Secara mengagumkan, persamaan antara cerita Alkitab dan cerita Islam mengenai akhir jaman tidak berakhir dengan Anti Kristus dan Sang Mahdi saja. Seandainya berakhir begitu saja, maka akan lebih mudah untuk menganggap persamaan-persamaan itu sebagai kebetulan belaka. Kesamaannya tidak berhenti dengan Anti Kristus dan Sang Mahdi saja, akan tetapi lebih jauh lagi, menyentuh sosok yang dalam Alkitab dikenal dengan sebutan Nabi Palsu, dan sosok itu dikenal dalam Islam sebagai Isa al-Masih – Yesus Sang Mesias.
Rencana khusus Setan sepanjang sejarah sangatlah jelas dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa Setan akan membangkitkan tidak hanya satu, melainkan dua orang agennya untuk memalingkan manusia dari penyembahan kepada Satu Tuhan Yang Benar. Manusia pertama yang akan digunakan Setan adalah Anti Kristus. Kita telah melihat perannya dalam pasal 5. Manusia kedua adalah orang yang secara Alkitabiah dikenal sebagai Nabi Palsu. Kita pun akan segera melihat perannya.
Persekutuan Jahat antara Anti Kristus dan Nabi Palsu
Sifat hubungan Nabi Palsu dalam Alkitab dengan Anti Kristus dapat disamakan dengan hubungan antara pelaku kejahatan. Hanya dalam kitab terakhir Alkitab kita dapat mempelajari tentang Nabi Palsu. Rasul Yohanes merupakan orang pertama dan satu-satunya penulis Alkitab yang menerima pewahyuan mengenai bantuan yang diterima Anti Krisrus ini. Dalam Wahyu pasal 13, Yohanes memperkenalkan kita kepada orang yang dideskripsikan sebagai “binatang lain” akan tetapi kemudian dalam Kitab Wahyu disebut sebagai Nabi Palsu:
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu…..
Wahyu 13:11-14
Dari bacaan ini, kita bisa melihat beberapa hal mengenai Nabi Palsu. Pertama-tama dia akan disebut seekor binatang. Dia adalah, seperti halnya Anti Kristus, seorang manusia yang dikuasai Setan. Dia merupakan sebuah pion bagi Si Naga, melaksanakan kehendak Naga di dunia ini. Akan tetapi bukannya memiliki sepuluh tanduk, ia hanya memiliki dua tanduk. Tanduk-tanduk itu menunjukkan otoritas. Dengan jelas Nabi Palsu memiliki kekuasaan dan otoritas, namun tidak sama dengan yang dimiliki Anti Kristus yang dikatakan memiliki sepuluh tanduk. Kita juga melihat bahwa Nabi Palsu juga melakukan mujizat. Di antara banyak mukjizat yang dilakukannya, satu hal dikatakan secara khusus: Dia akan menurunkan api dari langit. Alasan utama Nabi Palsu melakukan tanda-tanda ajaib adalah untuk membuat penghuni bumi mengikuti bahkan menyembah Anti Kristus. Kedua orang itu digambarkan sebagai sebuah tim, sebuah kemitraan dengan satu tujuan yang sama – penyesatan, godaan, dan penyimpangan semua orang yang menyembah YAHWEH, Tuhan dalam Alkitab.
Persekutuan Jahat antara Sang Mahdi dan Yesus Muslim
Seperti dalam cerita Islam mengenai hari-hari terakhir, kita tidak hanya menemukan satu karakter saja yang akan menyelamatkan dunia, akan tetapi kita akan menemukan sebuah tim. Kita menemukan baik Sang Mahdi maupun Yesus Muslim. Dan seperti kasus Anti Kristus dan Nabi Palsu, kita menemukan dengan jelas bahwa yang satu mendukung sementara yang lain memimpin. Sementara Sang Mahdi dengan jelas dideskripsikan sebagai “wakil pemerintahan (kekalifahan) Allah,”1 Yesus dideskripsikan sebagai orang yang akan “mendukung perkara-perkara Sang Mahdi”3 dan “mengikuti dia.”2 Kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus adalah hubungan antara pemimpin dan anah buahnya. Dan seperti yang telah kita lihat sebelumnya, dan yang akan terus kita lihat, kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus sungguh merupakan suatu bentuk kemitraan yang jahat – khususnya bila anda bukanlah seorang Muslim dan tidak berniat menjadi Muslim. Dalam kasus seperti ini, maka anda divonis untuk mati – singkat dan sederhana. Yesus versi Muslim adalah versi terbalik dari Alkitab yang mengatakan:
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Yohanes 6:38-40
Bukannya melakukan “perkara” milik Bapa, Yesus Muslim malahan mendukung perkara milik Sang Mahdi. Bukannya menyelamatkan pengikut-pengikut-Nya yang telah Bapa hapuskan dosa-dosanya, Yesus Muslim malahan membantai mereka yang tetap setia pada kata-kata Yesus yang ditemukan dalam Alkitab. Yesus Muslim bukanlah gembala yang lembut dan kuat seperti yang diceritakan dalam Injil, namun seperti seekor serigala dengan baju gembala.
