Senin, 09 November 2009

BAB IV - PEPERANGAN KRISTEN

Kekristenan adalah peperangan. Tetapi peperangan Kristen berawal dan berakhir pada Salib kristus, dan kemenangan diumumkan pada saat kebangkitanNya.
Penyair Arab terkenal, Ahmad Shawgi membuat umat Muslim di dunia menjadi tersipu-sipu ketika dia menulis dalam satu karyanya mengenai bagaimana Yesus berperang dan menang dengan menggunakan cara yang berbeda dengan umat Muslim. Dia mengatakan salib, terbuat dari kayu bukan terbuat dari besi dengan ke dua sisi yang tajam. Berbicara mengenai salah satu puisinya yang lain di mana dia mengungkapkan penghormatan terakhir kepada Kristus pada suatu upacara Natal, dia mengatakan sebagai berikut : “ Isa, jalan, belas kasihan, dan kasihMu, adalah murni di antara umat manusia, dan damai seperti seekor merpati. Engkaulah bukan orang yang menumpahkan darah, juga bukan orang yang mengabaikan orang lemah / dan miskin dan juga bukan orang yang melantarkan anak yatim piatu”.
Satu hal yang perlu di ketahui yaitu bahwa kami adalah hamba-hamba Tuhan alkitabiah (YAHWEH). Kami tidak punya banyak musuh, kami hanya punya satu musuh besar yaitu setan, dan dia telah dikalahkan oleh Salib dan kebangkitan Yesus. Makluk-makluk yang lain baik umat manusia maupun roh-roh jahat – hanyalah pesuruh dan agen-agen setan, dan kami tahu cara terbaik untuk menghadapi mereka. Menurut Injil Yesus Kristus, Putera Tuhan, “ …… seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah dengan semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya “ ( 2 Timotius 2 : 26 – 28 )

Kami menghadapi orang-orang yang diikat setan bukan dengan berkelahi. Kenyataan bahwa kami tidak berkelahi itu bukan semata-mata karena kami memang diajari untuk tidak berkelahi secara fisik namun yang terutama adalah karena kami “ memiliki pikiran Kristus “ ( 1 Korintus 2 : 16 ). Alquran sendiri telah mengakui bahwa orang Kristen ( Nasrani ) adalah orang yang selalu bersahabat terhadap sesamanya bahkan terhadap musuh-musuh mereka, yang beragama Islam ( Surat 5 : 82 – 85 ). Kami terpanggil untuk berbuat demikian. Itu bukan merupakan suatu kelemahan. “ Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” ( Matius 5 : 45 ). Tuhan kami adalah Tuhan yang penuh kasih, dan menurut Alkitab, “kasih Tuhan telah dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus” ( Roma 5 : 5 ) pada saat kita bertobat dan menerima Yesus sebagai juruselamat kita. Kasih semacam ini tidak bisa dipalsukan / ditiru dan tidak dapat diterima oleh siapapun kecuali orang yang telah dilahirkan baru oleh Roh. Walaupun umat Muslim dapat meniru / memalsukan banyak hal yang sesungguhnya hanya terdapat di dalam keimanan Kristen, mereka tidak mampu memalsukan / meniru kasih semacam yang telah kami miliki ini. Halelluyah !
Yesus berkata kepada beberapa orang yang relegius : “ Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang ku katakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari Bapamu. Jawab mereka kepadaNya :’Bapa kami ialah Abraham’. Kata Yesus kepadaNya :’Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham tentulah kamu yang mengerjakan pekerjaan yang di kerjakan oleh oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Tuhan’. Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri’. Jawab mereka :’Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu yaitu Tuhan’. Kata Yesus kepada mereka :’ Jikalau Tuhan adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab aku keluar dan datang dari Tuhan. Dan aku datang bukan atas kehendakKu sendiri,melainkan Dialah yang mengutus Aku. …………Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabilah dia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri sebab dia adalah pendusta dan bapa segala dusta “ ( Yohanes 8 : 38 – 42, 44 ).
