Senin, 30 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Immanuel

Nama saya Immanuel, dan saya dari suku Uyghur di daerah barat laut China. Ketika saya masih kecil, ayah saya yang Muslim mengirimkan saya ke pondok pesantren untuk belajar Al-Quran. Bahkan sebelum saya masuk ke sekolah umum, saya sudah menghafalkan 70% dari isi Al-Quran dalam bahasa Arab. Setelah lulus SMA saya masuk ke universitas di ibukota propinsi dimana saya berada. Di sana saya belajar bahasa dan sejarah bangsa saya. Saya mendapati bahwa pada Abad Pertengahan suku saya sebagian besar memeluk agama Kristen, dan kemudian mereka menjadi tertarik kepada ajaran Islam Sufi, lebih dari mereka tertarik kepada Al-Quran. Saya menjadi sangat tertarik dengan akar Kekristenan dari suku saya. Di universitas saya bertemu dengan seorang Kristen dari bangsa asing. Saya belajar banyak dari dia mengenai Alkitab dan iman kepada Kristus. Saya mempelajari Alkitab yang ada di jaman sekarang ini dan membandingkannya dengan terjemahan dari Abad Pertengahan dalam bahasa bentuk kuno dari suku kami, yaitu Chaghatai. Saya melihat bahwa setelah berabad-abad berlalu sejak pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa saya Alkitab tidaklah diubah atau dipalsukan, dan hanya sekedar bahasa yang dipakai suku saya yang justru berubah. Suku Uyghur jaman sekarang, karena itu, tidak bisa lagi memahami terjemahan Alkitab dalam bahasa Chaghatai. Dalam mempelajari Alkitab itu saya merasakan ada suatu kuasa yang keluar dari dalamnya. Saya membuka diri saya kepada kuasa Allah ini dan kemudian beriman kepada Injil Yesus Kristus. Saat ini saya membantu menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Uyghur modern. Saya sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada satu katapun yang ditambahkan atau dikurangi dari Alkitab ketika saya menerjemahkannya.

DOA: Engkau adalah Allah yang benar dan setia dari Alkitab. Saya bersyukur kepada-Mu karena Engkau memanggil kaum pria dan wanita, yang dengan setia menuliskan firman dan perbuatan-Mu dalam tulisan yang ada di dalam Alkitab. Bukalah hati saya supaya saya bisa mengalami kebenaran firman-Mu dan kesetiaan-Mu di dalam kehidupan saya.

Kamis, 26 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Fauzi

Nama saya Fauzi, dan saya tinggal di Maroko. Bahkan sebelum saya masuk SD, saya dikirim oleh orang tua saya ke sekolah khusus untuk belajar Al-Quran, dimana saya harus menghafalkan Al-Quran. Sebagai remaja saya shalat lima kali sehari. Saat saya wudlu sebelum Shalat Subuh, saya biasanya mendengarkan stasiun radio Islam. Suatu hari saya mendengarkan sebuah stasiun radio baru. Saya mendengarkan dan kemudian tahu bahwa siaran itu adalah siaran Kristen yang menyiarkan bacaan dari Alkitab. Itu membuat saya sangat marah. Setelah shalat saya menuliskan surat bernada serangan terhadap stasiun radio itu. Saya tidak mengharap ada jawaban. Namun, dua minggu kemudian sebuah surat datang dari stasiun radio itu. Isi suratnya tidak membalas serangan saya, tetapi menyapa saya dengan sangat bersahabat. Saya duduk dan menulis surat lagi. Dari situ kemudian dimulailah korespondens yang lama, dan saya mengikuti kursus korespondens dimana saya menerima literatur tentang Al-Quran dan Alkitab.

