DARI
ANAK PERDAMAIAN SAMPAI ALQURAN
Mereka yang telah membaca karya saya sebelumnya yang berjudul "Peace Child, Lords of the Earth, dan Eternity in Their Hearts" pasti ingat bahwa saya telah menjelaskan mengenai dokumen yang sesungguhnya merupakan keistimewaan kehidupan manusia yang sangat menarik. Saya menyebutnya "analogi penebusan". Bekerja sebagai peneliti linguistik, tabib dan pendidik di kalangan suku bangsa-suku bangsa Jaman Batu di Irian Jaya, Indonesia, saya dan isteri saya, Carol, mengenal banyak adat dan kebiasaan, legenda-legenda dan tradisi-tradisi setempat yang sesungguhnya serupa dengan laporan Alkitab mengenai kehidupan dan pengajaran Yesus. Seorang advokad yang sensitif mungkin akan memanfaatkan unsur-unsur kultural insidental ini sebagai jembatan untuk membujuk suku bangsa- suku bangsa minoritas yang merasa terancam untuk menjauhi hal-hal seperti perang antar suku, kanibalisme , dan pengayauan -- sebelum polisi negara dengan bersenjatakan AK-47 melakukan tindakan represif yang membuat jera mereka.
PENELITIAN SAYA ATAS ANALOGI- ANALOGI PENEBUSAN
Dalam buku "Peace Child" (Anak Perdamaian), saya mengungkapkan bagaimana Carol dan saya bersahabat dengan suatu suku bangsa yang disebut suku Sawi yang merupakan pengayau- pengayau kanibalistik yang berjumlah 3000 orang.