Sejak tanggal 11 September 2001, Alquran menjadi kitab yang paling laris bukan hanya di dunia Arab tetapi juga di dunia Barat. Mengapa orang-orang Barat tiba-tiba tertarik pada buku yang menjadi kitab suci dari agama Islam tersebut ? Beberapa orang Muslim yang sangat taat berharap bahwa peningkatan penjualan Alquran di dunia Barat akan menyebabkan banyak orang Barat berpindah ke agama Islam. Namun dalam kenyataannya, orang-orang Barat membeli Alquran semata-mata disebabkan karena mereka terganggu oleh pertanyaan- pertanyaan berikut : Macam apakah Alquran tersebut yang menurut al-Qaeda dan revolusi-revolusi Muslim bersenjata lainnya merupakan kitab yang melegitimasi terorisme ? Apakah Alquran mendukung keradikalan umat Muslim atau apakah Alquran benar-benar sebuah buku pembawa damai sebagaimana yang diklaim oleh sebagian umat Muslim ?
Komentator media Barat biasanya menjuluki para teroris Islam sebagai orang-orang fanatik yang mengutip ayat-ayat Alquran semata-mata untuk melegitimasi tujuan-tujuan politik anti-Amerika dan anti-Israel yang mereka canangkan. Tidak lama setelah penyerangan di New York dan Washington, D.C., Presiden George W. Bush menyatakan bahwa Osama bin Laden dan para pengikutnya telah "membajak" suatu agama besar untuk mencapai tujuan-tujuan politik irasional mereka sendiri.1
_______________________________________
Presiden Bush menyatakan bahwa
Osama bin Laden dan para pengikutnya
telah "membajak" suatu agama besar.
_______________________________________
Pada saat yang bersamaan, para reporter media lainnya menginformasikan bahwa para anggota al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden bukan hanya membaca Alquran, tetapi mereka sesungguhnya menghafal banyak sekali ayat-ayat Alquran.
Bahkan John Walker Lindh, seorang warga negara Amerika yang dilatih oleh al-Qaeda, dapat menghafalkan seluruh ayat dalam Alquran yang berjumlah 6151 ayat. Mungkinkah pengetahuan mereka yang mendalam tentang Alquran merupakan bagian dari inspirasi mereka untuk berperang? Jika para teroris Al-Qaeda mengeksploitasi Alquran hanya untuk dijadikan aling-aling religius bagi mencapai tujuan-tujuan politik mereka, sudah pasti menghafalkan beberapa ayat sudah cukup.
Media yang sama juga melaporkan bahwa kedutaan-kedutaan besar Barat di negara-negara Muslim menyebarkan buletin-buletin yang berisi peringatan-peringatan bagi orang-orang non-Muslim agar tidak berbelanja atau jalan-jalan pada hari Jum'at. Hal tersebut bukan karena toko-toko Muslim tutup pada hari Jum'at, juga bukan karena Islam menjalankan aturan-aturan yang keras terhadap orang-orang yang berlalu - lalang pada hari perhentian tersebut. Perlu dicatat bahwa sesungguhnya Islam tidak mengenal hari perhentian. Jadi, mengapa? Hari Jum'at adalah saat umat Muslim berkumpul di mesjid-mesjid ( selama pagi hari atau kalau di negara - negara tropis pada saat lohor ) untuk bersembahyang dan mendengarkan kotbah-kotbah tentang Alquran. Kedutaan-kedutaan besar Barat tahu benar bahwa umat Muslim yang baru keluar dari mesjid kadang-kadang begitu melihat orang-orang Barat tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap mereka secara fisik terutama manakala kotbah yang mereka dengar di mesjid-mesjid tersebut sangat keras (provokatif). Jika memang Alquran mengajarkan umat Muslim untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang non - Muslim sebagaimana yang digembar-gemborkan mereka selama ini, sudah pasti hari Jum'at justru merupakan hari yang paling aman bagi orang-orang non - Muslim untuk berada dalam kerumunan umat Muslim di jalan-jalan kota Islamabad, Karachi atau Jakarta.
Hanya Anti - Barat dan Anti - Israel saja ?
atau Anti - Kristen Juga ?