Saya membawa buku-buku itu kepada imam saya di masjid. Ia mengatakan bahwa di dalam tulisan Kristen itu tidak ada yang salah mengenai Islam. Yang sangat mengganggu saya adalah salah satu bukunya yang menuliskan bahwa banyak bagian di dalam Al-Quran yang bersumber dari tulisan yang ada pada masa sebelum Islam. Karena itu, saya mulai meragukan Islam. Tetapi saya masih mau berpegang kuat kepada agama saya. Saya masuk dan mengurung diri di dalam kamar selama satu bulan, dimana saya hanya makan roti dan minum air putih saja. Di sana saya menjalani ritual asketis di dalam Islam yaitu Sufi (mistisisme Islam) untuk bisa mendapatkan pengalaman langsung dengan Allah. Ketika hal ini juga tidak membawa apa-apa, saya meninggalkan Islam dan berpaling kepada Kristus. Hari ini saya percaya kepada Alkitab dan menjawab semua orang yang bertanya kepada saya mengenai hal itu dengan rendah hati di dalam kebenaran.

DOA : Tuhan Yesus, kami malu akan kesalahan banyak orang Kristen yang mengajarkan pengajaran sesat di masa sebelum Islam. Bukan hanya Muhammad yang bertanggungjawab atas isi Al-Quran, tetapi juga para pengajar ajaran Kristen sesat yang mempengaruhinya. Tolonglah saya untuk berdiam di dalam kebenaran dan kesetiaan-Mu dan tidak mengikuti dusta itu, sehingga saya juga tidak akan mengajarkan pengajaran yang sesat.

Selasa, 24 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Aziz

Nama saya Aziz, dan saya hidup sebagai mantan Muslim di Pakistan. Pada tanggal dua April 2007, saya dalam sebuah perjalanan menggunakan sepeda motor saya. Ketika lampu lalu lintas menyala hijau, saya melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba saya ditabrak oleh sebuah mobil putih. Ketika saya terjatuh ke tanah, pengendara mobil itu, bersama dengan penumpangnya, keluar dari mobil dan mendatangi saya. Mereka menginjak-injak saya dengan sepatu mereka, yang memiliki sol terbuat dari besi. Mereka tidak menginjak kepala, wajah atau bagian atas tubuh saya, tetapi mengarah ke lutut dan kaki saya. Ketika mereka berpikir bahwa kaki saya sudah patah, mereka meninggalkan saya, sambil berseru-seru, “Allahuakbar” (Allah maha besar). Ambulance kemudian datang dan membawa saya ke rumah sakit. Saya sudah sering mengalami penganiayaan yang demikian dari orang-orang Islam yang membenci saya di masa lalu. Jadi ini bukan hal yang baru untuk saya. Dalam tiga puluh menit polisi mendatangi saya, bersama dengan “saudara-saudara teroris yang kekasih” itu. Roh Kudus menuntun saya dan menguatkan saya untuk memakai hal itu sebagai kesempatan untuk bersaksi tentang iman Kristen saya. Karena itu ketika mereka mendekat, bahkan sebelum mereka mengatakan apa-apa, saya langsung mengatakan bahwa mereka adalah saudara-saudara saya. Saya menyatakan bahwa saya mengampuni mereka berdua. Saya mengatakan kepada mereka, “Ini bukan karena saya takut kepada anda. Bukan, tetapi ini karena iman Kristen saya.

Karena itu saya mengampuni anda. Saya mengasihi anda dan berdoa untuk anda, karena itulah yang saya pelajari dari Tuhan Yesus Kristus.” Pada tanggal empat April, dokter bedah tulang mengoperasi lutut dan kaki saya. Pada tanggal enam April saya diijinkan untuk pulang oleh tenaga medis di sana. Hari ini saya sudah sembuh sepenuhnya. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kesempatan untuk memberitakan Injil-Nya dengan cara demikian.

DOA: Allah yang Benar dan Mahakuasa, Engkau memiliki hak untuk membuang kami semua ke dalam neraka, karena kami sudah berdosa terhadap Engkau. Engkau kudus dan benar, tetapi juga penuh dengan rahmat dan kasih. Tolonglah saya menemukan jalan kepada-Mu yang sudah Engkau bukakan kepada kami di dalam Kristus.