Alkitab juga memang berbicara tentang perjuangan dan berperang. Tetapi sangat jelas dikatakan dalam Alkitab bahwa “ Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging ( secara fisik ), tetapi melawan pemerintah-pemerintah, dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” dan oleh karena itu, “ senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi ( senjata duniawi adalah senjata buatan manusia seperti cerurit, pedang, bedil,pisau, korek api dan bensin busur dan anak panah ), melainkan senjata yang di perlengkapi dengan Kuasa Tuhan, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng “ ( Efesus 6 : 12 dan 2 Korintus 10 : 4 )
Selama terjadi krisis keagamaan di Nigeria Utara salah satu berita memberi kesan seolah-olah umat Muslim dan umat Kristen berperang. Asumsinya bahwa kedua golongan tersebut terlibat dalam perkelahian Berita tersebut jelas jauh dari kebenaran. Jika umat Kristen benar-benar memberikan reaksi perlawanan, sudah pasti peperangan baru yang akan terjadi. Umat Kristen kadang-kadang menyampaikan protes secara verbal, tetapi yang jelas Tuhan Yesus mengajarkan kepada kami bahwa apabila seseorang menampar pipimu yang satu berikan juga dia menampar pipimu yang satu lagi, dan ajaran Yesus tersebut menjadi pedoman bagi kami, bagaimana untuk bersikap dalam menghadapi setiap provokasi yang di lontarkan terhadap kami. Tuhanlah yang membuat musuh-musuh kami berperang melawan mereka sendiri, kemudian menyelamatkan sebagian dari mereka ( musuh-musuh kami ) untuk masuk dalam kerajaanNya. Dan kami bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Tuhan lakukan di Nigeria Utara saat ini yang membuahkan pertobatan-pertobatan dari sebagian umat Muslim (orang-orang Muslim yang menerima Yesus sebagai juruselamat mereka).
Kami tidak pernah terpengaruh oleh pamflet-pamflet, video-video dan kaset-kaset Islam yang provokatif yang disampaikan oleh Deedat dan murid-muridnya di berbagai tempat. Kami percaya bahwa kami tidak perlu membela kebenaran. Kebenaran sudah jelas selalu menang.
Ya kami, menang tanpa berkoar-koar dan tanpa senjata-senjata fisik. Rasul Paulus menyebutkan bahwa seluruhnya ada enam perlengkapan rohani yang harus digunakan oleh orang-orang Kristen dalam perjuangan mereka yaitu: ikat pinggang kebenaran yang di lilitkan pada pinggang kita dan baju zirah keadilan (kesucian) yang kita kenakan; kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera yang kita kenakan pada kaki kita. Selain itu, perisai iman yang harus kita gunakan dalam segala keadaan agar dengan perisai tersebut kita dapat memadamkan semua panah api dari si Jahat ( ajaran-ajaran sesat dan membahayakan ) yang dapat merusak iman kita. Ketopong keselamatan serta pedang roh, yaitu Firman Tuhan, dan berdoalah setiap waktu di dalam Roh ( Efesus 6 : 10 – 18 ). Perlengkapan perang yang di bayangkan di sini, adalah perlengkapan perang dari seorang tentara Romawi, tetapi dari konteks tersebut di atas nampak jelas bahwa tidak satupun senjata tersebut bersifat fisik, semua senjata bersifat spiritual.
Yesus Kristus menegur Petrus yang menggunakan sebuah pedang yang kasat mata ( pedang yang terlihat secara fisik ) dalam usahanya membela Yesus, dan kemudian Yesus mengembalikan telinga yang telah putus itu ke tempatnya semula, kejadian itu menyadarkan Petrus bahwa sikap Yesus yang tidak mau berjuang / berperang secara fisik tersebut bukan berarti bahwa Yesus bersikap lemah. Hal tersebut dilakukan Yesus karena Yesus tahu betul senjata-senjata orang Kristen dalam berperang adalah KEKUATAN KEKUASAAN TUHAN, dan oleh karenanya, senjata umat Kristen jauh lebih hebat dari pada senjata / benda-benda fisik manapun. Selain itu, tujuan Tuhan Yesus menyerahkan diriNya sendiri untuk dibunuh adalah untuk menunjukkan kepada para pengikutNya bahwa perbuatan itulah yang menyebabkan Tuhan Bapa surgawi mengasih Yesus jadi bukan karena musuh-mushNya lebih kuat dari Dia. Perhatikan kata-kata Yesus berikut ini : “ Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawaKu untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambi nya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Itulah tugas yang Kuterima dari Bapaku “ ( Yohanes 10 : 17 – 18 ). Tuhan Yesus mengungkapkan hal tersebut jauh-jauh dari sebelum Dia meninggal dunia.

Bagaimana Mengenai Perang Salib ?
Kami tidak mengingkari sejarah mengenai Perang Salib yang berlangsung mulai tahun 1096 sampai awal abad ke 13 untuk merebut kembali Yerusalem dari perbudakan Arab dan umat Muslim Turki. Perang tersebut umumnya dianggap sebagai perang antara Kristen dan Muslim. Namun sesungguhnya secara faktual perang tersebut adalah perang Eropa dan pemerintahan Islam dan Turki, sehingga tidak bisa dikatakan sebagai perang agama. Asumsinya adalah bahwa Eropa “Kristen “ berperang melawan umat Muslim. Perang Salib dalam sejarah sebetulnya merupakan perang politik yang direncanakan/ diatur oleh para raja dan kaisar ( Eropa ) serta para paus yang telah mengingkari nilai-nilai Kekristenan dengan tujuan untuk menggabungkan Yerusalem ke dalam bagian wilayah mereka, tetapi mereka merasa Turki telah menyerang dan menghalangi niat mereka.
Terpisah dari banyaknya korban yang jatuh -- termasuk anak-anak -- ternyata Peter The Hermit ( biarawan Perancis yang menjadi pengkhotbah pada masa Perang salib I 1095 – 1099 ), Godfrey of Bouillion, Gottschalk dan semua pejuang Perang Salib, termasuk Paus Urban II yang merencanakan / mengatur segala sesuatunya, mengalami kegagalan karena perang tersebut bukan perang yang dipimpin oleh Tuhan. Tuhan umat Kristen tidak pernah kalah dalam perang. Walaupun para Perang Salib menggunakan simbol salib, mereka bukanlah orang-orang Kristen ; mereka tidak tahu sama sekali dan tidak mematuhi perintah Alkitab.
Yesus berkata, “ ……..dan Jerusalem akan di injak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu ( maksudnya zaman bangsa-bangsa kafir itu ) “ ( Lukas 21 : 24 ). Disini Yesus menjelaskan kepada murid-muridNya yang sejati mengenai apa yang akan terjadi atas Tanah Suci ( Yerusalem ) karena kota itu menolak keilahian Yesus. Yesus mengatakan bahwa peristiwa yang akan terjadi itu merupakan sesungguhnya hukuman yang dijatuhkan Tuhan terhadap Yerusalem “ sebab itulah masa pembalasan di mana akan digenapi semua yang ada tertulis “ ( Lukas 21 : 22 ), dan oleh karena Yesus memperingatkan murid-muridNya untuk segera meninggalkan kota itu manakala peristiwa tersebut terjadi.
Daniel dan Tuhan Yesus menubuatkan “ …..kekejian yang membinasakan “ (pembaca disarankan untuk meneliti kembali Alkitab dan membaca Lukas 21 : 20 – 24 ) serta Daniel 11 : 31 agar lebih memahami mengenai masalah tersebut di atas ). Penggenapan dari nubuatan tersebut sudah dimulai pada tahun 70 sesudah Masehi ketika Jenderal Titus, dalam rangka mengikuti ayahnya Vespasian, menyerbu Tanah Suci, Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci yang sangat dimuliakan, dan umat Yahudi menjadi kocar-kacir menyebar ke seluruh dunia.
Kira-kira 6 tahun sesudah kematian Muhammad, tahun 638 sesudah Masehi, para pengikut Muhammad juga datang dengan membawa pedang dan menaklukkan Yerusalem serta menguasainya. Menurut catatan, ketika Yerusalem diruntuhkan, terdapat lebih dari 90.000 orang “ Kristen “ yang dibantai oleh para penyerbu tersebut.
Pada saat ini, anda dapat menyaksikan Masjid Omar yang letaknya sangat berdekatan dengan Bait Salomo yaitu Bait yang dahulunya sangat agung dan mulia, namun sekarang tidak lagi nampak awan kemuliaan Yahweh yang menaungi Bait Salomo tersebut malahan kita mendengar setiap hari lantunan ia illaha illaha yang di lantunkan oleh umat Muslim yang beribadah di dalam Masjid Omar tersebut. Pembangunan Masjid tersebut memakan waktu setengah abad.
Orang Yahudi yang merindukan Yahweh masih mengunjungi suatu tempat yang berdekatan dengan Bait Salomo yang disebut Tembok Ratapan untuk berkeluh kesah atas dosa-dosa mereka. Umat Muslim yang merasa belum puas dengan tindakan mereka mencaplok wilayah Bait Suci Yahweh tersebut ( Temple Mount ), sering melemparkan batu dari dalam Masjid Omar ke arah orang-orang Israel yang sedang beribadah di Tembok Ratapan. Pelemparan batu tersebut telah berlangsung sejak lama dan tidak seorangpun ambil peduli. Pada tanggal 8 Oktober 1990, provokasi telah mencapai puncaknya sehingga polisi Israel terpaksa menembaki orang-orang Muslim tersebut, sebanyak 21 orang terbunuh. Peristiwa ini telah membangkitkan kemarahan/ kutukan dari Masyarakat Internasional.
Masjid lain yang dikenal yang di sebut Al Aqsa di bangun di atas kuburan Abraham di Hebron. Tempat paling Suci di dunia bagi umat Kristen yaitu puncak Bukit Kalvari, di mana putra Elohim menumpahkan darahNya yang suci sekarang telah dijadikan sebuah kuburan Islam. Di dekat tempat ini terletak Golgotha yang sekarang menjadi stamplat bis orang-orang Arab.
Sebagai mahasiswa-mahasiswa yang mengkaji nubuat Alkitab, kami percaya bahwa hal ini merupakan “ kekejian yang membinasakan “ , seperti yang dikatakan oleh nabi Daniel, dan yang Yesus menyebutkannya sebagai “ Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepantasnya “ ( Markus 13 : 14 ). Namun satu hal yang sangat jelas tertulis dalam Alkitab yaitu “ zaman bangsa-bangsa kafir “ akan segera berakhir di tempat-tempat di atas. Kami melihat bahwa sebagian dari kenyataan tersebut telah digenapi dan akan terus digenapi di depan mata kita. Sebagai tahapan akhir dari pemusnahan bangsa-bangsa kafir yang bercokol di kota Suci kuno ini, Roh Tuhan sendiri yang akan datang melawan musuh-musuhNya.
Bagi kami umat Kristen, senjata-senjata perang kami adalah lebih hebat daripada bom atom manapun yang pernah dan akan diciptakan dunia. “Perang Salib” masa kini berarti menyelamatkan jiwa-jiwa dari ikatan setan dan membawa mereka kembali kepada Tuhan karena “Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, kami berusaha meyakinkan orang” (2 Korintus 5:11) agar bertobat dari dosa-dosa dan ajaran agama yang palsu serta menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan Yesus Kristus.
Perlu kami ingatkan di sini bahwa Raja Daud, dalam usaha mulianya, mencanangkan ide membangun rumah ibadah buat Tuhan yang megah, tetapi kemudian Tuhan berfirman kepadanya: “Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi namaKu, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah” (1 tawarikh 28:3).
Itulah Tuhan alkitabiah, Yahweh. Dan kami berani memastikan bahwa Yahweh sangat berbeda dengan tuhan dari nabi Muhammad yang sangat suka berperang.
Banyak mesjid yang didirikan oleh Muhammad maupun penerus-penerusnya dan bahkan mesjid Omar, yang berdiri nyaris berdampingan dengan Rumah Tuhan, telah dibangun oleh tangan-tangan manusia yang berlumuran dengan darah sesamanya dan Allah menyukai hal itu dan bahkan memberi janji-janji upah masuk ke dalam firdaus. Melihat kenyataan tersebut, benarkah pendapat orang yang menyatakan bahwa umat Muslim dan umat Kristen menyembah Tuhan yang sama dan masuk ke surga yang sama?
Para ilmuwan Muslim boleh saja mengembangkan kepintaran mereka dalam berargumentasi untuk membela agama mereka, tetapi mereka tidak dapat mengelakkan diri dari fakta-fakta yang terungkap dalam sejarah Islam. Fakta-fakta merupakan hal yang tak dapat dibantah/dikalahkan; tidak ada argumentasi intelektual manapun yang dapat membantah fakta.

Senjata-Senjata Umat Muslim Untuk Melawan Setan
Agama yang diturunkan oleh Tuhan yang benar pasti mempunyai musuh yang disebut setan yang harus diperangi dengan menggunakan senjata-senjata yang paling hebat yang dapat diperolehnya. Umat Muslim juga menganggap setan sebagai musuh yang harus diperangi.
Namun bagaimana cara mereka memerangi setan? Dengan menggunakan senjata apa? Rekomendasi yang diberikan Muhammad yaitu batu-batu dan kerikil-kerikil (Bukhari jilid 9 nomor 336). Itulah sebabnya mengapa setiap orang Muslim yang menunaikan ibadah Haji ke Mekah harus mengambil tujuh kerikil untuk dilemparkan ke sebuah pilar yang disebut setan Besar. Perintah Allah sesembahan nabi Muhammad agar umat Muslim menggunakan batu-batu kerikil untuk menyerang roh jahat/setan sungguh membuat kami tidak habis pikir. Tentunya Allah tahu hal yang lebih baik daripada perintah semacam itu.
Bagi umat Kristen, Firman Tuhan, Alkitab, dengan gamblang menyatakan bahwa perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging yang dapat dilempari batu. Oleh karena itu Alkitab tidak merekomendasikan kepada umat Kristen untuk memerangi setan/roh jahat dan sekutu-sekutunya dengan menggunakan senjata-senjata duniawi. “Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Tuhan, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng (setan). Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Tuhan. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2 Korintus 10:4-5).

Suatu hal yang mengherankan yang perlu dicatat di sini yaitu kenyataan bahwa Allah merekomendasikan kepada umat Muslim untuk menggunakan kerikil-kerikil dalam memerangi setan1 sementara itu Allah memberi perintah kepada umat Muslim untuk memerangi orang-orang Kristen dan orang-orang Yahudi dan membunuh orang-orang yang meninggalkan Islam (Surat 4:89) (Catatan: untuk berperang dan membunuh orang-orang Kristen dan Yahudi, umat Muslim minimal harus menggunakan senjata yang mematikan dan bukan sekedar batu-batu kerikil). Apakah hal tersebut berarti bahwa orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus (orang-orang Kristen) sesungguhnya lebih berbahaya daripada setan itu sendiri? Sampai-sampai untuk membunuh merekapun umat Muslim harus menggunakan senjata yang lebih hebat daripada senjata yang mereka gunakan untuk mengalahkan setan). Hal ini sangat penting dan merupakan salah satu sebab mengapa kami harus mengetahui jawaban atas pertanyaan: Siapakah Allah ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar