi. Aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen. Kamu benar-benar telah mencemarkan nama baik Pesantren sampai bisa masuk Kristen. Entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini oleh kamu. Kamu ini kalau binatang, pasti sudah dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik. Sampah di pinggir jalan masih ada harganya, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali. Dan biar kamu tahu, nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama.”</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Untuk apa??? Tanyaku. “Biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-gara kamu masuk Kristen.” Demikian jawab ayah.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Bagaikan disambar geledek di siang bolong. Kenapa mereka tega seperti itu? Dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan dikirim ke Departemen Agama. Setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan lain lagi selain pergi dari rumah dan bertekad dalam hati “Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua dan saudara saya mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini”. Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa surgawiku tidak pernah mengabaikan saya! <i>Halleluyah! Alhamdullilah!</i> Sejak saat itu Allah Bapa surgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan <b><i>Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya</i></b> kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, <b><i>“Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima.”</i></b></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan. Itu sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan '<i>Christian Centre Nehemia</i>' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya menyimpulkan:</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan coba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.</div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
Amin ya robbal alamin,</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
Hormat kami,</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<b>Kartini A.I.</b></div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan redaksi:</b></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Dua orang ibu tersebut menemukan alamat yang bersangkutan di suatu toko buku di Bandung. Dua orang ibu itu merasa terbeban dan mencari alamatnya sampai ketemu. Berkat Tuhan! Tuhan sendiri yang menuntun mereka, pasti ketemu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Hodu ladonai! Puji Tuhan! Halleluya!</i></div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
Tuhan memberkati mereka semua Amin</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<b>Ulasan redaksi:</b></div>
</div>
<div class="align-justify">
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan orang Muslim, seperti saudara Kartini A.I. banyak membenci dan mendebat orang Kristen, padahal Al Qur'an menyebutkan orang Kristen, orang Nasrani itu persahabatannya paling dekat dengan orang lslam.</div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-42291434629699732882012-09-18T12:51:00.000-07:002012-09-18T12:51:00.083-07:00Kesaksian Ibu Siti Hadidja Eks-Muslim <iframe allowfullscreen="allowfullscreen" frameborder="0" height="360" src="http://www.youtube.com/embed/QIL_EGaELF0" width="480"></iframe>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-47331154071587867382012-09-15T11:04:00.000-07:002012-09-12T11:05:04.461-07:00Kesaksian Mbok Iyem Mengunjungi Surga<br />
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/06/285774_193929450736568_159316814_n.jpg" style="color: #8a3207; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignright wp-image-3589" height="226" src="http://kesalahanquran.files.wordpress.com/2012/06/285774_193929450736568_159316814_n.jpg?w=341&h=226" style="border: none; display: inline; float: right; margin: 0px 0px 2px 7px; padding: 4px;" title="285774_193929450736568_159316814_n" width="341" /></a>Baru-baru ini pernah ada mujizat terjadi di kota Surabaya. Bukan zaman rasul-rasul, bukan zaman John Wesley, bukan zaman Smith Wigglesworth, bukan zaman Kathryn Kuhlman, tapi zaman internet. Suatu mujizat yang menggemparkan kota yang banyak melahirkan hamba-hamba Tuhan berkaliber. Tapi mujizat ini dialami oleh seorang pembantu rumah tangga. Jadi bukan hanya hamba Tuhan di Afrika yang bisa mengalami keajaiban, di Indonesia juga, karena Allah kita adalah Allah yang sama, Amin.!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ada seorang pembantu rumah tangga yang mati selama delapan jam. Sebut saja ibu ini dengan nama Mbok Iyem. Mbok Iyem ini bekerja di panti rehabilitasi yang bekerjasama dengan kami. Entah mengapa, mendadak Mbok yang rajin ini sakit keras. Ia tidak sempat meminta ijin sakit karena mendadak sangat tidak enak badan. Ia pun masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya.<span id="more-3588"></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dalam beberapa menit saja, matanya terbalik dan tubuhnya membiru. Dan tidak lama kemudian dia meninggal. Sewaktu dia meninggal, pembantu yang lain, seorang laki-laki melihat tubuhnya sudah kaku, dipanggil-panggil namanya tidak menyahut, diperhatikan tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Setelah mendekati dan memastikan kecurigaannya benar, iapun memanggil kepala panti rehabilitas.</span></div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Mbok ini adalah pembantu rumah tangga yang berasal dari kaum Kedar. Dia baru bertobat menerima Tuhan Yesus beberapa tahun ini. Dulu sebelum bertobat dia adalah pembantu rumah tangga yang terkenal galak dan kejam, Saudara.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Rupanya saking kejamnya dia, pernah ada pembantu yang lebih muda dan lebih kuat saking tidak tahan melihat kelakuannya mendorongnya dari lantai dua di tempat kerjanya yang lama. Hal itu terjadi sebelum bekerja di panti ini. Akibatnya kakinya patah, dan jalannya menjadi terpincang-pincang karena tidak mendapatkan perawatan yang benar.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Tidak ada yang mau menerima seorang pembantu rumah tangga yang pincang, tetapi seorang ibu bersedia menampungnya di panti rehabilitasi yang dikelolanya. Akhirnya, Mbok ini dijamah oleh Roh Kudus dan hatinya mau terbuka terhadap Tuhan Yesus dan mengubah hidupnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"> Yang dulu terkenal galak dan kejam, sekarang ramah dan lemah lembut. Allah kita sanggup mengubah hati setiap orang yang keras menjadi lemah lembut, Amin..!!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Nah, Mbok Iyem ini meninggal. Matinya mendadak, tidak sempat meninggalkan pesan-pesan apapun. Pemilik panti yang hidupnya bergaul dengan Tuhan membicarakan peristiwa aneh ini bersama beberapa tukang yang sedang memperbaiki bangunan yang juga pengikut Kristus. Mereka semua bersepakat bahwa kematiannya tidak wajar. Karena selama ini Mbok Iyem tidak pernah mengeluh sakit atau ada tanda-tanda penyakit di dalam tubuhnya. Ia sehat walafiat sebelum tiba-tiba meninggal. Mereka tidak tahu harus melakukan apa, sementara – ini uniknya – mereka memiliki keengganan yang sama untuk tidak memanggil dokter. Jadi bukan hanya perasaan sugesti satu orang saja. Padahal saya tahu persis mereka punya rekanan dokter. Tiba-tiba mereka terpanggil malahan untuk berdoa dan menyembah. Mereka pun taat. Mereka mulai berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, begitu saja.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Di dalam hadirat Tuhan, tidak terasa beberapa jam sudah mereka berdoa dan menyembah Tuhan. Tiba-tiba di tengah-tengah doa itu tubuh Mbok Iyem yang tadinya kaku bergerak-gerak dan tersedak bangun. Mbok Iyem yang sudah meninggal hidup kembali..!!! Disaksikan oleh pemilik panti, tukang-tukang, dan penghuni-penghuni yang berdoa dan menyembah bersama-sama.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Oh, jangan pernah meremehkan kuasa doa kelompok atau doa komunitas ini, Saudara.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Mbok Iyem tadi minta minum. Setelah diberi minum untuk menenangkan dirinya, ia terus saja dicecar pertanyaan seperti para wartawan saja,”Mbok, tadi waktu Mbok mati ke mana Mbok…?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">“Tadi waktu saya mati saya lihat sesuatu lepas dari tubuh saya…,” Nah, itulah yang namanya roh. Kadang-kadang orang dunia sombong dan tidak percaya adanya roh. Tapi nanti kalau ajalnya tiba, barulah kesombongan hilang seketika.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kalau seorang tidak mati ketakutan dengan alam roh yang dilihatnya karena yang menjemputnya bukan malaikat maut, berarti ia meninggal dengan tenang dan damai karena ia mengenal siapa yang menjemputnya, yaitu malaikat surga ataupun Tuhan Yesus sendiri.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">“…dan saya melihat tubuh saya terbujur kaku dan saya menembus plafon rumah ini. Begitu sampai ke atas, saya masuk ke suatu tempat. Tidak ada tempat lain yang lebih indah dari tempat itu. Saya tahu itulah tempat tempat yang sering Pak Pendeta khotbahkan. Yang namanya surga. Surga itu bukan cerita, tapi surga itu nyata..!! Ya, berikan kemuliaan yang paling meriah bagi Allah kita.!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Nah, ceritanya tidak berhenti sampai di sana. Bahkan sebenarnya kalau diceritakan lebih lengkap bisa jadi satu buku. Misalnya waktu di sorga, Mbok Iyem bertemu dengan Tuhan Yesus dia spontan berbicara dalam bahasa aslinya, “Gusti Yesus kulo kenopo? (Tuhan Yesus saya ini kenapa?)”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">“Lho, Jeng sampean itu sampun sedo (Loh, Anda itu sudah meninggal).”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Wah, rupanya Tuhan Yesus juga bisa berbahasa Jawa, Saudara. Tuhan itu mengerti segala bahasa, termasuk bahasa air mata. Sampai di sini, Mbok Iyem tidak bisa menahan air matanya menitik. Sungguh indah pengalaman bertemu dengan Yesus. Baru di dalam hadirat Tuhan saja, kita bisa meneteskan air mata, apalagi kalau memandang wajah kemuliaanNya. Milikilah pengharapan yang demikian, Saudara, supaya Anda tidak mudah disimpangkan Iblis.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Sambil meneteskan air mata mengenang perjumpaannya dengan Yesus, Mbok Iyem meneruskan ceritanya, “ Saya disambut Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus berkata begini kepada saya. “Jeng sudah di surga, engkau sudah berbahagia. Ayo, Jeng saya tunjukkan surga kepadamu.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Untuk Anda ketahui, Mbok Iyem ini bekerja di panti itu setelah bertobat bukan hanya pembantu rumah tangga saja, Saudara. Dia juga melayani. Pelayanannya sederhana. Panti itu mengadakan kebaktian khusus bagi para pemulung, tunawisma lain, supir, pembantu rumah tangga, baby sitter, dan sebagainya di kota Surabaya. Yang hadir sekitar delapan puluh sampai seratus orang. Nah, sebelum mereka memulai kebaktian itu, dialah yang menyapu, mengepel tempat kebaktian itu, menyiapkan kursi-kursi, menyiapkan minum bagi hamba Tuhan dan sebagainya. Hampir tiga tahun dia menjalani itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><strong>Tapi kesaksian Mbok Iyem meneguhkan Firman bahwa Tuhan tidak melihat jenis pelayanan kita. Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan Anda di dalam pelayanan Anda. Tuhan bukan memperhitungkan apakah Anda melakukan pekerjaan baik saja, tapi apakah Anda melakukan pekerjaan itu dengan baik menurut Tuhan ?</strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani 6:10)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. (Wahyu 2:19)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em></em>Begitu Mbok Iyem dibawa berkeliling keluar dari tahta Allah yang maha suci, ternyata di sekeliling surga itu ada real estate, Saudara. Kompleks perumahan. Tempat tinggal. Jadi rupanya roh kita tidak keluyuran di surga. Sudah ada kavlingnya masing-masing. Anda sudah memastikan kapling tersedia untuk Anda ? Kalau belum minta pada Tuhan Yesus.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” (Yoh 14:1 – 4)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dan Mbok Iyem pun mulai bercerita dengan mata yang berbinar-binar tentang real estate yang ia lihat. Ia masuk ke sebuah tempat. Rumah itu besar sekali. Jauh lebih besar dari rumah tuannya ini. Dan ia bertanya begini (sebetulnya percakapannya dalam bahasa Jawa, tapi sudah saya terjemahkan ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah), “Gusti Yesus, ini rumahnya siapa ?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Tuhan Yesus menjawab, “Ini rumah Jeng di surga.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Mbok Iyem terperangah kaget, “Hah, besar banget Gusti ?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Tuhan Yesus menjawab kekagetan Mbok Iyem, “Ya, Jeng telah melakukan di dunia ini pekerjaanKu, <strong>Aku memberikan upah bagi engkau sesuai apa yang engkau lakukan.” </strong>Ooh, berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita yang memberikan upah dengan adil pada kita..!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>“Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” (Yesaya 61:8)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Tiba-tiba Mbok Iyem – sebagai pembantu rumah tangga yang setia ini – ingat sesuatu. Pada saat itu ia teringat kepada anak majikannya. “Gusti Yesus, Sinyo sama Noni belum dikasih makan.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Lho, bayangkan Saudara. Sudah di surga masih ingat bahwa anak majikannya belum dikasih makan. Ini baru tipe pembantu yang luar biasa.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dan lebih lanjut Mbok Iyem berbicara seperti ini, “Gusti, saya mau kembali saja, Gusti.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">“Ya, kembalilah.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kalau memang waktu Anda belum tiba, pasti Anda akan diperintahkan kembali ke dunia. Biasanya setahu saya orang yang ke surga justru ogah balik, meskipun waktunya belum tiba karena begitu indahnya keadaan surga. Tetapi bayangkan, ini yang minta adalah Mbok Iyem sendiri gara-gara ingat anak majikannya belum makan.!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Begitu Tuhan selesai berbicara kembalilah ia ke tubuhnya, Saudara. Rohnya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Yang lebih mencengangkan saya, sebelum ia mengalami seperti itu, Mbok Iyem ini buta huruf. Tidak pernah bersekolah. Tapi setelah mengalami diubahkan oleh Tuhan, apalagi mengalami kematian dan hidup kembali, sekarang ini Mbok Iyem bisa membaca. Uniknya ia cuma bisa membaca Alkitab. Setelah Alkitab ditutup lalu mencoba membaca majalah wanita, membaca koran, atau membaca yang lain tidak bisa. Buta huruf lagi. Jadi praktis ia cuma bisa membaca Alkitab.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Anda tahu, Mbok Iyem sekarang diundang berkeliling pelayanan, memberikan kesaksian tentang pengalamannya yang ajaib di mana-mana. Sampai ke Amerika sampai ke Jerman. Tidak kalah sibuk dengan hamba Tuhan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><em>Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:25 – 29)</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><strong>Sahabatku, karena itu bagi yang punya talenta banyak jangan sombong, yang merasa talentanya hanya sedikit jangan minder. Tuhan sanggup mengubah siapapun untuk dipakai sebagai alat Tuhan yang mulia. !</strong><strong>Tuhan ga lihat kemampuan kita, ga harus orang yang hebat baru bisa dipakai Tuhan. Tuhan cari orang-orang yang biasa, untuk dipakai menjadi luar biasa sebagai alat kemuliaanNya. Contohnya bisa kita lihat dari Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 4:13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” Tuhan Yesus pakai Petrus dan Yohanes, yang waktu itu cuma orang biasa, mereka nelayan, tapi Tuhan pakai mereka menjadi alatNya yang luar biasa.</strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><strong>Tuhan cuma melihat hati yang murni melayani Dia. Setialah di dalam perkara kecil, walaupun pelayanan yang saat ini kamu lakukan cuma pelayanan biasa, tapi kalau dilakukan dengan hati yang murni untuk Tuhan, itu sangat berkenan kepada Tuhan dan menyukakan hatiNya. Mari jadikan hidupmu sebagai pelayanan kepada Tuhan. Firman Tuhan dalam Kolose 3:23 berkata “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”</strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><strong>Sahabatku, siapapun kamu saat ini yang sedang membaca artikel ini, Tuhan sedang mau pakai kamu. Tuhan ga lihat latar belakangmu, Tuhan ga lihat ketrampilanmu, Dia cuma mau lihat kemurnian hatimu. Belajar taat melayani Tuhan dari perkara kecil, lakukan semua murni untuk Tuhan. Mari kita sukakan hatiNya melalui pelayanan kita. </strong><strong>Tuhan Yesus memberkati ^__^</strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan <strong><span style="color: red;">maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman</span></strong> (2 Timotius 1:9)</span></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-3613455477743068492012-09-12T10:27:00.001-07:002012-09-12T10:27:45.755-07:00Yesus Menyelamatkanku dari Serangan Para Jin<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bacabacaquran.com/wp-content/uploads/2012/08/jesus-light.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="320" src="http://bacabacaquran.com/wp-content/uploads/2012/08/jesus-light.jpg" width="270" /></a></div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<em style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Saya bertanya, “kemana kalian?” Jawabnya, “Maaf kawan anda kerasukan jin non Muslim, itu butuh ilmu yang amat tinggi.” Saya diam, menahan emosi untuk tidak menyalahkan agamaku, Nabiku yang saya shalawati dan Allah yang tauhid.</em>
</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="bodytext">
</div>
<div style="background-color: white; color: #29303b; font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Kesaksian Yupi</strong></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.answering-islam.org/indonesian/kesaksian/selamat-dari-serangan-jin.html">Terima kasih kepada Admin AI,</a></div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya sudah lama mengikuti situs ini, juga yang berbahasa Melayu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur melalui situs ini keluarga saya, terutama mertua boleh menerima Yesus Kristus, yang secara akal pikiran manusia adalah mustahil bagi yang digelari haji dan hajjah, tetapi bagi Yesus tidak ada yg mustahil. Dia menjawab doa saya,... dan disini saya mengucapkan banyak terima kasih pada Saudara Hamzah serta meminta maaf kerena saya telah meng-kopi lagu-lagu beliau dan dibagi-bagikan kepada kawan-kawan saya.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baiklah akan saya mulai kenapa saya boleh mengenal Yesus. Saya dilahirkan dari keluarga Islam, suku Melayu dari Kalimantan. Keluarga saya sangat taat, sejak kanak-kanak saya sudah disekolahkan di Madrasah sampai Aliyah. Malah saya juga diajarkan ilmu kebatinan, kekebalan, dan hal-hal gaib. Saya jadi sombong, karena saya bisa ke dunia lain berjumpa dengan jin-jin.</div>
</div>
<a name='more'></a><div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu peristiwa yang sedikit merubah pikiran saya adalah ketika banyak siswa dan siswi kesurupan saat kami sedang ikut mengaji, waktu itu saya dikelas 2. Semua guru pada panik, ketakutan. Saya yang punya ilmu coba mengatasi dengan segala mantra dan ayat Quran, tapi sia-sia, jin kawan saya tidak kunjung tiba, demikian juga Allah dan Nabi Junjungan biar saya sudah teriak-teriak, malah yang kesurupan tambah tidak karu-karuan.</div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="bodytext">
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjaga harga diri, saya pergi dan kembali ke rumah. Saya kecewa, saya baca ayat Al Quran dan mantra, jin yang paling dekat dengan saya akhirnya muncul. Saya bertanya, “kemana kalian?” Jawabnya, “Maaf kawan anda kerasukan jin non Muslim, itu butuh ilmu yg amat tinggi.” Saya diam, menahan emosi untuk tidak menyalahkan agamaku, Nabiku yang saya shalawati dan Allah yang tauhid.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Karena ilmu saya kurang, saya akhirnya berguru sampai ke negeri Arab. Setahun kemudian saya pulang, dan karena merasa kuat akhirnya saya tantang umat Kristen, Hindu, dan Kaharingan yang saya benci. Memang sebagian dari mereka ada yang takluk, namun terakhir saya harus menyerah, roh saya telah meninggalkan tubuh saya dan dalam perjalanan saya bertemu dengan sebuah cahaya yang terang, dan sesosok wajah yang amat indah dan yang berkata, “Kembalilah Nak”.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba saya terbangun, keluarga dan kerabat terkejut, ada yang berteriak, “Setannn.!!!” Ternyata saya sudah divonis mati setelah 6 hari tidak sadarkan diri. Mamaku datang memelukku, sambil berkata, “Nak…hidup, insyah Auloh...”</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tamat Aliyah saya hijrah ke Indonesia, orang tuaku menginginkan saya studi di perguruan tinggi islam.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi tanpa sepengetahuan mereka saya malah studi di sebuah universitas swasta. Saya tidak tahu mau ke jurusan mana. Malamnya saya bermimpi bertemu dengan orang yang pernah saya lihat dalam cahaya terang, dia memberikan saya stetoskop dan sebuah jarum suntik. Saya terbangun, kupikir mana mungkin dengan ijazah Aliyah yang pas-pasan.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata bagi Yesus tidak ada yg mustahil. Selama saya di Islam saya tidak pernah merasakan hadirat Allah. Yang ada hanya mahluk jin.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati saya mulai terbuka, apalagi setelah mendapat Quran terjemahan. Betapa saya kaget dengan ayat-ayat yang saya baca, inikah wahyu Allah yang penuh ancaman, penuh kebencian? Demikian sejarah Muhammad, tak sebanding dengan nabi-nabi sebelumnya, begitu memalukan. Kalau di negeri asalku, buku-buku ini tidaklah mungkin didapat.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun meskipun demikian, saya masih tetap menjalankan ibadahku sebagai seorang Muslim. Suatu malam saat saya lagi sholat, datang jin-jin dan kali ini kedatangan mereka tidaklah bersahabat, mereka mulai menampakan wajah asli yang menyeramkan. Saya dipojokan dan leher saya dicekik. Saya berteriak dengan memanggil rabi, Allah...serta mantra-mantra, tapi tidak berhasil. Pada saat kritis saya ingat untuk mengucapkan kata “YESUS…!!!” Lalu saya berkata dengan sisa-sisa suara yang lemah, “Yesus tolonglah aku...!!!”</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekejap ruangan jadi amat terang, jin-jin, serta setan-setan itu langsung menghilang, di depan saya berdiri seorang dengan pakaian putih dengan wajah yang sama seperti yang dulu saya lihat.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tersungkur dan berkali-kali saya memanggil Yesus, berterima kasih padaNya. Saya merasa tanganNya membelai kepalaku, dan berkata jadilah anakKu.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya merasa suka cita yang tak pernah saya alami, begitu damai, dan dari sinilah saya mulai melangkah ke gereja. Tapi jalan ini bukanlah mulus, berbagai rintangan beban, dan teman-teman Muslim-ku sudah menjauhiku. Malah sampai memusuhi. Tapi kasih Kristus meneguhkanku, teman-teman baruku sungguhlah teman sejati, kami bagaikan saudara tanpa memandang suku dan golongan. Tak adalah istilah kafir. Semester terakhir saya bertemu seorang wanita…</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh Tuhan kenapa Engkau memilih seorang muslimah buat saya? Ternyata Tuhan berkehendak agar berkat kasihNya dapat saya salurkan pada orang lain. Selesai lulus, kami disatukan menjadi suami istri. Kini kami telah dikarunia 2 putra. Istri aktif di perkumpulan wanita.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk teman-teman Muslim dan Muslimah, sekarang akses ke-internnet sudah sangat mudah tak seperti tahun 80-an, untuk belajar agama islam, Quran, dan memikirkan intinya. Ada satu oknum yang tak pernah diajarkan, diberituhukan, dikabarkan Islam... Siapakah Dia? Isa Putra Maryam.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam untuk semua.....Yupi.</div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="bodytext" style="line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Jakarta, 26 Juli 2012</div>
</div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-606114087379700722012-06-03T01:11:00.000-07:002012-09-12T10:59:18.489-07:00Dari Islam ke Atheis, akhirnya menemukan Tuhan<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Salam kenal.. Kuasa Tuhan akhirnya menuntun saya menemukan Forum ini. Saya tidak mau berbangga hati dengan apa yang saya kan utarakan ini, karena Tuhan-pun pasti tidak “suka” melihat ciptaan-Nya saling cemooh & benci. Mohon maaf kalau terlalu panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya terlahir dari keluarga muslim taat (bisa dibilang kolot). Mulai umur 20-an (waktu itu masih kuliah) dihati saya mulai bergejolak tuk mencari Tuhan. Saya sempat terdampar pada fase “Tak Kenal Tuhan”, bahkan Saya sempat menjadi “ketua” komunitas atheis Marxisme di Semarang. Saat melihat kebiadaban Amrozi cs, kelakuan jihad-er 2 lokal dan internasional dan beberapa ajaran Islam yang kadaluarsa (karena memang agama ini lahir dari jaman jahiliyah/kebodohan). Saya bisa pastikan ketika jihad-er 2 mengebom gereja2 atau tempat lain yg korbannya non islam, mereka tertawa, karena mendapat “pahala” dari Tuhan, walaupun setelah kejadian, mereka mengelak bahwa itu bukan ajaran islam. Namun semuanya muna, dihati kecil mereka, mereka mendukung, karena islam mengajarkan “mati yang langsung masuk surga adl mati sahid atau mati di tangan musuh mereka”. Bahkan kekayaan apapun, istri secantik apapun tidak bisa mengalahkan “indahnya” mati sahid.Dilain pihak ternyata kaum kristiani yg jadi korban malah mendoakan mereka, ketika mereka menampar pipi kanan kaum kristiani,justru kaum kristiani memberikan pipi kirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh kecil tadi adalah salah satu bagian kecil yang menjadikan hati saya terketuk. Alhamdulillah dua tahun yg lalu saya sudah dibaptis, Saya semakin bangga, nyaman dan mantap ketika orang2 islam (bahkan keluarga sy) jijik dgn saya. Karena orang islam memandang orang non islam bukan manusia melainkan anjing, yang najis, haram dan menjijikan. Sepenuhnya hidup ini kuserahkan 'tuk mengikuti Yesus. Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat…. God Bless Us</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi rekan2 Kristiani saya selalu perlu dukungan2 dari Anda. Please Comment.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/dari-islam-ke-atheis-akhirnya-menemukan-tuhan-t14179/">Kesaksian Sang Alang di FFI</a></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-7671768893819460792012-05-27T01:09:00.000-07:002012-05-27T01:09:00.899-07:00Kesaksian KEI (Komunitas Ex-Muslim Indonesia)<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Nama sy iqbal, usia sy 29 th. Sebelumnya sy blm mngenal ttg FFI krn slama sy muslim FFI adl situs yg diharamkan utk dibaca. Sy jd trtarik saat sy menghadiri acara debat agama di Kauman – Jogja tgl 27 februari 2008 lalu. Dmana pmbicaranya adl seorg wanita muda yg sgt cerdas n pmberani dimata sy,yg akhirnya sy tau namanya adl ***** nasution. Dlm perdebatan tsb, bu ***** tdk didampingi oleh siapapun dan hrs brdebat dg 7 penanya utama. Tdk ada sorot mata ktakutan sma skali, sgt kuat suaranya dan tegas. Pmbahasan utama adl mngenai sirotol mustaqim dan lakumdinukum waliyadin, dan bs trlihat jelas bhw smua dalih bs dimentahkan secara telak. Bu ***** bkn kluar islam tanpa sbab, dan bu ***** mjelaskan ttg hal yg buruk ttg islam jg bkn tnpa dalih yg kuat, dan dg penguasaan bhasa arab yg prima. Dan ada yg mnarik disini adl para penanya semuanya mmbawa hasil print out tulisan bu ***** diforum FFI ini, ksimpulannya byk jg yg mmbaca FFI ini. Itu artinya FFI ini dianggap pnting. Klo sy jd juri, debat dmenangkan oleh bu ***** tp tetap sj slesai debat julukan lonte dan anjing kluar dr beberapa peserta/penonton yg scara performance islami skali. Debat ini tertutup, bkn diliput oleh media dll. Dan yg jauh lbh mnraik lg adl ktika usai debat, bu ***** dibawa keluar ruangan. Disitu sy bru sdar bhw bu ***** adl prempuan yg cacat, jalannya pincang. Stlh sy tanya2 trnyata bu ***** nginapnya di slah satu hotel di jalan taman siswa, dan krn rasa pnasaran yg besar sy mnuju ke htl tsb, dan alangkah tledornya krn tdk ada pnjagaan apapun disana. Trbukti mudah sj sy mnemui bu *****. Dan bu ***** jg bkn tipe trtutup atau pnakut. Stelah dicall oleh resepsionis bu ***** sungguh2 mnemui sy di lobby. Dan sy bs berjbt tngan lsg. Brikut hsil prcakapan sy dg wanita batak yg luar biasa ini dg logat batak yg sgt kental. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : dr mana ya bung? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : dr jogja sini aja bu td sy lht debat agama </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : bkn. Maksud sy anda dr organisasi atau bagaimana. Dan paggil ***** sj. Jgn pakek bu. Kek nya kita tdk beda jauh usianya </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : bkn bu. Sy bkn org organisasi dn bkn jg wartawan. sy tadi lihat debat agama di kauman bu </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : bguslah. Krn sy ngga suka jd trkenal hahhahaha. muslim ? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : ya </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : bawa boom nggak hahahhahahha. Ada apa ada apa ada apa </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : bleh sy tulis apa yg ibu sampaikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : pastikan memang memiliki manfaat. Jangan mubazir </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Lalu kmi memulai dg obrolan2 yg umum mulai dr karl marx, lenin sampai filosofi harimau. Tbakan sy tdk mleset bhw ibu ini mmg crdas dan wawasannya kya skali. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : ibu membenci islam? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : Islam, Allah dan Muhammad secara bersamaan dg porsi yg sama </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : why? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : katanya tadi lihat debat di kauman, harusnya anda bisa tahu dong. Islam itu pembodohan, kebohongan aja yg ada. Anda merasa nyaman ngga kalau berhubungan dg manusia yg konsisten? Konsisten dalam segala aspek yg anda perlukan dlm hidup anda? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : pasti bu </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : nah, kalau antar manusia sj anda inginkan itu, apalagi trhadap Tuhan dan ajarannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : pelan2 bu </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : oke oke </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : jd mnurut ibu Allah yg tdk konsisten atau islamnya? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : gini ya bung iqbal. Islam meyakini alquran itu kitab dari allah , right. Jd sumber ketidak konsistenan adalah tuhanmu itu. Dan ketidak konsistenan itu tertuang dalam alquran yg kmudian dipilih sbg pedoman ajaran islam. Soo....semuanya ngga konsisten jadinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : mngenai kekerasan2 yg bu ***** alami. Apakah itu real? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : kau tengok ini kakiku bagus2. Sy bs brjalan normal sbelumnya. Ini efek pmukulan krn sy diteriakin maling HP sma mrk. Tp ini bkn pokok bahasan utama kan. Kaki saya hanya barang bukti sj bagi mereka. Bukan bagian tubuh dr makhluk hidup yg memiliki hak untuk hidup. Agamamu agama yg menyedihkan bung </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : sy jg dlm proses berfikir bu ttg agama sy. Sy sdh berprg batin slama hampir 1 th. Tp sy blm memutuskan murtad krn sy msh mnghargai orang tua sy. Dan jujur sy jd terinspirasi dg bu ***** </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : sy no comment </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : jd ibu skarang beragama apa? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : itu urusan sy. Yg penting murtad dulu lah. Agama berikutnya to be continue </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : sy kluar islam bkn krn agama lain. Dan sy tdk mau mmbawa agama manapun dlm prdebatan krn sy memang tdk sdg membawa bendera tertentu dg misi trtentu juga </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Iqbal : apakah ibu aman dsini sndiri? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***** : mrk ngga akan konyol mnyerang hotel ini bung. kalo ini rmh kontrakan ya pasti dah ancur lah </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sy mengentikan pmbicaraan krn sy mrasa jauh skali dg bu *****. Kbetulan jg bu ***** mnrima telpon masuk dan mnjawab “ sy di lobby pak. Sy pakek kacamata dan sy pakek baju hitam” sy brfikir sndiri bhw bu ***** akan brtemu dg org yg blm prnah di knal scara lsg sblmnya. Dan trbukti swaktu 3 lelaki dtg menghampiri bu ***** dia masih bertanya “bu ***** yah” dan dijawab “iya. Saya *****”. Sma skali tdk ada tersirat rasa tkut dlm ibu ini skalipun notabene, posisinya sgt brbahaya. Dan sy diknalkan dg 3 lelaki yg dtg tsb dan akhirnya sy tau mrk jg member FFI tp tdk brkenan mnyebutkan idnya. Dr pmbahasan yg sy dgr adl mrk jg dtg diacara dbat agama tsb dan mbahas msalah pencarian anak bu ***** yg brnama bintang. Sy mlihat bu ***** mmberikan bbrapa foto dan memberi bebrp ptunjuk kpd 3 lelaki tsb. Krn mrasa ngga enak sndiri sy akhirnya pamit plang. Dan ktika sy sbutkan bhw sy hrs pamit utk plang ke bdg. Bu ***** lsg menahan sy utk tdk plang dulu. Dan akhirnya sy mendapat pesan utk menyampaikan kabar bu ***** ke sbuah alamat yg diberi nama NAS EDUCATION, skalipun sy dgr ke3 lelaki tsb krang stuju dg bu ***** menitipkan psan ke sy. Kdatangan sy di jogja mengunjungi adik sy yg mondok disalah satu pesantren jogja. Dan kbetulan slah satu penanya adl pengasuh pesantren tsb maka sy diajak adik sy utk mnghadiri. Dan debat kedua akan diadakan hari ini ditempat yg brbeda dg tema yg brbeda sesdh sholat jumat, kalau debat prtama dilaksanakan pagi jam 7. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Krg lbh jam 11 siang kami smua kluar dr hotel. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mnemukan alamat bu ***** di bdg sma skali tdk sulit. Dan sy sgt takjub ktika sy dapati disana ada beberapa anak asuh usia SD, 2 ibu2 usia diatas 40 th dan bebrp lelaki dan wanita seusia sy. Sy ditrima dg sgt baik, itu artinya tdk ada ajaran kbencian ditempat ini skalipun posisi si bu ***** sdg dimusuhi oleh klompok trtentu tdk lantas mnjadikan bu ***** mmbuat satu blokade yg kuat kpd tamu. Dan bhkan sy bs mlihat bebrap tulisan bu ***** mlalui satu2nya kmputer yg ada dtmpt tsb yg ada di FFI. Dr pngakuan mrk, si ibu2 tua dan anak2 usia sd itu adl org2 yg ditmukan bu ***** dr jalanan. Sdgkan lelaki dan wanita seusia sy adl org2 ex-muslim yg ingin brsama2 dg bu ***** mndirikan Gerakan Pemurtadan Indonesia. Ttapi ada sms dr bu ***** ke mrk utk mrubah nama jd Komunitas Ex-Muslim Indonesia. Jd wanita ini, sgt baik hati. Mbri modal buat buka wrg dan jual plsa agar mrk bs mnghidupi mrk sndiri. Knapa dimusuhi hnya krn pindah agama? Sy kliah filsafat blm klar2 jg. Sy mrasa termotivasi utk sgera slesaikan kliah dan mendedikasikan hidup sy utk sbuah pergerakan yg sy mlai anggap mulia ini. Sy akhirnya trgerak register di FFI dg niat sy ingin postingkan foto luka2 bu ***** yg sy ambil mlalui hp sy, ttp sy blm mdnpt ijin dr bu ***** krn sms sy blm ada yg dblas. Sy kagum dan sgt termotivasi mlihat smua ini. Dan jujur, hati kcil sy mlai mnyatakan memang sy hrs murtad. Dan sy pun memberanikan diri menciptakan id ini. Sy blm tau nantinya akan dikomplain bu ***** ato tdk. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Buat anggota FFI trutama yg muslim yg mencela bu ***** dg sbutan placur dll sy mhon anda meralat ucapan anda. Apalagi klo ada yg beranggapan bu ***** brpura2. Mana ada sih di FFI yg sungguh2 brani lihatkan jatidirinya. Bu ***** di FFI, forum trbuka,dan tetangga2nya tetap diknal dg nama ***** nasution. Bliau bkn pngecut. Dan doa tulus sy smoga bu ***** bs plang hari ini usai dbat agama dg keadaan slamat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kesaksian-kei-komunitas-ex-muslim-indonesia-t23100/">Sumber: FFI</a></span></div>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com141tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-77098546893066226652012-05-20T01:06:00.000-07:002012-09-12T10:59:40.192-07:00Kesaksian Garin Laksana<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Rainn Forestha wrote:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pak Garin, boleh tahu dong kesaksiannya pak Garin sendiri (atau linknya, kalo udah pernah) ?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kalo kakek saya ikut Yesus krn tertarik pada perilaku para misionaris Amrik di tempatnya dulu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Puji Tuhan kami sekeluarga tetap dalam Yesus (walau saudara banyak yg bukan).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dear Rainn F, </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Gw nieh, gak pandai merangkai kata2... nanti malah dibilang "Taqiyya"; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pergumulan gw lebih banyak terjadi di dalam benak & hati; Interaksi dgn pihak luar ... tentu saja ada... namun tak sehebat Ghulan 'Esther' Fatima, bisa dibilang Bumi-Langit; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Terorr fisik & psikis???; tentu saja ada... tetapi semua itu tanpa gw sadari ; ternyata "sdh ada yg ngatur"; Gw cuma mengambil hikmahnya saja; Tuhan betul2 bekerja, sungguh; Mengapa gw yakin begitu?; contoh saja (anggaplah ini suatu kebetulan atau uthak-athik gathuk gw" : Entah karena kurang kerja'an atau nekad atau .... apalah..., gw datengin rumah temen seprjuanagan...utk berpamitan...karena harus "pindah Jalur lain", ... Ternyata saat bertamu ... gw disuguhin berbagai bogem, makian, guyuran kopi hangat, dst... Puncaknya, mau di-Eksekusi"; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Algojo2 otw menuju rumah sahabat tsb.... entah bagaimana... ditengah-tengah jalan, terkena Rasia Polisi, cilakanya teman2 calon algojo tsb pada bawa senjata tajam (gak spt biasanya bawa); & diproses di polsek setempat.... sehingga telat datang ke rumah sahabat tsb., karena 10 menit yll gw cabut dari rumah sahabat tsb.. Ini yg crita temen gw yg ikut dlm rombongan tsb....yg akhirnya (7 bulan kmudian) juga ngikut / "nyusul" gw; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Hepi endingnya sieh, Teman / Kepala regu gw yg dulu mbogem, damprat, guyur kopi, lempar kaleng biskuit,....itu....minta diBaptis....kalo gak salah 4/5 thn setelah peristiwa itu!!; Itulah kenangan terindah dalam sepanjang hidup gw / hadiah terindah dari Tuhan Yesus!! Ah sdh-lah... Kalau ingat Abang/Kakanda-ku itu gw ampe skarang suka ....[cengeng.com]...walau sdh tuirrr!! xi..xi..xi..! Ada sedikit Penyesalan, karena telat 1 thn....ndatengin lagi si Abangku ini... dia dah lama sangat merindukanku demikian sebaliknya; ...Kurang dari 3 minggu Setelah diBaptis, dia Menyempurnakan Hidupnya... ya Sedih, namun Indah, sederhana tapi terlihat Agung... Tenteram & betul2 terasa Damai..(sori dikit hiperbol). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Eh iya, spesifik link-nya gak ada, karena gw hanya senang mengalir saja di FFI, & gak pengin istimewa... biar DIA sajalah yg selalu Istimewa!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ups, kalau gak salah gw "senggol2" di Thread ini jg / Postingan "Wongkito"..ttg perjalanan gw, itu pun terjadi karena dipancing-pancing oleh pak Suparjo.* Bagaimana pun jua: "KEBENARAN MEMANG PERLU DIUNGKAP/DIKATAKAN; NAMUN TIDAK SEMUA KEBENARAN, PERLU DIKATAKAN" ... Oce... Rainn???! GBU*</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://www.blogger.com/goog_139927895">Kesaksian </a></span><a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kesaksian-garin-laksana-t25379/">Garin Laksana di FFI</a></div>
Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-76700512381314850782012-05-06T01:02:00.000-07:002012-05-06T01:02:00.296-07:00Islamnya sendiri yang bikin saya Murtad<div style="text-align: -webkit-auto;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><span style="line-height: 18px;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Salam kenal semua. :) Saya mau bagi alasan kenapa saya ga Islam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Begini ceritanya...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya lahir dan dibesarkan oleh keluarga penganut Islam. Ayah saya aktif di masjid dan saya pun juga belajar mengaji. Pokoknya tipikal kehidupan seorang Muslim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Ayah menyekolahkan saya di sekolah Katolik yang waktu itu masih dipegang asli bruder-suster belanda. Sekolah ini terkenal baik dari prestasi, mutu pendidikan, apalagi disiplinnya. Waktu itu ada 2 alasan Ayah saya ngoto masuk SD itu dan keduanya murni demi pendidikan saya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">1) Saya loncat kelas, makanya SD saya mulai pas umur 5 tahun, sekolah2 Islam dan negeri tidak ada yang menerima saya karena ga punya guru yang mampu menangani saya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">2) Sekolah2 lain selain mutunya ga ada, ga terakreditasi, bahkan ada yang gedungnya ga ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Awalnya SD katolik pun menolak. Waktu itu masih Orba, jadi ada peraturan kalau anak Muslim sekolah di sekolah non-Muslim, sekolah itu harus menyediakan guru Islam. Tapi kalau anak Non-Muslim sekolah di sekolah Muslim atau negeri, maka tergantung sekolah mau menyediakan guru non-Muslim atau tidak. (Walau kita tau ujungya juga harus ikut pelajaran Agama Islam). Ga tau kalo sekarang... </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a>
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Singkatnya, Ayah tetep kekeh saya harus masuk ke sekolah itu, bahkan beliau sendiri yang memberi ijin kalau saya boleh ikut pelajaran agama Katolik atau kegiatan apapun walau berbau katolik seperti Misa. Saat Juli tahun ajaran baru mulai, saya masih belum sekolah. Akhirnya, setelah 2 bulan saya pun resmi masuk. Awalnya guru ngaji saya keberatan kok saya masuk sekolah non-Muslim, tapi Ayah bilang ini hanya demi akademik saya, bukan agama. Toh, saya tetep ngaji sepulang sekolah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Sampe kelas 5 SD, hidup saya seperti ini: pagi ketemu Yesus, sore ketemu Muhammad. Temen2 Muslim saya sering berkata kasar tentang umat non-Muslim. Mulai dari orang cina makan babi makanya mereka juga haram kaya babi, sampai Maria itu disembah kaya berhala dan ada setannya, bahkan tasbihnya orang budha itu jeplak tasbih orang Muslim. Kontras sekali dengan temen2 Katolik, Budha bahkan Hindu yang tidak pernah menghina agama Islam. Malah, terkesan cenderung cuek. Pernah sekali ketika pulang bareng dari sekolah mereka dikata2i dibilang pelacur dan babu. Kelas 5 SD saya tau kata pelacur dari teman2 mengaji saya! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Selama 5 tahun itu saya getol ngaji dan ga pernah absen darikelas ngaji ato kegiatan Islam. Guru2 ngaji di masjid saya pun bahkan bilang kalau saya tetep kaya gini, saya bisa khatam sebelum SMP.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Guru2 di masjid selalu mengajari kalau Muslimin Muslimah haruslah baik tutur katanya, sopan, tidak memaki, tidak berkata2 kotor, menghina dsb. Memang saya tidak begitu akrab dengan temen2 mesjid, tapi guru2 saya selalu mencontohkan keluhuran. Pokoknya di mata saya guru2 ngaji tersebut orang baik dan karena merekalah saya masih yakin kalau hanya segelintir Muslim yang memang rese...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Tapi waktu kelas 6 SD bener2 titik awal keresahan saya. Siang bolong, tiba2 ada suara ledakan, wali kelas saya pun keluar kelas, tak lama dia kembali dengan panik menyuruh kami cepat turun ke lapangan terus lari ke komplek SMP. Kami sekelas turun dari lantai 2 gedung SD, keluar lapangan ke gendung SMP dan langsung naik ke lantai 3 dimana ada jembatan ke SMA. Sewaktu saya lari lewat jembatan, terlihat ada kerumunan orang2 berteriak bawa spanduk dari masjid A*-*****, dan saya mendengar sayup2 "Allahu akbar". Kerumunan itu tak lain dan tak bukan adalah orang2 masjid saya sendiri! Memang di gedung SMA jauh lebih aman tapi yang kita dapat adalah pandangan jelas Kapel sekolah dibakar massa. Bayangkan anak umur 10th ditengah lautan anak2 SD dan TK yang histeris menangis, anak2 yang lebih tua mencoba tenang walaupun keliatan jelas paniknya. Saya tidak begitu ingat berikutnya tapi Ayah bilang anak2 baru bisa keluar sekolah malam hari setelah polisi harus menahan massa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Ayah bilang saya trauma, ga ngomong seminggu, jadi pendiam, jarang makan, ga sholat ngaji sejak kejadian itu. Tapi ayah bilang saya selesai SD dengan tenang dan nilai memuaskan walau bruder (kepsek) saya sempat kuatir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Ayah mengirim saya sekolah ke Jakarta dan saya pun berhasil masuk sekolah favorit. Sekolah ini pakai sistem baru dengan essay dan proyek (yang nantinya jadi KBK itu..) Dari kebiasaan saya yang hanya menghafal, sekarang diharuskan punya opini DAN harus bisa mempertahankan opini tersebut dengan fakta dan logika. Tentu bukan sesuatu yang sulit untuk saya karena saya sudah biasa di SD, tapi yang mengejutkan saya adalah ketika pelajaran Agama Islam (ya, saya dapat kelas tsb walaupun sekolah swasta). Ketika saya dituntut untuk berdebat, saya ga bisa memberikan fakta yang lurus karena yang bisa saya temukan di quran dan hadis hanyalah kontradiksi. Semakin saya baca, semakin kontradiktif. Smakin ga nyambung. Debat kelas pun sangat diluar logika. Ngaco! Makin besarlah keresahan saya. Akhirnya, dari semua nilai rapot saya yang 8 dan 9, hanya Agama yang 4. Yang kasian adalah ayah saya. Dia harus tahan dengan saya yang bertanya terus2an tentang Islam, berdebat terus hingga pernah berantem. Ayah saya ngotot dengan pendirian bahwa Quran Hadis ga boleh ditentang harus diterima tanpa ditanya. Saya pun menimpali dengan bertanya apa yang dilakukan pelajr2 Al-azhar mesir? Apa mereka hanya menghafal tanpa bertanya? Saya tanya terus terus dan terus... hanya karena saya belum 'tenang'.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">SMA dimana keresahan saya terjawab sudah. Saya jatuh cinta dengan fisika. Atau mungkin lebih tepatnya menemukan kejelasan dan ketenangan lewat sains. Semuanya apa adanya. Transparan, bisa dijelaskan dan masuk logika. Ibaratnya bisa lihat Tuhan secara langsung tanpa ritual2. Saking senangnya saya bahkan berubah sikap jadi lebih kalem. KEluarga saya pun takjub apalagi ayah saya. ada apakah gerangan. Apakah saya menerima Islam lagi? Saya bilang tidak. Lalu apa?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Inilah yang slalu saya katakan ke orang2 yang bertanya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Buat saya, suatu ajaran agama harus bisa diukur setidaknya dari 2 hal, nurani dan nalar. Keduanya sama pentingnya dan harus berdampingan. Jika secara nurani bisa diterima, maka secara nalar pun bisa diuji, begitu juga sebaliknya. Jika nalar (logika dan ilmu) konsisten maka secara nurani bisa diterima.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Agama Islam buat saya secara naluri sudah ga klop. Katanya nabi kok berseru bunuh? Anak 9 tahun kok digauli? Apalagi ketika nalar digunakan. tidak ada yang tetap dan banyak pernyataan yang jelas2 hanyalah pembenaran dan bukan kebenaran sejati. Saya muak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Yang mau saya tegaskan disini adalah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">1) Saya tidak pernah didoktrinasi oleh ajaran agama lain!! Walau saya 6 tahun mengenyam pendidikan SD di sekolah Katolik, tak pernah sekalipun saya serius mendalaminya. Saya hanya belajar demi ulangan agar dapat nilai. Itu saja. Saya juga tidak pernah ikut misa, tidak pernah ikut kegiatan ekstra kulikuler keagamaan di sekolah, bahkan saya belum pernah baca alkitab. Yang saya baca hanyalah Quran dan Hadis. Jadi jangan bawa2 agama lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">2) Ya, saya murtad karena ajaran agama Islam itu sendiri!!! Dari sumbernya saja sudah busuk dan rusak, apalagi kalau melihat pengikutnya. Dan kalau ada yang bilang saya ga kenal Islam, jelas2 saya ke mesjid, dan bahkan setelah kebakaran pun saya masih belajar dengan ayah saya. Sampai saat ini, kitab suci yang saya baca hanyalah Quran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">3) Saya BUKAN Nasrani ataupun atheist atau agama lain. Saya tidak beragama tapi saya percaya Tuhan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Jadi muslimin-muslimah, saya hanya minta satu hal, tolong jujur pada diri anda sendiri. Anda tahu Islam itu salah bahkan dari Quran nya saja. Tidak perlu melihat agama lain, orang lain, atau yang lain-lain. Cukup anda, hati nurani, dan nalar anda. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">ps: dan untuk temen2 di ffi, yang baik dan santun ya. saya liat masih ada yang pake kata kasar. kasian teman2 kita yang masih muslim. coba bayangkan keyakinan anda yang ditekuni seumur hidup tiba2 dibilang salah. Sakit dan pasti menakutkan bukan? Walau Islam salah, bukan berarti semua yang ikut juga pasti salah. banyak yang terlahir di kelurga islam seperti saya sehingga agama islam adalah satu2nya pilihan. Beri mereka kesempatan. Setiap orang prosesnya berbeda tapi tetaplah membantu walau mereka tak mengucapkan hal2 baik kembali. Salut untuk anak2 FFI!! terus berjuang!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">by the way, orang tua saya juga akhirnya murtad juga. walau tidak seperti saya yang berbasi sains, tapi setidaknya mereka bukan Muslim lagi. Entah agama apa yang mereka ambil nanti, kalaupun ga ada, saya lebih seneng drpd mereka masih berislam ria.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/islam-nya-sediri-yang-bikin-saya-murtad-t47149/">FFI Indigo</a> </span></div>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com370tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-68565568492526660452012-04-30T01:04:00.000-07:002012-04-30T01:06:27.910-07:004 POINT YANG MENJADIKAN SAYA MURTAD !!!<div style="text-align: -webkit-auto;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><span style="line-height: 18px;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Salam Persahabatan............ </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya lahir Islam. dari keluarga yang sangat fanatik terhadap Islam karena ada darah Aceh dan Mandailing dalam tubuh saya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">ADA 4 HAL YANG MEMICU SAYA RAGU TENTANG ISLAM....dan AKHIRNYA MEMUTUSKAN MENJADI MURTAD !!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">===========PERTAMA=========== </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Tahun 2001 saat adanya serangan ke WTC New York. Ketika itu nama OSAMA BIN LADDEN menjadi sangat luar biasa terkenal. Tetapi hati kecil saya berontak, karena namanya mencuat setelah melakukan hal keji - sangat keji bahkan !!! Terutama saat saya melihat salah satu VIDEO di YOUTUBE [sudah setengah mati saya cari lagi diyoutube tapi belum saya temukan. karena dah lama kali ponn]. Dalam video itu dilihatkan bagaimana WTC runtuh dan diiringi lagu HEAVEN yang dinyanyikan DESTINY'S CHILD secara sayup-sayup tetapi yang lebih kuat adalah PUISI yang dibacakan seorang anak kecil [perempuan]. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Tubuh saya menggigil mendengarkan gadis kecil itu, terutama ketika keluar kalimat </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">" i try to not cry but its hurt. Realise that you will never come home and kiss me again. You will never see me grow up, daddy.....but you know...i am sure one day we will meet in a place...call heaven" </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Menangis ! menggigil! Mengutuk! Memaki! Si pelaku yang [Masya Allah - begitu dulu saya bilang nya - adalah ISLAM]. </span></div>
<a name='more'></a>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Dan dalam organisi yang saya ikuti juga tidak ada kutukan berarti selain justru pesan kaos dengan sablonan wajah ossama yg kek onta itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya mulai bingung !!! Sebingung-2 nya!!! Apalah salah gadis kecil ini kepada Islam hingga Bapaknya harus MATI!!! hingga dia tidak lagi bisa bersama bapaknya ???!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">================KEDUA============= </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">ketika sahabat terdekat saya, harus dipoligami suaminya. Sebagai seorang sahabat saya melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana menangisnya teman saya saat persiapan IJAB KABUL Suaminya dengan istri keduanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya melihat dan mendengar dia menangis sambil terus berkata "Ya Allah saya ngga kuat. Ya Allah saya ngga bisa" Sebagai seseorang yg dipercayai memiliki gelar sarjana psikologi, saya gunakan ilmu saya menenangkan dia. Tetapi tidak mampu. Dia tersakiti dengan sangat!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Dan ketika ijab kabul terjadi....diakhir pengucapan IJAB...si penghulu bertanya "bagaimana saudara-saudara sah ? sah? sah?" dan semua menjawab " SAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"......ALhamdulillah !! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Biadab!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Lalu bagaimana dengan sahabat saya? Bagaimana dengan suara hati dia? Bagaimana dengan tergores2nya luka dia? dianggap SAH juga???? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Berjalan 3 bulan. Si istri kedua hamil. Dan sahabat saya harus mengijinkan untuk tinggal bersamanya karena ketika dia berusaha menolak, dia mendapat pukulan dan diancam cerai!!!!!!!!!! wanita muda dengan 3 anak tanpa pekerjaan sekalipun dia sarjana psikologi, diancam cerai? pertimbangan pasti anak !!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">jadi dia harus membantu si istri kedua melewati masa-masa hamil muda. Dan yang jauh lebih biadab adalah : dia harus berbagi ranjang dengan istri kedua nya yang kadang-kadang mendapat dekapan dari suaminya dengan pertimbangan dia sedang hamil. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Mendengar kesaksian teman saya, saya benar-benar memberontak, maka muncul lah GERAKAN WANITA ANTI POLIGAMI!!!!!!!! tetapi tidak lama eksis karena banyak protes dari suami-suami muslim. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Apalah salah teman saya kepada Islam? hingga dia harus mendapatkan semua sakit itu? Ustadz, Kyai hanya bisa bilang "harus ikhlas, pahalamu sungguh besar jika kamu ikhlas' karena kamu menjalankan sunnah rasul" </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Urusan pahala nanti dulu lah..........bagaimana perasaan dia?!! itu aja dulu!!!!!!! dan ini semua terjadi bukan semata-mata karena si oknum[laki-laki gatal] tetapi karena AJARAN ISLAM MEMBENARKAN CARA INI !!!!!!!!!!!! Proses menyakiti istri dengan cara poligami dengan iming-iming mendapat imbalan pahala di surga ? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">============KETIGA============= </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saat puasa ramadhan. ada lah namanya SAFARI RAMADHAN, dakwah suami saya almarhum bersama organisasi kami, dan persis saat usai sholat Ashar, ada seorang wanita peminta-minta dengan menggendong anak yang dari wajahnya saja tampak kali dia dah kelaparan. Saya yakin si wanita itu datang ke masjid karena dia tahu akan ada buka puasa bersama jadi di masjid banyak makanan dan gratis!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">ber-ide lah saya mengambil satu kotak nasi dan dua kantong plastik kue serta 2 gelas plastik kacang hijau. diluar dugaan saya dibentak oleh salah satu takmir. Makjang !!! Awak dah tua dibentak didepan umum. Ramadhan pula. setelah pembicaraan panjang diruangan takmir masjid keluar penjelasan "utamakan yang puasa! dan lagi pengemis itu banyak yang nipu. pura-pura saja dia pasang wajah kelaparan biar diberi" </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Amarah bisa membatalkan puasa!!!!!!!!!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Dan saya menikmatinya!!!!!!! saya pilih membatalkan puasa daripada mengikuti saran mak mak yang tak jelas nuraninya itu!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">"mau dia menipu kek. mau dia bohong kek. dia lapar!!! dia perlu makan!!! kita tak tahu dah berapa lama dia tak makan!!! kalaupun kau suruh dia nunggu sampai maghrib!!! Maknya saja boleh lah....tapi kasih makan dulu itu anaknya. kau bilang pula utamakan yang puasa!!! kau pikir panita-panitia ini orang-orang miskin apa ??? kehabisan nasi disini mereka masih bisa pulang dan makan dirumah!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">IBLIS KAU !!!!!!!!!!!!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Batak saya keluar!! Amarah saya melonjak!!! dan hasilnya : usai sholat isya saya dihajar oleh suami karena dianggap melawan ajaran Allah, mencemarkan nama baik dia, bahkan dinilai tidak menghargai ISTRI si ketua yayasan yang membangun masjid itu!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Ini kah Islam? yang saya pelajari selama ini mengajarkan santuni anak yatim dan fakir miskin? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Bahkan ada lagunya "rasul menyuruh kita mengasihi anak yatim?" tetapi pada kenyataannya si wanita istri ketua yayasan masjid ini - yang sudah naik haji 7 kali - memberi makanan sejumput saja harus menunda waktu? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">==============KEEMPAT - KLIMAKSNYA============ </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Mengenai SIROTOL MUSTAQIM yang terjemahannya adalah JALAN KEBENARAN [yang pastinya maksudnya adalah JALAN KEBENARAN MENUJU SURGA]. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Kalau dibahas secara formal di organisasi atau majelis taqlim akan ada penjelasan : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Apa sih SIROTOL MUSTAQIM ITU? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Artinya [yang lebih tepatnya adalah terjemahannya adalah JALAN KEBENARAN - pastin yang dimaksudkan adalah JALAN KEBENARAN MENUJU SURGA DONG bukan ke NERAKA] </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Wujudnya SIROTOL MUSTAQIM itu apa sih ?!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Rambut dibelah tujuh </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Makjang !!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">kek mana lah caranya menyeberangi rambut dibelah tujuh? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">kalau yang beriman akan mudah melewatinya karena sesungguhnya yang digunakan untuk menyeberang itu adalah iman bukan badan kita </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">jadi yang menentukan Iman kita baik atau tidak siapa ? Allah dong! Apa kriteria orang beriman? menjalankan pertintah Allah dan menjauhi laranganya dong! Ada jaminan nggak kalau sudah menjauhi larangaNYA dan melakukan perintahNYA kita masuk surga? ISNYA ALLAH dong! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Proses pencarianku usai!!!... saya sudah temukan "keyword" orang ber-iman adalah : YANG MELAKUKAN PERINTAHNYA DAN MENJAUHI LARANGANNYA !!! sekalipun resikonya ada gadis kecil tak berdosa kehilangan daddy nya, ada seorang wanita baik hati yang tersakiti selama hidupnya karena poligami, dan akan terus ada kaum fakir yang "ditunda" mendapat hak nya karena harus mengutamakan yang puasa [dan itu bagian dari perintahNYA] </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Dan saya memilih MENJALANKAN LARANGANNYA yaitu : MURTAD !!! sekalipun telat karena menunggu proses 4 tahun!!! dengan resiko yang sungguh diluar dugaan saya : karena SAHABAT bisa menjadi LAWAN hanya dalam hitungan masa pengucapan 5 huruf </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">M U R T A D !!!!!!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Dan lelaki kecil saya yang baru 2 tahun. entah kini ada dimana???? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">SI TUHAN ISLAM MEMANG MEMBAWA AJARAN BENGIS !!!!!!!!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">=========== </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Berhenti bicara ada keindahan atau harapan adanya keindahan dalam Islam karena semua itu omong kosong belaka !!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">=========== </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">[catatan : sahabat saya sudah memiliki keberanian menggugat cerai suaminya saat akan menikahi istri ke-3 dan terbukti seberapa besar NURANI orang muslim. si Bapak tak lagi memberi nafkah kepada anak-anak nya dari istri pertama --- Tahun 2007 lalu saya berhasil memprovokasi teman saya menjadi MURTAD!!! Luar biasa !!!]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/4-point-yang-menjadikan-saya-murtad-t22635/">Talenta FFI</a></span></div>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com298tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-3331738286685251292012-04-30T00:59:00.001-07:002012-04-30T00:59:30.428-07:00SAYA SEMAKIN JIJIK ISLAM SETELAH LIHAT FFI<div style="text-align: -webkit-auto;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><span style="line-height: 18px;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Salam damai sejahtera.. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">perkenalkan nama saya ********** (edited) dan sekarang menjadi ************* (edited), saya masih muda sekitar 18 tahun dan baru saja lulus SMA. saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya ketika menjadi seorang atheis dan agnostik selama 4 tahun setelah saya murtad dari islam. saya murtad karena faktor saya memang tidak pernah tertarik dengan agama ini dikarenakan latar belakang keluarga yg multietnis dan agama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Papa saya ambon ibu keturunan Arab dan Jawa dan keluarga dari ibu kebanyakan adalah muslim taat dan ibu pindah agama saat menikah dengan ayah saya. walaupun dari keluarga santri, keluarga ibu saya lebih condong ke tradisi Jawa karena dari pihak kakek (ibu) masih ada hubungan dengan keraton solo (tradisi kejawen yg kuat) sedangkan ayah dari nenek adalah berdarah langsung dari Arab. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya sendiri di asuh oleh kakek saya di Kartasura dan saya ikut kakek sampai saya kelas 4 SD ketika ayah saya meninggal. Ayah saya meninggal pada tahun 1999 saat pulang kampung di Ambon pada saat kerusuhan rasial dan agama dan dimakamkan di Ambon oleh keluarga besar eyang yg sekarang banyak mengungsi di Manado karena rumah dan tempat usahanya ludes dibakar massa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a>
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">keadaan saya begitu terpuruk, keadaan ekonomi berantakan dan ibu berusaha dengan usaha kecil-kecilan dan yang paling menyedihkan adalah tetangga sekitar kami sangat antipati pada keluarga kami karena dari lingkungan yg benar2 islam atau setidaknya lingkungan masjid hanya keluarga kami yg Kristen, saat itu saya belum beragama Kristen tetapi steorotip masyarakat dan prasangka yg anti kristen membuat mereka jga turut membenci saya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Akhirnya saya malu pergi ke geraja dan trauma dari olok2an meraka. mereka menuduh ayah saya sebagai kafir yg ikut membantu "membantai" umat islam di Ambon. Jelas saya tidak bisa terima karena Ayah saya jelas meninggal karena umat Islam. Saya memutuskan tidak sholat sejak kelas 2 SMP hingga kelas 3 SMA, pada saat itu lah saya sama sekali tidak melakukan ibadah agama. Ke gereja tidak ke masjid pun juga tidak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya pun mencoba mencari Tuhan sejak kelas 2 SMA dengan mempelajari banyak agama dengan perbandingan. Untunglah pada saat itu keluarga saya dari ayah mensuport dari Manado sedangkan dari pihak kakek saya dipaksa masuk pondok pesantren. Saya menolak dan akhirnya keluarga kami semakin dijauhi kakek. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Saya menemukan website ini ketika tidak sengaja mencari artikel tentang Islam krn timbul dari diri saya pengen membandingkan islam dan agama lain. Ternyata saya kaget dengan apa yg selama ini tidak pernah Islam ajarkan dan terkesan ditutup-tutupi. Jujur saya benci islam semenjak Ayah saya meninggal dan ketika melihat kekacauan atau terror dari Islam. setelah melihat artikel FFI saya semakin benci islam dan akhirnya saya putuskan ikut Tuhan Yesus setelah 4 tahun lebih saya bergulat menemukan kebenaran. Dan puji Tuhan!! Yesus menuntun saya menemukan jalan kebenaran dan hidup itu.. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">saya berencana mengampanyekan forum ini ke teman2 muslim saya yg sering kami saya ajak diskusi agama. ternyata diantara mereka juga banyak yang ragu2 dengan Islam. semoga hal ini menjadi pencerahan buat mereka. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Terima kasih!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit;">Sumber: <a href="http://indonesia.faithfreedom.org/forum/saya-semakin-jijik-islam-setelah-lihat-ffi-t25866/">FFI, Twboyz</a></span></div>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com92tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-65378870940893333692012-02-09T11:02:00.000-08:002012-02-09T11:02:00.051-08:00KESAKSIAN MANTAN ANGGOTA HIKMATUL IMAN<iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/1sWIbOvMK44" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-14794751904517440842012-02-04T10:57:00.000-08:002012-02-04T10:57:00.151-08:00Kesaksian Imam masjid bertemu Yesus Miracle Of Allah<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/KF8_4GevIzw" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8844028070431655516.post-157950070253966412012-01-31T10:53:00.000-08:002012-01-31T10:53:01.030-08:00Kesaksian Pdt Tony Mochamad Bastaman<iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/4OYOZeAdVU4" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Marde Yomanhttp://www.blogger.com/profile/10889763045401221105noreply@blogger.com0