Jumat, 20 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Hakim

Nama saya Hakim dan saya berasal dari Yordania. Saya dulunya adalah seorang Muslim yang taat dan belajar di sekolah-sekolah Islam yang terbaik. Kemudian, saya belajar agama Islam di Universitas al-Azhar di Kairo. Sebagai disertasi terakhir saya, saya meneliti pokok mengenai bagaimana anak Abraham, setelah ia dibunuh oleh ayahnya, kemudian ditebus oleh Allah melalui korban yang besar (Surat as-Saffat 37:99-111). Saya mempelajari semua penafsiran Islam mengenai bagian Al-Quran ini. Saya tidak menemukan satupun penjelsan yang memuaskan mengenai pertanyaan tentang penebusan (fida’). Hanya setelah saya membandingkannya dengan Torah dan tafsirannya oleh orang-orang Yahudi dan Kristen, saya bisa mulai memahami tentang penebusan melalui kematian korban penebus dosa di dalam Taurat dan kematian Kristus di kayu salib di dalam Injil. Saya memahami bahwa tanpa pencurahan darah tidak mungkin ada penebusan dosa, dan dengan itu tidak akan ada pengampunan. Saya mencantumkan penemuan yang sangat menarik itu di dalam disertasi saya. Ketika saya mempertahankannya di depan para mahasiswa Muslim dan para profesordalam sebuah ujian akhir, mereka yang mendengarkan menjadi begitu marahsampai menyerang saya dan memukuli saya sampai hampir mati. Tetapi saya tidak mati. Orang-orang Kristen menemukan saya dalam keadaan luka parah dan mengobati saya sampai sembuh. Hari ini saya percaya bahwa kematian Kristus bagi dosa-dosa saya, itulah yang membawa pengampunan bagi saya. Penjelasan di atas sudah menolong saya memahami apa yang sebenarnya dikatakan di dalam Al-Quran. Saya mau mengatakan kepada anda, sahabat, bahwa kalau anda tidak percaya kepada penebusan melalui Kristus, anda tersesat!

DOA: Ya Allah yang penuh rahmat, saya bersyukur bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa pengetahuan dan arahan-Mu. Engkau mengijinkan Kristus untuk disalibkan oleh tentara Romawi dan mati. Tolonglah saya memahami rahasia mengapa Engkau melakukan hal itu. Siapkanlah saya untuk menerima keselamatan yang dari-Mu.

Senin, 16 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Barakatullah

Nama saya Barakatullah dan saya berasal dari Mesir. Saya dahulu seorang perwira tentara dan seorang pemimpin agama Islam. Suatu hari saya melihat secarik kertas yang menarik perhatian saya. Tertulis di dalam kertas itu “Tetapi Aku berkata kepadamu!” Saya lalu mengambilnya dan membaca kelanjutannya. Kristus berbicara disana dan Ia berkata, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Ayat dari Injil ini (Matius 5:43-44) sangat mengejutkan saya. Sebagai seorang Muslim saya tahu tentang Kristus. Apakah Ia memiliki hak untuk mengubah perintah dari Allah? Apakah Ia punya otoritas untuk melakukannya? Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, saya mengikuti kursus sore hari yang diadakan oleh Universitas al-Azhar di Kairo.