Penyerangan terhadap Amerika dan bom bunuh diri di Israel merupakan berita yang pada umumnya dilaporkan oleh wartawan tetapi banyak bukti lain mengenai kerusuhan - kerusuhan yang telah dilakukan oleh orang-orang Islam radikal di mana - mana hampir tidak pernah dipancarkan di layar - layar TV, sekali - sekali kita melihat para peserta latihan Al - Qaeda dengan senjata AK - 47 sedang menerobos ke dalam suatu ruangan yang luas di mana terdapat sebuah salib pada temboknya. Sudah jelas, para peserta latihan Al - Qaeda tersebut sedang melakukan latihan untuk melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang sedang melakukan kebaktian / misa.
Apakah barangkali peristiwa tersebut di atas merupakan tanda kebencian mereka terhadap orang-orang Kristen Amerika, dan bukan terhadap orang-orang Kristen dengan kebangsaan lain ? Saya pikir tidak demikian halnya. Pada tanggal 29 Oktober 2001 orang - orang Muslim radikal bersenjata menyerbu umat Kristen Pakistan yang sedang mengadakan kebaktian - bukan Amerika, dan membunuh 16 orang di antaranya secara kejam. Pemerintahan Muslim Sudan melakukan genosida terhadap umat Kristen Nubian yang bermukim di bagian selatan negara tersebut. Juga ada berita dari kepulauan Maluku yang terletak di Indonesia bagian Timur tentang laskar jihad, penganut paham yang hampir serupa dengan Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden, yang telah memaksa dengan kekerasan ratusan orang Indonesia beragama Katolik untuk masuk agama Islam atau mati.
Apakah yang harus dilakukan oleh orang-orang Katolik Indonesia yang ketakutan tersebut setelah mereka masuk Islam ? Baik laki-laki maupun perempuan harus di sunat. Gunting - gunting yang tidak steril digunakan untuk menyunat mereka. Setiap orang yang menolak akan dibunuh. Apakah mereka tidak dapat berpura-pura saja memeluk agama Islam walaupun mereka harus mengalami penyunatan yang sangat menyakitkan dan merendahkan martabat mereka, untuk nantinya balik lagi masuk Katolik ? Tentu saja dapat, tetapi tetap saja mereka akan dibayang-bayangi kematian.
Hukum syariat Islam yang diterapkan oleh laskar jihad menetapkan hukuman mati bagi orang - orang yang murtad dari Islam termasuk orang-orang non - Muslim yang masuk Islam kemudian balik lagi menganut agamanya yang semula sebelum mereka masuk Islam.
Huru - hara dan kerusuhan anti - Amerika, anti - Israel dan anti - Kristen meletus di berbagai kota di negara - negara Muslim dan frekuensinya terus meningkat secara eksponensial. Kami tidak punya pilihan lain. Kami seharusnya tidak perlu bertanya-tanya lagi, karena sesungguhnya orang-orang yang melestarikan tindakan-tindakan kekerasan tersebut mengklaim bahwa mereka melakukan semuanya itu demi kesetiaan mereka pada inspirasi Alquran, mungkin memang benar bahwa sebagian dari isi Alquran ditulis untuk mengilhami dilakukannya kekerasan-kekerasan yang dalam bentuk moderennya dapat diinterpretasikan sebagai suatu perintah untuk menabrakkan pesawat jet yang mengangkut ratusan penumpangnya pada gedung-gedung yang dihuni oleh ribuan orang.
Jika hal tersebut ternyata benar, kami sebagai orang-orang non-Muslim tentunya tidak cukup hanya mengirimkan pasukan ke tempat seperti Afghanistan. Kami juga harus membantu umat Muslim moderat, yang menyatakan bahwa Alquran adalah sebuah buku yang mengilhami perdamaian, dalam usaha mereka untuk membujuk orang-orang Muslim radikal untuk menghentikan kesalahan menginterpretasikan kitab Alquran yang telah menimbulkan akibat yang fatal padahal Alquran sebenarnya merupakan kitab yang mengilhami perdamaian.
Namun ngomong-ngomong bagaimana kalau ternyata ungkapan-ungkapan bahwa Alquran adalah kitab yang membawa damai tersebut hanyalah ungkapan-ungkapan yang direkayasa oleh Islam? Bagaimana kalau ternyata, berdasarkan rujukan lain, Alquran memang benar-benar memerintahkan perang melawan non-Muslim ? Kalau memang terjadi kenyataan semacam itu berarti bahwa pernyataan para pembela Muslim moderat tentang Alquran adalah kitab pembawa damai hanyalah merupakan ungkapan bohong-bohongan saja. Apa yang mereka katakan sebagai "perdamaian" tersebut tidak lebih dari sekedar isapan jempol yang nampaknya saja memikat hati. Hal itu berarti bahwa umat non-Muslim ibaratnya seperti keledai-keledai yang jalannya tertatih-tatih sedang mengejar "perdamaian" isapan jempol yang memikat hati yang ternyata makin lama makin menjauh.
Para pembela Islam moderat yang ada di dalam lingkungan kita dan orang-orang Muslim teroris dari luar lingkungan kita yang telah melakukan pengeboman, tanpa disadari, nampaknya berkomplot untuk secara terselubung menjalankan peran masing-masing sebagai polisi yang baik dan polisi yang jahat. Islam dalam skenario tersebut digambarkan sebagai suatu kekuatan dahsyat yang bersikap penuh permusuhan sedang berupaya untuk menggencet kebudayaan Barat dari dua sisi yang berlawanan. Kami diposisikan sebagai kriminal-kriminal yang menerima tekanan - tekanan agar pada akhirnya mengakui " kebenaran " Islam.
Setiap penengah secara konstan mengakui bahwa tujuan-tujuan para teroris Muslim model al-Qaeda adalah menghabisi Amerika dan Israel. Kami harus membuka mata lebar-lebar untuk melihat kenyataan bahwa tujuan-tujuan mereka bahkan lebih luas lagi. Banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan-tujuan mereka juga untuk menghabisi umat Kristen. Karena kekristenan lebih besar dari Yahudi dan bahkan dari Amerika, kekristenan merupakan target utama dari rencana jangka panjang jaringan radikal Islam tersebut.
Selain itu, Islam radikal bahkan mengklaim bahwa mereka diberi wewenang penuh oleh Alquran untuk membasmi bukan saja umat Yahudi dan Kristen tetapi juga siapapun yang tidak mau mengakui Muhammad sebagai nabi mereka dan Alquran sebagai wahyu dari Allah. Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan jihad adalah tugas suci setiap orang Muslim. Jadi orang-orang Hindu, Buddha, Taois, penganut Jaman Baru, ateis, agnostik, kaum materialis, kaum humanis sekuler dan bahkan orang-orang Muslim yang benar - benar moderat juga menjadi target pembunuhan dari Islam radikal tersebut.
_______________________________________________________________________
Jika pandangan orang-orang Islam radikal tentang Alquran itu benar, pasti selalu saja ada orang-orang Muslim yang siap menerima panggilan untuk melakukan kekerasan karena Alquran memang memerintahkan demikian.
_______________________________________________________________________
Boleh dikata hampir tidak ada yang lebih penting di dunia sat ini daripada masalah yang terungkap di atas tersebut.
Jika pandangan orang-orang Islam radikal tentang Alquran itu benar, pasti selalu saja ada orang-orang Muslim yang siap menerima panggilan untuk melakukan kekerasan karena Alquran memang memerintahkan demikian. Masyarakat di setiap negara harus diberi informasi yang mendetail mengenai keadaan ini bukan hanya sekedar informasi mengenai bagaimana cara penanggulangan kerusakan maupun mengenai kebijakan politik saja. Suara-suara yang santer terdengar hanya untuk membela kepentingan Islam dalam rangka menyelamatkan Islam dari dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa 11 September 2001. Tidakkah seharusnya mereka lebih memprihatinkan akan jatuhnya korban-korban baru berikutnya di masa-masa mendatang ?
MENCERMATI AL-QURAN
Pada bab-bab berikut ini, dengan tuntunan dari 8 sumber Alquran berbahasa Inggris dalam berbagai variasi, kita akan mencermati kitab yang diimani oleh semua orang Muslim sebagai firman Allah yang didiktekan oleh Jibrael dalam bahasa Arab kepada Muhammad, pendiri Islam berbangsa Arab, dalam berbagai lembar naskah pada awal abad ke 7. Selanjutnya pada bab-bab berikutnya kita akan menelusuri mengenai pengaruh pengajaran Alquran bagi hubungan antara umat Muslim dan non-Muslim antara tahun 1300 - 1400 sebagai dampak dari disatukannya berbagai naskah Alquran yang berceceran di padang pasir Arabia ke dalam wujud sebuah buku.
Seandainya Muhammad muncul lagi saat ini,
apakah dia akan memuji Osama bin Laden dan al-Qaeda, atau apakah dia justru akan memihak umat Muslim moderat ?
Apakah Muhammad sungguh-sungguh ingin menyuarakan perdamaian dan maksud baik terhadap semua orang, seperti halnya yang diajarkan oleh Alkitab Perjanjian Baru, atau justru sebaliknya ? Apakah yang diungkapkan oleh Alquran dan apakah pengaruh Alquran dalam sejarah ? Apakah orang-orang Muslim radikal seperti Osama bin Laden sangat memperhatikan secara serius suatu ayat dalam Alquran yang sebagian besar umat Muslim lainnya justru mengabaikannya atau bahkan tidak memahami artinya ? Seandainya Muhammad muncul lagi saat ini, apakah dia akan memuji Osama bin Laden dan al-Qaeda atau apakah dia justru akan memihak umat Muslim moderat ?
Satu-satunya hal yang membuat Alquran menjadi sangat penting yaitu adanya kenyataan bahwa kitab tersebut dipandang oleh lebih dari 1 milyar orang Islam sebagai kitab suci yang diilhamkan oleh Allah. Alquran merupakan kitab ke-2 setelah Alkitab , yang diimani oleh 1,6 milyar orang Kristen. Alquran adalah kitab yang berpotensi untuk mempengaruhi perilaku manusia ditinjau dari perspektif agama.
Jutaan orang Muslim memandang Alquran sebagai ilham Ilahi tanpa mereka sendiri pernah membaca isinya dengan cermat (sama seperti halnya dengan jutaan orang yang menyebut diri mereka Yahudi dan Kristen tetapi tidak pernah membaca dengan teliti kitab Torat atau Alkitab). Salah seorang teman kami bertanya pada seorang wanita Iran yang bernama Peri : "Apakah anda pernah membaca Alquran ?" Peri menjawab : "Tidak, tetapi setiap orang tahu apa yang dinyatakan dalam Alquran".
Benarkah demikian ?
Orang-orang yang mengakui suatu kitab sebagai wahyu Ilahi tetapi tidak mengenal isi kitab tersebut dengan baik akan mudah menjadi sasaran penipuan oleh para penipu. Para pengajar yang tidak bermoral dan yang telah menafsirkan secara salah perintah Tuhan yang tertulis dalam buku yang dipandang suci tetapi tidak pernah dibaca mungkin saja akan menyesatkan orang-orang yang tulus hati untuk melakukan hal-hal yang jahat atas nama Tuhan padahal dalam keadaan wajar orang-orang tulus hati tersebut sangat membenci perbuatan jahat semacam itu.
Sebaliknya, jika sebuah buku yang dipandang suci tetapi ternyata memerintahkan berbagai perbuatan jahat demi nama Tuhan, para pemujanya seharusnya melepaskan diri sendiri dan diri seluruh umat manusia dari cengkeraman buku itu dengan cara membatalkan pengakuan mereka terhadapnya.
Kita harus bertanya pada diri kita sendiri : Apakah kita berbicara tentang sebuah buku perdamaian atau Mein Kampf versi Muhammad ? Kutipan-kutipan dari Alquran yang berikut ini beserta dengan ringkasan tentang bagaimana kutipan-kutipan tersebut telah mempengaruhi kebijakan Islam yang berlaku sejak abad ke 7 sampai sekarang akan ditujukan bagi orang-orang baik dari golongan sekuler maupun golongan agama non-Islam seperti umat Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha dan juga umat Muslim sendiri. Orang-orang seperti Peri dari Iran berpikir bahwa mereka tahu apa yang tertulis dalam Alquran tetapi tidak pernah membacanya sendiri, orang-orang Muslim semacam inilah yang perlu menerima informasi lebih baik tentang Alquran. Masalah semacam ini pada saat sekarang dihadapi oleh berjuta-juta orang Muslim yang dengan tulus cinta damai.
Para pembela Islam yang memang menghendaki agar bagian-bagian tertentu dari Alquran tetap terabaikan hampir dapat dipastikan akan menuduh saya telah salah mengutip Alquran. Oleh karena itu sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa setiap orang yang memiliki komputer pribadi dapat dengan mudah melacak sendiri dengan komputer tersebut dan saya yakin bahwa dia akan setuju dengan saya bahwa kutipan saya betul. Sederhana saja caranya : ketik perintah "search" (mencari) - umpamanya Google.com - kemudian enter "Alquran". Anda dengan mudah memilih salah satu pilihan dari beberapa "website" yang siap mengakses setiap kata dalam Alquran.
AYAT-AYAT YANG MEMERINTAHKAN
UNTUK PERANG
Para pembaca pasti pernah mendengar pengakuan para pembela Islam yang menyatakan bahwa memang ada ayat-ayat Alquran yang memerintahkan untuk perang tetapi jumlahnya sangat sedikit. Mereka pasti cepat-cepat menambahkan bahwa ayat-ayat yang memerintahkan perang tersebut terpaksa dibuat karena terkait dengan suatu krisis militer yang terjadi dalam masa-masa awal berkembangnya agama Islam. Mereka meyakinkan kita bahwa tidak ada satu ayat perangpun yang pernah dijadikan model dalam rangka menghasut umat Muslim secara umum untuk melakukan tindakan permusuhan terhadap orang-orang non-Muslim dari segala abad yang menolak Islam.
Benarkah pernyataan tersebut ?
Faktanya, terdapat paling sedikit 109 ayat perintah berperang dalam Alquran yang telah teridentifikasi. Satu dari setiap 55 ayat Alquran adalah ayat perintah untuk berperang. Ayat-ayat perintah berperang bertebaran di seluruh surat yang terdapat dalam Alquran seperti darah yang berceceran di tempat terjadinya suatu peristiwa kejahatan. Saya akan mendemonstrasikan dari kata-kata Muhammad sendiri yang meyakinkan para pembaca bahwa dia memang menghendaki adanya ayat-ayat perintah perang yang dapat dijadikan landasan bagi umat Muslim untuk memaksa umat non-Muslim agar masuk Islam kalau perlu dengan kekerasan bersenjata. Kalau mereka tidak mau masuk Islam, Muhammad menetapkan bahwa mereka (umat non-Muslim) harus dibunuh, diperbudak, atau membayar pajak yang sangat besar jumlahnya yang langsung dikontrol secara politis oleh Islam agar kemajuan Islam dapat dilestarikan.
Namun saya masih ragu. Mengapa ? Kalau saya hanya menyebutkan berbagai ayat yang memerintahkan perang yang berjumlah 109 ayat semata, para pembaca yang menganggap bahwa kata-kata hasutan penuh kebencian tersebut hanya sebatas ungkapan di atas kertas mungkin akan menyatakan bahwa hal tersebut masih dapat dibenarkan karena hanya sebatas kata-kata saja (hanya sebatas wacana saja) dan tidak memicu orang untuk melakukan kekerasan. Bahkan Mein Kampf yang dicetuskan Hitler-pun dapat dibenarkan oleh sebagian masyarakat sebagai suatu cara Hitler untuk melepaskan kemarahannya seandainya saja pada saat itu tidak terjadi Perang Dunia ke II sebagai dampak dari Mein Kampf yang dicetuskan Hitler tersebut. Jadi, saya harus mengutip ayat-ayat pernyataan perang yang dicetuskan Muhammad itu dalam konteks kekerasan yang sesungguhnya dilakukan sebagai akibat dari adanya inspirasi dan pernyataan perang yang dicetuskan oleh Muhammad tersebut. Kata-kata hasutan provokatif yang ternyata menjadi pemicu perbuatan kekerasan yang sesungguhnya sudah pasti tidak dapat dianggap sebagai hanya sekedar kata-kata ocehan yang masih bisa dibenarkan (ditolerir).
Berbagai peristiwa tragis yang akan saya ungkapkan dalam beberapa halaman berikut ini semuanya dikonfirmasikan dari sumber acuan yang berasal dari Islam sendiri. Para pembaca saat ini mungkin menganggapnya aneh bahwa para pelaku kejahatan yang sangat dibenci tersebut justru dengan berani dan bangga menyampaikan berita kejahatan yang mereka lakukan. Faktanya, kekerasan yang dicanangkan oleh Muhammad atas para pengikutnya sedemikian merasuk ke dalam sanubari mereka sehingga mereka kehilangan akal sehat mereka dan tidak memikirkan sama sekali bahwa cerita mengenai perbuatan-perbuatan keji mereka yang tertulis dalam Alquran itu pada suatu ketika nanti akan dibaca juga oleh para pembaca yang non-Muslim. Bab berikut ini akan mengungkapkan bahwa Muhammad dan para pengikutnya membanggakan perbuatan mereka melakukan pembunuhan atas orang-orang tak berdosa.
Catatan :
1. Steven Waldman, "A Great Moment for Muslims", beliefnet, www.beliefnet.com/story/90/story-9015.html (diakses29 Juli 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar