Senin, 26 September 2011

Islam, Perdukunan, dan Keselamatan Melalui Isa Al-Masih

KemenyanSaya dilahirkan dari keluarga yang beragama Islam. Dari tujuh bersaudara, saya anak keenam. Karena kondisi ekonomi keluarga yang serba kurang, maka semasa kecil kami semua tidak mendapat perhatian dari orang tua. Kami seperti dibiarkan begitu saja. Dan sifat keras kedua orang tua kami sangat mempengaruhi kehidupan anak-anaknya.

Keluarga Muslim Yang Suka Ke Dukun

Meskipun memeluk agama Islam, kedua orang tua saya juga menekuni aliran kepercayaan “Pangestu”. Mereka biasa pergi ke dukun-dukun. Hal itu membuat saya juga mengikuti ajaran Pangestu. Namun ketika masih di sekolah dasar, saya belajar agama Islam.

Jadi masa kanak-kanak saya diisi dengan dua macam “iman”. Iman agama Islam dan perdukunan. Sekarang saya heran bagaimana kedua macam “iman” itu bisa berdampingan dengan “rukun.”

Praktek Perdukunan

Saya ingat betul suatu hari orang tua saya pergi ke dukun. Tujuannya untuk meminta rejeki tambahan.

Sang dukun memberi sebuah kotak kayu kecil. Dan setiap minggu orang tua saya diminta mengadakan semacam ritual. Mereka harus memberi bunga pada kotak itu sambil membakar kemenyan.

Saya ikut-ikutan membakar kemenyan. Minggu demi minggu kami melakukan itu. Tetapi apa hasilnya?

Neraka Dalam Keluarga

Pertengkaran KeluargaWalaupun kemenyan dibakar terus, tetapi kondisi ekonomi orang tua saya tidak mengalami kemajuan. Bahkan dalam keluarga sering timbul pertengkaran. Ayah bertengkar dengan ibu. Orang tua bertengkar dengan anak-anak.

Di rumah tidak ada damai. Setiap hari rumah kami terasa begitu panas karena penuh dengan ketegangan. Saya jadi tidak betah tinggal di rumah. Akibatnya saya lebih senang tinggal di rumah teman-teman saya.

Al-Quran Menyebut-Nya Isa Al-Masih

Sekitar waktu itu, kakak laki-laki saya mempunyai beberapa teman Kristen. Mereka mengajak kakak saya ke gereja. Dan di sana kakak saya mengenal Isa Al-Masih. Lalu dia memperkenalkan Isa Al-Masih kepada kami sekeluarga. Kedua orang tua saya bertobat dan menerima Isa sebagai Juruselamat.

Mulai saat itu saya pun diajak ke gereja. Tetapi tidak ada yang membimbing saya pada Isa. Persoalan saya ialah, saya orang berdosa tetapi saya membiarkan Isa Al-Masih berada di luar hati saya. Ini membuat saya tidak mengerti, mengapa saya sering merasa kecewa. Saya berpikir Tuhan tidak mengasihi dan mengabaikan saya.

Keputusan Yang Mengubah Hidup Saya

Ketika kuliah saya di universitas hampir selesai, saya berteman dengan seorang Kristen. Dia menolong menyadarkan saya, bahwa Isa Al-Masih benar-benar mengasihi saya. Segera saya mengambil keputusan terpenting dalam hidup saya. Dengan iman saya menempatkan Isa dalam hati saya.

Rasanya seperti saya hidup kembali dan mulai berjalan dengan tujuan baru. Hidup jadi dipenuhi sukacita karena beban dosa telah terlepas selamanya!

Melayani Isa Al-Masih

Beberapa tahun kemudian, setelah menikah saya masuk sebuah sekolah khusus untuk melayani Tuhan. Di sana saya belajar Alkitab, firman Tuhan yang tertulis. Saya jadi semakin mengenal Isa Al-Masih. Ternyata Dia tidak pernah mengabaikan saya.

Saya orang berdosa, tapi Isa telah menghapus dosa saya. Dia juga mengijinkan saya untuk melayani orang lain. Ini sebuah kehormatan besar yang Isa Al-Masih berikan. Hidup saya sekarang sangat berbeda dengan dulu. Bagi saya hidup tidak berarti sama sekali tanpa Isa Al-Masih!

[Staff, Isa dan Islam – Apakah saudara bergumul dengan perdukunan? Dan belum mengalami hidup baru yang dinikmati oleh Penulis? Kami menyediakan kesaksian tambahan dari orang-orang yang menerima hidup baru dari Isa Al-Masih.]

(Sri Lestari, Ponorogo)

Sumber: ISA dan ISLAM

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silahkan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

9 komentar:

  1. aneh bin ajaib!
    Hanya karena seekor ular,
    Ada ajaran dosa warisan yang irasional

    Hanya karena seekor ular,
    Ada ajaran penebusan dosa yang amoral

    Hanya karena seekor ular,
    Ada ajaran bahwa Tuhan dilahirkan, diperanakkan,
    tetapi tidak diciptakan/ dijadikan

    Hanya karena seekor ular,
    Ada ajaran adanya Tuhan Bapak dan Tuhan Anak
    tetapi menolak adanya Bapak Tuhan dan Anak Tuhan (biologis)

    Hanya karena seekor ular,
    Ada ajaran bahwa Tuhan Anak bunuh diri,
    yaitu rela mati untuk menebus dosa manusia

    Hanya karena seekor ular,
    Ada banyak (manusia?) yang menanggalkan akal sehat,
    sehingga percaya ajaran tersebut, meskipun selalu diliputi kebingungan, pertentangan antara akal dan iman!

    Ajib, ajib,

    Ya Allah, lindungi diriku dari menanggalkan akal sehat,
    karena saya tahu, akal adalah anugrah yang sangat bernilai
    bagi manusia, sehingga berbeda dengan hewan

    Ya Allah, amantubillah, kuatkanlah keimananku,
    iman yang selaras dengan akal sehat, bukan iman yang harus menanggalkan akal sehat

    Dan, sembuhkan mereka yang sedang sakit perasaan,
    yaitu mereka yang tidak merasa bahwa dirinya telah kehilangan akal sehat, sehingga menganggap wajar ada Tuhan yang rela mati hanya karena seekor ular,
    alias Tuhan membayar tebusan kepada ... seekor ular !?

    BalasHapus
    Balasan

    1. Sdr Mustar,,

      Anda kelihatan bingung. Rahasia penyelamatan dari Allah itu sungguh tidak masuk akal manusia.
      Ada tertulis dalam Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

      Kalau boleh saya sarankan anda membaca injil dengan kerendahan hati dan kerinduan untuk mencari kebenaran itu.

      Karena hanya didalam Tuhan yaitu Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub(Israel) yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya yang turun kedunia itulah Yesus Kristus ada kebenaran. Dia sendirilah kebenaran itu.
      Boleh baca dalam injil Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

      Kiranya Tuhan memberkati anda sehingga menemukan kebenaran itu.

      Hapus
  2. Kisah yg sngat menarik,,Firman Tuhan tidak akan bisa di hentikan oleh siapapun,,Penyebaran brita keslamatan Allah ini akan tetap mnggema sampai ke ujung bumi..Maranatha

    BalasHapus
  3. Semoga smakin sesama yang tergerak hatinya oleh Roh Kudus,,sehingga semakin banyak orang yang akan masuk dan bersuka cita dalam dalam Pejamuan Kudus di hari kiamat bersama sama dengan Tuhan Yesus dan para malaikat di surga. Tuhan berkati pengelola blok ini

    BalasHapus
  4. saudara Jacko, apakah saudara jacko sudah membaca semua injil?
    kalau sudah bagaimana tanggapan saudara Jacko mengenai "kidung agung"?
    atau coba baca Yehezkiel 23:19 - 21, apakah ayat-ayat tersebut pernah saudara Jacko ajarkan kepada anak-anak saudara Jacko?

    saya seorang Muslim, mohon pencerahan dari isa dan Islam. Terima kasih.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Masih layakkah satu kitab suci dikatakan, Ini asli dari Tuhan,jika di dalamnya terdapat ribuan pertentangan?

    BalasHapus
  7. yehezkiel 23:19-21 ini yang wakhid tanya di atas..
    alangkah beruntungnya kami yang dapat membaca dan memahami isi firman Tuhan lewat injil, sehingga kami tidak sebodoh mas wakhid yang memiliki kualitas otak yang rendah..
    semoga mas wakhid dapat menemukan makna dari ayat yang dikatakannya salah,
    agar tidak dikatakan sebagai manusia yang mempunyai kualitas otak minus..
    wasalam

    BalasHapus
  8. Semua nabi adalah jalan kebenaran, karena yang diajarkan adalah kebenaran. Kebenaran datang dari Allah Yang Mahatinggi. . Dalam Injil Lukas bab 4 akan didapati suatu pernyataan Isa Almasih bahwa Dia diutus sekali lagi diutus untuk mewartakan Injil dan Kerajaan Allah. Yang diwartakan adalah kebenaran dari Allah, sebagaimana yang diwartakan para nabi, antara lain Taurat, Amsal, dan lainnya.

    BalasHapus