Nabi Palsu sebagai Pemimpin Pelaksana Anti Kristus
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Tuhan mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
2 Tesalonika 2:9-12
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi…..Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Wahyu 13:11, 13
Kita lihat dalam Alkitab bahwa Nabi Palsu akan datang dengan “segala rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa…” Dia akan melakukan “tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api dari langit ke bumi…..(untuk menyesatkan) penghuni bumi.” Akan tetapi setelah perbuatan-perbuatan ajaibnya gagal mengubah satu orang terakhir di bumi menjadi Muslim, dia akan membuat sebuah sistem di mana penduduk bumi hanya akan memiliki dua pilihan; menyembah Anti Kristus atau dibunuh. Nabi Palsu dikatakan akan menciptakan sebuah “gambar,” kemungkinan sebuah bentuk berhala atau patung yang memiliki kemampuan untuk “bicara.” Sesungguhnya kita akan melihat bentuk “gambar” ini:
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh
Wahyu 13:15
Terdapat sesuatu yang sangat tidak biasa mengenai gambar ini yang “mampu berbicara dan menyebabkan semua orang yang menolak menyembah akan dibunuh.” Seolah-olah gambar itu sendiri akan memiliki kemampuan untuk melaksanakan hukum Nabi Palsu; gambar itu akan memiliki kemampuan untuk membuat orang-orang terbunuh. Tampaknya ini sejalan dengan “tanda binatang” yang merupakan bagian dari sistem yang dibuat Nabi Palsu. Semua penduduk bumi akan “dipaksa, setiap orang, besar dan kecil, kaya dan miskin, orang merdeka maupun budak, untuk menerima tanda pada tangan kanan atau dahinya, sehingga dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” (Wahyu 13:17)
Jadi menurut Alkitab, Nabi Palsu adalah pelaksana gerakan penyembahan Anti Kristus. Bayangkanlah sejenak, sebuah penyebar agama yang melakukan mujizat yang sepenuhnya dikuasai Setan dan menolak menerima jawaban “tidak”, disertai ancaman kematian. Hal ini adalah apa yang akan dilakukan oleh Nabi Palsu.
Yesus Muslim sebagai Pemimpin Pelaksana Sang Mahdi
Menurut Islam, Yesus Muslim akan menjadi penyebar agama terbesar yang pernah dilihat di bumi. Dia memenuhi deskripsi Nabi Palsu sejak permulaan! Kita lihat bahwa Yesus Muslim ini palsu, seperti halnya Nabi Palsu datang untuk mengubah dunia Kekristenan menjadi sebuah agama baru. Dalam kasus Yesus Muslim ini, Islam tentu saja adalah agama baru yang dimaksud:
Ketika Yesus kembali dia akan secara pribadi mengkoreksi tafsiran-tafsiran yang salah mengenai dirinya. Dia akan menegaskan pesan sebenarnya yang dia bawa ketika dahulu Ia datang sebagai nabi; dan bahwa dia tidak pernah menyebut dirinya sebagai Anak Tuhan. Lebih jauh lagi, dia akan menegaskan ulang kedatangannya kembali sebagaimana yang telah ia nubuatkan pada kedatangan yang pertama, dimana Ia ada menyebutkan kedatangan Sang Pembawa Pesan, yaitu Nabi Muhammad. Dalam kedatangannya yang kedua, banyak non-Muslim yang akan menerima Yesus sebagai hamba Allah, sebagai seorang Muslim dan anggota Komunitas Muhammad.4
Meskipun hanya melihat dekripsi di atas, kekuatan Yesus untuk mengubah terlihat dari kata-katanya yang persuasif, kehadirannya, dan tindakan-tindakan melakukan mujizat yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Seperti halnya Nabi Palsu, Yesus Muslim menolak untuk menerima jawaban “tidak.” Seperti yang bisa dilihat di atas, Yesus bersama dengan Sang Mahdi akan menegakkan Hukum Islam di seluruh bumi dan ketika melakukannya, mereka akan menghapuskan pajak jizyah di mana orang-orang non-Muslim memiliki pilihan untuk membayar uang “perlindungan” seperti yang biasa diberlakukan oleh bos-bos mafia dalam area bisnis mereka. Setelah pajak jizyah dihapuskan, “semua orang diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.”5 Namun bagaimana dengan beberapa orang yang menolak untuk memeluk Islam? Maka, seperti yang telah kita lihat, pemimpin-pemimpin agama yang disebut sebagai “agama damai,” Sang Mahdi dan Yesus Muslim akan mengeksekusi mereka.