Selama empat tahun saya belajar ilmu perbandingan agama dari sudut pandang Islam, dan bisa mendapatkan gelar akademis. Saya harus mempelajari agama Hindu, Budha, Konghucu, Yudaisme, dan Kristen, termasuk Kitab Suci mereka. Dengan tekun saya mempelajari Al-Quran, dan membandingkannya dengan kitab-kitab itu. Melalui penyelidikan itu saya menjadi Kristen. Saya menemukan bahwa Kristus memiliki hak untuk mengubah Hukum Allah, karena Dia, seperti Allah, memiliki hak untuk memerintah manusia agar taat kepada-Nya, sebagaimana yang ditegaskan di dalam Al-Quran (Surat Al 'Imran 3:50 dan as-Zukhruf 43:63) Hari ini saya menceritakan kepada orang-orang Muslim apa yang saya pelajari pada waktu itu. Penyelidikan mengenai bagaimana anak Abraham ditebus, seperti yang anda baca dalam artikel ini, adalah penemuan yang saya dapatkan pada waktu itu. Penemuan itu menolong saya untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang disalibkan. Saya dan keluarga saya mengalami banyak penganiayaan sejak saat itu. Tetapi sampai hari ini, saya tetap setia kepada Kristus.

DOA: Saya bersyukur dari lubuk hati saya, ya Allah yang penuh rahmat, bahwa Engkau sudah menebus anak Abraham. Engkau benar kalau membuang saya ke neraka karena dosa saya. Tetapi Engkau menetapkan jalan yang baru, tentang cara saya bisa diselamatkan. Saya percaya kepada penebusan yang Engkau berikan, agar saya tidak harus masuk neraka.

Kamis, 12 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Taufiq

Nama saya Taufiq dan saya berasal dari Nigeria. Kedua orangtua saya Muslim. Ketika saya masih anak-anak, orangtua saya mempercayakan saya untuk dibimbing oleh seorang Sheikh Islam. Dari beliau saya belajar banyak tentang Al-Quran dan menghafalkannya, tetapi pada saat yang sama ia memakai saya untuk berhubungan dengan setan-setan. Ia melakukan hal itu, karena ia seorang penganut mistic yang melakukan sihir. Ia memberikan kepada saya sebuah jimat yang mengikat saya secara rohani. Kemudian, setelah saya lulus SMA dan memasuki sebuah perguruan tinggi jurusan keguruan, saya bertemu dengan seorang Kristen, yang becerita kepada saya mengenai Injil Yesus.

Saya menyaksikan sebuah film tentang Kristus dan di salah satu bagian film itu sangat menyentuh hati saya, yaitu ketika Yesus mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorangpun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). Saya memutuskan untuk mengikut Kristus dan dibaptiskan. Tetapi saya masih memakai jimat saya, karena saya takut bahwa kalau saya membuangnya maka akan ada hal buruk yang terjadi kepada saya. Suatu hari saya mengikuti ibadah di gereja. Pendeta itu berkhotbah mengenai “Orang Kristen dan Jimat.” Di tengah khotbah pendeta itu menunjuk kepada saya dan berkata, “Engkau tidak bisa melayani dua tuan. Kalau engkau memiliki jimat dan ingin mengikut Yesus, engkau harus menghancurkan jimat itu!” Jarinya menunjuk kepada saya.

Saya masih memegang jimat saya. Khotbah itu menusuk hati saya. Keesokan paginya saya meminta ampun kepada Yesus, dan menghancurkan jimat saya. Akhirnya saya bebas dari jimat itu dan tidak ada sesuatu yang buruk menimpa saya! Sebaliknya, Kristus sangat memberkati saya sejak saat itu. melalui kematian-Nya bagi dosa saya, Ia mematahkan kuasa jimat itu.

DOA : Yesus Kristus, saya bersyukur dari hati saya bahwa Engkau sudah mati di kayu salib bagi dosa saya. Saya mengakui dosa dan kesalahan saya di hadapan-Mu. Saya menempatkan diri saya di bawah perlindungan darah-Mu. Karena Engkau memberikan pendamaian bagi saya, saya bebas dari kuasa dosa, si jahat dan maut.

Minggu, 08 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Hasan

Nama saya Hasan dan saya seorang Kirgiz dari Asia Tengah. Saya lahir dan dibesarkan sebagai seorang Muslim, tetapi Islam kami sanga kental bercanpur denagn praktek sihir Moldo kami. Masih di masa Sovert dulu, saya berpindah dari desa kami di pegunungan ke ibukota. Di sana saya kuliah, tetapi tidak sampai lulus ujian akhir. Karena itu akhirnya saya menjadi operator alat berat di perusahaan konstruksi. Suatu hari saat bekerja saya mengalami kecelakaan dan salah seorang teman sekerja saya meninggal karena kesalahan yang saya lakukan. Akibatnya, saya dimasukkan ke dalam penjara, tetapi saya boleh keluar dari penjara di siang hari. Karena peristiwa itu, saya banyak berpikir tentang Allah. Pada awalnya saya ingin membaca Al-Quran. Tetapi melalui salah seorang rekan di penjara, yang adalah seorang Russia yang beragama Kristen, saya justru mulai belajar Alkitab, dalam kitab itu, saya seperti melihat cermin akan dosa-dosa saya.

Melalui sahabat saya yang orang Russia itu saya bertemu dengan orang-orang Kirgiz yang beragama Kristen. Mereka menjelaskan kepada saya bahwa kematian Kristus di kayu salib sebagai pengganti itu jauh lebih kuat daripada dosa-dosa saya, dan bahwa Yesus bisa menyelamatkan saya. Saya berusaha untuk percaya kepada hal itu, tetapi tidak bisa lepas dari ikatan kuasa gelap di dalam diri saya, yang akarnya adalah dari percampuran antara Islam dengan okultisme sihir itu. Di suatu hari minggu saya bisa hadir, di siang hari, sebuah seminar Kristen tentang okultisme. Ketika saya sungguh-sungguh memahami apa arti sebenarnya dari iman Islam-okultisme kepada roh-roh itu, saya bertobat, meninggalkan semua praktek sihir saya, dan menyerahkan kehidupan saya sepenuhnya kepada Kristus. Saya bebas dari ikatan kuasa kegelapan. Hari ini saya bersaksi kepada orang-orang Kirgiz yang lain tentang bagaimana Yesus membuat hidup saya dimerdekakan.

DOA: Tuhan Yesus, kami mengucapkan syukur bahwa Engkau lebih kuat daripada kuasa kegelapan. Tolonglah saya untuk hanya mengikuti Engkau dan tidak mempedulikan setan-setan itu, sehingga tidak ada pengajaran palsu yang akan muncul dari kehidupan saya, sebagaimana yang terjadi kepada orang-orang Kristen Gnostik itu. Terima kasih bahwa Engkau sudah mati bagi kami di kayu salib.

Rabu, 04 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Aliyu

Nama saya Aliyu dan saya berasal dari Nigeria. Ketika masih seorang Muslim, saya berusaha menghancurkan Kekristenan di negara saya. Saya berhak menggunakan banyak uang, memiliki banyak pasukan, dan hubungan yang baik dengan pejabat-pejabat pemerintah serta sultan-sultan setempat. Kami berjuang untuk mengalahkan agama Yesus yang kami benci. Namun rencana kami tidak pernah berhasil. Saya merasa bahwa ada tangan yang tak nampak yang menaungi orang-orang Kristen di Nigeria yang menghalangi kami melakukan pengrusakan yang serius atas mereka. – Saya menghafal Al-Quran, dan sudah berulangkali melihat bahwa di dalam Al-Quran Kristus memang lebih tinggi dibandingkan Muhammad. – Karena saya takut kepada orang-orang Muslim lain yang mungkin melawan pandangan saya, saya membuka diri kepada kuasa yang gelap dan tersembunyi untuk melindungi saya. Saya tahu bahwa saya sedang menuju ke neraka, karena saya memakai kuasa setan dari kegelapan itu. – Pada akhirnya, saya menjadi sangat putus asa. Saya mencari seorang pendeta Kristen dimana saya bisa mengakui dosa saya dan menerima keselamatan dari Yesus. Kebanyakan pendeta itu, takut kepada saya, karena mereka tahu bahwa saya memusuhi mereka. Ketika akhirnya ada yang mau menerima saya dan kemudian saya menyerahkan kehidupan saya kepada Yesus, saya merasa gunung kesalahan yang sangat besar dilepaskan dari pundak saya. Untuk pertama kali di dalam hidup saya, saya mengalami Kristus sebagai sumber terang. “Kekuatan terang mengalahkan kuasa kegelapan,” menjadi motto di dalam kehidupan saya. Banyak orang Muslim mencoba membunuh saya, tetapi saya masih hidup sampai sekarang dan saya mengajak mereka dimanapun mereka berada untuk mengikuti Pribadi yang lebih kuat daripada Muhammad.

DOA:
Ya Allah terang dan keselamatan, saya percaya bahwa Engkau lebih kuat dibandingkan kekuatan kegelapan. Engkau sudah mengutus Kristus ke dunia ini sehingga kami bisa mengenal Engkau dan diselamatkan. Tunjukkanlah kepadaku jalan kepada-Mu, dan biarlah saya mengalami terang dan keselamatan dari-Mu.

Minggu, 01 Agustus 2010

KESAKSIAN Pertobatan Uthman

Nama saya Uthman dan istri saya bernama Modina. Kami berdua tinggal di India Utara di dekat perbatasan dengan Bangladesh. Dahulu kami berdua adalah orang-orang Muslim. Saya bekerja sebagai nelayan. Untuk tambahan, saya dan istri saya mengelola sebidang tanah dan mendapatkan penghasilan dari sana. Suatu hari saya berlayar di laut untuk menangkap ikan bersama dengan enam belas teman saya sesama nelayan, ketika tiba-tiba badai yang sangat berbahaya menyerang. Kami berada sangat jauh dari pantai yang aman. Ketakutan oleh badai itu, semua berteriak meminta pertolongan kepada Tuhan dan dewa mereka, karena bukan hanya orang-orang Muslim, tetapi juga ada orang-orang Hindu di sana. Pada saat itu saya ingat sebuah kisah dari kitab Injil yang diceritakan oleh Ibu Anwara kepada saya—tentang bagaimana Kristus pernah menenangkan badai di laut. Saya mendorong teman-teman saya untuk meminta pertolongan kepada Kristus. Karena itu kami semua berdoa kepada Kristus, dan badai itu berhenti, laut menjadi tenang. Saya kembali ke rumah dan menceritakan kepada Ibu Anwara pengalaman yang sangat luar biasa itu. Saya mengatakan kepadanya bagaimana Kristus sungguh-sungguh secara langsung menyelamatkan saya dari air yang dalam. Saya mengakui dosa-dosa saya kepada Tuhan dan pergi ke gereja, dimana saya menerima baptisan, setelah saya memberikan kesaksian akan iman saya kepada Yesus. Ketika istri saya, yang sudah secara rahasia mengikut Kristus selama beberapa waktu, melihat iman yang demikian, lalu ia, juga, mendapatkan keberanian untuk meminta dibaptiskan. Hari ini kami secara teratur datang ke sebuah gereja Kristen di tempat saya, dan mengingat bahwa Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus, menyelamatkan saya dari kematian yang sebenarnya sudah pasti dalam badai di lautan luas.

DOA: Allah yang benar dan setia, kami memuliakan nama-Mu yang agung. Kami bersyukur bahwa Engkau, dalam kesatuan yang sempurna dengan Kristus dan Roh Kudus-Mu, sudah melakukan dan terus melakukan mujizat. Engkau melakukan ini bukan hanya untuk menolong kami manusia, tetapi juga untuk menyatakan diri-Mu kepada kami. Bukalah telinga dan hati kami sehingga kami bisa mendengar dan menerima Engkau, sebagaimana adanya Engkau.