Rabu, 31 Oktober 2012

KESAKSIAN SABATINA JAMES MANTAN MUSLIMAH PAKISTAN

KESAKSIAN SABATINA JAMES MANTAN MUSLIMAH PAKISTAN YANG MURTAD DARI ISLAM Kini Menerima YESUS KRISTUS Sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT.
Video-Video Youtube Kesaksian Sabatina James yang Telah Murtad Masuk Kristen

Namaku adalah Sabatina James. Aku lahir di tahun 1982 di Pakistan, di negeri yang sampai sekarang dalam nama Islam, para wanita dibakar hidup² atau dibunuhi oleh ayah² atau saudara² laki mereka.
Orangtuaku adalah Muslim. Di usia 10 tahun, aku pindah ke desa kecil di Austria, dekat Linz. Di sana aku mengikuti pendidikan di sekolah, tapi sekolah ini justru memulai proses syahidku.
Semakin banyak aku menyerap cara hidup Barat, semakin besar pula konflik yang kualami antara dua agama, Islam dan Kristen. Di rumah orangtuaku, aku selalu mengalami kekerasan fisik dan tekanan mental, hanya karena aku ingin “merdeka.” Akhirnya malah aku dikirim ke sekolah Islam di Pakistan di tahun 1999.
Di Pakistan, kami diajar untuk membenci Barat dan aku mengalami sendiri bahwa sebagai wanita aku tak berharga sama sekali. Aku dipukuli dan disiksa. Aku dipaksa nikah di luar keinginanku dengan saudara sepupuku, sehingga aku melarikan diri dan kembali ke Eropa.
Aku lalu meninggalkan Islam dan memeluk Kristen. Balasan Islam lalu datang padaku dengan hebatnya: di tahun 2001 ayahku dan seorang imam mengeluarkan keputusan mati bagiku.

Kamis, 25 Oktober 2012

Kesaksian Para Mantan Muslim di Australia

Penting sekali kita mengekspos agama ini. Kami mengasihi orang Muslim, baik pria maupun wanita sebagai sesama manusia, dan mereka adalah orang-orang yang indah. Tetapi mereka telah ditipu, kata el Masry.

Komunitas Arab di Australia – Semakin Banyak Yang Meninggalkan Islam Dan Berpaling Kepada Kekristenan

Buktidansaksi.com - Australia sedang menjadi destinasi yang populer bagi orang Muslim yang meninggalkan Asia dan Timur Tengah, dan ini menggelisahkan penduduk lokal negeri “Down Under” ini. 

Empatpuluh tahun lalu, para penduduk lokal jarang sekali melihat orang Muslim di jalan jalan di Sydney atau Melbourne, oleh karena hanyasekitar 20.000 jiwa yang tinggal di Australia saat itu. Kini, sebanyak 500.000 orang Muslim tinggal di Australia. Dan ketika mereka bermigrasi ke benua tersebut, mereka berdiam di wilayah-wilayah yang eksklusif Islam.

Televisi Al Hayat, yang juga dikenal sebagai Life TV, bekerja untuk menjamin agar orang Muslim di Australia mempunyai kesempatan untuk mendengar Injil.   

Stasiun televisi Arab diluncurkan di Australia oleh Michael el Masry, seorang mantan Muslim. El Masry memulai saluran tersebut dengan keuangannya sendiri yang terbatas dan tetap bertahan walalupun mendapatkan perlawanan yang keras dari komunitas Islam.  

Senin, 15 Oktober 2012

Para Ustadz-Ustadzah, Ulama dan Tokoh Islam Yang Memeluk Kristen

KUALA LUMPUR (MALAYSIA) – Kian bertambahnya muslim Malaysia yang meninggalkan Islam akibat kebobrokan dan dosa-dosa terselubung yang dilakukan para pemimpin dan para ‘fundamentalis’ selama ini membuat pemerintah Malaysia merasa perlu membuat peraturan hukum yang membatasi potensi kehilangan umat mereka lebih jauh.

Salah satunya dengan mengkriminalkan warga non-muslim yang ketahuan melakukan menyebarkan agama mereka di muka umum, terutama umat Kristen.

Dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, pada 5 Agustus 2012, pemerintah Malaysia melalui Menteri Departemen Urusan Islam, Datuk Seri Jamil Khir Baharom mengatakan non-muslim di Malaysia dilarang membagikan keimanan mereka kepada muslim dengan berbagai cara, dan hal itu akan diatur dalam sebuah undang-undang yang baru.

“Penyebaran materi bacaan [keagamaan non-muslim] dengan bentuk audio video sangat dilarang, sebab hal itu akan mengarah kepada ‘ketidakpuasan’ muslim [terhadap agama Islam],” kata pria yang menikahi bocah 16 tahun pada Maret 2011 lalu ini saat berada di Yan Hospital, Minggu (05/07/2012).

Rabu, 10 Oktober 2012

Kesaksian Pdt. Dr. Muhammad Fatah


Terima kasih, salam sejahtera untuk kita sekalian. Nama saya Muhammad Fatah. Usia 68 tahun, tempat tanggal lahir Karangkobar, 21 Desember 1936. Pendidikan tamat SD tahun 1950, tertunda 2 tahun karena masa itu adalah masa perang kemerdekaan sehingga harus mengungsi kesana kemari. SMP selesai tahun 1953, SMA 1956 di Yogyakarta. Pendidikan dari tahun 1956 hingga 1960 di Fakultas Sosial Politik jurusan Pemerintahan Universitas Gajah Mada, kemudian ditugaskan ke luar daerah dalam rangka pengerahan tenaga mahasiswa untuk mengajar di sebuah sekolah menengah atas di luar Jawa. Pendidikan teologi, pada tahun 1970-1972 pendidikan dasar teologi Kristen, teologi lanjutan 1986, Master of Ministry, teologi lanjutan untuk S-3 jurusan Misiologi tahun 1999. Pengalaman menjadi dosen pada beberapa Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta dan di Jawa Timur, juga di pulau Batam. Pengalaman yang lain adalah tahun 2001, menghadiri pertemuan internasional, Christian Fellowship International, yaitu pelayanan ke penjara-penjara di Johanesburg Afrika Selatan. Tahun 2003, seminar pelayanan di University Technology Sydney Australia, bulan Maret dan April tahun ini, menjadi utusan dari Non-Governmental Organization, HAM ke United Nation High Commission on Human Right Conference di Jenewa (Swiss), bersama-sama dengan 15 orang anggota, yaitu untuk menyampaikan masalah-masalah crime against humanity (kejahatan terhadap kemanusiaan) yang terjadi di Indonesia, masalah-masalah mengenai buruh migran, masalah-masalah yang terjadi pada bulan Mei 98 (Kerusuhan Mei), masalah Papua, masalah Aceh, masalah orang hilang dan genosida. Itulah pengalaman yang saya alami, dan sebenarnya tadi malam kami diajak untuk menghantarkan atau mengunjungi pemakaman almarhum Munir dari Kontras, tapi karena ada acara disini kami tidak bersedia.