Nabi Palsu sebagai Algojo
Dari deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu, kita pelajari bahwa salah satu motivasi utama di belakang rencananya menciptakan “gambar untuk menghormati binatang” adalah agar mereka yang menolak penyembahan itu bisa dibunuh:
Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Wahyu 13:14,15
Selanjutnya ada referensi khusus mengenai cara orang-orang itu dibunuh:
Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Tuhan; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
Wahyu 20:4
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa mereka yang menolak untuk berpartisipasi dalam sistem yang dibuat oleh Nabi Palsu, yang menolak untuk menyembah Anti Kristus atau gambarnya, mereka semua akan dibunuh. Metode spesifik yang digarisbawahi oleh Alkitab adalah pemenggalan kepala. Kita akan mendiskusikan fakta ini lebih mendalam di pasal 14. Nabi palsu akan menjadi algojo terbesar sepanjang sejarah manusia.
Yesus Muslim sebagai Algojo
Dan apa bedanya dengan Yesus Muslim? Kita telah melihat dalam tradisi-tradisi Islam bahwa Yesus akan menghapuskan pajak jizyah sehingga hanya meninggalkan dua pilihan bagi orang-orang Kristen dan Yahudi di seluruh dunia: memeluk Islam atau mati.
Yesus, putra Maria akan segera turun di antara orang-orang Muslim sebagai hakim yang adil….Maka Yesus akan, mengadili berdasarkan Hukum Islam…semua orang akan diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.6
Waktu dan tempat bagi itu (pajak) akan berakhir tepat ketika Yesus turun. Setelah kedatangannya yang terakhir, tidak ada hal lain yang akan diterima selain Islam, karena pemberlakuan pajak hanya efektif hingga turunnya Yesus.7
Kita juga telah melihat tradisi-tradisi Islam yang menggambarkan Yesus sebagai pemimpin pasukan pembantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan sebagai pengikut Dajjal (Anti Kristus).
Kaum Yahudi….akan menjadi pengikuti-pengikut utamanya.8
Isa (Yesus) membunuh Dajjal di Gerbang Hudd, dekat pelabuhan udara milik Israel, di lembah :”Ifiq.” Perang terakhir antara Yahudi akan berlangsung, dan kaum Muslim akan menjadi pemenang.9
Pada saat-saat terakhir kaum Muslim akan melawan orang-orang Yahudi. Karena orang Yahudi adalah bagian integral dari pasukan Dajjal, dan Muslim adalah prajurit dari Nabi Yesus. Mereka akan berperang satu sama lain dan kaum Muslim akan menjadi pemenang bahkan hingga sebuah batu atau pohon mengatakan: Kemarilah Muslim, ada seorang Yahudi di belakangku; bunuhlah dia.10
Nabi Palsu dalam Alkitab dan Yesus Muslim kedua-duanya dideskripsikan akan menegakkan sistem hukum yang akan menyebabkan eksekusi massal bagi setiap orang yang menolak untuk memeluk agama baru dunia.
Naga Berbulu Domba
Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan “serigala berbulu domba.” Kebanyakan orang tidak tahu bahwa ungkapan ini pertama kali muncul dari mulut Yesus. Menariknya, ketika Yesus mengatakan ungkapan ini, Dia secara khusus sedang merujuk kepada nabi-nabi palsu. Bunyi ungkapan itu adalah demikian: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Mat 7:15). Dengan demikian, nabi-nabi palsu yang ada hanyalah bayangan dari Nabi Palsu yang digambarkan oleh Rasul Yohanes sebagai sosok yang “bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” (Wah 13:11). Hal ini untuk mengatakan bahwa Nabi Palsu akan terlihat lemah lembut – seorang yang “seperti domba”, namun di dalamnya dia adalah manusia yang sungguh dikuasai Setan sendiri. Dia akan dipenuhi dengan penyesatan, pembunuhan, kemarahan, dan kebencian. Tujuannya adalah untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang sehingga menyembah Naga.
Penampilan Nabi Palsu yang seperti “domba” mungkin juga merupakan referensi akan gagasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Sang Domba, yaitu Yesus Kristus (Yoh 1:36; Wah 5:6,13). Hal ini masuk akal jika kita memperhatikan peringatan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Matius pasal 2. Berulang kali, Yesus memperingatkan murid-muridNya mengenai banyak nabi palsu yang akan datang menjelang akhir jaman. Akan tetapi dalam peringatan pertama yang Yesus berikan kepada murid-muridNya ketika mereka menanyakan cirri-ciri Hari Akhir sebelum kedatanganNya kembali, Yesus mengatakan, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:4-5) Meskipun saya tidak percaya bahwa setiap nabi palsu yang bermunculan menjelang akhir jaman akan menyebut dirinya Kristus, adalah jelas bahwa beberapa di antaranya akan berkata demikian. Dan jika Nabi Palsu di Wahyu 13 merupakan pola dasar dan model bagi semua nabi palsu, maka ada alasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Yesus Kristus. Hal ini tentu saja merupakan rencana yang sangat brillian (meskipun jahat). Siapa lagi yang dapat menjadi back-up dan pelayan utama propaganda anda selain orang yang akan dipercaya dunia sebagai Yesus Kristus? Tampaknya hal inilah yang direncanakan Setan bagi Anti Kristus/Mahdi.
Kesimpulan
Orang Muslim sangat senang menggunakan Yesus sebagai alat penyebar agama di antara orang Kristen. Berbagai buku Muslim yang telah diterbitkan memuji kebesaran Yesus dan mengungkapkan kasih yang mendalam bagiNya. Sebuah situs Muslim bahkan mengatakan bahwa “Yesus membimbing saya ke Islam.” Orang Muslim menggunakan Yesus sebagai alat penarik orang-orang Kristen, agar meyakinkan mereka tentang kebenaran Islam. Namun Yesus yang dipromosikan dalam Islam berbeda dengan Yesus Muslim yang datang untuk membuka identitas sejatinya sebagai fundamentalis Islam yang paling radikal. Yesus yang datang kembali dalam tradisi Muslim membuat Osama Bin Laden terlihat seperti seorang pemula. Dia digambarkan akan datang untuk menegakkan Hukum Islam di seluruh planet, dan yang akan melegalkan hukuman mati bagi siapa pun yang menolak untuk memeluk Islam. Dia digambarkan memimpin pasukan yang akan membantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan akan menjadi pengikut-pengikut Dajjal. Jika ada orang seperti itu, yang bisa disebut sebagai “binatang”, maka Yesus Muslim-lah orang itu.
Orang-orang Muslim sedang menantikan seorang manusia yang akan datang dengan menyebut dirinya Yesus Kristus. Dia akan diperkenalkan sebagai domba. Jika manusia itu hidup, dia akan mengklaim berdasarkan hukum Islam bahwa dia telah hidup di surga selama dua ribu tahun terakhir ini, dan menunggu untuk kembali guna menyelesaikan hidupnya dan menuntaskan tugasnya di bumi. Manusia itu adalah seorang pembohong. Dia akan menjadi murid sejati gurunya, bapa segala kebohongan. Dia akan datang menggenapi apa yang dikatakan Alkitab, yaitu menjadi pemimpin yang memenuhi keinginan Setan, untuk menyesatkan orang Kristen dan Yahudi – sungguh seluruh dunia akan jatuh menyembah dia atau dibunuh. Di dalam Alkitab, kita lihat bahwa ini adalah tujuan utama Setan ketika membangkitkan Nabi Palsu. Deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu dan deskripsi Islam mengenai Yesus Muslim pada intinya adalah sama.
Rencana khusus Setan sepanjang sejarah sangatlah jelas dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa Setan akan membangkitkan tidak hanya satu, melainkan dua orang agennya untuk memalingkan manusia dari penyembahan kepada Satu Tuhan Yang Benar. Manusia pertama yang akan digunakan Setan adalah Anti Kristus. Kita telah melihat perannya dalam pasal 5. Manusia kedua adalah orang yang secara Alkitabiah dikenal sebagai Nabi Palsu. Kita pun akan segera melihat perannya.
Persekutuan Jahat antara Anti Kristus dan Nabi Palsu
Sifat hubungan Nabi Palsu dalam Alkitab dengan Anti Kristus dapat disamakan dengan hubungan antara pelaku kejahatan. Hanya dalam kitab terakhir Alkitab kita dapat mempelajari tentang Nabi Palsu. Rasul Yohanes merupakan orang pertama dan satu-satunya penulis Alkitab yang menerima pewahyuan mengenai bantuan yang diterima Anti Krisrus ini. Dalam Wahyu pasal 13, Yohanes memperkenalkan kita kepada orang yang dideskripsikan sebagai “binatang lain” akan tetapi kemudian dalam Kitab Wahyu disebut sebagai Nabi Palsu:
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu…..
Wahyu 13:11-14
Dari bacaan ini, kita bisa melihat beberapa hal mengenai Nabi Palsu. Pertama-tama dia akan disebut seekor binatang. Dia adalah, seperti halnya Anti Kristus, seorang manusia yang dikuasai Setan. Dia merupakan sebuah pion bagi Si Naga, melaksanakan kehendak Naga di dunia ini. Akan tetapi bukannya memiliki sepuluh tanduk, ia hanya memiliki dua tanduk. Tanduk-tanduk itu menunjukkan otoritas. Dengan jelas Nabi Palsu memiliki kekuasaan dan otoritas, namun tidak sama dengan yang dimiliki Anti Kristus yang dikatakan memiliki sepuluh tanduk. Kita juga melihat bahwa Nabi Palsu juga melakukan mujizat. Di antara banyak mukjizat yang dilakukannya, satu hal dikatakan secara khusus: Dia akan menurunkan api dari langit. Alasan utama Nabi Palsu melakukan tanda-tanda ajaib adalah untuk membuat penghuni bumi mengikuti bahkan menyembah Anti Kristus. Kedua orang itu digambarkan sebagai sebuah tim, sebuah kemitraan dengan satu tujuan yang sama – penyesatan, godaan, dan penyimpangan semua orang yang menyembah YAHWEH, Tuhan dalam Alkitab.
Persekutuan Jahat antara Sang Mahdi dan Yesus Muslim
Seperti dalam cerita Islam mengenai hari-hari terakhir, kita tidak hanya menemukan satu karakter saja yang akan menyelamatkan dunia, akan tetapi kita akan menemukan sebuah tim. Kita menemukan baik Sang Mahdi maupun Yesus Muslim. Dan seperti kasus Anti Kristus dan Nabi Palsu, kita menemukan dengan jelas bahwa yang satu mendukung sementara yang lain memimpin. Sementara Sang Mahdi dengan jelas dideskripsikan sebagai “wakil pemerintahan (kekalifahan) Allah,”1 Yesus dideskripsikan sebagai orang yang akan “mendukung perkara-perkara Sang Mahdi”3 dan “mengikuti dia.”2 Kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus adalah hubungan antara pemimpin dan anah buahnya. Dan seperti yang telah kita lihat sebelumnya, dan yang akan terus kita lihat, kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus sungguh merupakan suatu bentuk kemitraan yang jahat – khususnya bila anda bukanlah seorang Muslim dan tidak berniat menjadi Muslim. Dalam kasus seperti ini, maka anda divonis untuk mati – singkat dan sederhana. Yesus versi Muslim adalah versi terbalik dari Alkitab yang mengatakan:
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Yohanes 6:38-40
Bukannya melakukan “perkara” milik Bapa, Yesus Muslim malahan mendukung perkara milik Sang Mahdi. Bukannya menyelamatkan pengikut-pengikut-Nya yang telah Bapa hapuskan dosa-dosanya, Yesus Muslim malahan membantai mereka yang tetap setia pada kata-kata Yesus yang ditemukan dalam Alkitab. Yesus Muslim bukanlah gembala yang lembut dan kuat seperti yang diceritakan dalam Injil, namun seperti seekor serigala dengan baju gembala.
Nabi Palsu sebagai Pemimpin Pelaksana Anti Kristus
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Tuhan mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
2 Tesalonika 2:9-12
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi…..Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Wahyu 13:11, 13
Kita lihat dalam Alkitab bahwa Nabi Palsu akan datang dengan “segala rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa…” Dia akan melakukan “tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api dari langit ke bumi…..(untuk menyesatkan) penghuni bumi.” Akan tetapi setelah perbuatan-perbuatan ajaibnya gagal mengubah satu orang terakhir di bumi menjadi Muslim, dia akan membuat sebuah sistem di mana penduduk bumi hanya akan memiliki dua pilihan; menyembah Anti Kristus atau dibunuh. Nabi Palsu dikatakan akan menciptakan sebuah “gambar,” kemungkinan sebuah bentuk berhala atau patung yang memiliki kemampuan untuk “bicara.” Sesungguhnya kita akan melihat bentuk “gambar” ini:
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh
Wahyu 13:15
Terdapat sesuatu yang sangat tidak biasa mengenai gambar ini yang “mampu berbicara dan menyebabkan semua orang yang menolak menyembah akan dibunuh.” Seolah-olah gambar itu sendiri akan memiliki kemampuan untuk melaksanakan hukum Nabi Palsu; gambar itu akan memiliki kemampuan untuk membuat orang-orang terbunuh. Tampaknya ini sejalan dengan “tanda binatang” yang merupakan bagian dari sistem yang dibuat Nabi Palsu. Semua penduduk bumi akan “dipaksa, setiap orang, besar dan kecil, kaya dan miskin, orang merdeka maupun budak, untuk menerima tanda pada tangan kanan atau dahinya, sehingga dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” (Wahyu 13:17)
Jadi menurut Alkitab, Nabi Palsu adalah pelaksana gerakan penyembahan Anti Kristus. Bayangkanlah sejenak, sebuah penyebar agama yang melakukan mujizat yang sepenuhnya dikuasai Setan dan menolak menerima jawaban “tidak”, disertai ancaman kematian. Hal ini adalah apa yang akan dilakukan oleh Nabi Palsu.
Yesus Muslim sebagai Pemimpin Pelaksana Sang Mahdi
Menurut Islam, Yesus Muslim akan menjadi penyebar agama terbesar yang pernah dilihat di bumi. Dia memenuhi deskripsi Nabi Palsu sejak permulaan! Kita lihat bahwa Yesus Muslim ini palsu, seperti halnya Nabi Palsu datang untuk mengubah dunia Kekristenan menjadi sebuah agama baru. Dalam kasus Yesus Muslim ini, Islam tentu saja adalah agama baru yang dimaksud:
Ketika Yesus kembali dia akan secara pribadi mengkoreksi tafsiran-tafsiran yang salah mengenai dirinya. Dia akan menegaskan pesan sebenarnya yang dia bawa ketika dahulu Ia datang sebagai nabi; dan bahwa dia tidak pernah menyebut dirinya sebagai Anak Tuhan. Lebih jauh lagi, dia akan menegaskan ulang kedatangannya kembali sebagaimana yang telah ia nubuatkan pada kedatangan yang pertama, dimana Ia ada menyebutkan kedatangan Sang Pembawa Pesan, yaitu Nabi Muhammad. Dalam kedatangannya yang kedua, banyak non-Muslim yang akan menerima Yesus sebagai hamba Allah, sebagai seorang Muslim dan anggota Komunitas Muhammad.4
Meskipun hanya melihat dekripsi di atas, kekuatan Yesus untuk mengubah terlihat dari kata-katanya yang persuasif, kehadirannya, dan tindakan-tindakan melakukan mujizat yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Seperti halnya Nabi Palsu, Yesus Muslim menolak untuk menerima jawaban “tidak.” Seperti yang bisa dilihat di atas, Yesus bersama dengan Sang Mahdi akan menegakkan Hukum Islam di seluruh bumi dan ketika melakukannya, mereka akan menghapuskan pajak jizyah di mana orang-orang non-Muslim memiliki pilihan untuk membayar uang “perlindungan” seperti yang biasa diberlakukan oleh bos-bos mafia dalam area bisnis mereka. Setelah pajak jizyah dihapuskan, “semua orang diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.”5 Namun bagaimana dengan beberapa orang yang menolak untuk memeluk Islam? Maka, seperti yang telah kita lihat, pemimpin-pemimpin agama yang disebut sebagai “agama damai,” Sang Mahdi dan Yesus Muslim akan mengeksekusi mereka.
Nabi Palsu sebagai Algojo
Dari deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu, kita pelajari bahwa salah satu motivasi utama di belakang rencananya menciptakan “gambar untuk menghormati binatang” adalah agar mereka yang menolak penyembahan itu bisa dibunuh:
Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Wahyu 13:14,15
Selanjutnya ada referensi khusus mengenai cara orang-orang itu dibunuh:
Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Tuhan; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
Wahyu 20:4
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa mereka yang menolak untuk berpartisipasi dalam sistem yang dibuat oleh Nabi Palsu, yang menolak untuk menyembah Anti Kristus atau gambarnya, mereka semua akan dibunuh. Metode spesifik yang digarisbawahi oleh Alkitab adalah pemenggalan kepala. Kita akan mendiskusikan fakta ini lebih mendalam di pasal 14. Nabi palsu akan menjadi algojo terbesar sepanjang sejarah manusia.
Yesus Muslim sebagai Algojo
Dan apa bedanya dengan Yesus Muslim? Kita telah melihat dalam tradisi-tradisi Islam bahwa Yesus akan menghapuskan pajak jizyah sehingga hanya meninggalkan dua pilihan bagi orang-orang Kristen dan Yahudi di seluruh dunia: memeluk Islam atau mati.
Yesus, putra Maria akan segera turun di antara orang-orang Muslim sebagai hakim yang adil….Maka Yesus akan, mengadili berdasarkan Hukum Islam…semua orang akan diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.6
Waktu dan tempat bagi itu (pajak) akan berakhir tepat ketika Yesus turun. Setelah kedatangannya yang terakhir, tidak ada hal lain yang akan diterima selain Islam, karena pemberlakuan pajak hanya efektif hingga turunnya Yesus.7
Kita juga telah melihat tradisi-tradisi Islam yang menggambarkan Yesus sebagai pemimpin pasukan pembantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan sebagai pengikut Dajjal (Anti Kristus).
Kaum Yahudi….akan menjadi pengikuti-pengikut utamanya.8
Isa (Yesus) membunuh Dajjal di Gerbang Hudd, dekat pelabuhan udara milik Israel, di lembah :”Ifiq.” Perang terakhir antara Yahudi akan berlangsung, dan kaum Muslim akan menjadi pemenang.9
Pada saat-saat terakhir kaum Muslim akan melawan orang-orang Yahudi. Karena orang Yahudi adalah bagian integral dari pasukan Dajjal, dan Muslim adalah prajurit dari Nabi Yesus. Mereka akan berperang satu sama lain dan kaum Muslim akan menjadi pemenang bahkan hingga sebuah batu atau pohon mengatakan: Kemarilah Muslim, ada seorang Yahudi di belakangku; bunuhlah dia.10
Nabi Palsu dalam Alkitab dan Yesus Muslim kedua-duanya dideskripsikan akan menegakkan sistem hukum yang akan menyebabkan eksekusi massal bagi setiap orang yang menolak untuk memeluk agama baru dunia.
Naga Berbulu Domba
Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan “serigala berbulu domba.” Kebanyakan orang tidak tahu bahwa ungkapan ini pertama kali muncul dari mulut Yesus. Menariknya, ketika Yesus mengatakan ungkapan ini, Dia secara khusus sedang merujuk kepada nabi-nabi palsu. Bunyi ungkapan itu adalah demikian: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Mat 7:15). Dengan demikian, nabi-nabi palsu yang ada hanyalah bayangan dari Nabi Palsu yang digambarkan oleh Rasul Yohanes sebagai sosok yang “bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” (Wah 13:11). Hal ini untuk mengatakan bahwa Nabi Palsu akan terlihat lemah lembut – seorang yang “seperti domba”, namun di dalamnya dia adalah manusia yang sungguh dikuasai Setan sendiri. Dia akan dipenuhi dengan penyesatan, pembunuhan, kemarahan, dan kebencian. Tujuannya adalah untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang sehingga menyembah Naga.
Penampilan Nabi Palsu yang seperti “domba” mungkin juga merupakan referensi akan gagasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Sang Domba, yaitu Yesus Kristus (Yoh 1:36; Wah 5:6,13). Hal ini masuk akal jika kita memperhatikan peringatan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Matius pasal 2. Berulang kali, Yesus memperingatkan murid-muridNya mengenai banyak nabi palsu yang akan datang menjelang akhir jaman. Akan tetapi dalam peringatan pertama yang Yesus berikan kepada murid-muridNya ketika mereka menanyakan cirri-ciri Hari Akhir sebelum kedatanganNya kembali, Yesus mengatakan, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:4-5) Meskipun saya tidak percaya bahwa setiap nabi palsu yang bermunculan menjelang akhir jaman akan menyebut dirinya Kristus, adalah jelas bahwa beberapa di antaranya akan berkata demikian. Dan jika Nabi Palsu di Wahyu 13 merupakan pola dasar dan model bagi semua nabi palsu, maka ada alasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Yesus Kristus. Hal ini tentu saja merupakan rencana yang sangat brillian (meskipun jahat). Siapa lagi yang dapat menjadi back-up dan pelayan utama propaganda anda selain orang yang akan dipercaya dunia sebagai Yesus Kristus? Tampaknya hal inilah yang direncanakan Setan bagi Anti Kristus/Mahdi.
Kesimpulan
Orang Muslim sangat senang menggunakan Yesus sebagai alat penyebar agama di antara orang Kristen. Berbagai buku Muslim yang telah diterbitkan memuji kebesaran Yesus dan mengungkapkan kasih yang mendalam bagiNya. Sebuah situs Muslim bahkan mengatakan bahwa “Yesus membimbing saya ke Islam.” Orang Muslim menggunakan Yesus sebagai alat penarik orang-orang Kristen, agar meyakinkan mereka tentang kebenaran Islam. Namun Yesus yang dipromosikan dalam Islam berbeda dengan Yesus Muslim yang datang untuk membuka identitas sejatinya sebagai fundamentalis Islam yang paling radikal. Yesus yang datang kembali dalam tradisi Muslim membuat Osama Bin Laden terlihat seperti seorang pemula. Dia digambarkan akan datang untuk menegakkan Hukum Islam di seluruh planet, dan yang akan melegalkan hukuman mati bagi siapa pun yang menolak untuk memeluk Islam. Dia digambarkan memimpin pasukan yang akan membantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan akan menjadi pengikut-pengikut Dajjal. Jika ada orang seperti itu, yang bisa disebut sebagai “binatang”, maka Yesus Muslim-lah orang itu.
Orang-orang Muslim sedang menantikan seorang manusia yang akan datang dengan menyebut dirinya Yesus Kristus. Dia akan diperkenalkan sebagai domba. Jika manusia itu hidup, dia akan mengklaim berdasarkan hukum Islam bahwa dia telah hidup di surga selama dua ribu tahun terakhir ini, dan menunggu untuk kembali guna menyelesaikan hidupnya dan menuntaskan tugasnya di bumi. Manusia itu adalah seorang pembohong. Dia akan menjadi murid sejati gurunya, bapa segala kebohongan. Dia akan datang menggenapi apa yang dikatakan Alkitab, yaitu menjadi pemimpin yang memenuhi keinginan Setan, untuk menyesatkan orang Kristen dan Yahudi – sungguh seluruh dunia akan jatuh menyembah dia atau dibunuh. Di dalam Alkitab, kita lihat bahwa ini adalah tujuan utama Setan ketika membangkitkan Nabi Palsu. Deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu dan deskripsi Islam mengenai Yesus Muslim pada intinya adalah sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar